Share

Bab 762

Penulis: Angin
Para prajurit berdiskusi pelan.

Chandra berpikir sejenak, kemudian memerintahkan, “Coba kalian periksa, apa ada sesuatu di tumpukan reruntuhan batu itu?”

“Baik.”

Para prajurit mengangguk.

Meskipun tempat ini terasa aneh, mereka tidak berani tidak mendengarkan perintah Chandra. Chandra adalah Dewa Perang, idola mereka. Meskipun Chandra saat ini tidak punya posisi apa-apa, tetapi dalam hati mereka, Chandra tetaplah Dewa Perang yang mereka hormati.

Para prajurit ini berjalan ke arah tumpukan batu, kemudian mulai membongkar puing-puing tersebut.

Patung kepala naga memang sudah roboh dan berubah menjadi tumpukan batu. Bongkahan batu-batu tersebut tidak terlalu besar sehingga mereka dapat dengan mudah mengangkatnya.

Tidak lama kemudian, puing-puing berhasil dibersihkan.

Chandra mendekat membawa senter untuk menerangi lantai.

Dia memerintahkan, "Coba bersihkan dengan lebih rapi."

"Baik," prajurit yang ikut serta mulai membersihkan batu-batu kecil dari lantai.

Chandra terus menerangi dengan s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ann Ann
makin mahal...isi nya sikit...baik delete saja
goodnovel comment avatar
ANCHA
koinnya makin mahal.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 763

    "Kita pergi sama-sama," ujar Chandra.Dalam situasi seperti ini, Chandra tak mungkin pergi sendiri.Jika dia pergi, itu berarti dia akan meninggalkan saudara-saudaranya dalam jalan buntu."Naga Abur, Kak Chandra lemah dan sulit bergerak, kamu bawa dia di punggungmu," suara dalam kegelapan memerintahkan."Baik."Prajurit yang disebut Naga Abur segera menjawab."Ayo pergi. Kalau nggak segera pergi, kita nggak akan sempat lagi." Chandra tampak panik melihat cahaya di kejauhan yang bergerak semakin mendekat."Naga Abur, bawa Kak Chandra. Yang lain, bersiap bertempur,"Naga Abur segera menggendong Chandra, berdiri, dan berkata, "Nova, ayo."Dia menggendong Chandra dengan satu tangan, dan dengan tangan lainnya menarik Nova, bergerak cepat menuju ke dalam gua. Chandra menutup matanya. Dia tahu bahwa orang-orang yang tinggal di sana pasti dalam bahaya.Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan. Tembakan terus berlangsung selama sekitar sepuluh menit. Setelah itu, gua menjadi tenang.Sement

  • Jenderal Naga   Bab 764

    Di tangan mereka ada senjata. Di kepala mereka terpasang senter dengan cahaya yang sangat terang. Lebih dari dua puluh senter menerangi gua gelap.Chandra sadar bahwa ia harus menembak. Jika mereka mendekat, kematian sudah pasti menunggunya. Dengan senjata di tangannya, "Dor!" Chandra memutuskan untuk menembak. Dentuman senjata memekakkan telinga dan tidak lama kemudian, seseorang jatuh tak berdaya di kejauhan."Berlindung!" teriak seseorang dalam kegelapan. Lebih dari dua puluh orang dengan cepat mencari tempat berlindung. Setelah menembak, Chandra tidak berani bertindak gegabah. Ia tahu bahwa orang-orang ini adalah pembunuh bayaran berpengalaman. Mereka dapat mengetahui posisi Chandra dari suara tembakannya. Jika Chandra menampakkan diri, hujan peluru dari senapan mesin pasti akan menyambutnya.Chandra bersembunyi di belakang batu. Satu-satunya cara bagi Chandra untuk bertahan adalah dengan mengambil senjata dari musuh. Jika dalam keadaan optimal, itu bukan masalah besar. Tapi sekara

  • Jenderal Naga   Bab 765

    "Benda apa?" kata Chandra dengan nada datar."Jangan pura-pura bodoh." Blacky melepaskan Nova, menodong Chandra dengan senjata, lalu berkata dengan suara dingin, "Chandra, serahkan benda itu dan aku akan membunuhmu dengan cepat. Kalau tidak, aku akan membuatmu nggak bisa hidup dan nggak bisa mati."Dengan senjata ditodongkan ke arah kepalanya, Chandra tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan.Jika Chandra memang penakut, ia tidak akan bisa hidup sampai sekarang."Kamu nggak akan berani membunuhku. Kalau nggak, kamu nggak akan bisa selesaikan tugasmu," kata Chandra dengan nada datar.Ia menatap Blacky kemudian berkata, "'Si Teuku' yang menyuruhmu, 'kan? Aku sudah terluka begini, Teuku masih saja nggak tenang. Dia masih saja mengirim orang mengawasiku. Tapi, memangnya dia tahu apa yang aku cari?""Nggak mau kasih?"Wajah Blacky berubah. Dia berbalik, menembak Nova.DENG. Nova terkena tembakan di pahanya. Dia menjerit kesakitan hingga kehilangan suara."Ah ...."Suara jeritan itu terdengar

