Share

Bab 951

Author: Angin
Sonia adalah anak angkat Ronald.

Sejak kecil, Ronald mengajarkannya seni bela diri dan pendidikan. Sonia selalu taat pada apa yang diperintahkan Ronald.

Sonia sudah tahu bahwa hari ini pasti akan tiba.

Namun, dia tak menyangka hari ini akan datang begitu cepat.

Ronald bersandar di kursi halaman, menghela napas dalam, "Dua puluh tahun lalu, saat aku pergi ke rumah Raja Batara untuk mencari bahan obat, aku pernah bertemu dengan seseorang dari Suku Aryani. Orang tersebut bernama Thio Aryani. Karena sebuah tanaman obat langka, kami terlibat dalam pertarungan. Dia menggunakan suatu teknik khusus ...."

Ronald terbenam dalam kenangan masa lalu, sembari mengingat pertarungan dua puluh tahun yang lalu.

Walaupun sudah dua puluh tahun berlalu, ia masih mengingatnya dengan jelas.

"’Pukulan Sepuluh Tangan Aryani’, teknik itu sungguh menakutkan. Saat bertarung dengannya, Kakek hampir tewas. Selama dua puluh tahun, Kakek selalu berpikir keras, tapi nggak menemukan cara untuk mengatasinya."

Mendengar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 952

    "Kakek kasih tahu kamu apa lagi?" tanya Chandra penasaran.Nova merenung sejenak, lalu menjawab, "Kakek khusus menyebutkan tentang ilmu bela diri yang tercatat di Kitab Pengobatan. Kakek menyebutnya sebagai 'Trik Keabadian Vajra'. Jika berhasil dikuasai, seseorang akan kebal terhadap senjata. Namun, untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu ini sangat sulit dan membutuhkan Kitab Pengobatan Jilid Atas sebagai panduan.""Aku ingat saat kita berada di Gading Mansion, pisau pun nggak bisa nembus kulitmu. Kamu bilang kamu lagi pakai pakaian dengan bahan khusus. Sebenarnya, kamu telah mengubah struktur sel tubuhmu dengan obat."Nova merasa dia sangat naif di masa lalu.Chandra melirik bagian bawah kitab tersebut dan menyadari bahwa itu adalah ilmu pertahanan. Bagaimana cara menguasainya, Chandra belum paham sepenuhnya. Kakeknya adalah seorang jenius dalam ilmu bela diri dan juga ahli dalam ilmu kedokteran. Jika kakek telah membaca buku ini, tentunya dia sudah memberi tahu Nova.Chandra menata

  • Jenderal Naga   Bab 953

    Devita memberikan serangkaian perintah secara berturut-turut.Pertama, penelitian harus segera dimulai.Kedua, di Someria hanya boleh ada satu Centennial Group; grup medis lain harus dimusnahkan.Ketiga, di Jalan Medis hanya boleh ada satu klinik, yaitu Klinik Majestic.Dengan tegas dan cepat, Devita bilang bahwa dia hanya ingin melihat hasil dan tidak tertarik dengan prosesnya."Non Devi …." Kimin berdiri, wajahnya tampak cemas. "Saat ini, Chandra berada di Rivera dan dia telah mendirikan Salvation Group. Mereka selalu berlawanan dengan Centennial Group. Sangat sulit bagi kita untuk mencapai tujuan ini tanpa hambatan. Chandra pasti akan menghalangi.""Chandra …." Devita bergumam lembut. Meskipun dia berada di Diwangsa, tapi nama Chandra sangat dia kenal. Devita tahu sekali tentang Chandra. "Tidak mungkin Salvation Group menghentikan Centennial Group. Centennial Group didukung oleh dana yang besar. Sedangkan Chandra ... uangnya berasal dari Gilang. Setelah Gilang memberikan beberapa

  • Jenderal Naga   Bab 954

    "Nah, kalau gitu kamu tidur sambil peluk aku, ya."Chandra menarik napas dalam-dalam, lalu memeluk Nova.Nova bersandar dalam pelukan Chandra.Keduanya tertidur dalam pelukan.Malam pun berlalu tanpa suara.Keesokan harinya.Pagi hari, Nova terbangun lebih dulu.Ketika Nova terbangun, ia merasakan dada-nya digenggam seseorang. Wajah Nova seketika memerah. Ia ingin menggeser tubuhnya, tetapi cengkeraman tangan Chandra begitu erat sehingga ia tidak bisa bergerak. Nova pun hanya bisa memandang langit-langit dengan tatapan kosong.Tak lama kemudian, Chandra juga terbangun.Ketika terbangun, Chandra merasa ada sesuatu di tangannya, refleks dia meremas dengan lebih kuat."Ah!"Sebuah jeritan terdengar dari sebelah Chandra."Chandra, kamu ngapain? Sakit tau!"Chandra baru sadar, dengan cepat ia melepaskan cengkeramannya, bangun dengan cepat, dan menatap Nova yang wajahnya memerah. Chandra merasa malu, "Maaf, Nova, aku nggak sengaja."Nova tidak memarahinya.Melihat wajah Nova, lalu melihat tu

