Share

Dania Selingkuh?

Author: Mumtaza wafa
last update Last Updated: 2022-10-08 18:12:27

“Aku tidak tahu, kalau ternyata dia se egois itu.” Ucap Hasna sambil menyeruput lemon tea di depannya. “Dulu, kami satu SMA.”

Arunika mengernyit, “oh ya? Kamu belum pernah cerita.”

“Sejak melihatmu yang mulai penasaran dengan kegigihannya dulu, aku tak berani mengatakan apa pun soal Mahesa. Aku juga sudah lama tak mengikuti kisah cinta mereka, jadi aku tak tahu juga kalau mereka ternyata dulu belum putus. Tapi yang aku tahu, Dania agak introvert karena dulu orang tuanya bercerai.”

Arunika sedikit terkejut dengan ucapan Dania. Mungkin itulah sebabnya ia tak mau berpisah dengan Mahesa. Dania mungkin saja takut jika nasib Aruna sama sepertinya dulu.

Hari ini Arunika libur, sehingga bisa menemui Hasna untuk sekedar bercerita. Mereka bertemu di sebuah kafe bernuansa klasik. Dinding di lapisi dengan wallpaper kayu, ada beberapa hiasan bunga dan beberapa aksesoris vintage membuat yang kafe ini terlihat nyaman. Selain itu, kafe ini juga sangat cocok untuk di jadikan background foto aplikasi I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
pelakor emang ga ada harga dirinya
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
keknya Dania butut kaca deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Takdir yang Salah

    “Dok, saya dengar Dokter Kala akan menikah. Dokter tahu?” tanya Gina sambil merapikan berkas milik pasien.Tangan Arunika menggantung di udara dengan sebuah bolpoin di sela jarinya. Begitukah? Kalandra belum cerita apa-apa padanya. Sepertinya hatinya akan patah lagi kali ini. Arunika kembali menatap berkas dengan tak minat.Arunika menggeleng. “Perawat yang lain mengira jika Dokter Kala mungkin menikah dengan Dokter Devina. Mereka sering bersama saat jam istirahat.” Papar Gina.“Oh, ya?” Arunika menanggapi acuh. Cuaca di luar mendung, tapi mengapa ia merasa sangat kegerahan. Arunika mengambil remot AC lalu mengurangi suhu ruangan. “Dokter kegerahan?” tanya Gina heran, padahal dia merasa dingin.Lagi-lagi Arunika hanya mengangguk. Jari tangannya lincah di atas keyboard ponselnya. [Apa benar Mas Kala akan menikah?]Arunika menggeleng, lalu kembali menghapus pesannya. Diketuknya lagi sesuatu di sana.[Mas Kala mau menikah?]Jarinya masih menggantung di atas ponselnya, masih bimbang a

    Last Updated : 2022-10-09
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Status Janda

    Bunyi gemuruh petir menyelimuti langit yang sudah terlihat gelap. Sepertinya hujan akan segera turun. Arunika mengeratkan jaket hitam yang ia kenakan. Cuaca akhir-akhir ini memang lebih ekstrem, membuat imunnya mulai menurun. “Kamu mau pulang?” Arunika mengangguk. Ia hanya ingin mengabaikan Kalandra. Arunika hanya merasa pria itu mempermainkannya, atau mungkin hanya perasaannya saja yang terlalu mudah percaya diri dengan setiap perhatian pria itu. Wajar saja, Arunika seorang wanita dewasa yang pernah merajut pernikahan walaupun gagal. Ia ingin benar-benar menemukan pria yang mau menerimanya apa adanya.“Sepertinya kamu sedang kurang sehat, minum ini.” Kalandra menyodorkan beberapa bungkus vitamin di dalam kantong plastik.Arunika menatap Mahesa dengan kening berkerut, tanpa menyambut bungkusan dari Kalandra.“Aku tidak mau membuat orang lain salah paham”“Apa maksudmu?” tanya Kalandra menarik kembali tangannya yang masih tergantung di udara. Ia sungguh tak paham dengan perkataan Aru

    Last Updated : 2022-10-10
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Kehamilan Dania

