Share

Bab 68 Ervan Sonia

“Ada Mamamu di depan, Mas! Kenapa, sih, Mama tiba-tiba datang, tanpa bilang dulu?”

Pagi-pagi begini Sonia–Istri Ervan– sudah memancarkan ledakan emosi saja. Ervan yang mendengarnya, hanya bisa menghela nafas seperti biasa.

Baginya bukan hal biasa kalau Sonia suka marah-marah atau mengeluarkan kata-kata yang bikin sakit kepala.

“Kalau Mama datang tinggal kamu sambut saja, apa susahnya, Son? Daripada kamu harus marah-marah enggak jelas kayak gini!” sahut Ervan membereskan beberapa obat dan perlengkapan dokternya di klinik yang ia buka di rumahnya.

“Tetap saja seharusnya Mama bilang dulu kalau mau datang biar aku bisa bersiap-siap menghadapinya, Mas. Kamu kayak enggak kenal betapa cerewetnya Mamamu saja. Pasti ada saja yang ia nistakan dariku, Mas,” gerutu Sonia melipat tangan di depan dada.

“Sudah lah, Son. Jangan bersikap seperti pengantin baru. Masa kamu masih belum terbiasa juga menghadapi Mama, padahal kita sudah menikah lebih dari 10 tahun.”

“Mungkin aku bisa menghadapi Mama, kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status