Share

Bab 86

Author: Angin
Kalimat singkat Chandra sudah berhasil menyelesaikan keributan keluarga Kurniawan.

Malam harinya di dalam kamar milik Nova, perempuan itu terlihat tengah berbaring di kasur dengan posisi menyamping sambil menatap Chandra yang tidur di lantai. Dia teringat akan kejadian siang tadi dan kepikiran sesuatu.

“Chandra, di lantai dingin, nggak?”

“Masih ok kok,” jawab Chandra yang masih memikirkan beberapa hal. Dia tengah memikirkan gambar Lukisan Gunung Merabu milik keluarganya itu dan juga pertemuannya dengan Mawar Hitam. Suara Nova berhasil menyadarkannya dari pikirannya sendiri.

“Kalau gitu kamu tetap tidur di lantai saja,” balas Nova sambil memutar tubuhnya. Awalnya dia ingin membiarkan lelaki itu tidur di atas ranjang saja, tetapi Chandra saja yang tidak mengerti.

“Oh!” Chandra tersadar seketika dan seluruh tubuhnya gemetar dengan hebat sambil berkata, “Nova, aku dingin sekali!”

Namun Nova hanya menendang sebuah selimut pada lelaki itu. Chandra tahu karena dia yang sibuk merenung sehingga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 87

    Dengan jujur Mawar Hitam menjawab, “Nama asli aku Mawar.”“Baik. Mawar, aku berencana membeli Edelweiss Business Center yang ada di Rivera. Kamu yang bertanggung jawab atas masalah ini. Nanti Paul akan membantumu juga secara diam-diam. Dia akan mempersiapkan semuanya dan membuat kamu membeli Edelweiss Business Center dengan harga paling rendah.”“Yang perlu kamu lakukan adalah membukanya pada eksternal dan membuat tempat tersebut menjadi pusat bisnis paling bagus.”“Baik!”Mawar Hitam mengangguk, dia tidak berani mengatakan kata “tidak”.“Paul.”“Iya, Kak Chandra.”“Kabarin semua anak buah di Gurun Selatan untuk mencari tahu informasi tentang makam Raja Januar. Cari tahu juga siapa yang memerintahkan kelompoknya Mawar Hitam untuk merampok. Selain itu juga cari tahu orang yang membunuh dan merebut harta karun!”“Apakah orang itu salah satu anggotanya Mawar Hitam atau bukan, atau mungkin ada orang lain yang melakukannya,” perintah Chandra.“Siap! Akan aku laksanakan sekarang juga.”Paul

  • Jenderal Naga   Bab 88

    Chandra meninggalkan Klinik Mortal.Dia masih ada urusan yang harus diselesaikan.Dia kembali ke Kota Rivera dengan dua tujuan.Balas budi dan balas dendam.Meskipun keluarga Sinaga, salah satu dari Empat Keluarga Besar telah musnah, kepala keluarga dari tiga keluarga besar lainnya juga telah meninggal.Akan tetapi, mereka yang pergi ke rumah keluarga Atmaja saat itu bukan hanya orang-orang itu.Banyak anggota penting di dalam Empat Keluarga Besar juga ikut pergi.Siapa pun yang pergi ke rumah keluarga Atmaja hari itu harus mati!Rumah keluarga Wangsa.Keluarga Wangsa merupakan salah satu keluarga dari Empat Keluarga Besar di Kota Rivera. Keluarga ini memiliki properti yang tak terhitung jumlahnya, serta aset puluhan triliun.Villa keluarga Wangsa mewah dan megah.Namun, hari ini keluarga Wangsa tidak ramai dan bergembira seperti biasanya.Di ruang tengah villa, ada sebuah peti mati. Generasi ketiga dari keluarga Wangsa sedang berlutut di depan peti, lalu beberapa pendeta Tao sedang me

  • Jenderal Naga   Bab 89

    “Pa, sebenarnya apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu? Apakah kebakaran di rumah keluarga Atmaja ada hubungannya dengan Empat Keluarga Besar?”Anggota keluarga Wangsa panik hingga menangis.Pria itu adalah seorang dewa pembunuh.Bantai habis keluarga Wangsa, apakah itu artinya semua anggota keluarga Wangsa akan dibunuh?Setelah pergi ke rumah keluarga Wangsa, Chandra kemudian pergi ke rumah keluarga Tedjo dan keluarga Cahyadi.Masih dengan kalimat yang sama. Chandra menyuruh pelaku utama dari kedua keluarga itu yang pergi ke rumah keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu dan memaksa 38 anggota keluarga Atmaja, untuk berlutut di pemakaman keluarga Atmaja selama sepuluh hari sepuluh malam. Setelah itu, mereka harus bunuh diri untuk menebus kesalahan mereka.Kalau tidak, keluarga mereka akan dibantai habis.Dari Empat Keluarga Besar, keluarga Sinaga sudah musnah. Kepala keluarga dari tiga keluarga besar lainnya juga sudah mati.Namun, ini baru permulaan saja.Ketiga keluarga panik bukan

  • Jenderal Naga   Bab 90

    Orang-orang yang pergi ke rumah keluarga Atmaja saat itu adalah anggota inti dari Empat Keluarga Besar. Karena anggota biasa tidak dapat memiliki akses untuk rahasia itu.Setelah keluarga Atmaja musnah, Empat Keluarga Besar sama sekali tidak mengungkit masalah ini lagi.Namun, ada rumor yang tersebar di luar sana.Ada yang mengatakan kalau Rudi bunuh diri untuk lari dari hukuman. Sebelum bunuh diri, dia membakar rumah keluarga Atmaja untuk membakar semua dosa yang dia lakukan.Ada juga yang bilang kalau keluarga Atmaja telah menyinggung orang besar. Sehingga keluarga itu bisa musnah.Akan tetapi, tidak ada yang tahu kebenarannya.Kini, Chandra telah mengeluarkan pemberitahuan kematian.Berlutut selama sepuluh hari, lalu bunuh diri.Bagaimana mungkin mereka bisa melakukannya?Sekarang orang-orang ini telah menjadi orang kaya yang duduk di atas aset ratusan miliar. Mereka telah menikmati kejayaan dan kekayaan yang tiada habisnya. Bagaimana mungkin mereka berlutut selama sepuluh hari, lal

