Chandra beristirahat di tempat tidur.Tak lama kemudian, Nova keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk mandi dan sepasang sandal di kakinyaDia datang ke tempat tidur dan memandang Chandra yang sedang berbaring di tempat tidur sambil memikirkan sesuatu. Dengan senyuman di wajahnya, dia bertanya, “Sayang, aku cantik, nggak?”Mendengar perkatannya, Chandra berbalik badan dan melihat.Karena dia baru mandi, rambutnya belum benar-benar kering sehingga terlihat sedikit berantakan, tapi juga sangat menggoda.Chandra adalah pria normal, sehingga ketika melihat pemandangan itu, dia tidak bisa menahan diri, menelan ludahnya dan bercanda, “Sayang sekali, aku lagi nggak sehat sekarang.”Nova berjalan mendekat, naik ke tempat tidur, dan berbaring di samping Chandra.Dia mengulurkan tangan dan memeluk pria itu, meringkuk ke dalam pelukannya, dan berkata dengan lembut, “Aku yakin kamu akan sembuh. Oh ya, aku lihat kamu selalu membaca buku akhir-akhir ini. Buku ini kamu dapatkan dari gua b
Chandra bertanya, “Apa yang ingin kamu tanyakan?”“Aku ….” Amanda tersipu.Untungnya, dia berdiri di belakang Chandra. Kalau tidak, dia akan sangat malu.Dia juga sudah mendengar banyak rumor selama ini.Chandra dikabarkan sudah lama menikah dengan Nova, tapi belum pernah berhubungan dengan wanita itu. Dia ingin menanyakan hal tersebut, tapi dia tidak enak dan tidak berani mengutarakannya.“Kak Nova memiliki tubuh yang indah.” Dia tidak berani mengatakannya secara langsung, sehingga berbasa-basi, “Kalau aku laki-laki, aku juga akan jatuh cinta padanya.”“Amanda, jika ada yang ingin kamu katakan, katakan saja.”Chandra tidak mengerti apa yang ingin dikatakan atau diungkapkan Amanda.Pikiran wanita memang paling sulit ditebak.Amanda kemudian berkata pelan, “Di luar sana ada rumor kalau kamu dan Kak Nova belum berhubungan seks. Apa ini benar?”“Iya, itu benar,” Chandra juga tidak menyangkalnya.“Oh,” gumam Amanda.Setelah terdiam sekitar sepuluh detik, dia berkata, “Sebenarnya, aku, aku
Chandra memandang Alex, menunggu pria itu mengatakan hasil penyelidikannya.Alex menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Kamu nggak akan menyangka apa yang diteliti oleh lembaga penelitian yang berada di gunung dekat kota itu.”Chandra menjadi tertarik dan bertanya, “Apa yang sebenarnya diteliti di sana?”Alex berkata, “Kamu sendiri juga tahu tentang Racun Dukun.Racun Dukun adalah racun paling beracun di dunia, butuh waktu bertahun-tahun sampai puluhan tahun, bahkan ratusan tahun untuk membudidayakan setiap jenis cacing. Setiap cacingnya sangat beracun dan membawa banyak virus yang nggak kita diketahui. Jadi yang menakutkan adalah virus yang dibawa oleh cacing-cacing tersebut.”“Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”Alex berkata dengan ekspresi serius, “Lembaga penelitian itu sedang meneliti virus.”“Virus?” Chandra terkejut.“Tahu Immortal Warrior?” tanya Alex.Chandra menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku belum pernah mendengarnya.”Alex menjelaskan, “Jadi, mereka menggunakan
Chandra mengangguk dan duduk di kursi roda.Kemudian, Amanda pun mendorongnya meninggalkan tempat itu.Di kursi roda, Chandra melamun sambil melihat USB drive yang ada di tangannya.Immortal Warrior?Raut mukanya sangat muram.Menggunakan virus untuk mengubah struktur tubuh manusia. Itu tidak susah karena dia juga pernah menggunakan obat-obatan untuk berlatih dulu, menggunakan obat untuk menguatkan tubuhnya. Tubuhnya jadi sangat kuat, sehingga wanita biasa tidak bisa melukainya dengan pisau.Virus lebih mengerikan dari obat-obatan.Sebab, dia pernah merasakan betapa hebatnya efek dari virus.Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah ke keluarga Kurniawan.Di vila Keluarga Kurniawan, Yani sedang bermain mahjong dengan ibu-ibu dari keluarga kaya.Melihat Chandra masuk, dia memerintahkan, “Chandra, pergilah beli sayur dan masak. Tante-Tante ini akan makan di rumah kita siang ini.”“Bu Yani, dia itu dulunya Naga Hitam, loh. Bisa-bisanya kamu menyuruh dia perig membeli sayur dan masak?” tan
