แชร์

Bab 470

ผู้เขียน: Angin
Filbert hebat dalam mencari informasi, Chandra merasa sangat terbantu berkat keahliannya itu.

Chandra harus menaklukkan Filbert. Bagaimanapun Filbert harus membantu Chandra.

Tanpa bantuan Filbert, Chandra harus berhati-hati dan terlalu banyak hal yang terjadi di luar kendalinya.

"Baik." Johnson mengeluarkan ponsel dan menghubungi pasukannya. "Semuanya siap-siap. Kita segera bergerak."

"Kak Chandra, aku perlu ikut?" tanya Dahlia.

Chandra melambaikan tangan dan menjawab, "Nggak perlu, kamu istirahat saja di rumah."

"Oh iya ...." Dahlia terlihat ragu-ragu.

Chandra mengerutkan alisnya. "Ada apa? Ngomong aja langsung."

"Begini ... sekarang aku sudah menjadi buronan, aku juga nggak punya identitas. Tanpa identitas, aku bakal kesulitan beraktivitas. Kak, boleh tolong buatkan aku kartu identitas diri?" tanya Dahlia.

"Oke." Chandra mengangguk, lalu pergi bersama Johnson.

Johnson dan Chandra pergi menemui Filbert. Di tengah perjalanan, Johnson bertanya kepada Chandra, "Bos, gimana keadaan Jender
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jenderal Naga   Bab 471

    Chandra mengeluarkan sebuah jarum, lalu melemparkannya ke tangan pria paruh baya.Tangan pria paruh baya langsung bergetar dan lemas. "Ah ...."Pistol yang dipegangnya terjatuh ke tanah."Bos, pasukan sudah siap," kata Johnson."Em." Chandra menganggukkan kepala. "Sebagian mengepung wilayah ini, jangan sampai ada yang lolos. Sisanya ikut aku ...."Johnson segera mengatur semuanya.Ratusan mobil masuk melalui pintu utama, tampak orang-orang yang berpakaian hitam dan bersenjata lengkap.Sebagian mengepung setiap pintu keluar, sedangkan sisanya masuk bersama Chandra."Bos, kita dikepung ...." Semua anak buahnya Filbert terlihat ketakutan.Chandra berjalan ke sebuah pintu rahasia. Begitu pintu terbuka, beberapa orang mengarahkan senjata ke depan Chandra. Tanpa menunggu perintah Chandra, para Pasukan Naga Hitam menarik pelatuk dan menembak semua orang yang menghalangi jalan Chandra.Para Pasukan Naga Hitam melindungi Chandra dari depan dan samping.Sepanjang lorong, terdapat ratusan tentara

  • Jenderal Naga   Bab 472

    Di sebuah bengkel yang terletak di pinggiran kota.Filbert membawa semua anak buahnya dan bergegas kembali ke markas. Sesampainya di area markas, Filbert memerintahkan sopirnya untuk berhenti, "Berhenti dulu ...."Filbert mengamati markas dari kejauhan. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang, "Cek kondisi di dalam markas."Salah seorang pria turun dari mobil belakang. Dia berlari ke arah markas untuk memeriksa kondisi di sana.Tak berapa lama, pria itu kembali dan bergegas melaporkan, "Bos, sekelompok orang asing mengepung markas. Mereka mengenakan seragam dan memiliki persenjataan lengkap.""Apa?" Filbert tercengang. "Persenjataan lengkap?""Iya, sepertinya mereka pasukan profesional ....""Sialan!" Filbert langsung meninju pintu mobil."Bos, gimana ini?" tanya anak buahnya.Filbert menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Setelah berpikir jernih, dia pun memberikan perintah, "Jangan bertindak gegabah. Suruh semuanya bubar.""Baik." Filbert menatap markas ya

  • Jenderal Naga   Bab 473

    "Chandra, jangan terlalu sombong. Kamu pikir kamu bisa hidup dengan tenang? Di luar sana ada ribuan orang yang mengharapkan kematianmu. Kamu nggak akan bisa lolos." Ekspresi Filbert terlihat muram."Kamu nggak perlu mengkhawatirkan masalah itu." Chandra menatap Filbert. "Aku hitung sampai 3. Jangan salahkan aku.""Satu ....""Dua ....""Ti ....""Baik, baik, aku akan mematuhi perintahmu." Filbert terpaksa mengalah.Chandra adalah Naga Hitam, Filbert tak bisa mengalahkannya. Jika ingin hidup, Filbert tak punya pilihan selain mematuhi perintah Chandra.Daripada mati, lebih baik Filbert mengikuti kemauan Chandra.Chandra tersenyum. Semua berjalan sesuai rencananya."Orang-orangmu sudah aku habisi. Mulai sekarang Pasukan Naga Hitam akan membantumu bertugas," kata Chandra.Filbert membelalak. Ternyata benar, Pasukan Naga Hitam menyelundup ke Rivera."Filbert, bisnis informasi rahasia yang kamu bangun masih belum cukup kuat. Kamu harus memperluas koneksimu. Aku ingin kamu memperluas jaringan

  • Jenderal Naga   Bab 474

    Rumah Sakit Militer, Unit Perawatan Intensif.Senny sedang mengelap tubuh Paul.Paul sudah sadarkan diri, hanya saja kondisinya masih lemah.Ketika Chandra dan Dahlia masuk ke ruang perawatan, Senny mengangkat kepalanya dan menyapa Chandra, "Kak Chandra."Chandra lega melihat Paul yang sudah sadar. Pemulihan Paul jauh lebih cepat daripada perkiraan."Kak Chandra ...." Paul berbaring di tempat tidur, suaranya terdengar lemah dan kecil. "Kak, maafkan aku. Maaf merepotkanmu.""Semua sudah lewat, yang penting kondisimu segera pulih. Cepat sembuh biar kita bisa berjuang bersama-sama lagi," kata Chandra sambil duduk di samping Paul."Em." Paul mengangguk lemas.Chandra memeriksa denyut nadi Paul untuk mengecek kondisinya. Setelah memastikan keadaan Paul, Chandra memberikan resep obat untuknya.Chandra mengobrol sebentar dengan Senny, lalu pergi menelepon Arya."Arya, aku lagi di rumah sakit militer. Bisa datang sebentar?" tanya Chandra.Arya sedang diawasi, makanya Chandra tidak langsung per

