“Kamu nggak punya pilihan lain.” Chandra terlihat tenang dan berkata dengan ringan, “Kamu hanya punya satu pilihan, yaitu bekerja sama denganku dan membantuku dalam berbagai hal. Kalau nggak, aku akan mengirimmu ke penjara bawah tanah lagi. Pikirkan sendiri baik-baik. Aku akan datang menemuimu lagi.”Setelah mengatakan itu, dia bangkit dan pergi.Sandra terus mengikuti Chandra. Hanya saja, dia tidak mengatakan apa-apa. Jadi, ketika Chandra bangun, dia langsung ikut bangun untuk menopang Chandra.Alex duduk di sofa, memandang Chandra yang pergi dengan wajah murung.Sandra memapah Chandra berjalan pergi.Di luar, Sandra bertanya, “Kak Chandra, apa Kakak benar-benar percaya dengan ucapan pria itu?”Chandra mengangguk, “Iya, aku percaya. Someria memiliki sejarah sepanjang ribuan tahun lamanya, dan banyak hal telah terkubur oleh sejarah. Aku percaya akan keberadaan energi sejati. Aku juga yakin ada master ilmu bela diri hebat yang telah memiliki energi sejati di dunia ini.”Sandra tidak beg
Chandra mengulurkan tangan untuk menutup mulutnya. Batuknya berdarah, sehingga tangannya berlumuran darah.Beberapa serangga yang sangat kecil juga samar-samar terlihat di dalam darah muntahannya itu.Melihat hal ini, Sandra menjadi pucat ketakutan dan berseru, “Ini …. Kak Chandra, kamu, dalam darahmu ....”Chandra mengambil tisu, menyeka darah di tangannya, dan berkata dengan lemah, “Ini pasti cacing dari Racun Dukun yang ada di tubuhku. Cacing inilah yang membuatku menjadi seperti sekarang ini. Aku harus menemukan cara untuk melatih diri sampai bisa memiliki energi sejati secepat mungkin. Kalau nggak, kalau seperti ini terus, aku paling-paling hanya bisa bertahan selama tiga bulan. Aku akan lumpuh total.”Candra adalah seorang dokter. Dia mengenal tubuhnya dengan baik.Cacing-cacing itu akan semakin banyak di dalam tubuhnya, bertelur di darahnya.Pada akhirnya, cacing-cacing itu akan melumpuhkannya sepenuhnya dan dia hanya akan bisa berbaring di tempat tidur tanpa bisa bergerak.“A …
Sandra sudah lama tidak pulang ke rumah. Dia tidak punya makanan di rumah, dan dia tidak pandai memasak.Jadi, dia langsung memesan makanan untuk diantar.Sementara Chandra mengeluarkan ponselnya, membuka peta dalam ponsel, dan mengamatinya dengan serius.Setelah memesan makanan, Sandra menoleh untuk melihat Chandra dan bertanya, “Apa yang kamu lihat?”Tubuhnya begitu dekat dengan tubuh Chandra hingga kulit mereka bersentuhan. Chandra bisa merasakan kehangatan di kulitnya.Keduanya sangat dekat dan intim.Chandra berkata, “Sepuluh tahun yang lalu, setelah Nova menarikku keluar dari lautan api, aku melompat ke sungai. Aku hanyut bersama sungai dan akhirnya memasuki gua bawah tanah. Aku menemukan sebuah buku kedokteran di dalamnya.”“Jadi, ternyata dari situlah kamu mendapatkan ilmu medismu.” Sandra tiba-tiba menyadarinya.“Iya.” Chandra mengangguk dan berkata dengan pelan, “Gua itu sangat besar. Aku sangat lapar saat itu, jadi aku hanya mengambil satu buku medis dan beberapa jarum perak
Ada banyak peta di atas meja.Peta-peta itu ditandai dengan banyak garis dan lingkaran.Setelah menganalisis dengan cermat, Chandra mengeluarkan peta baru lagi, mengambil pulpen, dan menggambar lingkaran merah di suatu tempat pada peta itu.Sandra tidak bisa menahan diri dan bertanya, “Apa kamu sudah menemukannya?”Chandra berkata dengan ekspresi ragu, “Sepuluh tahun yang lalu, di malam ketika rumah keluarga Atmaja kebakaran, aku baru saja selesai makan. Aku melompat ke sungai dan langsung nggak sadarkan diri. Waktu aku siuman, aku sudah berada di gua bawah tanah. Waktu itu, aku baru merasa lapar. Jadi, aku rasa lokasi gua itu nggak terlalu jauh dengan rumah keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu.”Chandra menunjuk ke sebuah sungai di peta.“Aku terhanyut mengikuti arus air sungai ini. Kalau diperkirakan dari kecepatan aliran airnya, lokasi gua bawah tanah mungkin berada di daerah ini.” Chandra menunjuk ke sebuah gunung.Sandra bertanya, “Lalu, kapan kamu akan pergi ke sana?”Chandra
Di rumah keluarga Kurniawan.Nova membanting ponselnya dengan marah.“Bruk!” Ponsel itu menghantam dinding dan terpental ke lantai, langsung hancur.“Kesal sekali.” Dia duduk dengan marah di sofa.“Nova, ada apa? Kenapa bisa semarah seperti itu?” tanya Yani ketika berjalan mendekat dan melihat ponsel Nova dibanting.“Nggak, nggak ada apa-apa.” Nova menarik napas dalam-dalam, lalu bangkit dari sofa dan keluar.Chandra adalah miliknya. Dia tidak akan pernah membiarkan wanita lain merebut pria itu.Dia pernah ke rumah Sandra.Dia rasa Chandra berada di vila yang dibeli Sandra sekarang.Dia berjalan keluar rumah, lalu menyetir menuju rumah Sandra dengan mobil sport Porsche yang baru saja dibelinya.Sandra juga terlihat tak berdaya setelah mengangkat telepon dari Nova.Dia sudah tahu hari seperti ini akan tiba.Dia tidak pernah mengejar Chandra karena hubungan dekatnya dengan Nova. Dia baru melakukannya setelah kedua orang itu bercerai.Dia juga tahu. Begitu dia jadian dengan Chandra, perte
“Kenapa jadi bukan urusanku? Kamu suamiku. Ayo, kita rujuk ….” Dia menarik Chandra untuk pergi.Tenaganya begitu kuat, sehingga dia menarik Chandra sampai turun dari kursi roda. Chandra sangat lemah, tidak dapat berdiri sendiri dan terjatuh ke tanah.“Apa yang kamu lakukan?” Sandra segera datang menghampiri, mendorong Nova menjauh, dan berkata marah, “Apa kamu nggak tahu kalau dia sangat lemah sekarang?”Dia buru-buru membantu Chandra berdiri dari tanah dan bertanya dengan khawatir, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra melambaikan tangannya dengan pelan.Melihat kedua orang itu, Nova menangis dan berteriak, “Chandra, aku tanya padamu. Siapa yang kamu inginkan dari kami berdua? Dia atau aku?”Sandra benar-benar tidak tahan dengan sikap Nova.Dia membantu Chandra untuk duduk di kursi roda dan menatap Nova dengan dingin.“Nova, kamu terus mengatakan bahwa kamu mencintainya, dan kamu terus menyuruhnya untuk membuat pilihan, tetapi kamu nggak pernah berpikir bahwa kamu sendiri yang mendorongn
Chandra menggelengkan kepalanya. Dia tidak memikirkan Nova lagi.Dia memandang Sandra, melihat bekas tamparan merah di wajah wanita itu, berdiri dan menyentuhnya. Lalu, dia bertanya dengan lembut, “Sakit?”“Iya.” Sandra menanggapinya dengan wajah sedih dan pergi memeluk Chandra.“Aku sangat takut kehilanganmu. Kalau kamu sembuh dan kembali ke sisi Nova. Aku harus bagaimana?”Chandra juga memeluknya dengan lembut, menghela napas dan berkata, “Inilah hidup. Aku berhutang budi padanya dan nggak akan bisa menebusnya seumur hidupku. Dia terkena Racun Dukun karenaku. Kalau aku bisa menemukan penawarnya, mana mungkin aku meninggalkannya.”Sandra tahu itu. Justru karena dia tahu itu, makanya dia khawatir.Namun, wanita di pelukan Chandra sekarang adalah dirinya. Dia merasa puas.Masalah lain dibicarakan lain waktu saja.Dia akan memperjuangkan apa yang menjadi miliknya.Dia percaya diri, dia tidak lebih buruk dari Nova.“Uhuk ....” Chandra terbatuk pelan beberapa kali.Sandra segera membantuny
Sandra tersenyum dan berkata, “Kalau Nova mau ikut, biarkanlah dia ikut.”Nova mendengus dingin, mengabaikan Sandra, dan masuk ke dalam mobil sambil memapah Chandra.“Aku bisa sendiri.” Chandra melepaskan tangan wanita itu dan masuk ke dalam mobil sendirian.Nova pun masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya.Tak mau kalah, Sandra berjalan ke sisi yang satu lagi, membuka pintu dan duduk di sebelah Chandra.Setelah semua orang masuk ke dalam mobil, semua mobil pun satu per satu melaju pergi.Setelah masuk ke mobil, Chandra menyandarkan tubuh dan memejamkan mata untuk beristirahat.Nova meraih tangannya dengan manja dan bertanya sambil tersenyum, “Sayang, kita mau pergi kemana?”Sandra berkata dengan tidak senang, “Kamu bisa diam, nggak? Kak Chandra butuh ketenangan sekarang.”Nova berkata dengan dingin, “Aku sedang berbicara dengan suamiku. Apa hubungannya denganmu?”“Kamu ….” Sandra sangat marah.Chandra membuka matanya sedikit, melirik ke arah Nova, dan menegur wanita itu, “Kamu bi
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud