Share

Perhatian Sang Senior

Dokter mengizinkan Alisha pulang pada hari itu juga. Arlan yang mengantarnya sampai apartemen perempuan itu, meski Alisha sudah menolaknya. Dengan dalih ia masih cukup kuat pulang seorang diri.

"Ini bukan perkara kuat atau nggak kuat, tapi tanggung jawabku sebagai laki-laki!" Begitu ucap Arlan ketika sang junior bersikeras hendak pulang sendirian.

Daripada perdebatan semakin panjang, Alisha mengalah. Dan, di sinilah mereka sekarang. Di apartemen Alisha yang mendadak terasa sunyi.

Suasana canggung melingkupi mereka. Baik Alisha ataupun Arlan tiba-tiba menjadi pendiam. Bahkan tak saling bicara sedikit pun.

Hingga Arlan yang tak betah berlama-lama diam, membuka percakapan lebih dulu.

"Kamu belum makan. Mau kubuatkan sesuatu?" tawar Arlan setelah meminta sang junior untuk berbaring di kamar.

"Nggak perlu repot-repot, Ar. Aku masih bisa bikin mie instan kalau lapar."

"Sha, kamu lupa apa kata dokter? Kondisi kamu sedang nggak baik-baik saja dan janin dalam perut kamu butuh nutrisi.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status