  • Jenderal Naga   Bab 475

    Paul adalah jenderal Gurun Selatan, dia tahu betapa menakutkannya 28 pesilat unggul yang ingin membunuh Chandra.Paul terharu setelah mengetahui bahwa Chandra datang untuk menyelamatkannya. Chandra tak menyerah, dia membawa Paul dan berusaha meloloskan diri dari para tentara bayaran yang ingin menghabisinya."Kak Chandra, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Paul.Chandra melambaikan tangan dan berkata, "Rawat dirimu dulu, kondisimu belum pulih. Kita bicarakan setelah kamu sudah bisa bangun.""Em." Paul menganggukkan kepala.Tak berapa lama Arya kembali sambil membawa sebuah kartu identitas. Arya memberikan kartu identitasnya kepada Chandra dan berkata, "Ini, sudah jadi."Chandra melihat nama yang tertera di kartu identitas."Dahlia Atmaja?" Chandra kebingungan.Arya menjelaskan, "Dia adalah saudara jauhmu yang terpisah 10 tahun lalu. Dia adalah adik sepupumu."Chandra mengangguk tersenyum, lalu memberikan kartu identitasnya kepada Dahlia.Dahlia terharu melihat nama yang tertera di kartu

  • Jenderal Naga   Bab 476

    Chandra sama sekali tidak mengkhawatirkan kompetisi konferensi medis kali ini.Mendapat gelar Dokter Sakti bukanlah hal yang sulit. Justru Chandra sedang memikirkan cara agar kemenangannya tidak terlalu mengejutkan dunia.Nova lebih tenang setelah mendengar ucapan Chandra. Sekarang Nova hanya bisa berharap kepada Chandra, hanya dia yang bisa menyelamatkan Keluarga Kurniawan.Jika Chandra tak bisa membantu, Keluarga Kurniawan akan benar-benar hancur, keluarga mereka akan dimusnahkan.Chandra, Nova, dan yang lainnya sedang makan malam."Tok, tok, tok." Terdengar suara ketukan pintu.Chandra bangkit berdiri dan bergegas membuka pintu. Begitu pintu terbuka, dia melihat Toni, Hardi, Jaka, dan yang lainnya sedang menunggu di depan."Kakek, ada apa?" Chandra kebingungan melihat dua puluhan orang yang berdiri di depan."Hah, kita bicarakan di dalam." Toni menghela napas."Kakek, silakan masuk." Chandra mempersilakan semua anggota Keluarga Kurniawan masuk.Sesaat melihat Keluarga Kurniawan, rau

  • Jenderal Naga   Bab 477

    Sudah dikasih uang, masih berani datang untuk memaki Nova. Jika bukan demi menjaga nama baik Nova, Chandra pasti sudah menghajar Leon, Linda, dan setiap orang yang memarahi Nova.Toni kembali menghela napas. "Setelah Keluarga Kurniawan diserang, semua kerabat langsung memutus hubungan kekeluargaan. Nggak ada yang mau membantu kami.""Semua ini gara-gara Nova, pembawa sial! Keluargaku sendiri sampai mengusirku, mereka nggak mau menerimaku lagi. Nova, kenapa kamu menghancurkan keluargamu sendiri?" Liana melampiaskan kekesalannya pada Nova.Liana memelototi Nova, tatapannya tampak mengerikan. Seandainya Toni tidak ada di tempat, mungkin Liana akan menampar Nova."Aduh ...." Toni menghela napas. "Hidup memang begini, kadang di atas, kadang di bawah. Semua orang datang di saat kita kaya, lalu menjauh di saat kita susah."Nova menarik pergelangan baju Chandra dan berbisik, "Sayang, gimana ini? Kita harus mencari tempat tinggal untuk Kakek.""Em, sebentar." Chandra mengangguk kecil.Kemudian

  • Jenderal Naga   Bab 478

    Sembari mengantar Keluarga Kurniawan pergi, Chandra memberikan nama dan alamat hotel kepada Toni."Chandra, bagaimana kalau kamu mengantar kami sampai ke hotel?" tanya salah seorang anggota Keluarga Kurniawan.Hari ini mereka sudah banyak menerima cemooh dan perlakuan yang buruk. Agen properti, hotel bintang 5, bahkan sampai penginapan-penginapan kecil tak ada yang mau menerima Keluarga Kurniawan.Keluarga Kurniawan benar-benar takut kalau sampai diusir lagi. Mereka tidak mau tidur di jalan."Nggak perlu, aku sudah urus semuanya. Nggak bakal ada masalah, kok." Chandra melambaikan tangan.Chandra tidak punya waktu untuk mengantar Keluarga Kurniawan. Sebenarnya Chandra sendiri juga malas membantu Keluarga Kurniawan. Kalau bukan karena Nova, Chandra tidak mungkin ikut campur."Sekarang keuangan kita lagi susah, untuk makan saja harus mikir-mikir. Jangan naik taksi, kita pakai angkutan umum saja." Toni berpesan kepada semua anggota Keluarga Kurniawan.Keluarga Kurniawan tampak enggan, teta

บทล่าสุด

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status