Share

Bab 926

Author: Angin
Es yang menyelimuti tubuh Chandra perlahan mulai menghilang.

Setengah jam kemudian, Chandra membuka matanya dengan wajah gembira seraya berkata, “Selesai sudah! Aku sudah berhasil mengubah semua hawa dingin yang masuk ke dalam tubuhku menjadi energi sejati!”

“Cepatlah! Hawa dingin yang berkumpul di dalam tubuhku sudah terlalu banyak. Aku nggak bisa menahannya!” seru Sonia memberi peringatan.

“Alihkan semua hawa dingin itu ke dalam tubuhku,” ujar Chandra buru-buru.

Sonia dengan cepat menggerakkan energi sejatinya masuk ke dalam tubuh Grace. Seluruh hawa dingin yang berkumpul di tubuhnya langsung mengalir menuju telapak tangan Chandra.

Telapak tangan Chandra terlihat mulai membeku dan dalam sekejap seluruh tangan Chandra sudah dipenuhi dengan lapisan es yang dingin. Chandra tidak bisa terlena dengan semua ini. Dia harus bergerak cepat dengan menyerap dan menyaring hawa dingin yang masuk ke dalam tubuhnya

Kali ini, Chandra membutuhkan waktu 3 jam untuk menyerap dan menyaring hawa dingi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 927

    Chandra mengerti penjelasan yang diutarakan oleh Sonia tentang metode yang ditunjukkan oleh lukisan Gunung Merabu harus dipraktikkan oleh 2 orang. Apabila dipraktikkan oleh 1 orang, maka akan muncul masalah yang tidak diinginkan. Kedua orang itu harus berlatih dan mempraktikkannya secara bersama-sama agar hasil yang ditimbulkan akan maksimal. “Tapi ....”Kemudian Sonia berkata dengan nada ragu, “Grace ini adalah sosok perempuan yang memiliki energi sejati Yin yang tidak perlu lagi diragukan. Dia memiliki hawa dingin paling kuat di dunia ini. Tapi sayangnya, sampai sekarang belum ada pihak laki-laki yang memiliki energi sejati Yang yang cukup kuat untuk mengimbanginya.”Sonia langsung melirik Chandra lalu bertanya, “Kak Chandra, gimana dengan energi sejatimu?” “Aku juga nggak tahu,” jawab Chandra yang tidak tahu bagaimana energi sejati yang dimilikinya. “Sini! Biar aku coba rasakan,” ujar Sonia. “Gimana kamu ngerasainnya?” tanya Chandra bingung. “Ulurkan tangan dan aktifkan energi

  • Jenderal Naga   Bab 928

    Kedua sosok itu tiba-tiba muncul di sini. Ada yang terlihat tua dan muda. Sosok yang terlihat tua adalah seorang laki-laki tua yang memakai pakaian putih longgar dengan rambutnya yang pendek dan berwarna putih, sedangkan sosok yang terlihat muda adalah seorang perempuan berusia dua puluhan. Perempuan itu mengenakan rok berwarna hitam dengan rambutnya yang hitam dan panjang. “Kenapa Kakek bawa aku ke sini?” tanya gadis itu. Si laki-laki tua menatap ke arah gunung tandus yang masih mengeluarkan asap mengepul di puncaknya. Kemudian si laki-laki tua menunjuk ke arah gunung tandus itu seraya berkata, “Kawah gunung itu sering sekali memuntahkan lahar dari dalam perutnya. Aku ke sini mau ambil buah langka yang ada di kawah gunung berapi itu.”Kedua orang itu adalah Robi Atmaja dan Nova Kurniawan. Nova sudah mengetahui kalau gunung itu adalah jenis gunung berapi. Karena dia sudah bisa merasakan hawa panas ketika berada dekat dengan gunung itu. Padahal saat ini masih musim dingin, tapi hawa

  • Jenderal Naga   Bab 929

    Energi sejati milik Chandra kembali meningkat dengan pesat setelah dia berhasil mengolah hawa dingin yang dia serap dari tubuh Grace. Hanya dalam setengah hari, Chandra sudah berhasil masuk ke puncak alam pertama dan hanya selangkah lagi dia akan berhasil masuk ke dalam alam kedua.Walaupun Grace memiliki tubuh yang menakjubkan, dia hanya bisa menghasilkan sedikit hawa dingin dari dalam tubuhnya. Selain itu, Sonia juga menggunakan energi sejatinya untuk mengeluarkan hawa dingin dari dalam tubuh Grace. Sekarang Chandra harus menunggu beberapa hari lagi untuk kembali bisa menyerap hawa dingin dari dalam tubuh Grace.Grace buru-buru kembali mengenakan pakaiannya setelah Chandra turun ke lantai bawah. Kemudian dia bersama Sonia mengikuti Chandra ke lantai bawah.Di ruang tamu.Sonia berkata, “Langkah selanjutnya, aku akan memandu Grace untuk berlatih ilmu bela diri. Dia memiliki fisik yang spesial. Selama dia menangkap apa yang kuajarkan dengan cepat, maka peningkatan energi sejatinya past

