Semua orang sudah tahu bahwa Naga Hitam adalah orang yang membantu Nova. Semua orang juga tahu bahwa Naga Hitam banyak menyinggung tokoh-tokoh besar di Rivera.Banyak pihak yang menginginkan kematian Naga Hitam, tetapi sebelum mereka semua bergerak, malah terdengar berita Naga Hitam yang tewas di Gunung Langit.Sekarang Christian mengatakan bahwa Nova adalah istrinya Naga Hitam?"Chandra, si menantung pecundang itu adalah Naga Hitam?" Margot sulit memercayainya."Jangan banyak omong kosong. Cepat bersihkan tubuh Nova! Mau mati, ya?" Christian sudah tidak sabar."Suruh pelayan wanita yang membersihkan tubuhnya. Sebelum aku menyentuhnya, nggak boleh ada pria lain yang melihat tubuhnya," kata Christian."Baik, baik." Margot langsung menganggukkan kepala.Margot tidak mau berpikir terlalu banyak. Mungkin Nova dan Naga Hitam sempat menjalin hubungan gelap, makanya Christian mengatakan bahwa Nova adalah istrinya Naga Hitam.Nova diseret paksa, lalu Margot mencari beberapa pelayan wanita untu
Biasanya Paul yang menyetir, tetapi sekarang Paul masih sekarat. Jadi, Senny yang menggantikan Paul untuk menyetir.Ketika Chandra menggendongnya masuk ke dalam mobil, Nova berkata, "Chandra, adikku masih di ruang bawah tanah. Tolong selamatkan dia!"Nova terlihat sangat cemas."Em, aku tahu," jawab Chandra, lalu berpesan kepada Senny, "Bawa dia ke klinik."Senny menganggukkan kepala dan mengingatkan Chandra, "Kak, hati-hati!""Cuma sekelompok preman lemah, tenang saja!" jawab Chandra, lalu membalikkan badan dan pergi menyelamatkan Hendro.Senny sempat melirik Nova yang duduk di bangku belakang. Tanpa banyak bicara, Senny menyalakan mobil dan membawa Nova ke Klinik Mortal.Sembari berjalan masuk, Chandra menelepon Arya untuk meminta bantuan. "Aku lagi di Vila Laure. Datang satu jam lagi."Setelah menutup teleponnya, Chandra turun ke ruang bawah tanah yang dijaga sangat ketat. Tak sampai 5 menit, Chandra selesai menghabisi semua pengawal yang mengadangnya.Chandra melihat Hendro yang te
Tadi siang Christian baru saja menjalani operasi di kaki dan tangan. Jahitan operasinya bahkan belum kering, tetapi seluruh tulang di tubuhnya kembali retak.Tak hanya patah tulang, sekujur tubuh Christian juga berdarah. Saat ini, Christian baru mengetahui apa yang disebut kematian.Suara Christian terdengar gemetar, dia merasa sangat putus asa. "Ja-jangan bunuh aku, jangan bunuh aku. Aku mohon, berikan aku 1 kesempatan lagi. Aku ada uang, aku akan memberikanmu uang."Christian takut, dia benar-benar takut. Seumur hidupnya, dia tidak pernah merasa setakut ini."Ampuni aku, tolong bawa aku ke rumah sakit." Jika tidak segera dibawa ke rumah sakit, Christian bisa meninggal.Chandra duduk di tangga sambil menatap Donny dengan dingin dan berkata, "Donny, kok kamu bisa sebodoh anakmu? Anakmu melompat ke jurang, kamu malah juga ikut melompat. Sudah tua, ya? Otakmu sudah nggak berfungsi? Aku sudah mengundurkan diri, tapi nggak berarti kalian berhak menindasku seenaknya. Memangnya orang seperti
Ratusan orang tewas di Vila Laure. Hanya satu orang yang masih hidup, yaitu Christian.Meskipun hidup, Christian mengalami cacat seumur hidup. Tangan dan kakinya patah, dia juga tidak bisa memiliki anak. Dia akan menghabiskan seluruh hidupnya di kursi roda.Tak berapa lama Arya tiba di Vila Laure.Begitu menerima telepon Chandra, Arya takut terjadi sesuatu dan langsung datang dengan menggunakan helikopter. Beberapa helikopter tiba dan mendarat di depan vila.Sesaat turun dari helikopter, Arya tercengang melihat situasi di depan vila Laure. Donny dan Margot tewas, sedangkan Christian dan beberapa orang lainnya terluka parah.Arya mengerutkan alis dan bertanya, "Ada apa ini?""Cuma masalah kecil." Chandra melirik Margot dan berkata, "Orang ini banyak melakukan kejahatan. Selidiki dan cari tahu siapa bosnya! Untuk Donny, bilang saja dia bersekongkol dengan organisasi ilegal dan ditembak saat berusaha melarikan diri.""Christian ... bawa dia ke rumah sakit. Aku juga nggak tahu dia bisa ber
