Share

Bab 475

Penulis: Angin
Paul adalah jenderal Gurun Selatan, dia tahu betapa menakutkannya 28 pesilat unggul yang ingin membunuh Chandra.

Paul terharu setelah mengetahui bahwa Chandra datang untuk menyelamatkannya. Chandra tak menyerah, dia membawa Paul dan berusaha meloloskan diri dari para tentara bayaran yang ingin menghabisinya.

"Kak Chandra, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Paul.

Chandra melambaikan tangan dan berkata, "Rawat dirimu dulu, kondisimu belum pulih. Kita bicarakan setelah kamu sudah bisa bangun."

"Em." Paul menganggukkan kepala.

Tak berapa lama Arya kembali sambil membawa sebuah kartu identitas. Arya memberikan kartu identitasnya kepada Chandra dan berkata, "Ini, sudah jadi."

Chandra melihat nama yang tertera di kartu identitas.

"Dahlia Atmaja?" Chandra kebingungan.

Arya menjelaskan, "Dia adalah saudara jauhmu yang terpisah 10 tahun lalu. Dia adalah adik sepupumu."

Chandra mengangguk tersenyum, lalu memberikan kartu identitasnya kepada Dahlia.

Dahlia terharu melihat nama yang tertera di kartu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yesi ka18
bagusss poool ceritanyaa.. selalu di buat penasaran setiap harinya oleh author ini.. update yang bnyak yaa thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 476

    Chandra sama sekali tidak mengkhawatirkan kompetisi konferensi medis kali ini.Mendapat gelar Dokter Sakti bukanlah hal yang sulit. Justru Chandra sedang memikirkan cara agar kemenangannya tidak terlalu mengejutkan dunia.Nova lebih tenang setelah mendengar ucapan Chandra. Sekarang Nova hanya bisa berharap kepada Chandra, hanya dia yang bisa menyelamatkan Keluarga Kurniawan.Jika Chandra tak bisa membantu, Keluarga Kurniawan akan benar-benar hancur, keluarga mereka akan dimusnahkan.Chandra, Nova, dan yang lainnya sedang makan malam."Tok, tok, tok." Terdengar suara ketukan pintu.Chandra bangkit berdiri dan bergegas membuka pintu. Begitu pintu terbuka, dia melihat Toni, Hardi, Jaka, dan yang lainnya sedang menunggu di depan."Kakek, ada apa?" Chandra kebingungan melihat dua puluhan orang yang berdiri di depan."Hah, kita bicarakan di dalam." Toni menghela napas."Kakek, silakan masuk." Chandra mempersilakan semua anggota Keluarga Kurniawan masuk.Sesaat melihat Keluarga Kurniawan, rau

  • Jenderal Naga   Bab 477

    Sudah dikasih uang, masih berani datang untuk memaki Nova. Jika bukan demi menjaga nama baik Nova, Chandra pasti sudah menghajar Leon, Linda, dan setiap orang yang memarahi Nova.Toni kembali menghela napas. "Setelah Keluarga Kurniawan diserang, semua kerabat langsung memutus hubungan kekeluargaan. Nggak ada yang mau membantu kami.""Semua ini gara-gara Nova, pembawa sial! Keluargaku sendiri sampai mengusirku, mereka nggak mau menerimaku lagi. Nova, kenapa kamu menghancurkan keluargamu sendiri?" Liana melampiaskan kekesalannya pada Nova.Liana memelototi Nova, tatapannya tampak mengerikan. Seandainya Toni tidak ada di tempat, mungkin Liana akan menampar Nova."Aduh ...." Toni menghela napas. "Hidup memang begini, kadang di atas, kadang di bawah. Semua orang datang di saat kita kaya, lalu menjauh di saat kita susah."Nova menarik pergelangan baju Chandra dan berbisik, "Sayang, gimana ini? Kita harus mencari tempat tinggal untuk Kakek.""Em, sebentar." Chandra mengangguk kecil.Kemudian

