Share

Bab 929

Penulis: Angin
Energi sejati milik Chandra kembali meningkat dengan pesat setelah dia berhasil mengolah hawa dingin yang dia serap dari tubuh Grace. Hanya dalam setengah hari, Chandra sudah berhasil masuk ke puncak alam pertama dan hanya selangkah lagi dia akan berhasil masuk ke dalam alam kedua.

Walaupun Grace memiliki tubuh yang menakjubkan, dia hanya bisa menghasilkan sedikit hawa dingin dari dalam tubuhnya. Selain itu, Sonia juga menggunakan energi sejatinya untuk mengeluarkan hawa dingin dari dalam tubuh Grace. Sekarang Chandra harus menunggu beberapa hari lagi untuk kembali bisa menyerap hawa dingin dari dalam tubuh Grace.

Grace buru-buru kembali mengenakan pakaiannya setelah Chandra turun ke lantai bawah. Kemudian dia bersama Sonia mengikuti Chandra ke lantai bawah.

Di ruang tamu.

Sonia berkata, “Langkah selanjutnya, aku akan memandu Grace untuk berlatih ilmu bela diri. Dia memiliki fisik yang spesial. Selama dia menangkap apa yang kuajarkan dengan cepat, maka peningkatan energi sejatinya past
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 930

    Arya langsung tersenyum seraya berkata, “Chandra, kamu terlalu mandang aku tinggi nih kayaknya. Kamu saja nggak tahu harus bagaimana. Jadi, mana mungkin aku tahu jawabannya?”“Kalau begitu sekarang kamu jawab, ya. Menurutmu, aku harus berpihak kepada negara, raja atau keluarga?” tanya Chandra lagi.Arya langsung menggelengkan kepalanya. Dia juga tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan ini. “Kamu ini banyak banget mikir, deh. Jalankan saja satu per satu. Sudahlah, sekarang kita pergi minum saja dan jangan lupa ajak Abdul juga,” ujar Arya.Dia tahu kalau saat ini Chandra sedang diliputi banyak konflik di dalam hatinya. Walaupun Arya tidak mengetahui tentang konflik yang terjadi di dalam Empat Keluarga Besar Ibukota, dia sudah pernah mendengar tentang Empat Lukisan Kuno. Arya juga pernah mendengar tentang konflik internal yang terjadi di dalam keluarga Atmaja 30 tahun yang lalu. Kemudian 10 tahun yang lalu juga terjadi kebakaran di dalam rumah keluarga Atmaja. Namun, Arya tidak b

  • Jenderal Naga   Bab 931

    Chandra berbalik, tapi dia tidak lagi merasakan ada aura yang membahayakan dari orang-orang di sekitarnya.Dia pun bergumam dengan bingung, “Kenapa, ya? Kenapa jantungku berdebar gini?”Kemudian Chandra menggelengkan kepalanya dan terus melanjutkan langkahnya. Dia berpikir kalau ini hanyalah efek dari minuman keras yang terlalu banyak diminumnya. Namun, tiba-tiba saja jantungnya kembali berdebar. Dia merasa tidak nyaman seakan ada ular berbisa yang sedang menatapnya. Chandra berusaha untuk tidak lagi memedulikannya. Dia terus melangkah ke depan lalu tiba-tiba saja dia berbalik.Chandra melihat ada banyak orang di belakangnya ketika dia berbalik. Namun, Chandra mencurigai seorang laki-laki yang mengenakan pakaian dan topi hitam di belakangnya. Dia merasa kalau laki-laki itu memiliki aura membunuh yang sangat kuat. Padahal laki-laki itu terlihat seperti seorang laki-laki 50 tahunan yang biasa-biasa saja jika dilihat dari perawakannya. Namun, entah kenapa bagi Chandra laki-laki itu terlih

  • Jenderal Naga   Bab 932

    “Kamu harus pergi, dong. Lagi pula, kamu sendiri yang bilang kalau orang itu sangat kuat dan bisa membunuhmu dengan mudah. Tapi dia nggak bunuh kamu ataupun bicara apa pun sama kamu. Dia cuma kasih amplop ini sama kamu. Itu artinya dia punya tujuan biar kamu ngikutin dia. Tujuannya apa? Kita lihat saja nanti. Kalau begitu, aku juga akan ikut sama kamu ke sana,” ujar Sonia. Sonia sama sekali tidak merasa khawatir dengan keselamatan Chandra. Dia berpikir kalau kepergian Chandra menuju Gunung Agrabat tidak akan membahayakan nyawanya. Chandra hari ini pastinya sudah celaka kalau memang musuhnya berniat untuk mencelakainya dan tidak perlu memancing Chandra sampai ke Gunung Agrabat. “Oke! Lagi pula, foto ini juga sudah memberikan banyak informasi. Jadi, bagaimanapun juga aku harus pergi ke sana,” ujar Chandra sambil menganggukkan kepalanya. “Aku akan pesan tiket pesawat buat kalian,” ujar Grace seraya mengambil ponselnya untuk memesankan tiket pesawat untuk Chandra dan Sonia. Chandra dan