    “Aku hamil.” Mahesa terkejut dengan kedatangan Dania yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk. Dania menyodorkan benda pipih yang tampak dua garis merah di sana. Mahesa tercekat.“Hamil?” Tanya Mahesa tak percaya.“Iya. Anakmu.”Mahesa menyugar rambutnya frustrasi. Niat untuk menceraikan Dania kini terancam gagal. Bagaimana bisa? Ia tak mengharapkan lagi anak dari Dania dengan keadaan keluarganya yang di ambang perceraian. Bahkan dia sudah menyewa pengacara.“Kamu tidak senang?” Dania memicingkan matanya.“Aku hanya...” Mahesa mengurungkan kembali perkataannya. “Hanya apa? Ini anakmu, Sa.” Desak Dania. Berbeda dengan Mahesa yang tampak tak senang dengan berita yang di sampaikan oleh istrinya, Dania justru lebih senang dengan kehadiran benih dalam perutnya. Janin itu yang akan membuat Mahesa kembali padanya, dan tentu saja lelaki itu akan berpikir dua kali untuk menceraikannya.“Dan, posisi kita sedang sama-sama sulit. Astaga.” Mahesa mengacak rambutnya kesal.“Kamu tak menginginkan an

    Last Updated : 2022-10-10
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Dania di Rawat

    Mahesa berjalan tergesa di lorong rumah sakit. Dia tahu jika Dania pergi meninggalkan rumah, tapi tak tahu kalau ternyata Dania menemui Rama. Setelah menitipkan Aruna pada Mayra, ia bergegas datang ke rumah sakit tempat Dania di rawat. Rumah sakit yang sangat ia kenal, tempat dimana Arunika bertugas.“Dimana?” Tanya Mahesa pada Rama yang tengah duduk di kursi panjang depan ruang rawat inap.“Dia di dalam.” Rama menatap sengit pada Mahesa. Kebenciannya muncul begitu saja melihat sosok lelaki yang dulu pernah menjadi sahabatnya itu. Mahesa melangkahkan kakinya memasuki ruangan. Di tatapnya Dania yang terbaring lemah dengan infus ditangan kirinya. Ketika Mahesa mendekat, Dania membuka matanya menatap sendu pada lelaki yang menjadi penopang hidupnya beberapa tahun belakang ini.“Bagaimana keadaannya?” Mahesa menatap perut Dania yang masih rata. Ada perasaan khawatir yang sengaja ia sembunyikan. Ia tak mau Dania lebih bergantung padanya lagi dengan posisi yang tak lagi sama seperti dulu.

    Last Updated : 2022-10-12
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Tangis Arunika

    Arunika memejamkan matanya. Menikmati terpaan angin yang menyapu wajah ayunya. Kerudung navy ikut beterbangan mengikuti arah angin. Sang Surya telah meninggalkan singgasananya, dan telah berganti dengan rembulan yang tampak malu-malu di balik awan yang mulai mendung. Azan berkumandang sudah 15 menit yang lalu, tapi Arunika belum juga beranjak dari duduknya. Jadwal tamu bulanan, membuatnya tak bisa melaksanakan sholat. Ada perasaan nyaman saat ia tengah sendiri, senyaman ketika pelukan Ibu menghangatkannya dikala ia ditimpa kegusaran.Arunika merasa terganggu dengan suara bising ponsel yang terus berbunyi dari dalam saku jas putihnya. Ia mendengus, seharusnya ia letakkan saja ponsel itu di ruangannya. “Assalamualaikum,” sapa Arunika dengan nada malas setelah menggeser layar ponselnya.“Kamu dimana, Run?” tanya suara di seberang sana.“Ada apa?”“Aku lihat mobilmu masih terparkir di rumah sakit. Kamu masih ada jadwal?”“Tidak.” Jawab Arunika singkat. Matanya menerawang, mengingat obrol

    Last Updated : 2022-10-13
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Pertengkaran Mahesa dan Kalandra

    “Apa yang sedang kalian berdua lakukan di sini?” suara itu berhasil mengagetkan Kalandra dan Arunika.Kalandra refleks menutupi kaki Arunika yang belum tertutup sempurna dengan jasnya. Arunika merasa haru melihat perlakuan Kalandra atasnya. Ia langsung memakai kaos kakinya dan sepatunya kembali. Jendra dan Devina menatap mereka curiga. Bagaimana bisa mereka berduaan di tempat yang sepi seperti ini.“Kalian sedang apa?” Tanya Devina memicingkan matanya.“Kaki Arunika terkilir.” Ucap Kalandra santai. Menatap Arunika yang sudah kembali memakai sepatunya, ia mengambil jas yang di gunakan untuk menutup kaki wanita itu, lalu memakaikan jas itu ke tubuhnya sendiri.“Kamu bisa berdiri?” Kalandra menatap Arunika gugup.Arunika mengangguk, setelah kakinya di pijat oleh Kalandra, nyerinya sedikit berkurang. Arunika mencoba berdiri dengan susah payah, hingga akhirnya Kalandra mengulurkan tangannya.“Pegangan.”Arunika menggeleng. “Pengang lengan. Ada baju sebagai perantara. Bukankah tadi kita su

