Di tangan mereka ada senjata. Di kepala mereka terpasang senter dengan cahaya yang sangat terang. Lebih dari dua puluh senter menerangi gua gelap.Chandra sadar bahwa ia harus menembak. Jika mereka mendekat, kematian sudah pasti menunggunya. Dengan senjata di tangannya, "Dor!" Chandra memutuskan untuk menembak. Dentuman senjata memekakkan telinga dan tidak lama kemudian, seseorang jatuh tak berdaya di kejauhan."Berlindung!" teriak seseorang dalam kegelapan. Lebih dari dua puluh orang dengan cepat mencari tempat berlindung. Setelah menembak, Chandra tidak berani bertindak gegabah. Ia tahu bahwa orang-orang ini adalah pembunuh bayaran berpengalaman. Mereka dapat mengetahui posisi Chandra dari suara tembakannya. Jika Chandra menampakkan diri, hujan peluru dari senapan mesin pasti akan menyambutnya.Chandra bersembunyi di belakang batu. Satu-satunya cara bagi Chandra untuk bertahan adalah dengan mengambil senjata dari musuh. Jika dalam keadaan optimal, itu bukan masalah besar. Tapi sekara
"Benda apa?" kata Chandra dengan nada datar."Jangan pura-pura bodoh." Blacky melepaskan Nova, menodong Chandra dengan senjata, lalu berkata dengan suara dingin, "Chandra, serahkan benda itu dan aku akan membunuhmu dengan cepat. Kalau tidak, aku akan membuatmu nggak bisa hidup dan nggak bisa mati."Dengan senjata ditodongkan ke arah kepalanya, Chandra tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan.Jika Chandra memang penakut, ia tidak akan bisa hidup sampai sekarang."Kamu nggak akan berani membunuhku. Kalau nggak, kamu nggak akan bisa selesaikan tugasmu," kata Chandra dengan nada datar.Ia menatap Blacky kemudian berkata, "'Si Teuku' yang menyuruhmu, 'kan? Aku sudah terluka begini, Teuku masih saja nggak tenang. Dia masih saja mengirim orang mengawasiku. Tapi, memangnya dia tahu apa yang aku cari?""Nggak mau kasih?"Wajah Blacky berubah. Dia berbalik, menembak Nova.DENG. Nova terkena tembakan di pahanya. Dia menjerit kesakitan hingga kehilangan suara."Ah ...."Suara jeritan itu terdengar
Ini adalah kesempatan satu-satunya yang dapat dipertaruhkan oleh Chandra. Jika dia kalah dalam taruhan ini, maka itu berarti Chandra akan beristirahat selamanya di tempat ini.Perlahan Chandra berpura-pura mengambil kotak itu. Saat mengambilnya, diam-diam Chandra mengambil beberapa batu kecil. Chandra memandang Blacky yang berjarak dua meter darinya, sambil tersenyum ringan, Chandra berkata, "Begini cara bukanya. Perhatikan baik-baik."Mata Blacky terpaku pada kotak di tangan Chandra. Demikian juga orang lain. Namun, kotak di tangan Chandra tiba-tiba terlepas dan jatuh ke tanah."Aduh ...." Chandra berseru kaget dengan suara lemah, "Aku terlalu lemah sekarang. Bahkan pegang saja nggak stabil. Siapa yang bisa membantuku pegang ini?"Blacky memerintahkan, "Kamu, bantu dia."Seorang bawahannya segera berjalan mendekat dan mengambil kotak yang jatuh ke tanah. Saat itulah, Chandra melambaikan tangannya. Batu kecil terbang melesat dari tangan Chandra.Sementara itu, dia segera bergerak, men
Nova juga tertembak dua kali, kedua peluru itu mengenai kakinya. Dia sebenarnya ingin sekali membawa Chandra pergi.Namun, Nova dapat merasakan darah mengalir dari kakinya. Jika Nova bergerak lagi, dirinya akan mati kehabisan darah. Dan apalagi, setiap kali bergerak, rasa sakit yang hebat seketika menyerang kedua kakinya.Rasa sakit itu menusuk hingga ke ulu hati, membuat Nova menangis. Nova benar-benar tidak berani bergerak lagi.Nova memeluk Chandra dengan erat, membiarkan Chandra yang pingsan bersandar di tubuhnya.….Setelah mendapat telepon dari Sandra, Arya segera mengirim pasukan.Kurang dari setengah jam, pasukan Arya sudah sampai di daerah Gunung Bondas.Langit dipenuhi dengan helikopter.Pintu helikopter terbuka, tali jatuh ke bawah, beberapa prajurit bersenjata lengkap turun dengan tali itu.Area pertempuran di tepi sungai sudah dibersihkan. Mayat-mayat juga sudah diseret ke satu tempat.Hanya ada beberapa tentara bayaran yang menunggui Abdul yang sedang sekarat."Kakak, ada
“Selama itu?” Chandra tidak menyangka dirinya telah tidur selama tiga hari. “Gimana kondisi yang lain sekarang?” tanya Chandra. Sandra diam. “Gimana?” desak Chandra.Sandra kemudian menjawab, “Nova nggak apa-apa. Dia cuma tertembak dua kali, kehilangan banyak darah. Sekarang dia masih di ruang ICU. Jenderal Abdul juga nggak apa-apa, lukanya memang agak berat. Selain mereka, semua … semuanya mati ….” Suara Sandra tercekat. Mendengar hal itu, Chandra tercengang. Dia bersandar di tempat tidur, menatap dinding putih di depannya. Seketika, bayangan puluhan prajurit muncul di kepalanya. Sudut mata Chandra tanpa disadari basah, air matanya mengalir. “Mati, semuanya mati?” Chandra tidak percaya dengan kenyataan ini. Puluhan prajurit itu gugur begitu saja untuknya. “Kak Chandra ….” Melihat ekspresi Chandra, Sandra mencoba menghiburnya, “Kamu nggak usah nyalahin diri sendiri. Mereka semua berharap kamu bisa terus hidup.” Chandra sedikit memiringkan badannya sembari menatap Sandra. Dia berta
Chandra kembali ke rumah sakit militer setelah mengunjungi saudara-saudaranya yang gugur di medan perang. Puluhan orang telah mengorbankan nyawa untuk Chandra, dia merasa bersalah dan menyesal. Chandra bertekad untuk harus tetap hidup dengan baik, mewarisi misi puluhan orang itu. Chandra akan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melindungi negara dan keluarga. Di kamar rumah sakit militer. Chandra mengambil kotak hitam yang ditemukannya di gua bawah tanah dari lemari. Kotak itu berwarna hitam dengan banyak pola ukiran dan gambar misterius.Kotak itu tersegel rapat. Tidak ada lubang kuncinya. Akan tetapi, jika diamati dengan cermat, ada banyak lubang jarum kecil di kotak ini. Chandra sudah mengetahuinya sejak lama, hanya saja ketika sedang berada di gua bawah tanah, terjadi perubahan keadaan. Chandra tidak sempat memikirkannya lebih lanjut. Arya melihat kotak hitam di atas meja, bertanya, “Ini sebenarnya apa? Kenapa kamu sampai mencari barang ini begitu kerasnya?” Chandra meng
“Hm?” Kedua orang itu menatap Chandra. Chandra menjelaskan, “Sepuluh tahun yang lalu, aku belajar ilmu kedokteran tingkat dasar dari kitab ini. Kitab yang ada di kotak ini adalah kitab tingkat lanjutnya. Di dalam kitab ini ada cara menggunakan Jarum 81 Langit.” Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut sungguh menakjubkan. Di dalamnya tidak hanya mencatat bagaimana mengolah energi sejati, bagaimana menggunakan energi sejati, tetapi juga menjelaskan bagaimana memanfaatkan Jarum 81 Langit. Jika bisa dibandingkan, ilmu kedokteran yang dia pelajari sepuluh tahun lalu, sama seperti dua puluh enam huruf alfabet. Sedangkan Kitab kedokteran ini, adalah menggabungkan huruf-huruf itu menjadi kata-kata berbeda, membentuk kalimat yang berbeda. Wajah Sandra berseri, dengan gembira berkata, “Jadi, kamu bisa sembuh, ya?” “Ya.” Chandra mengangguk pelan, “Dengan Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut ini, aku bisa mengikuti metode di dalamnya untuk mengolah energi sejati. Jika aku bisa mengolah energi sejati, racun