  • Jenderal Naga   Bab 955

    Pasti karena perusahaan besar seperti Farma Kimia dan Arthur Group mengumumkan pengunduran diri yang pada akhirnya memicu serangkaian reaksi berantai yang berdampak pada Yorda Group milik keluarga Kurniawan.Nova dan Chandra tidak berlama-lama lagi di sana.Mereka segera kembali ke vila besar keluarga Kurniawan.Meskipun masih sangat pagi, hampir semua anggota keluarga Kurniawan sudah hadir, dengan ekspresi wajah cemas.Ketika Nova dan Chandra datang, reaksi anggota keluarga Kurniawan seakan-akan mereka telah menemukan sebuah tali penyelamat."Nova, akhirnya kamu balik juga.""Nova, keluarga Kurniawan butuh kamu buat ngatur semuanya."Para anggota keluarga Kurniawan berdiri, mulai berbicara.Chandra tampaknya diabaikan.Nova bertanya, "Kakek, apa benar karena perusahaan seperti Farma Kimia dan Arthur Group mengumumkan untuk meninggalkan Rivera dan dunia farmasi sehingga memberikan dampak pada keluarga Kurniawan?"Toni menghela nafas panjang, "Nggak hanya itu. Ayo duduk, kita bicarakan

  • Jenderal Naga   Bab 956

    Setelah berpikir sejenak, Nova berkata, "Kita tidak perlu terburu-buru bereaksi. Yorda Group harus tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Bagaimanapun, aku tidak percaya kalau Centennial Group bisa menggulingkan Rivera."Chandra tak bisa menahan diri dan menoleh ke Nova. Nova kini tampak berbeda dari sebelumnya, lebih tegas dan berani. Pada saat itu, telepon Toni berdering lagi. Ia mengangkatnya dan tampak wajahnya seketika memucat.Nova dengan cepat bertanya, "Kakek, ada apa lagi?""Ada masalah di Jalan Medis," jawab Toni."Ada apa lagi?" tanya Nova dengan alis berkerut.Toni menarik nafas dalam-dalam dan menjelaskan, "Klinik Majestik kembali membuat onar. Mereka memprovokasi beberapa apotek terkenal di Jalan Medis untuk bertanding. Jika kalah, apotek tersebut harus tutup. Beberapa apotek menolak tantangan, tetapi dalam sekejap, puluhan preman masuk dan menghancurkan apotek-apotek tersebut.""Astaga!" Nova marah. Dia mengepalkan tinjunya ke meja, "Mereka benar-benar sudah kelew

  • Jenderal Naga   Bab 957

    "Nova, aku nggak jadi pergi ke Jalan Medis," ucap Chandra tiba-tiba."Hah?" Nova terkejut, "Kenapa tiba-tiba nggak jadi?""Aku ada urusan lain. Berhentikan mobilnya," kata Chandra.Mobil pun berhenti. Chandra membuka pintu dan turun. Nova pun ikut turun dan berkata, "Kalau begitu, aku juga nggak jadi pergi. Aku ikut kamu."Nova tahu, Chandra telah menelepon Sonia dengan rencana baru. Hal itu membuat hatinya sedikit tidak enak. Dia adalah istri Chandra, namun Chandra tidak mendiskusikannya dengan dia, melainkan menelepon wanita lain."Kamu dulu saja ke Jalan Medis. Urusan ini, kamu nggak bisa membantu," kata Chandra."Baiklah," jawab Nova sambil mengangguk. Dia menyadari bahwa dia belum bisa membantu Chandra dalam hal ini. Dia harus terus berusaha menjadi lebih baik. Dengan semangat, Nova kembali ke mobil.Sementara itu, Chandra memanggil taksi. "Ke Salvation Group," perintahnya. Setelah itu, dia merenung, memikirkan rencana selanjutnya. Sonia telah memberinya arahan, dan mengatakan bah

  • Jenderal Naga   Bab 958

    Mawar mengangguk, "Sandra sudah ditemukan belum? Aku kewalahan sendirian di sini. Tanpa bantuan Sandra, aku merasa sulit menjalani semua ini."Mawar merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri. Memang, memimpin dan mengendalikan bukanlah keahlian utamanya. Melihat Mawar seperti itu, Chandra berpikir sejenak sebelum berkata, "Aku akan mencoba menemukannya."Dalam benak Chandra, Nova mungkin mengetahui keberadaan Sandra. Namun, Nova sengaja menyembunyikannya karena khawatir Sandra akan merebut Chandra darinya."Ada instruksi lain? Kalau tidak, aku mau adakan rapat sebentar lagi," ujar Mawar."Sebentar," tanggapan Chandra, "Sebelum rapat, kamu harus tahu sesuatu. Aku yakin di dalam Salvation Group ada mata-mata dari Centennial Group. Kita harus berhati-hati. Berikan aku daftar nama eksekutif perusahaan, aku ingin memeriksanya dulu.""Baik, aku akan mengurusnya sekarang," jawab Mawar sebelum beranjak.Sementara itu, Chandra tenggelam dalam pikiran tentang masalah keuangan. Dia berpikir mungk

  • Jenderal Naga   Bab 959

    Cakra merasa sangat kesal. Dia telah menghabiskan puluhan tahun, menggunakan seluruh hati, jiwa, dan dana untuk membangun jaringan informasi bawah tanahnya. Namun sekarang, dia merasa seperti hanya menjadi tangan kanan Chandra, tanpa mendapatkan apa pun sebagai imbalannya."Nanti besok aku beri jawabannya," ujar Cakra dengan nada kesal."Besok terlalu lama. Aku beri kamu setengah hari," perintah Chandra dengan nada tegas."Aku akan coba secepatnya. Nanti malam aku kabari," Cakra berpikir sejenak. Menginvestigasi pegawai perusahaan mungkin bukan hal yang sulit. Dalam setengah hari, seharusnya dia bisa menyelesaikannya."Chandra, untuk mendapatkan informasi juga memerlukan dana, loh. Setiap berita, setiap info, membutuhkan uang untuk mendapatkannya ….""Jadi, kamu minta uang padaku?" potong Chandra."Sedikit saja. Dana operasional kami hampir habis.""Baiklah, catat dulu. Nanti kita hitung semua," kata Chandra sebelum dengan cepat mengakhiri panggilan.Mawar yang telah menunggu sejak tad

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status