Share

Bab 95

Penulis: Angin
“Jangan khawatir, Yansen. Nova akan segera bercerai dengan Chandra.”

Meski Hendro tidak berguna, bagaimanapun dia tetap anak Yani. Bagaimana mungkin dia diam saja melihat sesuatu terjadi pada anaknya?

Selain itu, Chandra seorang mantan tentara. Meskipun Chandra mengaku dia memiliki kenalan orang besar, di antara kenalan orang besar dan orang besar itu sendiri, Yani tetap memilih yang kedua.

Yansen adalah anggota keluarga Sunaryo. Bisnis keluarga itu sangat besar, asetnya mencapai puluhan triliun.

Kalau Nova menikah dengan Yansen, itu akan lebih baik seribu kali lipat daripada menikah dengan Chandra.

“Nova, bagaimana menurutmu?” tanya Yansen sambil menatap Nova.

Bagas memang menakutkan. Keluarga Sunaryo tidak ada apa-apanya di depan Bagas. Bagas adalah seorang bos besar. Dia tidak perlu repot-repot merebutkan reputasi keluarga.

Akan tetapi, ayahnya memang berteman dengan Bagas. Keduanya pernah makan bersama. Selain itu, ini bukanlah masalah besar. Hanya menabrak bagian belakang mobilnya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
ardiyandi 340
Goodnovel apk pemerasan masa bab nya sedikit dan harus bayar lagi pake koin apk ini wajib di hapus dari playstore
goodnovel comment avatar
Paparock
Macam sial penulisnyaa kalo crita sayu bab baik dilupuskn ceritanyaa anjerrrrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 96

    Nova menelepon dan mengatakan kalau masalah sudah terselesaikan. Karena itu, Chandra kembali lagi ke rumah. Dia menata meja makan dan menunggu Nova dan yang lainnya kembali untuk makan siang.Tidak disangka, mereka kembali dengan sangat cepat. Begitu mereka masuk ke dalam rumah, Chandra langsung menyadari ada yang tidak beres. Ada yang salah dengan raut wajah mereka. Selain itu, mata Nova dan Indah juga meneteskan air mata.Chandra pun bertanya dengan heran, “Ada apa, Nova? Bukannya masalah sudah beres? Hendro mana? Kenapa dia nggak pulang bersama kalian?”Nova menatap Chandra, lalu menangis sedih.“Ada apa?”Chandra segera menghiburnya, “Ada apa, katakan saja padaku. Aku bisa menyelesaikannya.”“Huh.” Yani menghela napas panjang.Chandra bertanya sekali lagi, “Ada apa, Ma? Kenapa menghela napas seperti itu?”Namun, tak ada seorang pun yang berbicara.Setelah semua orang masuk dan duduk di dalam ruangan, Chandra pergi mengambil piring dan sendok, lalu mengambil nasi untuk semua orang.

  • Jenderal Naga   Bab 97

    “A-aku ngaku salah, to … tolong kasih aku satu kesempatan lagi.”Hendro dipukuli hingga satu badannya bonyok dan dia pun akhirnya meminta pengampunan, di saat itu pula ada seseorang yang datang dan berkata, “Bos, ada yang datang, dia bilang mau bebasin anak ini.”“Suruh dia masuk.”“Siap.”Tak lama kemudian, Yansen pun dibawa masuk oleh beberapa anak buahnya Bagas, dan mereka pun syok ketika melihat Hendro yang sudah babak belur dengan kondisi terikat. Namun mengingat dia bisa mendapatkan Nova apabila Hendro berhasil diselamatkan, nyali Yansen menjadi lebih besar. Lagi pula Yansen juga tahu kalau Bagas orang yang setia kawan dan tidak akan sembarangan cari ribut dengan orang lain.Lantas, Yansen pun mendatangi Bagas dan menawarkannya sebatang rokok seraya berkata dengan sikap yang segan, “Salam kenal, Bos Bagas, aku Yansen dari keluarga. Papaku namanya Tendi, yang dulu pernah makan bareng sama Bos.”“Oh … ternyata kamu anaknya Tendo, ya. Iya, aku memang pernah makan bareng sama papa ka

