Yani pun ikut naik mobil bersama Chandra dan Nova, sementara Boni dan Hendro memilih untuk pulang.Chandra pun mulai membawa mobilnya menuju sebuah markas militer.Dengan cepat, mobil Chandra pun berhasil menyusul rombongan keluarga Kurniawan. Namun, pria itu tidak bergegas sedikit pun juga, sebaliknya malah mengikuti rombongan konvoi tersebut dari belakang dengan santai.Walaupun keluarga Kurniawan termasuk keluarga kelas menengah, mereka masih mempunyai cukup uang. Mobil yang digunakan oleh keluarga mereka pun semuanya adalah mobil mewah. Sementara, Kosim juga mengendarai sebuah mobil mewah dari rumahnya, dan menyusul iring-iringan keluarga Kurniawan.Iring-iringan mobil keluarga Kurniawan ini sangatlah mewah dan juga ramai.Belasan mobil mewah berjalan, didampingi oleh iringan dari pemain drum, benar-benar sangat istimewa.Terlebih adalah tulisan spanduk dari iringan mobil di paling depan. Banyak orang lewat atau hanya sekedar berpapasan di jalan, buru-buru mengeluarkan ponsel merek
Mereka semua sudah mengerti tentang surat undangan, surat undangan dibagi menjadi beberapa tingkatan, umumnya undangan yang terbuka untuk umum memiliki tempat duduk biasa dan hanya bisa berdiri di belakang untuk menonton, tetapi tamu VIP berbeda, mereka duduk di barisan paling depan.Toni mengeluarkan surat undangan tamu VIP yang mengejutkan banyak orang."Keluarga Kurniawan ini hanyalah keluarga kelas dua, bagaimana mungkin ada surat undangan untuk tamu VIP?""Tidak heran jika sambutannya begitu megah, ternyata tamu VIP dari Arya."Banyak orang berdiskusi.Mereka semua merasa bahwa keluarga Kurniawan memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Arya. Jika tidak, bagaimana mereka bisa mendapatkan surat undangan tamu VIP? mereka yang bisa duduk di kursi tamu VIP adalah orang-orang hebat, duduk di kursi VIP bukanlah hal yang dapat dilakukan begitu saja walaupun kaya raya."Eh, Kak Toni, apa kabar?""Kak Toni, aku sudah tidak melihatmu selama lebih dari sepuluh tahun, kamu terlihat makin mud
Reformasi Gabungan Lima Wilayah Militer merupakan hal penting bagi lima wilayah besar, oleh karena itu semua pejabat penting dari ke lima wilayah harus berpartisipasi.Seharusnya, hal internal seperti ini tidak dapat disaksikan oleh orang luar, tapi kali ini Arya yang berhasil terpilih sebagai pemimpin dari Gabungan Lima Wilayah Militer membuat pengecualian dan membuka banyak kursi untuk umum.Pada surat undangan yang dikirimkan tertera nomor dan masing-masing nomor mempunyai tempat yang sesuai dengan nomor tersebut.Mendengar bahwa mereka akan memasuki acara, semua orang segera membukakan jalan untuk Toni karena dia adalah tamu VIP, dia duduk di depan dan posisinya sama dengan para pemimpin daerah militer, orang seperti ini haruslah menjadi yang pertama masuk ke acara."Ini?"Toni sedikit bingung dan tidak bereaksi sampai terdengar suara, "Kak Toni, tunggu apa lagi, cepat.""Apa, aku masuk duluan?", Setelah sedikit terpana, dia tertawa terbahak-bahak, sambil memegang tongkat dengan ke
Tadi baru saja memberi hormat, kenapa sekarang malah mengusirnya?keluarga Kurniawan yang sedang mengambil video dengan ponsel mereka semuanya tercengang ketika melihat hal ini.Letnan Jenderal berkata dengan dingin, "Surat undangan Arya pun berani kamu palsukan, benar-benar tidak tahu diri. Mengingat ini adalah pelanggaran pertama, kali ini akan saya lepaskan kamu, jika tidak kamu harusnya sudah di bunuh." Toni mengabaikan rasa sakit di tubuhnya segera bangun karena malu lalu menatap Kevin dan berkata, "Kevin, tolong bantu aku, surat undangan ini dikirim secara langsung ke keluarga Kurniawan oleh Tentara Militer Barat karena bantuan darimu, kan?"Ketika Kevin mendengar sang Letnan Jenderal mengatakan bahwa Toni telah membuat surat undangan palsu, dia sama sekali tidak berani menunjukkan bahwa dia mempunyai hubungan dengan Toni, dia langsung berkata, "Toni, jangan asal bicara. Kamu membuat surat undangan palsu tidak ada hubungannya denganku."Toni panik melihat sekeliling dan menemuka
Toni menyesali bahwa dia telah sombong dan menyebarkan berita di luar area militer yang menimbulkan ketidakpuasan dari atasan hingga dia didiskualifikasi untuk mengikuti acara.Pada saat bersamaan, klakson berbunyi, segera setelah itu dia melihat Chandra sedang mengendarai mobil.Dia yang sedang sangat kesal dan tidak dapat meluapkan kekesalannya berjalan dengan tongkat ke depan mobil, dengan marah berkata, "Sampah, apa malu ini nggak cukup? Cepat singkirkan mobil ini dari sini.""Tit."Chandra memandang Toni yang berdiri di depan mobil sambil berteriak padanya membunyikan klakson dan memberi isyarat padanya untuk pergi.Yani menjulurkan kepalanya keluar, "Pa, ada apa dengan Papa, mengapa Papa begitu berantakan? Kata Chandra Papa bisa masuk, Papa kan sudah tua, ayo masuk mobil."Kata-kata Yani membuat Toni marah sampai bergetar.Dia juga sengaja ingin Toni marah, karena dia tahu bahwa harga diri Toni tinggi, tidak mungkin dia akan masuk ke mobil ini dan tidak akan percaya apa yang dia
Di pintu gerbang kawasan militer, terdapat banyak tentara bersenjata lengkap dan seorang Letnan Jenderal berpangkat tinggi. Tapi, para tentara ini hanya berdiri tegak saja.Letnan Jenderal juga tidak mengatakan apa-apa, malah berjalan ke samping sambil menelepon dengan suara pelan, "Pak, saya sudah mengusir Toni, tetapi mobil Naga Hitam datang dan sekarang di hadang oleh keluarga Kurniawan, keluarga Kurniawan sepertinya tidak tahu identitas Chandra, apa yang harus kita lakukan sekarang?""Lakukan saja pekerjaanmu dengan baik, jangan terlalu memperhatikannya.""Siap."Letnan Jenderal menelepon dan meminta perintah dari Arya, lalu menunggu di pintu tanpa memeriksa tiket masuk.Chandra juga tidak bisa berkata apa-apa menghadapi tuduhan keluarga Kurniawan, Aku ingin masuk, apa hubungannya dengan kalian?Dia menurunkan kaca mobil, melihat Leon dan yang lainnya yang memarahinya dengan keras bahkan naik ke depan mobil hanya dapat berkata tanpa daya, "Hei, apa yang kalian lakukan? Kamu tidak
Keluarga Kurniawan penuh dengan penyesalan setelah melihat Chandra memasuki area militer dengan mobil, karena mereka tadi masih mengejeknya. Terlebih lagi, Letnan Jenderal di gerbang area militer sangat menghormatinya.Mungkinkah Chandra adalah orang yang hebat?Di wilayah militer.Chandra yang sedang mengemudikan mobil menoleh untuk melihat Nova, tersenyum dan sambil berkata, "Nova, aku tidak berbohong padamu, kan?"Nova melihat Chandra dan bertanya, “Chan, bilang yang benar, kamu siapa?”Saat ini, dia kembali meragukan Chandra, karena sejak mengenal Chandra, banyak hal telah terjadi dan hal-hal ini sangat sulit dipercaya! Pertama, Chandra yang menyembuhkan lukanya. Kedua, orang penting seperti Ihsan yang menjamunya secara langsung. Ketiga, Harion sebagai pemilik Sentosa, secara langsung menyerahkan kartu member Platinum. Hari ini adalah yang keempat kalinya. Ini terlalu luar biasa!Chandra menjelaskan, "Aku hanya seorang tentara veteran yang telah mengabdi selama sepuluh tahun, tidak
Di depan gerbang area militer sangat sunyi, tidak ada yang berani mengatakan apa pun. Tiba-tiba terdengar suara klakson yang menarik perhatian banyak orang dan membuat mereka semua tercengang.Kenapa kembali lagi?Letnan Jenderal dan tentara di pintu, langsung berdiri tegak dan memberi hormat."Hormat, Pak!"Suara yang rapi dan nyaring bergema!Yani menurunkan jendela mobil untuk memperlihatkan wajahnya yang penuh kegembiraan dan kebanggaan yang tidak bisa disembunyikan.Pada saat mobil ingin lewat, semua konglomerat yang mengantre langsung memberi jalan untuk mereka. Yani bahkan menjulurkan kepalanya, melambai kepada para prajurit di kedua sisi untuk menyapa. Ekspresi dan postur itu, benar-benar terlihat seperti seorang perwira.Setelah mobil melaju keluar dari kawasan militer dan berhenti di depan keluarga Kurniawan, Yani pun membuka pintu dan turun.Dia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, wajahnya penuh dengan senyum dan rasa bangga.Dengan senyum cerah di wajahnya, dia berteriak, "
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i
Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen
Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan
Chandra menelan dua butir buah perak itu. Tidak lama kemudian, aroma yang luar biasa menyebar di tenggorokannya dan energi yang sangat kuat juga menyebar di seluruh tubuhnya. Seluruh pori-pori tubuhnya melebar dan memancarkan cahaya keperakan. Tubuhnya terasa ringan dan mulai melayang di udara. “Sungguh kekuatan yang dahsyat,” gumam Chandra terkejut. Chandra bergegas menutup pori-pori di tubuhnya agar kekuatan itu tidak cepat menghilang. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan metode semesta untuk menyerap energi dan memurnikannya lalu mengubahnya menjadi energi sejati. Energi sejatinya semakin meningkat. Akhirnya, Chandra merasakan segel di dalam tubuhnya. Sudah lama dia tidak merasakan kekuatan seperti ini sejak dia mulai mempelajari kekuatan magis. Dia terus menyerap energi ke dalam tubuhnya, sampai akhirnya dia tidak lagi mampu menyerap apa pun. Hal ini bisa terjadi karena ada segel di dalam tubuhnya yang menghalangi dirinya untuk menyerap lebih banyak lagi. Chandra sadar kalau seg
Chandra mengangguk lalu kembali berjalan ke depan. Sebuah gerbang ilusi tiba-tiba muncul setelah mereka berjalan selama 5 menit. Gerbang itu terbentuk dari aura kabut berwarna hitam setinggi lebih dari 5 meter. “Ayo.”Si penjaga melambaikan tangannya lalu sebuah kekuatan dahsyat muncul di telapak tangannya dan menyelimuti tubuh Chandra. Kemudian dia menarik tangan Chandra lalu berjalan melewati gerbang ilusi di depan mereka. Seketika, Chandra merasakan kekuatan yang sangat dahsyat menghancurkannya ketika dia melewati gerbang hitam, sekalipun tubuhnya sudah dilindungi oleh kekuatan si penjaga. Dia merasa semua tulangnya remuk dan dia kehabisan napas. Untung saja, hal itu hanya berlangsung sesaat dan tiba-tiba saja mereka muncul di sebuah tempat aneh. Tempat itu memiliki langit kelabu dengan keheningan yang tak berujung. Tanahnya dipenuhi dengan lubang dan aura hitam yang terus meluap di bawahnya. Chandra bisa melihat ada banyak gunung hancur di kejauhan. Tempat ini bagaikan reruntuha
Aura Nova sangat kuat dan Chandra bisa melihat tingkat kultivasi Nova dari aura tersebut. Tingkat kultivasi Nova seharusnya saat ini sudah mencapai tingkat sempurna. Dia hanya selangkah lagi untuk masuk ke dalam Alam Trasenden. Si Penjaga berbalik lalu berkata kepada Xena, “Mulai sekarang, kamu tinggal di sini untuk memurnikan energi iblismu.”“Oke,” jawab Xena sambil mengangguk.Xena sangat senang mendengarnya. Karena energi iblis sudah mempengaruhi tubuhnya selama ribuan tahun. Sekarang, dia bisa lepas dari masalah itu selamanya. “Penjaga ….”Chandra tampak ragu untuk melontarkan kata-katanya.“Ada apa lagi?” tanya si Penjaga sambil menatap Chandra. “Jadi, sebuah Rumah Abadi muncul di Gunung Bushu ….”Chandra menceritakan semuanya dengan terperinci. “Aku ingin melewati level sembilan, tapi aku belum cukup kuat. Aku ingin tinggal di sini sementara waktu dan memintamu untuk membimbingku. Penjaga level sembilan itu mengatakan, aku harus meningkatkan dan menekan kekuatanku jika aku i
Seorang perempuan tampak sedang duduk bersila di samping pohon itu. Perempuan itu adalah Maggie. Maggie sedang berkultivasi dengan menyerap aroma buah perak sampai tubuhnya memancarkan cahaya keperakan. Dia tampak sangat cantik dan meneduhkan. Maggie bergegas menghentikan kultivasinya ketika merasakan kedatangan seseorang lalu mendongak dan berkata dengan raut wajah gembira, “Kak Chandra, kamu kembali!” Chandra mengangguk lalu tersenyum seraya berkata, “Maggie, terima kasih atas kerja kerasmu selama ini.”“Itu?”Chandra melihat sosok Xena di belakang Chandra. “Dia adalah mamaku,” jelas Chandra sambil terus tersenyum. “Halo, Tante,” sapa Maggie ramah.“Halo,” balas Xena. Maggie mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata, “Kak Chandra, pohon perak ini sudah berbuah. Buah ini sungguh ajaib. Aku berkultivasi di dekat pohon ini dan hasilnya, kultivasiku meningkat sangat pesat.”“Baguslah kalau begitu.”Chandra mendekat dan memperhatikan dua butir buah yang ada di dahan pohon lalu mem