    Last Updated : 2022-10-14
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Pulang Bersama

    “Tidak seharusnya kalian bertengkar seperti tadi, Mas.” Kalandra melirik Arunika sebentar, lalu kembali fokus pada objek di depannya.“Kamu masih mengkhawatirkannya?”Arunika berdecak, “tak semua yang aku ucapkan berarti aku mencemaskannya, Mas.”“Oh, ya? Kamu tak mencemaskanku?”Arunika mendesah, “tentu saja cemas. Justru karena itu aku tidak mau ada keributan.”“Mantan suamimu itu benar-benar lelaki brengsek, Run. Setidaknya, bersyukurlah kamu telah terlepas dengan lelaki seperti itu.” Papar Kalandra. Tatapan Arunika menerawang, mengamati lampu jalanan yang terlihat berkelip seperti bintang. Hatinya bergejolak, bukankah memang penyesalan selalu datang di akhir cerita?Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Arunika melirik ke arah Kalandra yang masih fokus menyetir. Ada perasaan lega ketika melihat lelaki itu baik-baik saja. Apalagi tadi sempat hampir dihantam oleh Mahesa, sungguh membuat Arunika tak enak hati. “Terima kasih.” Lirih Arunika.Kalandra meliriknya, “untuk?”“Sem

    Last Updated : 2022-10-15
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Mahesa Telah tahu

    Mayra menatap adiknya tajam. Hari ini, Dania sudah pulang dari rumah sakit, namun sikap Mahesa tak ada perubahan. Tetap dingin.“Perlakukanlah istrimu dengan benar, Mahes!” Seru Mayra. “Dulu kamu yang memilihnya, jangan jadi laki-laki pengecut yang kemudian menelantarkannya.”“Jika aku tak peduli dengannya, aku tak akan datang ke rumah sakit, Kak.” Mahesa mulai tersulut emosi. “Bukankah Kak Mayra tak menyukainya? Kenapa sekarang begitu membelanya?”“Dengar, Mahes.” Mayra mendekat ke arah Mahesa. “Aku perempuan. Walaupun aku tak suka dengan Dania, tapi aku masih punya perasaan. Kamu akan melakukan hal yang sama pada Dania seperti apa yang kamu lakukan dulu pada Arunika?”Mahesa meninggalkan Mayra yang meneriakinya dari dapur, memilih menenangkan diri di balkon rumahnya. Rasanya kesal sekali ketika semua orang menyalahkannya. Apa salahnya? Dia hanya berusaha untuk memperjuangkan kembali apa yang dulu pernah ia sesali. Ya. Mahesa menyesal telah menduakan Arunika. Ia hanya ingin memperbai

    Last Updated : 2022-10-16

Latest chapter

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra part 4- selesai

    "Polisi! Tolong panggil polisi!" Teriak Ratri.Rama menatap Ratri tajam. "Laporkan saja!" Tantang Rama. "Dan saya saya laporkan kalian yang sudah membunuh Dania dan bayinya!"Ratri membeliakkan mata. Rama memeluk jenazah Dania dengan terus memanggil nama wanita itu. Suaranya sangat pilu hingga membuat beberapa orang disana merasa iba. Ada juga beberapa yang berbisik-bisik seakan menanyakan hubungan keduanya.Arunika dan Kalandra memilih mundur dan tak ikut campur urusan mereka. Lagi pula, Arunika sudah tak ada hubungan apa pun dengan mereka, jadi biarlah mereka mengurus sendiri keributan itu.Arunika dapat melihat cinta yang besar dari mata Rama untuk Dania. Sayang sekali, Dania malah memilih cinta yang salah, dan harus berakhir dengan seperti ini. Arunika berharap pernikahannya dengan Kalandra tak akan seperti pernikahannya yang terdahulu.Arunika juga berharap dengan kejadian ini Mahesa akan sadar bahwa yang dilakukannya adalah salah, dan akan memperbaiki kelakuannya. Arunika meliri