  • Jenderal Naga   Bab 478

    Sembari mengantar Keluarga Kurniawan pergi, Chandra memberikan nama dan alamat hotel kepada Toni."Chandra, bagaimana kalau kamu mengantar kami sampai ke hotel?" tanya salah seorang anggota Keluarga Kurniawan.Hari ini mereka sudah banyak menerima cemooh dan perlakuan yang buruk. Agen properti, hotel bintang 5, bahkan sampai penginapan-penginapan kecil tak ada yang mau menerima Keluarga Kurniawan.Keluarga Kurniawan benar-benar takut kalau sampai diusir lagi. Mereka tidak mau tidur di jalan."Nggak perlu, aku sudah urus semuanya. Nggak bakal ada masalah, kok." Chandra melambaikan tangan.Chandra tidak punya waktu untuk mengantar Keluarga Kurniawan. Sebenarnya Chandra sendiri juga malas membantu Keluarga Kurniawan. Kalau bukan karena Nova, Chandra tidak mungkin ikut campur."Sekarang keuangan kita lagi susah, untuk makan saja harus mikir-mikir. Jangan naik taksi, kita pakai angkutan umum saja." Toni berpesan kepada semua anggota Keluarga Kurniawan.Keluarga Kurniawan tampak enggan, teta

  • Jenderal Naga   Bab 479

    Plak! Tamparan Linda terdengar nyaring."Sialan, berani memukulku?" Kosim mengangkat kakinya dan menendang perut Linda.Linda langsung jatuh dan tersungkur di lantai. "Ah ....""Ada yang membuat keributan, terjadi pemukulan," Leon berteriak.Satpam yang berjaga langsung datang untuk melerai pertikaian mereka."Aku adalah Kosim Prasetyo, kalian berani menyentuhku?" Kosim memelototi beberapa satpam yang datang melerai.Mana satpam-satpam ini tahu siapa Keluarga Prasetyo? Namun mereka tidak berani bertindak sembarangan, mereka ketakutan melihat ekspresi Kosim yang mengerikan."Tuan Toni, mari saya antar ke kamar," kata resepsionis yang melayani mereka.Kosim tertegun melihatnya, hotel ini benar-benar menerima Keluarga Kurniawan?"Eh, di mana manajer kalian? Mereka anggota Keluarga Kurniawan, kalian nggak dengar perintah Keluarga Kosasih dan Keluarga Winata? Semua hotel di Rivera nggak boleh menerima Keluarga Kurniawan. Siapa pun yang berani membantu Keluarga Kurniawan, berarti menantang K

  • Jenderal Naga   Bab 480

    Satpam mengusir semua anggota Keluarga Kurniawan."Kakek, aku sudah bilang, Chandra nggak bisa diandalkan. Sudah diatur? Apa yang diatur? Dia pasti sengaja mau mempermalukan kita.""Pantas saja tadi dia bilang keluarga nggak bisa andalkan. Ternyata ini maksud ucapannya, dia nggak mau bantu kita."Semua orang memaki-maki Chandra.Di saat bersamaan, Kosim keluar dari hotel. Walaupun dia pernah berpacaran dengan Linda, Kosim harus memanfaatkan peluang untuk mencari simpatinya Keluarga Kosasih.Awalnya Kosim tidak mau menyerang Keluarga Kurniawan, tetapi Keluarga Kosasih terlalu kuat untuk dilawan. Daripada membahayakan keluarga sendiri, lebih baik Kosim membantu Keluarga Prosetyo untuk mendekati Keluarga Kosasih dan Keluarga Winata.Kosim harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin, keberuntungan tidak datang dua kali."Nggak nyangka Keluarga Kurniawan yang terhormat bakal jadi gini. Tua bangka, aku sudah muak melihatmu. Sudah nggak punya uang masih mau berlagak. Lihat karma yang kamu