  • Jenderal Naga   Bab 98

    Chandra turun ke basemen yang sudah terisi penuh oleh anak buah Bagas. Ratusan satpam yang berjaga di luar da anak buah yang bersiaga di dalam semuanya telah ditumbangkan olehnya.“Chandra?” Rona wajah Yansen langsung memuram begitu menyadari ada orang yang menyusup ketika dia baru saja hendak membawa Hendro pergi. “Kamu nggak tahu tempat apa ini, hah? Cepat sujud dan minta maaf ke Bos Bagas ….”Namun Chandra segera menendang Yansen tepat di bagian dadanya hingga Yansen pun mental jauh dan mengakibatkan tulangnya retak. Sedangkan Bagas tidak berani sembarangan bertindak karena dia tahu bahwa Chandra bukanlah orang yang bisa dia hadapi dengan mudah hanya dengan melihat tendangannya tadi. Dia yakin Chandra pasti telah menjalankan latihan khusus seperti yang biasanya dilakukan oleh pasukan khusus.“Namamu Chandra, ya? Seingatku, kita berdua nggak pernah punya masalah atau dendam apa-apa. Jadi, buat apa kamu datang ke sini?”Chandra maju selangkah demi selangkah, sedangkan Bagas justru mun

  • Jenderal Naga   Bab 99

    Bagas dan anak buahnya masih mencari-cari di mana Chandra berada, dan mereka akhirnya menyadari Chandra sedang bergelantung di plafon. Chandra menempel di dinding hanya dengan menggunakan satu tangan, seolah tangannya itu ada lem yang merekat kuat ke tembok sementara tubunya bergelantung.Tentu saja semua orang tercengang dan bertanya-tanya, apakah yang mereka hadapi ini manusia atau bukan? Jurus macam apa yang dia gunakan hingga bisa menempel di tembok seperti itu?Dalam sekejap mata, Chandra turun dan menendang dagu Bagas dengan sangat keras sampai tulang wajahnya hancur dan tubuhnya pun ambruk ke lantai.Adegan ini tentunya membuat semua anak buah Bagas yang ada di sana ketakutan setengah mati. Mereka hanya bisa mundur perlahan sambil memegangi berbagai macam senjata seperti pisau dan tongkat di tangan. Semuanya ketakutan melihat Chandra yang tampak seperti malaikat pencabut nyawa, sementara Yansen masih meraung kesakitan di lantai, dan Bagas masih terkapar tak berdaya akibat tendan

  • Jenderal Naga   Bab 100

    Chandra langsung pergi ke Klinik Mortal setelah urusannya di Dynasty selesai. Akan tetapi dia tidak mencari Nova karena dia tahu Yansen tidak akan berani mendekati Nova lagi. Tak lama Nova pun menghubungi Chandra dan memintanya untuk segera pulang.Sementara itu, Arya yang tadi mendapat panggilan dari Chandra langsung mengamuk. Dia ini adalah pemimpin dari Lima Jenderal di Rivera, bukan pembantunya Arya!“Cepat kirim pasukan ke Dyasty, dan juga selidiki asal-usul tempat itu, termasuk siapa bosnya!” seru Arya.Ratusan mobil militer segera dikerahkan dalam waktu yang sangat singkat, termasuk sistem komunikasi yang biasa Arya gunakan untuk mendapatkan informasi dari penyelidikan anak buahnya. Bagas adalah salah satu orang yang cukup terkenal, dan dia telah melakukan banyak perbuatan kotor, jadi tidak sulit bagi Arya untuk mengorek informasi tentangnya.Tak sampai sepuluh menit kemudian, semua informasi mengenai Dynasty sudah tersajikan di depan mata Arya.“Segel tempat itu dan tangkap sem