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra part 3

    "Mas," panggil Arunika kepada suaminya. "Dania meninggal," imbuhnya membuat Kalandra sedikit terkejut."Bayinya?"Arunika menggeleng lemah."Innalillahi wainna ilahi rooji'un.""Kita takziah kesana, ya, Mas?"Kalandra mengangguk mengiyakan ajakan wanita yang sudah menjadi istrinya itu. Mereka bersiap untuk menuju rumah Mahesa, sebelumnya menitipkan Tama terlebih dahulu kepada kedua orang tua Kalandra. "Tangan kamu dingin," ucap Kalandra ketika mereka dalam perjalanan menuju rumah duka.Arunika menatap Kalandra, "Aku hanya merasa sangat bersalah, Mas. Aku sudah mendengar dari Dania kalau kandungannya kali ini memang tak baik-baik saja. Dia sangat tertekan dengan pernikahannya."Arunika menunduk sedih. Dapat ia rasakan bagaimana rasanya menjadi Dania. Bedanya, ia tidak dalam keadaan hamil, tentu saja itu yang disyukurinya.Dania mengalami stres berat dan itu sangat bahaya untuk kandungannya, buktinya sekarang dia tak bisa bertahan. Hati Arunika mencelos mengingat anak mereka--Aruna yan

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra part 2

    "Tolong selamatkan anakku," rintih Dania dengan peluh sudah memenuhi wajahnya.Sial. Mahesa makin panik melihat wajah Dania yang semakin memucat.Kalau saja Mahesa tahu jika sedari tadi Dania menahan nyeri diperutnya. Usia kandungannya memasuki usia delapan bulan, tapi memang kondisinya tak baik-baik saja karena ada pre-emklasia yang disebabkan stres.Harusnya Dania tak usah datang menemui Mahesa jika malah membuat janinnya dalam bahaya. Tapi, Dania masih berharap Mahesa akan meminta maaf padanya, tapi malah lelaki itu meminta kembali dengan sangat angkuh.Dania merasa terhina. Biarpun separuh hatinya masih milik Mahesa, tapi dia tak mau menjatuhkan harga dirinya berulang kali demi mendapat perhatian Mahesa. Pandangan Dania mulai mengabur, ia berusaha menarik napas dalam seperti yang dokter katakan padanya ketika kontraksi datang. Dania sering mengalami kontraksi palsu, dan dokter menyarankan agar dia tak terlalu banyak aktivitas dan banyak pikiran. "Dan, bertahanlah. Sebentar lagi

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra Part

    "Kamu tak datang di pernikahan mereka?" Mahesa menggeleng lemas. Dia telah kalah, untuk apa menampakkan muka lagi di depan Arunika dan keluarganya. "Aku akan kesana," ucap Dania.Mahesa menatap Dania tak percaya. "Kamu yakin?"Dania mengangguk yakin. Dia tak ada masalah sama sekali dengan Arunika. Kesalahpahaman mereka sudah selesai, jadi tak ada alasan bagi Dania untuk tak pergi ke pernikahan Arunika dan Kalandra. "Ayo, kita rujuk."Dania bergeming."Kamu dengar? Ayo, rujuk."Dania tertawa mengejek. "Setelah kamu buang, memangnya aku akan sudi kembali sama kamu?" Mahesa membeliakkan mata tak percaya dengan respon Dania. "Maaf, silakan cari wanita lain. Aku tahu kamu menjadikanku sebagai pelarian karena telah patah hati atas pernikahan Arunika.""Aku akan bertanggung jawab dengan anak itu.""Anak yang mana? Aruna anakmu, tentu saja kamu harus bertanggung jawab menafkahinya," tegas Dania.Masih saja Mahesa seenaknya sendiri. Dania pikir, Mahesa akan berubah setelah mendapat pering

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Surga Dunia 2

    Kalandra menghampiri Arunika yang tengah membaca buku di balkon kamar yang langsung berhadapan dengan laut luas. Penginapan yang mereka sewa memang terletak di atas pantai. Seperti penginapan terapung. Ada jalan terbuat dari kayu jati yang menghubungkan penginapan ini dengan daratan. “Sibuk?” tanya Kalandra membuat Arunika mengalihkan pandangannya. Menutup buku yang sedang ia baca, pandangan Arunika mengarah pada dua cangkir ditangan lelaki itu.“Kopi?”Kalandra mengangguk, lalu duduk di sebelah Arunika.“Sudah jam 9 kamu mau minum kopi, Mas?”“Sepertinya aku akan bergadang malam ini.”Arunika menatap Kalandra tak paham. “Mungkin kamu juga,” lanjutnya.Arunika menaikkan sebelah alisnya.“Bukankah tamu bulananmu sudah selesai?” Arunika tertegun. Seperti sadar apa yang dimaksud Kalandra, wanita itu segera memalingkan wajahnya dari tatapan lapar Kalandra.“Jadi ... bukankah kita butuh kopi?”Arunika tak menjawab. Jantungnya berdebar kencang.“Kenapa?” tanya Kalandra lirih membuat Aru