  • Jenderal Naga   Bab 766

    Ini adalah kesempatan satu-satunya yang dapat dipertaruhkan oleh Chandra. Jika dia kalah dalam taruhan ini, maka itu berarti Chandra akan beristirahat selamanya di tempat ini.Perlahan Chandra berpura-pura mengambil kotak itu. Saat mengambilnya, diam-diam Chandra mengambil beberapa batu kecil. Chandra memandang Blacky yang berjarak dua meter darinya, sambil tersenyum ringan, Chandra berkata, "Begini cara bukanya. Perhatikan baik-baik."Mata Blacky terpaku pada kotak di tangan Chandra. Demikian juga orang lain. Namun, kotak di tangan Chandra tiba-tiba terlepas dan jatuh ke tanah."Aduh ...." Chandra berseru kaget dengan suara lemah, "Aku terlalu lemah sekarang. Bahkan pegang saja nggak stabil. Siapa yang bisa membantuku pegang ini?"Blacky memerintahkan, "Kamu, bantu dia."Seorang bawahannya segera berjalan mendekat dan mengambil kotak yang jatuh ke tanah. Saat itulah, Chandra melambaikan tangannya. Batu kecil terbang melesat dari tangan Chandra.Sementara itu, dia segera bergerak, men

  • Jenderal Naga   Bab 767

    Nova juga tertembak dua kali, kedua peluru itu mengenai kakinya. Dia sebenarnya ingin sekali membawa Chandra pergi.Namun, Nova dapat merasakan darah mengalir dari kakinya. Jika Nova bergerak lagi, dirinya akan mati kehabisan darah. Dan apalagi, setiap kali bergerak, rasa sakit yang hebat seketika menyerang kedua kakinya.Rasa sakit itu menusuk hingga ke ulu hati, membuat Nova menangis. Nova benar-benar tidak berani bergerak lagi.Nova memeluk Chandra dengan erat, membiarkan Chandra yang pingsan bersandar di tubuhnya.….Setelah mendapat telepon dari Sandra, Arya segera mengirim pasukan.Kurang dari setengah jam, pasukan Arya sudah sampai di daerah Gunung Bondas.Langit dipenuhi dengan helikopter.Pintu helikopter terbuka, tali jatuh ke bawah, beberapa prajurit bersenjata lengkap turun dengan tali itu.Area pertempuran di tepi sungai sudah dibersihkan. Mayat-mayat juga sudah diseret ke satu tempat.Hanya ada beberapa tentara bayaran yang menunggui Abdul yang sedang sekarat."Kakak, ada

  • Jenderal Naga   Bab 768

    “Selama itu?” Chandra tidak menyangka dirinya telah tidur selama tiga hari. “Gimana kondisi yang lain sekarang?” tanya Chandra. Sandra diam. “Gimana?” desak Chandra.Sandra kemudian menjawab, “Nova nggak apa-apa. Dia cuma tertembak dua kali, kehilangan banyak darah. Sekarang dia masih di ruang ICU. Jenderal Abdul juga nggak apa-apa, lukanya memang agak berat. Selain mereka, semua … semuanya mati ….” Suara Sandra tercekat. Mendengar hal itu, Chandra tercengang. Dia bersandar di tempat tidur, menatap dinding putih di depannya. Seketika, bayangan puluhan prajurit muncul di kepalanya. Sudut mata Chandra tanpa disadari basah, air matanya mengalir. “Mati, semuanya mati?” Chandra tidak percaya dengan kenyataan ini. Puluhan prajurit itu gugur begitu saja untuknya. “Kak Chandra ….” Melihat ekspresi Chandra, Sandra mencoba menghiburnya, “Kamu nggak usah nyalahin diri sendiri. Mereka semua berharap kamu bisa terus hidup.” Chandra sedikit memiringkan badannya sembari menatap Sandra. Dia berta

  • Jenderal Naga   Bab 769

    Chandra kembali ke rumah sakit militer setelah mengunjungi saudara-saudaranya yang gugur di medan perang. Puluhan orang telah mengorbankan nyawa untuk Chandra, dia merasa bersalah dan menyesal. Chandra bertekad untuk harus tetap hidup dengan baik, mewarisi misi puluhan orang itu. Chandra akan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melindungi negara dan keluarga. Di kamar rumah sakit militer. Chandra mengambil kotak hitam yang ditemukannya di gua bawah tanah dari lemari. Kotak itu berwarna hitam dengan banyak pola ukiran dan gambar misterius.Kotak itu tersegel rapat. Tidak ada lubang kuncinya. Akan tetapi, jika diamati dengan cermat, ada banyak lubang jarum kecil di kotak ini. Chandra sudah mengetahuinya sejak lama, hanya saja ketika sedang berada di gua bawah tanah, terjadi perubahan keadaan. Chandra tidak sempat memikirkannya lebih lanjut. Arya melihat kotak hitam di atas meja, bertanya, “Ini sebenarnya apa? Kenapa kamu sampai mencari barang ini begitu kerasnya?” Chandra meng

  • Jenderal Naga   Bab 770

    “Hm?” Kedua orang itu menatap Chandra. Chandra menjelaskan, “Sepuluh tahun yang lalu, aku belajar ilmu kedokteran tingkat dasar dari kitab ini. Kitab yang ada di kotak ini adalah kitab tingkat lanjutnya. Di dalam kitab ini ada cara menggunakan Jarum 81 Langit.” Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut sungguh menakjubkan. Di dalamnya tidak hanya mencatat bagaimana mengolah energi sejati, bagaimana menggunakan energi sejati, tetapi juga menjelaskan bagaimana memanfaatkan Jarum 81 Langit. Jika bisa dibandingkan, ilmu kedokteran yang dia pelajari sepuluh tahun lalu, sama seperti dua puluh enam huruf alfabet. Sedangkan Kitab kedokteran ini, adalah menggabungkan huruf-huruf itu menjadi kata-kata berbeda, membentuk kalimat yang berbeda. Wajah Sandra berseri, dengan gembira berkata, “Jadi, kamu bisa sembuh, ya?” “Ya.” Chandra mengangguk pelan, “Dengan Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut ini, aku bisa mengikuti metode di dalamnya untuk mengolah energi sejati. Jika aku bisa mengolah energi sejati, racun

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status