  • Jenderal Naga   Bab 101

    Seorang pria paruh baya berpakaian jas lengkap dengan dasi berdiri di pintu masuk Dynasty dengan kepala yang sudah bercucuran keringat. Pria itu adalah Tendi, pemimpin Sunaryo Group. Dia bergegas datang kemari begitu menerima telepon dari anaknya yang meminta tolong. Dia ketakutan setelah melihat apa yang terjadi di Dynasty.“Kamu, masuk,” kata prajurit itu kepada Tendi.“I-iya.”Jantung Tendi mulai berdebar kencang begitu dia masuk ke dalam Dynasty yang telah dipenuhi oleh tentara yang sedang sibuk menggotong mereka yang terluka. Betapa syoknya Tendi ketika melihat Yansen sudah terluka parah di basemen, serta melihat Abdul yang juga saat itu masih berada di sana.“Pa, huhuhu, cepat bawa aku pergi dari sini,” ujar Yansen.Namun bukannya menolong, Tendi justru malah memukuli anaknya sambil memaki, “Dasar anak sial*n, ngapain kamu di sini?”“Cukup! Jangan bikin malu diri kalian sendiri di sini. Cepat bawa dia pergi, dan bawa juga anak ini pulang ke rumahnya keluarga Kurniawan,” kata Abdu

  • Jenderal Naga   Bab 102

    Pihak militer segera menyegel Dynasty dan menahan banyak orang yang diduga terkait dengan apa yang terjadi di sana, dan hal ini jelas menimbulkan kehebohan yang luar biasa di Rivera.“Padahal Arya baru menjabat, tapi dia sudah langsung menghabisi Bagas.”“Katanya dari dulu Bagas memang sudah sering ngerjain bisnis kotor kayak begini. Mau bertobat pun pun, sudah banyak nyawa yang hilang sama dia.”“Hahaha, senang banget rasanya. Akhirnya si Bagas itu jatuh juga. Kalaupun belum mati, dia pasti bakal habisin sisa hidupnya di penjara.”Setiap keluarga yang cukup berkuasa di Rivera berbondong-bondong menasihati anggotanya untuk tidak menyinggung Arya supaya tidak berakhir seperti Bagas.Sementara itu di kediaman keluarga Kurniawan, mereka semua sedang berkumpul di sofa ruang tamu. Tidak ada satu pun dari mereka yang buka suara, membuat suasana di sana jadi terasa canggung. Nova yang terduduk lesu di sofa terlihat seperti telah kehilangan semua semangatnya. Wajanya dihiasi oleh bekas tangis

  • Jenderal Naga   Bab 103

    “Ah, nggak perlu sampai segitunya.Panggil aku Om saja cukup.”“Pak Tendi, anakku sebentar lagi mau cerai sama Chandra dan bisa menikah sama Yansen. Chandra dan Nova memang sudah bikin akta pernikahan, tapi Nova masih perawan, jadi keluarga Sunaryo juga nggak perlu merasa malu kalau Yansen menikah sama Nova.”“Nggak, nggak bisa. Bu Yani, Nova dan Chandra itu pasangan yang sempurna. Anakku yang nggak bisa diandalkan mana pantas untuk Nova. Sudah, cukup sampai di sini saja, kita nggak perlu ungkit topik ini lagi!”“Apa Pak Tendi nggak suka sama Nova karena dia sudah menikah?” tanya Yani.“Bukan begitu, sama sekali bukan. Hubungan Nova dan Chandra masih baik-baik saja. Mereka masih saling sayang satu sama lain, jadi aku nggak mau merusak hubungan mereka!”Mana mungkin Tendi berani merusak pernikahan Chandra dengan Nova setelah mengetahui siapa Chandra yang sebenarnya? Kalau sampai hubungan mereka berdua retak, bisa-bisa keluarga Sunaryo hanya tinggal kenangan!Yang bisa Tendi lakukan saat

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status