  • Jenderal Naga   Bab 930

    Arya langsung tersenyum seraya berkata, “Chandra, kamu terlalu mandang aku tinggi nih kayaknya. Kamu saja nggak tahu harus bagaimana. Jadi, mana mungkin aku tahu jawabannya?”“Kalau begitu sekarang kamu jawab, ya. Menurutmu, aku harus berpihak kepada negara, raja atau keluarga?” tanya Chandra lagi.Arya langsung menggelengkan kepalanya. Dia juga tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan ini. “Kamu ini banyak banget mikir, deh. Jalankan saja satu per satu. Sudahlah, sekarang kita pergi minum saja dan jangan lupa ajak Abdul juga,” ujar Arya.Dia tahu kalau saat ini Chandra sedang diliputi banyak konflik di dalam hatinya. Walaupun Arya tidak mengetahui tentang konflik yang terjadi di dalam Empat Keluarga Besar Ibukota, dia sudah pernah mendengar tentang Empat Lukisan Kuno. Arya juga pernah mendengar tentang konflik internal yang terjadi di dalam keluarga Atmaja 30 tahun yang lalu. Kemudian 10 tahun yang lalu juga terjadi kebakaran di dalam rumah keluarga Atmaja. Namun, Arya tidak b

  • Jenderal Naga   Bab 931

    Chandra berbalik, tapi dia tidak lagi merasakan ada aura yang membahayakan dari orang-orang di sekitarnya.Dia pun bergumam dengan bingung, “Kenapa, ya? Kenapa jantungku berdebar gini?”Kemudian Chandra menggelengkan kepalanya dan terus melanjutkan langkahnya. Dia berpikir kalau ini hanyalah efek dari minuman keras yang terlalu banyak diminumnya. Namun, tiba-tiba saja jantungnya kembali berdebar. Dia merasa tidak nyaman seakan ada ular berbisa yang sedang menatapnya. Chandra berusaha untuk tidak lagi memedulikannya. Dia terus melangkah ke depan lalu tiba-tiba saja dia berbalik.Chandra melihat ada banyak orang di belakangnya ketika dia berbalik. Namun, Chandra mencurigai seorang laki-laki yang mengenakan pakaian dan topi hitam di belakangnya. Dia merasa kalau laki-laki itu memiliki aura membunuh yang sangat kuat. Padahal laki-laki itu terlihat seperti seorang laki-laki 50 tahunan yang biasa-biasa saja jika dilihat dari perawakannya. Namun, entah kenapa bagi Chandra laki-laki itu terlih

  • Jenderal Naga   Bab 932

    “Kamu harus pergi, dong. Lagi pula, kamu sendiri yang bilang kalau orang itu sangat kuat dan bisa membunuhmu dengan mudah. Tapi dia nggak bunuh kamu ataupun bicara apa pun sama kamu. Dia cuma kasih amplop ini sama kamu. Itu artinya dia punya tujuan biar kamu ngikutin dia. Tujuannya apa? Kita lihat saja nanti. Kalau begitu, aku juga akan ikut sama kamu ke sana,” ujar Sonia. Sonia sama sekali tidak merasa khawatir dengan keselamatan Chandra. Dia berpikir kalau kepergian Chandra menuju Gunung Agrabat tidak akan membahayakan nyawanya. Chandra hari ini pastinya sudah celaka kalau memang musuhnya berniat untuk mencelakainya dan tidak perlu memancing Chandra sampai ke Gunung Agrabat. “Oke! Lagi pula, foto ini juga sudah memberikan banyak informasi. Jadi, bagaimanapun juga aku harus pergi ke sana,” ujar Chandra sambil menganggukkan kepalanya. “Aku akan pesan tiket pesawat buat kalian,” ujar Grace seraya mengambil ponselnya untuk memesankan tiket pesawat untuk Chandra dan Sonia. Chandra dan

  • Jenderal Naga   Bab 933

    Robi datang ke Gunung Agrabat sebenarnya hanya untuk mencari buah Bodhi. Namun, dia tidak menyangka akan menemukan ular api yang berusia ratusan tahun di tempat ini. Empedu ular api sangat terkenal sebagai suplemen untuk meningkatkan kekuatan bagi para praktisi ilmu bela diri. Namun, sayangnya kekuatan yang dimiliki Robi sudah berada di titik yang tidak bisa ditingkatkan lagi dengan apa pun dari luar seperti suplemen dan obat-obatan termasuk empedu ular api ini. Oleh karena itu, dia memberikannya kepada Nova karena pastinya akan jauh lebih bermanfaat bagi tubuh Nova. Sebuah empedu yang dimiliki ular api bisa meningkatkan kekuatan seseorang sampai 3 tingkat lebih baik dari sebelumnya. “Oh iya, Kek! Kenapa Kakek mancing Chandra ke sini? Kenapa nggak aku bawa saja buah Bodhi itu ke Chandra? Dengan begitu kan Kakek nggak perlu repot-repot mancing Chandra ke sini, iya kan?” tanya Nova yang mengetahui rencana Robi untuk memancing Chandra ke Gunung Agrabat.Robi melirik Nova lalu berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 934

    “Apa pun yang terjadi aku akan tetap masuk. Lagi pula kita juga sudah datang ke sini,” ujar Chandra lalu masuk ke dalam gua. Sonia tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mencegah Chandra. Chandra sudah benar-benar terbawa perasaan sampai pikirannya tidak lagi jernih. Kalau begini terus Chandra bisa cepat mati. Namun, Sonia tetap mengikuti Chandra masuk ke dalam gua. Pintu masuk gua tidaklah besar, tapi keadaan di dalam bisa dibilang cukup luas. Suhu di dalam gua terasa semakin panas setelah mereka masuk semakin dalam. Sulit bagi mereka untuk bisa menahan suhu setinggi ini, sekalipun mereka adalah para praktisi bela diri. Akhirnya mereka harus mengerahkan energi sejati mereka untuk menahan suhu tinggi di dalam gua. Namun, tubuh mereka tetap saja basah dengan keringat karena suhu gua yang benar-benar tinggi. Chandra berbalik untuk memberikan botol air minum kepada Sonia, tapi tiba-tiba saja Chandra tampak tersipu malu. Karena Chandra melihat Sonia sedang menarik roknya, mengipasi kera

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status