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Surga Dunia

    “Kamu tahu,” bisik Kalandra saat mereka—dirinya dan Arunika duduk di sebuah pantai. “Aku mencintaimu sejak kita tumbuh dewasa bersama,” lanjutnya sembari menatap Arunika yang juga tengah menatapnya. Wajah Arunika memerah, bukan karena malu, tapi karena cahaya matahari sore yang menyorot ke arahnya. Senja mulai kembali ke peraduannya dan mereka masih duduk di sana untuk menikmati pemandangan sore.“Aku simpan rasa itu hingga nanti datang waktu yang tepat, saat aku meminangmu dan kita menjadi halal untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain.” Kalandra mengembuskan napas pelan. Menatap nanar pada matahari yang benar-benar mulai tenggelam di ufuk barat.“Kamu tahu,” lirihnya. “rasanya sangat menyakitkan melihatmu bersanding dengan orang lain. Aku patah hati untuk pertama kalinya.”“Kenapa kamu tak melarangku, Mas?” tanya Arunika.“Aku tak punya hak untuk itu. Memangnya siapa aku? Bahkan selama beberapa tahun kita tak saling menyapa.”“Aku berharap kamu menahanku waktu itu, Mas,” ucap A

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Halal 2

    Kalandra memegang kepala Arunika selagi Arunika masih mencium telapak tangannya. Ia berdoa dengan memegang ubun-ubun Arunika.“Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa’alaihi.” (Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan perempuan ini dan apa yang telah Engkau berikan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kejelekan perempuan ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.)Setelah mengucapkan doa, Arunika mengangkat kepalanya. Ditatapnya Kalandra yang juga tengah menatapnya. Ada perasaan hangat di dadanya, rasa haru yang membuat ia ingin meneteskan air mata, tapi ia tahan mati-matian. “Jangan nangis, nanti make up-nya luntur.” Arunika mengingat kata Hasna yang melarangnya untuk menangis di hari bahagia ini.“Kamu terlihat sangat cantik,” ucap Kalandra membuat Arunika tertunduk malu. Seulas senyum terbit dari bibir tipis Arunika. “Sudah boleh memujimu, kan?”Arunika

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Halal

    Kalandra mematut dirinya di depan cermin. Jas abu dengan kemeja putih di dalamnya membuat penampilannya tampak gagah. Jendra berdiri di belakangnya dengan raut tak kalah semringah dengan Kalandra. “Akhirnya kamu yang pemenangnya.” Jendra menepung punggung Kalandra.Lelaki yang tingginya tak jauh lebih tinggi dari Kalandra itu tersenyum bangga. Setelah perjuangan Kalandra selama beberapa tahun, akhirnya lelaki itu mendapatkan buah kesabarannya.“Kamu akan menyusul segera,” hibur Kalandra.“Carikan yang seperti Arunika.”“Tidak ada lagi yang seperti dia.”Jendra mencebik. Entah, perasaannya menguap begitu saja pada Devina sejak wanita itu melakukan hal diluar batas. Jendra mengembuskan napas berat. Deviana. Bagaimana kabarnya? Terakhir bertemu beberapa hari lalu.“Kamu mengkhawatirkan Devina?” tanya Kalandra.“Sedikit.” Jendra menghempaskan bokongnya diatas kasur milik Kalandra.Ketukan pintu membuat Kalandra mengalihkan pandangannya pada kaca di depannya. “Sudah siap?” tanya wanita

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Sebentar lagi

    Arunika mengangguk. Tak tampak keraguan sedikit pun dimatanya. Sementara Ratri merasa sedih, menantu yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri akan menjadi milik orang lain.“Kak,” Arunika memanggil Mayra. “Mohon doanya,” lanjutnya.Mayra tersenyum. Walaupun ia juga merasa sedih, Mayra lebih bisa menutupinya. Arunika berhak bahagia atas pilihannya. “Kakak mendoakan yang terbaik untukmu, Run,” ucap Mayra lirih.“Terima kasih.”____________Arunika menatap cermin di depannya. Wajah ayu dengan polesan riasan tipis, membuatnya tampak lebih cantik dari biasanya. Kebaya berbentuk gamis yang ia kenakan tampak indah membungkus tubuhnya. Persiapan yang sangat singkat.Beberapa kali Arunika mengambil napas lalu mengembuskannya. Hari yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, akhirnya ada di depan matanya. Setelah ini, ia berharap tak akan ada lagi masalah yang menderanya. Walaupun ia paham, satu hari setelah hari ini, kehidupannya akan berubah.“Bun.”Arunika mengalihkan pandangannya pada Tama

DMCA.com Protection Status