Share

Bab 95 Iri Dengki

Menangkap betapa mencengkam bercampur sendunya tatapan Sarah setelah kehadiran Ervan dan Sonia, membuat Maya segera buru-buru beranjak ingin ke kamar untuk membawa suaminya makan malam bersama.

“Mama ke kamar dulu. Mau memanggil Papa agar kita cepat makan malam,” ujar Maya tergopoh-gopoh berjalan ke kamarnya.

Maya ingin suaminya segera sampai di sini dan mereka segera makan malam saja agar suasana suram yang dapat ia rasakan pada menantu keduanya bisa segera mereda.

Dari sudut mata Sarah saja, Maya bisa melihat betapa tak nyamannya menantu kesayangannya itu dengan kehadiran Sonia dan Ervan di meja makan. Oleh karena itu, ia ingin dengan kedatang suaminya, Sarah bisa menenangkan dirinya.

“Muka kamu kok tiba-tiba pucet? Kamu sakit, Sar?” tanya Rafka menaruh punggung tangannya di pipi Sarah.

Tadinya Rafka ingin meminta diambilkan sayur yang berada di dekat Sarah, tetapi matanya tak sengaja melirik ke arah istrinya yang tampak seperti orang syok dengan wajah terlihat memucat. Oleh karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status