Amanda pergi. Chandra duduk bersila di lantai, mulai bermeditasi dan berlatih.Pada saat yang sama di Diwangsa.Di kediaman Teuku.Teuku duduk di sofa dengan ekspresi muram sambil memainkan pistol di tangannya.Seorang pria paruh baya sedang berlutut di lantai di depannya.Pria ini berusia sekitar empat puluh tahun, terlihat sangat biasa dan memiliki bekas luka panjang di wajahnya, sehingga membuatnya terlihat sedikit garang.“Katakan padaku. Apa yang harus aku lakukan?” ujar Teuku dengan dingin sambil memainkan pistolnya.Pria yang berlutut di lantai itu gemetaran dan berkata, “Bos, beri aku kesempatan satu kali lagi. Beri aku tiga hari. Aku pasti akan menyelidikinya, akan mencari tahu siapa yang menyelinap masuk ke tempat penelitian, siapa yang mencuri data penelitian. Aku juga akan mendapatkan data-data itu kembali.”“Koreng, tiga hari. Aku hanya memberimu tiga hari. Kalau kamu nggak bisa menemukan data penelitian itu dalam tiga hari, antar nyawamu ke sini. Ingat, siapa pun yang mem
Dia bergumam pelan dan langsung bertanya, “Apa ada yang aneh pada wanita yang mendorong Chandra?”Anak buah Koreng berkata, “Wanita itu ada keluar di pagi hari. Orang-orang kita mengawasi Chandra, jadi nggak mengikutinya. Wanita itu membawa sayur ketika pulang, jadi mungkin pergi membeli sayur.”“Beli sayur memangnya perlu tiga jam?” Koreng bergumam, lalu memerintahkan, “Mulai sekarang, awasi wanita yang mendorong Chandra dan pantau gerak-geriknya.”“Kak Koreng, apa kamu masih mencurigai Chandra?”“Bukan aku yang mencurigainya, tapi Bos yang mencurigainya. Kamu boleh pergi.”“Oke.”***Hari ini, Chandra berada di kamar sepanjang waktu. Makanan saja juga dibawakan Amanda ke atas.Malamnya, Nova pulang.Nova belum sepenuhnya sembuh. Dia juga agak kelelahan karena sibuk seharian di kantor.Sesampainya di rumah, dia naik ke atas dan melihat Chandra duduk di tempat tidur seperti patung. Dia berkata sambil berganti pakaian, “Sayang, lagi ngapain?”Chandra membuka matanya sedikit.Nova melepa
Chandra diawasi oleh orang lain, sehingga kini dia hanya bisa mengandalkan Amanda untuk menghubungi pihak luar.Dia juga khawatir sesuatu terjadi pada Amanda, makanya dia menyuruh Amanda untuk ekstra hati-hati.Amanda tersenyum manis dan berkata, “Nggak apa-apa. Kalau mereka ingin menyerangku, pasti sudah dari awal, nggak mungkin tunggu sampai sekarang. Lagi pula, aku hanyalah orang yang bekerja padamu. Mereka juga nggak punya alasan untuk menyerangku.”“Tetap harus hati-hati. Data di Lembaga penelitian itu dicuri. Teuku pasti akan mengambil tindakan dan pasti akan mengawasiku, termasuk kamu.”“Baiklah, aku akan berhati-hati. Jika terjadi sesuatu, aku akan meneleponmu. Keluarlah dan jangan ganggu aku dulu.”“Oke.”Chandra berbalik badan dan berjalan keluar.Dia tidak naik ke atas, melainkan menunggu di ruang tamu.Setelah membersihkan dapur, Amanda keluar membawa sampah.“Kak Chandra, aku keluar dulu.”“Pergilah. Ingat, hati-hati.”“Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa-apa.” Amanda
Dia hampir kehilangan kesadaran dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi.Begitu dia keluar dari mobil, seorang pria bergegas menghampirinya, membekap mulutnya dengan tangan, dan menyeretnya dengan paksa, lalu menariknya masuk ke dalam mobil hitam.Sopir taksi itu sadar, tapi mobil hitam itu sudah melaju pergi. Jadi, sopir itu segera mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.Mobil hitam itu melaju dengan cepat menuju pinggiran kota.Di dalam mobil, Amanda dibekap mulutnya dan tubuhnya ditekan dengan kuat di kursi belakang. Dia terus berjuang, tetapi kekuatannya terbatas, sehingga dia tidak bisa melepaskan diri sama sekali.Budi mengambil kantong obat di tangan Amanda dan melihat-lihat isinya dengan santai.Dia melihat dokumen di dalam kantong itu dan membukanya. Setelah membaca isinya, ekspresinya langsung berubah. Dia memerintahkan, “Cepat, pergi ke markas. Aku mau menemui Kak Koreng.”Di rumah keluarga Kurni
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di
Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena
Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me