  • Jenderal Naga   Bab 91

    Hanya saja, wakil jendral dan tentara elite pasukan Tentara Militer Barat meninggal di Hotel Rivera. Bagaimana para gangster biasa dapat melindungi mereka?Akan tetapi, karena masalah sudah jadi seperti ini, mereka hanya bisa harus bertarung sekali.Apakah mereka tidak tahu, betapa parah konsekuensinya kalau mereka gagal?Empat Keluarga Besar dilanda kepanikan.Namun, ini masalah internal Empat Keluarga Besar. Dunia luar sama sekali tidak mengetahuinya.Dunia luar hanya tahu kalau Empat Keluarga Besar sedang menghadapi masalah serius. Ahmad dari keluarga Sinaga meninggal secara tragis di pesta ulang tahun, lalu Radika juga meninggal.Sekarang giliran kepala keluarga dari tiga keluarga besar lainnya.Semua anggota penting dari Empat Keluarga Besar telah meninggal.Kejadian ini jelas merupakan peristiwa besar yang menggemparkan Kota Rivera.Hanya saja, karena pelantikan Arya, kehebohan kejadian ini ditekan oleh Arya.Sekarang upacara pelantikan Arya telah berakhir. Semua orang mulai memb

  • Jenderal Naga   Bab 92

    Nova sekeluarga pergi pag-pagi sekali.Tujuan mereka hari ini yaitu pergi beli mobil, mobil mewah.Mereka telah mengunjungi banyak dealer mobil dan mencoba banyak mobil, termasuk Mercedes-Benz, BMW, Audi, dan mobil-mobil mewah lainnya.Akan tetapi, tidak ada satu pun yang mereka suka.Kalau bukan karena kelasnya terlalu rendah sehingga mereka tidak suka, berarti kelasnya terlalu tinggi dan mereka tidak sanggup beli.Kebetulan, ada pameran mobil di Kota Rivera hari ini.Mobil-mobil mewah dikumpulkan di tempat itu.Nova sekeluarga pun pergi ke pameran itu.Mata Hendro langsung berbinar ketika melihat mobil-mobil mewah di sini.“Buset! Ferrari, Bentley, Maybach, Bugatti Veyron.”Hendro menatap model cantik dan seksi yang berdiri di depan mobil, wajahnya tampak iri. “Kapan kita baru bisa beli mobil mewah sungguhan, mobil yang harganya lebih dari dua miliar. Kalau dibandingkan dengan mobil di sini, mobil lainnya hanyalah sampah.”Prak!Yani memukul jidat Hendro dan memarahinya, “Nggak usah

  • Jenderal Naga   Bab 93

    Pekerjaan pria itu adalah bisnis yang kotor. Dia masih belum mengatakan apa-apa, anak muda itu malah melemparkan tanggung jawab padanya.“Rem mendadak apanya, aku lagi berhenti dan tunggu lampu merah. Kamu yang ngebut dari belakang. Sudah tabrak mobilku, masih berani marah-marah dan fitnah orang.”Bagas melihat mobil Hendro yang bahkan tidak ada plat nomor. Di bagian depan mobil juga tidak ada tanda asuransi. Dia seketika merasa senang.“Mobil baru, ya. Lihat, mobilku juga penyok setelah ditabrak kamu. Kamu jual mobil ini, tambah beberapa miliar lagi, seharusnya sudah cukup untuk ganti rugi.”Kedua kaki Hendro seketika lemas tak bertenaga. Dia langsung berlutut dan berkata, “Bos, aku yang salah. Tolong lepaskan aku. Aku beli mobil ini pakai semua uang keluargaku. Aku nggak punya uang lagi untuk ganti rugi.”“Untuk apa pamer kalau ternyata nggak punya uang?” Bagas mengangkat kakinya dan menendang Hendro sampai tersungkur di tanah. Tidak hanya itu, Bagas bahkan meninju dan menendang Hend

  • Jenderal Naga   Bab 94

    Hendro dibawa pergi secara paksa, keluarganya panik bukan main. Karena Hendro dibawa pergi di depan polisi lalu lintas, tapi polisi lalu lintas tidak menghentikan orang-orang itu. Nova sekeluarga tidak bodoh. Orang yang bisa memakai mobil puluhan miliar pasti orang besar.Indah menarik tangan Nova dan memohon padanya, “Kak, kamu satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Hendro sekarang. Kamu kenal Ihsan, kan? Cepat hubungi dia.”“A-aku coba dulu.” Nova sendiri tidak tahu harus berbuat apa.Sekarang adiknya telah dibawa pergi oleh orang-orang itu. Situasi menjadi sangat serius, mau tidak mau dia harus mencoba telepon Ihsan.“Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif ....”Nova telah menelepon Ihsan, tapi tidak terhubung. “Ng-nggak aktif,” kata Nova.“Ka-kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?” Indah sangat cemas hingga nyaris menangis. Kemudian, dia pun berkata dengan suara lirih, “Chandra ... bagaimana dengan Chandra? Dia mantan tentara, kan? Bukannya dia pernah bilang kalau

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status