Selang beberapa saat, Chandra tiba di Klinik Mortal. Dia membuka pintu dan masuk ke ruang tamu.Begitu melihat Chandra, Senny langsung berdiri dan menyapanya, "Kak Chandra.""Em." Chandra menganggukkan kepala. Kemudian, dia beranjak ke samping Nova dan bertanya, "Nova, kamu nggak apa-apa?""Aku baik-baik saja." Nova menatap Chandra sambil menunjuk ke arah televisi. "Chandra, Do-Donny mati?"Chandra menganggukkan kepala. "Keluarga Winata bukan orang sembarangan, nggak ada gunanya lapor polisi, makanya aku menghubungi militer. Setelah mendapatkan laporan, Arya langsung pergi ke Vila Laura untuk menangkap Donny. Tapi Donny memberontak, akhirnya dia tertembak mati.""Oh iya, Margot juga mati. Nggak akan ada orang yang menyerang Keluarga Kurniawan lagi.""Arya langsung turun tangan?" Nova terkejut."Iya, Arya adalah penguasa Rivera. Dia nggak akan membiarkan siapa pun melakukan kejahatan di kota ini," jawab Chandra sambil menggenggam tangan Nova. "Nova, kamu harus bisa memanfaatkan hukum ne
Sesaat melihat Nova yang kembali dengan selamat, Yani langsung memeluknya sambil menangis tersedu-sedu. "Nova, kamu nggak apa-apa, 'kan? Syukurlah kamu selamat. Aku baru menonton berita, katanya Donny dan Margot tewas, aku kira kamu ....""Bu, aku nggak apa-apa. Untungnya Chandra segera menghubungi militer. Semua ini berkat Chandra," jawab Nova."Oh iya, di mana Hendro?" tanya Boni."Suamiku, di mana suamiku?" Indah tidak melihat keberadaan suaminya. Dia langsung menangis tersedu-sedu dan berkata, "Sayang, kenapa kamu pergi secepat ini? Anak kita belum lahir ....""Bu, Hendro lagi di rumah sakit. Dia terluka cukup parah. Nanti kita jenguk ke rumah sakit, ya!" Nova menjelaskan.Begitu mendengar jawaban Nova, mereka langsung bersiap-siap dan pergi ke rumah sakit.Untungnya Hendro segera dibawa ke rumah sakit, dia sudah selesai dioperasi.Hendro berbaring di bangsal sambil menatap langit-langit. Kejadian hari ini terlalu mencengangkan!Awalnya, Hendro berpikir kalau dia akan mati, dia sen
Setelah melewati begitu banyak masalah, Nova baru sadar bahwa dia mencintai Chandra. Chandra menempati ruang khusus di hati Nova.Nova ingat bagaimana Chandra menyembuhkan dan merawatnya dengan tulus. Chandra sama sekali tidak pernah mengeluh.Nova mengajak mandi bersama karena dia ingin memberikan kesuciannya pada Chandra.Chandra tertegun melihat Nova yang tersipu malu. Kemudian, Chandra tersenyum genit dan bertanya, "Beneran? Kamu yakin? Aku nggak maksa, ya!""Kalau nggak mau, ya sudah!" Nova berdiri dan langsung berlari ke kamar mandi.Chandra mengusap hidungnya sambil tersenyum. Dia sangat menginginkan Nova, tetapi sekarang bukan saat yang tepat.Chandra dan Nova belum mengadakan upacara pernikahan. Setelah semua masalah ini beres, Chandra berencana mengadakan sebuah pesta yang meriah, lalu baru berani menyentuh Nova.Selang setengah jam, Nova selesai mandi dan keluar dengan mengenakan handuk. Rambut Nova masih basah kuyup."Sayang, bantu aku keringin rambut," pinta Nova."Baik."
Chandra dan Nova mulai berpelukan, mereka terlihat sangat bergairah.Namun, tiba-tiba ...."Tok, tok, tok!" Seseorang mengetuk pintu.Chandra dan Nova bersikap seperti remaja yang ketangkap basah. Mereka panik dan melepaskan pelukannya."Ehem, ehem, siapa?" tanya Chandra. Dia sangat kesal, siapa yang mengetuk pintu di tengah kemesraan mereka?"Cepat buka pintu! Kakek memanggil kita semua, semuanya disuruh berkumpul di kediaman Keluarga Kurniawan, mau ada rapat keluarga!" Suara Yani terdengar galak."Aduh, ngapain rapat malam-malam begini." Chandra terlihat sebal.Nova sangat cepat, dia sudah selesai mengenakan baju sebelum Chandra menyadarinya. Sambil tersipu malu, Nova berkata kepada Chandra, "Lain, lain kali. Lain kali kita ke hotel saja."Chandra bisa berbuat apa? Dia harus menunggu lain kali.Setelah selesai mengenakan pakaian, Chandra dan Nova turun ke bawah."Lama banget?" Yani terlihat kesal. Di saat bersamaan, dia menyadari ada yang aneh dengan Nova.Yani menatap wajah Nova yan
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i
Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen
Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan