Share

Bab 945

Penulis: Angin
Gunung Agrabat.

Tiba-tiba muncul beberapa helikopter di langit Gunung Agrabat.

Karena puncak gunung tak memiliki dataran yang datar, helikopter-helikopter itu hanya bisa berputar di udara.

Pintu kabin terbuka. Beberapa utas tali turun jatuh dari langit, kemudian beberapa prajurit berseragam perang dengan perangkat mengikuti tali tersebut saat mereka meluncur turun.

Chandra melihat ke bawah. Meskipun dia telah mencapai puncak Satu Alam, tapi Chandra tak akan bisa bertahan jika melompat dari ketinggian lebih dari lima puluh meter seperti ini.

Chandra pun melompat turun dengan menggenggam tali dengan kuat. Dalam beberapa detik, Chandra sudah mendarat di tanah.

Sonia juga melakukannya dengan santai, mendarat dengan mudah di tanah.

Sedangkan Nova terlihat pucat.

Meskipun Nova memiliki energi sejati Tiga Alam, ketinggian seperti itu masih membuatnya takut untuk melompat.

Meskipun ada tali untuk membantunya melompat, tapi Nova masih saja merasa takut untuk melakukannya.

Nova mundur, ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 946

    Sonia menunjuk ke atas, kemudian berkata, “Dilihat dari posisi Robi terjatuh, dia nggak mungkin jatuh ke sini. Paling banter dia hanya akan jatuh ke batu di kedalaman seratus meteran. Kalau dia jatuh ke batu, dia akan menggelinding ….” Sonia berpikir sejenak, melanjutkan, “Dia seharusnya jatuh ke tempat sekitar dua ratus sampai tiga ratus meter. Tadi pas turun, aku lihat di sana ada lubang yang cukup dalam, nggak mungkin dia terus jatuh ke bawah.”"Oh, gitu?" Chandra terlihat bingung. Tadi dia terlalu fokus untuk terus turun ke dalam gua sehingga tidak memperhatikan topografi gua atau hal-hal lainnya di dalam sini."Iya, ayo kita periksa," kata Sonia.Dengan satu loncatan, Sonia lompat ke tempat beberapa meter jauhnya. Dia memegang batu, naik dengan cepat. Chandra juga mengikuti Sonia ke atas tanpa menggunakan tali bantuan.Tidak lama kemudian, mereka mencapai kedalaman seratus meter. Di sana, mereka benar-benar menemukan sebuah batu yang menjorok keluar sekitar dua puluh meter.Sonia

  • Jenderal Naga   Bab 947

    Di tepi jurang.Nova menunggu sambil sesekali melihat ke bawah jurang.Setelah beberapa kali melihat, dia akhirnya melihat Chandra naik. Nova segera bertanya, "Sayang, gimana keadaannya?"Chandra menggeleng pelan, "Jurangnya sangat dalam, nggak keliatan dasarnya, suhu di bawah juga sangat tinggi, sulit untuk menyelam lebih dalam. Kemungkinan besar kakek nggak akan bisa selamat walaupun beneran jatuh ke dalam sana."Sonia juga naik."Ayo pulang," ujar Chandra.Mereka tidak menemukan siapa pun. Chandra tidak berniat membuang waktu di sini.Namun, dalam hatinya, Chandra sudah memiliki gambaran kasar.Kakeknya masih hidup.Dan dia bimbang atas apa yang Sonia katakan.Chandra yakin bahwa sang kakek tidak akan menyakitinya. Dia lebih yakin lagi bahwa Nova tidak akan membahayakannya.Tetapi Chandra juga bingung, mengapa kakeknya membuat begitu banyak masalah.Chandra berbalik dan pergi.Nova mengikutinya, para prajurit yang menemani mereka juga segera mengikuti.Setelah keluar dari gua, para

  • Jenderal Naga   Bab 948

    Namun, itu bukanlah hal besar. Chandra tidak lagi banyak bertanya."Pergi dulu, ya."Chandra mengucapkan selamat tinggal kepada Arya dan Abdul, lalu berbalik pergi.Setelah meninggalkan wilayah militer.Nova bertanya, "Sayang, kita pergi ke mana? Balik ke rumah keluarga Kurniawan?"Sebelum Chandra menjawab, Sonia memanggil, "Kak Chandra ….""Ya?"Chandra berbalik dan melihat Sonia di belakangnya.Sonia berkata, "Kakek ‘kan nyuruh aku ke sini buat bantu dan melindungi Kak Chandra. Sekarang kemampuanmu sudah pulih, kekuatanmu juga sudah hampir menyamaiku. Sekarang Kak Chandra juga sudah punya Nova, seorang ahli Tiga Alam, sama kamu. Aku sekarang sudah nggak terlalu banyak urusan di Rivera. Rencananya aku mau kembali ke Diwangsa.""Cepat banget?"Chandra mengernyitkan keningnya.Sonia adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan memiliki wawasan yang dalam. Dengan adanya Sonia bersama Chandra, Sonia bisa membantunya menyelesaikan banyak masalah. Chandra tidak menyangka Sonia akan kembali