Meditasi bukan hal ajaib. Itu adalah sebuah metode untuk membuat diri sendiri tenang saja. Chandra pun tidak banyak menjelaskan lebih lanjut. Sandra menyendokkan nasi untuknya. Chandra menerima piring yang disodorkan Sandra, kemudian makan dengan lahap. Setelah dalam kondisi lemah sekian lama, sekarang Chandra akhirnya merasa mempunyai sedikit tenaga. Ada sedikit semangat terasa dalam dirinya. Meskipun kondisinya tubuh Chandra sekarang bahkan tidak sebanding dengan orang biasa, tapi Chandra yakin, asal terus berlatih, dia pasti bisa mengolah energi sejati. Lagipula, Chandra baru saja membaca pembukaan Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut. Isi belakangnya belum dia baca. Chandra yakin di belakangnya pasti ada metode latihan energi dari aliran dalam. Melihat Chandra tampak lebih baik, Sandra pun lega. Akhirnya penderitaan yang telah mereka alami berakhir dengan manis. Setelah makan, Chandra meletakkan piringnya dan bertanya, “Ngomong-ngomong, Jenderal Abdul di ruangan mana? Aku mau lih
Chandra adalah orang luar pertama yang datang ke tanah leluhur keluarga Sky. Keluarga Sky keluar dari tanah leluhur mereka sejak ribuan tahun yang lalu. Sebelumnya, mereka menjalani hidup dengan damai di sana. Kereta binatang yang mereka tumpangi berhasil keluar dari badai. Namun, Chandra masih bisa merasakan kekuatan dahsyat dari badai itu, sekalipun sekarang mereka sudah berada cukup jauh dari badai. Lilian berjalan keluar dari kereta binatang dan berdiri di atasnya. Dia melihat badai tornado yang ada di depan mereka lalu menggigit jarinya sampai mengeluarkan darah. Kemudian dia mengendalikan darahnya untuk terbang ke arah tornado. Tidak lama kemudian, hal aneh terjadi. Badai tornado itu tiba-tiba berhenti dan sebuah jalan yang aman muncul dari balik badai. “Jalan!” seru Lilian sambil mengendalikan kemudi kereta binatang. Mereka dengan cepat mulai memasuki area lautan setelah berhasil melewati badai tornado. Kabut putih terbentang luas di depan mereka yang membuat mereka hanya b
Lilian berbalik lalu pergi. Chandra memutuskan untuk berkultivasi di halaman hari ini. Tak terasa langit sudah berubah gelap. Dia duduk di halaman sambil menatap langit di atasnya. Dia merasa dirinya hanyalah makhluk kecil di dunia ini. Entah ada berapa banyak rahasia yang tersembunyi di bawah langit ini. Dia juga tidak tahu, apa yang ada di sisi lain dari langit berbintang di atasnya? Dia bertanya-tanya di dalam hati, apa mungkin langit itu ada ujungnya? Malam berlalu ketika Chandra terus termenung sepanjang malam. Keesokan harinya. Lilian muncul di halaman belakang di pagi hari. Dia mengenakan pakaian yang indah dan cantik yang membuat dirinya tampak sangat anggun. “Kak Chandra,” panggil Lilian dengan suaranya yang manis dan renyah. “Ya,” balas Chandra sambil mengangguk. “Ayo, aku akan membawamu ke tanah leluhur kami.”“Baik.”Chandra memang cukup tertarik dengan tanah leluhur keluarga Sky. Apa mungkin di sana terdapat warisan yang ditinggalkan oleh prajurit kuat keluarga Sky d
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter