Paul yang mengenakan jubah perang turun dari helikopter dengan diikuti para utusan."Jenderal Naga, misi berhasil diselesaikan," ujar Paul seraya menghampiri dengan tersenyum.Chandra memeluknya, lalu tergelak dan berkata, "Bagus. Perbatasan Gurun Selatan sudah aman kali ini. Mulai sekarang, kamu akan menjadi pahlawan terkenal dan tercatat dalam sejarah. Orang-orang akan mengingat jasamu."Paul pun terkekeh-kekeh sebelum menimpali, "Semua ini berkat Jenderal Naga. Aku hanya menuruti perintahmu.""Lapor!" Gili tiba-tiba menghampiri dan memberi hormat.Chandra melambaikan tangannya, lalu bertanya, "Ada apa?"Gili berseru dengan lantang, "Jenderal Naga, ada kabar dari Diwangsa. Raja Someria akan datang ke Gurun Selatan untuk menganugerahkan gelar kepadamu."Chandra mengelus hidungnya sambil menimpali, "Gelar apa lagi? Aku sudah menjadi salah satu dari Lima Jenderal."Paul tersenyum seraya berkata, "Jenderal Naga, selamat untukmu!""Sudahlah, berhenti menyanjungku. Kita pergi minum-minum d
Berita tentang Naga Hitam yang dianugerahkan menjadi Raja Naga tidak tersebar sehingga hanya beberapa orang yang tahu. Pangkalan Militer Gurun Selatan dipenuhi suasana bahagia."Jenderal Naga, selamat. Eh, aku seharusnya memanggilmu Raja Naga!" seru Paul sembari tersenyum girang."Sudahlah, jangan terus menyanjungku." Chandra melambaikan tangannya. Dia tidak peduli dengan nama seperti ini.Gili menghampiri, lalu bertanya, "Bos, bagaimana dengan 140 kota yang diserahkan oleh 28 negara?"Chandra menggosok pelipisnya. Ini adalah masalah yang sangat rumit."Kita adakan rapat dulu," ujar Chandra sambil bangkit dan berjalan ke ruang rapat.Saat ini, di ruang konferensi pangkalan militer.Banyak orang penting di atas pangkat jenderal yang berkumpul di sini, begitu juga Delapan Naga Langit.Chandra duduk di kursi utama.Gili mengeluarkan sebuah dokumen, lalu berkata, "Kali ini, masing-masing dari 28 negara memberi 5 kota sebagai kompensasi. Meskipun beberapa hanya kota kecil, areanya sangat lu
Raja Someria memberikan gelar Raja Naga kepada Chandra, juga menyuruhnya mengelola kota-kota ini. Itu sebabnya, semua orang menyatakan pendapat mereka dengan berani."Kalau begitu, buat perencanaannya secepat mungkin. Tapi, kalian semua adalah tentara, pasti kurang mengerti hal-hal seperti ini. Buat pengajuan agar atasan mengutus beberapa politisi hebat ke Gurun Selatan, mereka akan membantu kalian mengelola kota baru," perintah Chandra.Paul bertanya, "Bos, bagaimana dengan nama baru untuk kota-kota ini? Kamu adalah Raja Naga sekaligus penguasa kota-kota ini. Kamu yang seharusnya memberi nama.""Terserah kalian," timpal Chandra sembari melambaikan tangannya. Baginya, nama-nama ini tidaklah penting.Paul menyahut, "Mana boleh begitu, kota-kota ini sangat historis dan akan tercatat dalam sejarah. Di masa depan, nama kota-kota ini akan muncul dalam buku pelajaran sejarah. Kita harus hati-hati dalam memilih nama.""Bagaimana kalau Kota Novan?" Chandra menyebutkan sebuah nama dengan santai
Ekspresi Chandra sangat muram dan mengerikan. Urat nadi di wajahnya bahkan menggembung.Keduanya jelas-jelas sudah bercerai. Dia benar-benar tidak menduga bahwa masih ada orang yang memanfaatkan Nova untuk mengancamnya.Namun, Chandra tidak kehilangan akal sehatnya karena masalah ini. Sebaliknya, dia menelepon Cakra yang berada di Rivera.Cakra sedang menerima tamu. Ketika melihat ponselnya berdering dan mendapati bahwa Chandra yang meneleponnya, dia bergegas bangkit dan datang ke tempat yang sepi."Jenderal Naga, kenapa tiba-tiba meneleponku?" tanya Cakra."Segera periksa lokasi Nova sekarang," perintah Chandra.Cakra pun tertegun sejenak, lalu mengangguk sambil berkata, "Oke, aku akan memberimu jawaban dalam 5 menit."Cakra tidak tahu apa yang terjadi, tetapi nada bicara Chandra terdengar agak aneh.Setelah mengakhiri panggilan tersebut, Cakra menelepon organisasi mafianya.Sesudah Johnson pergi, Cakra dan lainnya kembali mengambil alih departemen intelijen ini.Di sisi lain, Chandra
Chandra menatap beberapa pria asing yang berdiri di depan rumah kayu itu. Dia mengerutkan dahinya, lalu berjalan menghampiri."Berhenti!" Orang-orang itu menghalangi Chandra. Kemudian, salah satunya maju dan berkata dengan dingin, "Aku akan menggeledahmu dulu."Chandra tidak yakin bahwa Nova berada di sini. Dia tidak bertindak sembarangan dan membiarkan orang-orang ini memeriksanya.Chandra tidak membawa senjata, melainkan hanya membawa beberapa jarum perak dan kawat baja yang dibentuk oleh Jarum 81 Langit. Namun, semua benda ini telah disita sekarang.Chandra melirik sekilas orang yang menggeledahnya, lalu mengancam dengan dingin, "Simpan baik-baik barangku. Kalau ada yang hilang, kepalamu juga akan hilang."Selesai melontarkan ancamannya, dia pun memasuki rumah kayu.Begitu masuk, terdengar suara tepuk tangan di dalam sana.Terlihat seorang pria tua yang berdiri seraya menepuk tangan dan tersenyum. Dia berkata, "Chandra, kamu benar-benar berani datang. Aku sangat mengagumi keberanian
"Matilah kamu!" teriak Chandra dengan murka. Dia sontak berdiri dan muncul di hadapan Wisnu. Kemudian, dia mengulurkan tangan untuk mencekik Wisnu dan mengangkatnya dari tanah.Wisnu yang tercekik tidak panik meskipun wajahnya seketika memerah."Chan ... Chandra, kamu harus berpikir jernih sebelum membunuhku. Nova akan tersiksa setelah aku mati. Aku tahu kamu sangat ahli dalam ilmu medis, tapi ini adalah serangga beracun yang kupelihara selama 30 tahun. Kamu nggak akan bisa mengeluarkannya," ujar Wisnu dengan lemas."Chandra, sakit ... sakit sekali ...." Nova terus bergelinding di tanah dan menjambak rambutnya.Nova merasa ada banyak sekali serangga yang merangkak di otaknya, bahkan menggerogoti sel otaknya. Perasaan semacam ini benar-benar menyiksanya.Teriakan kesakitan Nova akhirnya membuat Chandra lebih tenang. Dia pun melepaskan Wisnu dengan perlahan.Wisnu terduduk di kursi dengan lemas. Sesudah meraba-raba lehernya, dia melirik Chandra sekilas seraya tersenyum tipis.Chandra ber
"Haha!" Wisnu tertawa terbahak-bahak."Ketua, semua ini barang-barang Chandra," kata seorang pria sambil mengeluarkan beberapa jarum perak dan kawat baja tipis yang didapatkannya saat menggeledah Chandra.Wisnu melirik sekilas. Dia memelihara serangga beracun, tetapi tidak menguasai keterampilan medis sehingga barang-barang tersebut tidak berguna baginya. Dengan demikian, dia pun tidak memahami kehebatan Jarum 81 Langit.Kemudian, Wisnu melemparkannya kepada Chandra seraya berkata dengan tidak acuh, "Kukembalikan semuanya kepadamu."Anak buah itu bertanya, "Ketua, kenapa tidak langsung membunuhnya?""Aku juga ingin membunuhnya." Wisnu menghela napas ringan, lalu menjawab, "Dia adalah anggota Keluarga Atmaja. Tubuhnya mengalir darah Keluarga Atmaja. Aku sudah berjanji pada orang itu untuk membiarkannya hidup. Lagi pula, dia bukan ancaman untuk kita lagi sekarang. Ayo, kita pergi. Biarkan mereka mati di sini."Selesai berbicara, Wisnu pun berbalik dan pergi.Saat ini, kepala Nova tidak l
Chandra tidak bisa mengerahkan tenaganya sedikit pun sehingga hanya bisa duduk di kursi untuk beristirahat.Chandra memejamkan matanya sembari merenungkan semua buku medis yang pernah dibaca. Memang ada catatan tentang serangga beracun ini.Cara memelihara serangga beracun ini sangatlah merepotkan. Seseorang harus menangkap banyak serangga beracun, lalu membiarkan mereka saling membunuh. Yang berhasil bertahan hidup baru akan digunakan untuk meracuni orang.Efek racun yang diberikan setiap serangga beracun pun berbeda-beda.Chandra tidak tahu tubuhnya terinfeksi serangga beracun apa. Namun, dia tahu bahwa kesehatannya sangat baik dan tidak ada masalah apa pun.Chandra tidak bisa mengerahkan tenaga karena ada banyak serangga beracun di dalam darah dan anggota tubuhnya. Serangga beracun ini yang memberi pengaruh buruk pada tubuhnya. Asalkan dikeluarkan, maka dia akan pulih kembali.Nahasnya, Chandra hanya pernah membaca sekilas catatan tentang serangga beracun itu. Dia tidak punya cara u
Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.
Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat