"Satu ....""Dua ...."Leon semakin murka. Berdiri di depan halaman pun masih diusir?"Kalian bisa apa? Coba, aku mau lihat!" Leon bersikap sangat arogan. Dia tidak percaya pegawai Hotel Glory berani main tangan di tepi jalan seperti ini."Tiga." Arion memerintahkan satpam yang dibawanya, "Hajar dia!"Para satpam mengeluarkan tongkat dan langsung memukul Leon.Leon dipukul, ditendang, diinjak ....Anggota Keluarga Kurniawan berusaha melerai, tetapi mereka malah ikut dipukuli.Chandra duduk di anak tanggal sambil merokok, dia enggan membantu Leon. Leon memang pantas dihajar, dia harus diberikan sedikit pelajaran.Keluarga Kosasih dan Keluarga Winata pasti senang melihat Keluarga Kurniawan yang tertindas. Arion puas melihat Keluarga Kurniawan yang menderita. Asalkan bos besar senang, Arion bisa naik jabatan."Cepat, usir mereka!" Arion memerintahkan satpam yang berjaga.Tanpa diusir pun Keluarga Kurniawan tahu diri dan pergi sendiri."Kakek, lihat kondisiku! Kakek masih percaya sama Chan
Arion tidak menyangka, ternyata pemilik Hotel Glory sudah berganti. Sekarang Hotel Glory telah menjadi miliknya Perusahaan New Era.Keluarga Kurniawan meminta tolong kepada Perusahaan New Era untuk menampungnya. Petinggi Perusahaan New Era tahu bahwa Keluarga Kurniawan diusir, makanya mereka mengadakan rapat secara mendadak. Tedja tidak mau tanggung jawab, dia malah menjadikan Arion sebagai kambing hitam."Pak Tedja, nasibku bergantung padamu. Aku punya orang tua, istri, dan anak ...."Tedja berjanji, dia menepuk pundak Arion dan berekata, "Tenang, selama ada aku, kamu nggak akan mati kelaparan. Setelah masalah ini lewat, aku akan memikirkan cara untuk mempekerjakanmu kembali."Arion pun lega setelah mendengar janji Tedja.Semua orang sedang menunggu kedatangan bos besar. Selain Tedja, tidak ada yang tahu bahwa pemilik hotel sudah berganti orang.Tak lama sebuah mobil mewah berhenti di depan hotel. Tampak seorang wanita cantik berusia sekitar 30 tahunan yang beranjak keluar. Wanita ini
Seketika ekspresi Mawar pun berubah jadi mengerikan dan dingin.Mawar menoleh ke arah Arion, lalu mengangkat tangan dan menampar wajahnya. "Plak!"Suara tamparan bergema di tengah lobi hotel.Arion tidak berani berkutik. Dia menundukkan kepala dan terus meminta maaf, "Bu Mawar, maafkan aku, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau Keluarga Kosasih dan Keluarga Winata telah memblacklist Keluarga Kurniawan. Kalau aku tahu dari awal, aku tidak mungkin mengizinkan mereka masuk."Tedja puas mendengar jawaban Arion. Arion memang bisa dipercaya, dia menanggung semua kesalahan Tedja."Keluarga Kosasih? Keluarga Winata? Memangnya mereka sehebat apa? Siapa yang takut sama Fiveprov Group? Keluarga Kurniawan adalah tamu VIP Perusahaan New Era. Orang lain mungkin takut sama Keluarga Kosasih dan Winata, tapi Perusahaan New Era tidak!" Mawar marah sambil memelototi Arion.Arion tertegun, Tedja tercengang, semua orang membelalak.Tedja langsung maju, lalu menendang Arion dan menegurnya, "Bodoh, aku kan sudah
Semua anggota Keluarga Kurniawan terkejut. Kenapa sifat mereka berubah 180 derajat?Apakah Chandra benar-benar sudah membereskan semuanya?Arion langsung meminta maaf dan menampar dirinya di hadapan Toni. "Pak Toni, maafkan aku, semua salah aku. Aku tidak tahu bahwa kalian adalah tamu VIP. Kalau tahu, aku tidak mungkin berani mengusir kalian."Tedja juga maju dan meminta maaf, "Pak Toni, ini salah kami. Sebagai bentuk permintaan maaf, kami telah memecat dia."Lili melirik Tedja dan berkata, "Kamu juga dipecat.""Hah?" Tedja tersentak. "Bu Lili, aku tidak salah apa-apa. Semuanya ulah Arion, aku tidak bersalah ....""Kemasi barangmu dan pergi." Lili sama sekali tidak berbelas kasihan.Mawar sampai turun tangan, bisa dibayangkan betapa tingginya reputasi Chandra. Mawar sampai memanggil Chandra dengan sebutan Kak Chandra.Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Chandra, Lili harus memecat Tedja.Tak ada seorang pun yang berani membantah Lili.Leon yang babak belur pun maju, dia menunjuk w
Begitu mendapatkan alamatnya, Chandra langsung pergi ke rumah Keluarga Prasetyo.Kondisi di Rivera sedang kacau, situasi sekarang agak rumit. Chandra ingin meminta bantuan dari beberapa koneksinya, tetapi dia cuma kenal Arya.Arya adalah anggota Lima Jenderal yang menguasai Rivera. Sekarang Arya sedang diawasi, makanya Chandra tidak bisa sering-sering meminta bantuannya.Jika Chandra salah langkah, Arya bisa diturunkan dari jabatannya.Sekarang hanya ada satu cara untuk membebaskan Morgan. Siapa yang melapor, dia juga yang harus mengeluarkan Morgan.Chandra tiba di rumah Keluarga Prasetyo pada pukul 3 pagi. Lampu vila di lantai 2 terlihat masih menyala.Chandra memarkir mobilnya, lalu keluar dari mobil dan melompati pagar tinggi yang membentang di sepanjang vila Keluarga Prasetyo.Sesampainya di halaman, Chandra menyelinap masuk dan beranjak ke kamar yang lampunya masih menyala.Meskipun hidung Kosim berdarah dan wajahnya memar, suasana hatinya terasa lumayan bagus.Hari ini Kosim berh
Wanita itu langsung bangun dan menatap Kosim.Wanita itu menggunakan semua keahliannya untuk memancing Kosim, tetapi tubuh Kosim sama sekali tidak bereaksi."Ah, bagaimana ini? Bagaimana ini?" Kosim mulai panik.Chandra meninggalkan Kosim, lalu pergi ke kamarnya Kevin.Kevin sudah terlelap. Begitu mendengar ada yang membuka jendela, dia langsung bangun dan menyalakan lampu."Siapa di sana?" Kevin berteriak sambil mengeluarkan sebuah belati."Sayang, kenapa?" teriak wanita yang berbaring di samping Kevin.Tiba-tiba wanita ini berteriak saat melihat Chandra yang berjalan mendekat, "Ah ...."Chandra mengambil bangkut, lalu duduk di dekat tempat tidur."Chandra, ngapain kamu ke sini?" Kevin mengeluarkan ponsel dan hendak menelepon polisi."Kevin, aku sarankan sebaiknya kamu jangan bertindak gegabah. Kalau nggak, kamu tanggung sendiri akibatnya," kata Chandra sambil menyalakan sebatang rokok.Kevin tercengang melihat sikap Chandra."Anak ini datang buat bantu Keluarga Kurniawan?" pikir Kevi
Nova juga sangat berinisiatif. Dia memeluk Chandra, lalu bersandar di dalam pelukan Chandra.Kali ini, Chandra tidak bisa mengendalikan perasaan dan pikirannya lagi. Dia membalikkan badannya untuk membalas ciuman Nova.“Ahh!”Tiba-tiba Nova berteriak langsung mendorong Chandra.Chandra menjilat bibirnya, lalu tersenyum puas.Sebenarnya Chandra berniat untuk meniduri istrinya, Nova. Namun setelah dipikir-pikir, Chandra berencana menunggu sampai semua masalah diselesaikan dulu. Kemudian, dia akan menyelenggarakan resepsi pernikahan dengan Nova, baru melakukan malam pertamanya.“Emm, tidurlah.”Chandra tersenyum. Bisa mencium Nova, dia pun sudah merasa cukup puas.Dia memeluk Nova sambil memejamkan matanya. Sementara itu, wajah Nova terlihat merona. Dia juga tersenyum tanda dirinya merasa bahagia.Malam ini berlalu dengan sangat hening.Keesokan harinya.Saat Chandra bangun, matahari pun sudah bersinar terik. Kemudian, dia menyadari ada orang lain di dalam rumah.Terdapat Toni, Hardi, Jak
Cakra yang diancam Chandra terpaksa menuruti kemauannya.Sekarang dia hanya menuruti ucapan Chandra saja.Chandra menginginkan informasi Raja Medis. Jadi, Cakra hanya bisa menggerakkan seluruh relasinya untuk mengumpulkannya. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya sebelum langit gelap. Selesai menelepon, Chandra mengendarai mobilnya menuju Klinik Mortal.Dahlia Sunardi sudah mengganti namanya menjadi Dahlia Atmaja. Sekarang dia berstatus sebagai adik sepupu dari keluarga jauh Chandra.Saat ini, Dahlia sedang duduk di atas bangku sambil melamun menatap ke sisi pintu.Ketika Chandra berjalan masuk, Dahlia langsung tersadar dari melamunnya. Dia segera berdiri, lalu memanggil dengan nada manja, “Kak Chandra.”Penampilan Dahlia saat ini sungguh mirip seperti seorang gadis cilik saja. Tidak mungkin ada yang menyangka dia pernah menjadi seorang pembunuh yang sadis.“Emm.”Chandra berjalan mendekatinya, lalu duduk dan bertanya, “Bagaimana dengan lukamu?”Dahlia menjawab d
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i