  • Jenderal Naga   Bab 481

    "Kalian semua nggak akan bisa pergi," kata Kosim sambil mengusap hidungnya."Ngapain diam saja? Cepat, tahan mereka! Aku lagi membantu Keluarga Kosasih dan Keluarga Winata, kalian diam saja melihat mereka memukuliku kayak gini?" Kosim menatap beberapa satpam yang mematung di samping."Tahan mereka!" Sekelompok satpam datang dan mengadang Keluarga Kurniawan.Toni membalikkan badan dan bertanya, "Kosim, harus sampai setega ini?"Kosim mendekat, lalu memarahi dan menendang Toni sampai terhempas, "Tua bangga nggak guna! Aku memang tega, kenapa? Nggak senang?""Ayah ....""Kakek ...."Keluarga Kurniawan menatap Kosim dengan marah, tetapi Kosim tidak peduli dan mengabaikan mereka.Keluarga Kurniawan tidak bisa pergi, mereka dihadang oleh sekelompok satpam."Kakek, aku lapar," kata seorang anak berusia 5 tahun.Aris menggendong putrinya dan berkata, "Weni, tunggu sebentar, ya! Kita makan sebentar lagi.""Ayah, kenapa nggak pulang? Aku capek dan lapar." Weni terlihat sedih.Toni tak tega melih

  • Jenderal Naga   Bab 482

    Toni adalah orang yang sangat memedulikan reputasi. Namun demi keluarganya, dia rela menurunkan ego dan berlutut untuk memohon kepada Kosim.Toni hanya ingin menyelamatkan seluruh anggota Keluarga Kurniawan, tetapi ternyata Kosim malah mempermainkannya.Selain Morgan, raut wajah Toni dan seluruh anggota Keluarga Kurniawan terlihat masam.Tak berapa lama Kevin tiba dengan membawa beberapa polisi.Meskipun bukan tokoh besar yang berpengaruh, Keluarga Prasetyo merupakan salah satu keluarga besar yang terpandang di Rivera. Hanya saja mereka tidak ada apa-apanya kalau dibanding Keluarga Kosasih dan Keluarga Winata.Begitu mendapatkan kabar bahwa Kosim berhasil mendapatkan simpati Kenny, Kevin bergegas datang untuk mengecek kondisinya."Ayah ...." Kosim bergegas menyambut ayahnya.Kevin tak cemas melihat hidung Kosim yang berlumuran darah. Dia malah menepuk pundak Kosim dan berkata, "Kosim, bagus, bagus! Keluarga Prasetyo akan menjadi salah satu konglomerat di Rivera, hahaha."Setelah memuji

  • Jenderal Naga   Bab 483

    Tiba-tiba ponsel Chandra berdering.Chandra bangun dan mengambil ponselnya. Dia mengerutkan alis saat mengetahui Toni yang meneleponnya."Ada apa lagi? Ada masalah lagi?" Chandra bergumam, lalu menjawab panggilannya."Kakel, ada apa?" tanya Chandra.Toni menceritakan semuanya kepada Chandra."Baik, tunggu di sana. Aku segera datang." Seketika, raut wajah Chandra pun terlihat muram."Ada apa?" Nova bangun dari tempat tidur, dia terkejut melihat ekspresi Chandra.Chandra menjawab sambil ganti baju, "Ada sedikit masalah. Kamu tidur saja. Biar aku yang urus.""Aku ikut," kata Nova sambil membuka lemari baju.Chandra melambaikan tangan. "Nggak usah, aku sendiri saja. Cuma masalah kecil.""Baiklah. Kamu hati- hati, ya!""Em." Chandra mengangguk.Setelah gantian pakaian, Chandra pun bergegas pergi ke Hotel Glory.Chandra menelepon Mawar saat berada di tengah perjalanan. "Mawar, gimana sih kamu?"Mawar sudah pulang dan sedang beristirahat. Dia terkejut mendengar Chandra yang memarahinya. "Kak,

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status