  • Jenderal Naga   Bab 933

    Robi datang ke Gunung Agrabat sebenarnya hanya untuk mencari buah Bodhi. Namun, dia tidak menyangka akan menemukan ular api yang berusia ratusan tahun di tempat ini. Empedu ular api sangat terkenal sebagai suplemen untuk meningkatkan kekuatan bagi para praktisi ilmu bela diri. Namun, sayangnya kekuatan yang dimiliki Robi sudah berada di titik yang tidak bisa ditingkatkan lagi dengan apa pun dari luar seperti suplemen dan obat-obatan termasuk empedu ular api ini. Oleh karena itu, dia memberikannya kepada Nova karena pastinya akan jauh lebih bermanfaat bagi tubuh Nova. Sebuah empedu yang dimiliki ular api bisa meningkatkan kekuatan seseorang sampai 3 tingkat lebih baik dari sebelumnya. “Oh iya, Kek! Kenapa Kakek mancing Chandra ke sini? Kenapa nggak aku bawa saja buah Bodhi itu ke Chandra? Dengan begitu kan Kakek nggak perlu repot-repot mancing Chandra ke sini, iya kan?” tanya Nova yang mengetahui rencana Robi untuk memancing Chandra ke Gunung Agrabat.Robi melirik Nova lalu berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 934

    “Apa pun yang terjadi aku akan tetap masuk. Lagi pula kita juga sudah datang ke sini,” ujar Chandra lalu masuk ke dalam gua. Sonia tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah Chandra. Chandra sudah benar-benar terbawa perasaan sampai pikirannya tidak lagi jernih. Kalau begini terus Chandra bisa cepat mati. Namun, Sonia tetap mengikuti Chandra masuk ke dalam gua. Pintu masuk gua tidaklah besar, tapi keadaan di dalam bisa dibilang cukup luas. Suhu di dalam gua terasa semakin panas setelah mereka masuk semakin dalam. Sulit bagi mereka untuk bisa menahan suhu setinggi ini, sekalipun mereka adalah para praktisi bela diri. Akhirnya mereka harus mengerahkan energi sejati mereka untuk menahan suhu tinggi di dalam gua. Namun, tubuh mereka tetap saja basah dengan keringat karena suhu gua yang benar-benar tinggi. Chandra berbalik untuk memberikan botol air minum kepada Sonia, tapi tiba-tiba saja Chandra tampak tersipu malu. Karena Chandra melihat Sonia sedang menarik roknya, mengipasi kera

  • Jenderal Naga   Bab 935

    Chandra langsung merasa yakin kalau laki-laki tua itu adalah kakeknya yang dahulu sangat menyayanginya ketika Robi mengeluarkan suaranya. Chandra langsung berlutut di atas tanah sambil memandangi jurang yang berada di depannya sambil menangis tersedu-sedu. Kenangan akan masa kecilnya langsung terlintas di benak Chandra. Dia ingat bagaimana dia duduk di pangkuan kakeknya ketika dia masih kecil. Selain itu, kakeknya juga pernah mengajarinya sastra dan ilmu pengobatan kuno. Chandra tidak bisa melakukan apa pun ketika kebakaran membumi hanguskan rumah keluarga Atmaja 10 tahun yang lalu. Sampai akhirnya, Nova muncul dan menyelamatkannya. Lalu 10 tahun kemudian, Chandra masih saja tidak berdaya menyaksikan kakeknya tewas di depan matanya. “Kurang ajar!” seru Chandra penuh amarah sambil menatap tajam ke arah si orang berjubah hitam sampai membuat urat di dahinya menonjol. Sonia khawatir Chandra akan kehilangan kendali. Jadi dia buru-buru menarik Chandra seraya berkata, “Kak Chandra, jan

  • Jenderal Naga   Bab 936

    Sonia menatap Nova lalu berkata, “Jadi, kamu yang bantuin Chandra untuk membunuh Teuku di Diwangsa? Lalu kamu juga yang pura-pura jadi aku untuk bantuin Chandra keluar dari rumah keluarga Nantaboga dan meninggalkannya di depan pintu gerbang rumah keluarga Atmaja? Lalu Istana Raja Langit juga hasil ciptaan Robi?”“Ya, Istana Raja Langit memang didirikan oleh Robi,” jawab Nova tanpa mengelak sama sekali. “Kenapa kakek menculik Amanda dan Sandra?” tanya Chandra. “Kakek bilang kalau sekarang kamu sudah memiliki banyak musuh, jadi mereka juga nggak aman jika terus berada di dekatmu. Makanya kakek membawa mereka pergi agar konsentrasimu nggak terganggu sekaligus untuk melindungi mereka,” jawab Nova. “Lalu kenapa kamu dan kakek ada di sini?” tanya Chandra lagi. “Jadi, kata kakek kultivasi dengan metode yang ada di dalam Lukisan Gunung Merabu membutuhkan hawa dingin Yin yang sangat besar dan energi sejati Yang yang sangat kuat. Makanya kakek membawaku ke sini. Tapi tiba-tiba saja ada orang

  • Jenderal Naga   Bab 937

    Ronald kembali sepuluh menit kemudian setelah dia pergi. “Gimana, Kek?” tanya Sonia. Ronald langsung menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Dasar jurangnya sangat dalam. Selain itu, ada lahar panas juga di dasarnya. Aku bisa mati kalau sampai terjatuh ke dalam sana.”“Aku nggak percaya,” ujar Chandra sambil menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin kakeknya bisa mati semudah ini? Padahal 10 tahun yang lalu saja dia bisa selamat dari kobaran api yang membakar rumahnya. Ronald menatap Chandra lalu berkata, “Bagaimanapun juga, kamu tetap harus mempercayainya. Secara teori, semua orang yang terjatuh ke bawah sana pasti akan mati, kecuali jika orang itu punya kekuatan dengan tingkatan lebih tinggi dari alam ketujuh.”Kemudian Ronald menatap Nova dan bertanya, “Kenapa kamu bisa ada di sini bersama Robi?”Nova sama sekali tidak berusaha menyembunyikan apa pun. Dia menceritakan semuanya kepada Ronald tentang bagaimana Robi menemukannya. Namun, Nova tidak menceritakan perihal Lukisan Gunun

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status