  • Jenderal Naga   Bab 949

    Grace tidak memiliki kendali atas urusan Chandra. Dia melihat Nova sebentar, terlihat ingin mengatakan sesuatu. Tetapi pada akhirnya Grace tidak mengatakan apa pun.Nova berjalan menuju sofa dan duduk di depan Grace. Dia bertanya, "Sayang, kamu ada rencana apa?"Chandra juga duduk dan menggelengkan kepala, "Sekarang aku belum punya rencana konkret."Chandra merasa seperti seorang yang buta, dia tidak tahu arah yang harus diambil. Chandra juga tak tahu bagaimana harus melangkah ke depan."Tetap di Rivera, pantau situasi. Saat ini, nggak banyak yang bisa kita lakukan kecuali meningkatkan kekuatan diri secepat mungkin," saran Nova.Chandra baru benar-benar menyadari kekurangannya setelah mendengar dari Sonia tentang kekuatan para ahli dari empat keluarga besar. Saat ini, Chandra merasa sangat lemah. Dibandingkan dengan empat keluarga besar yang lain, dia bahkan tidak ada apa-apanya.Jika belum sampai di level kekuatan Lima Alam, Chandra tidak akan mampu melindungi dirinya sendiri. Bahk

  • Jenderal Naga   Bab 950

    Setelah Chandra pergi, Benjamin mendekati Grace dan memperingatkan, "Non, banyak perempuan di sekitar Chandra. Jangan sampai terjerumus terlalu dalam."Grace mengernyitkan kening, menjawab, "Kamu mikir apa, sih? Aku nggak akan terjerumus."Benjamin mengungkapkan kekhawatirannya, "Tapi Non Grace ‘kan berlatih sama dia …."Grace menggelengkan kepala dengan wajah kesal, "Sudah lah, aku tahu apa yang aku lakukan. Nggak usah cerewet. Kalau nggak ada kerjaan, balik saja ke Utara."Benjamin mengerti. Dia tidak berkata lebih banyak lagi. Beberapa hari ini, Chandra tidak tidur dengan baik. Meskipun dia seorang ahli bela diri, Chandra tetap merasa cukup lelah secara fisik dan mental. Ketika Chandra sampai ke kamarnya, dia langsung menjatuhkan diri di tempat tidur, tertidur pulas.Sementara itu, di Diwangsa, di sebuah rumah tradisional berusia seratus tahun yang dibangun dari kayu dengan cat merah yang menyala, yang tampak sangat cerah dan ceria.Di salah satu kamar, seorang pria berusia lebih

  • Jenderal Naga   Bab 951

    Sonia adalah anak angkat Ronald.Sejak kecil, Ronald mengajarkannya seni bela diri dan pendidikan. Sonia selalu taat pada apa yang diperintahkan Ronald.Sonia sudah tahu bahwa hari ini pasti akan tiba.Namun, dia tak menyangka hari ini akan datang begitu cepat.Ronald bersandar di kursi halaman, menghela napas dalam, "Dua puluh tahun lalu, saat aku pergi ke rumah Raja Batara untuk mencari bahan obat, aku pernah bertemu dengan seseorang dari Suku Aryani. Orang tersebut bernama Thio Aryani. Karena sebuah tanaman obat langka, kami terlibat dalam pertarungan. Dia menggunakan suatu teknik khusus ...."Ronald terbenam dalam kenangan masa lalu, sembari mengingat pertarungan dua puluh tahun yang lalu.Walaupun sudah dua puluh tahun berlalu, ia masih mengingatnya dengan jelas."’Pukulan Sepuluh Tangan Aryani’, teknik itu sungguh menakutkan. Saat bertarung dengannya, Kakek hampir tewas. Selama dua puluh tahun, Kakek selalu berpikir keras, tapi nggak menemukan cara untuk mengatasinya."Mendengar

  • Jenderal Naga   Bab 952

    "Kakek kasih tahu kamu apa lagi?" tanya Chandra penasaran.Nova merenung sejenak, lalu menjawab, "Kakek khusus menyebutkan tentang ilmu bela diri yang tercatat di Kitab Pengobatan. Kakek menyebutnya sebagai 'Trik Keabadian Vajra'. Jika berhasil dikuasai, seseorang akan kebal terhadap senjata. Namun, untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu ini sangat sulit dan membutuhkan Kitab Pengobatan Jilid Atas sebagai panduan.""Aku ingat saat kita berada di Gading Mansion, pisau pun nggak bisa nembus kulitmu. Kamu bilang kamu lagi pakai pakaian dengan bahan khusus. Sebenarnya, kamu telah mengubah struktur sel tubuhmu dengan obat."Nova merasa dia sangat naif di masa lalu.Chandra melirik bagian bawah kitab tersebut dan menyadari bahwa itu adalah ilmu pertahanan. Bagaimana cara menguasainya, Chandra belum paham sepenuhnya. Kakeknya adalah seorang jenius dalam ilmu bela diri dan juga ahli dalam ilmu kedokteran. Jika kakek telah membaca buku ini, tentunya dia sudah memberi tahu Nova.Chandra menata

  • Jenderal Naga   Bab 953

    Devita memberikan serangkaian perintah secara berturut-turut.Pertama, penelitian harus segera dimulai.Kedua, di Someria hanya boleh ada satu Centennial Group; grup medis lain harus dimusnahkan.Ketiga, di Jalan Medis hanya boleh ada satu klinik, yaitu Klinik Majestic.Dengan tegas dan cepat, Devita bilang bahwa dia hanya ingin melihat hasil dan tidak tertarik dengan prosesnya."Non Devi …." Kimin berdiri, wajahnya tampak cemas. "Saat ini, Chandra berada di Rivera dan dia telah mendirikan Salvation Group. Mereka selalu berlawanan dengan Centennial Group. Sangat sulit bagi kita untuk mencapai tujuan ini tanpa hambatan. Chandra pasti akan menghalangi.""Chandra …." Devita bergumam lembut. Meskipun dia berada di Diwangsa, tapi nama Chandra sangat dia kenal. Devita tahu sekali tentang Chandra. "Tidak mungkin Salvation Group menghentikan Centennial Group. Centennial Group didukung oleh dana yang besar. Sedangkan Chandra ... uangnya berasal dari Gilang. Setelah Gilang memberikan beberapa

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status