Share

Bab 40

Author: Angin
Leon adalah cucu tertua keluarga Kurniawan. Seluruh keluarga membelanya ketika dia dipukuli.

Seketika, Chandra menjadi sasaran semua orang. Bahkan Boni sekeluarga juga terlibat.

Untuk kesekian kalinya, Nova dicaci maki lagi. Pembawa sial dan berbagai kata yang tidak enak didengar keluar dari mulut mereka tanpa henti.

Selain itu, ada beberapa orang meminta Toni untuk mengambil kembali saham di tangan Boni.

Wajah Leon penuh dengan rasa bangga ketika dia melihat semua orang membantunya.

Leon pun menatap Chandra dengan dagu terangkat. Raut wajahnya seolah sedang berkata, kamu hanya anjing keluarga Kurniawan. Berani-beraninya pukul aku, benar-benar bodoh.

Wajah Toni juga terlihat marah.

Dia sedang mengadakan pertemuan keluarga. Chandra hanya seorang menantu, berani-beraninya Chandra memukul anggota keluarga Kurniawan.

Chandra belum mengatakan apa-apa, Yani telah menampar dahi Chandra lebih dulu dan membentaknya, “Kurang ajar, cepat berlutut.”

Chandra memasang raut wajah dingin. Dia tidak ha
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wuri Andriyono
gimana sih nova bodoh amat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 41

    Namun, Chandra adalah Naga Hitam, salah satu dari Lima Jenderal. Dalam prinsipnya, dia lebih baik mati dalam perang daripada hidup tapi harus berlutut.Dulu Chandra pernah jatuh ke tangan musuh. Dia dipukul delapan ratus kali hingga seluruh tubuhnya penuh dengan luka. Namun, dia tetap tidak berlutut.Sekarang Chandra adalah menantu keluarga Kurniawan, suami Nova. Dia bersumpah tidak akan melukai hati Nova, juga tidak membuat Nova sedih.“Dia yang menghina Nova, dia yang harus minta maaf.” Chandra menunjuk ke arah Leon, lalu berkata, “Nova nggak ada hubungan apa-apa dengan Ihsan. Ihsan bekerja sama dengan Arthur Group karena aku pernah menyelamatkannya ketika aku masih jadi tentara. Dia berutang budi padaku.”Chandra tidak ingin Nova menderita lagi, tapi dia juga tidak ingin keluarga Kurniawan mengetahui identitas aslinya.Setelah mendengar perkataan Chandra, semua orang baru tahu ternyata masalahnya seperti itu.Chandra berkata lagi, “Kalau kalian ingin kartu undangan untuk upacara pel

  • Jenderal Naga   Bab 42

    Di luar villa keluarga Kurniawan.“Cukup.”Nova tiba-tiba melepaskan tangan Chandra dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca, “Chandra, kamu masih belum cukup berulah? Di sini keluarga Kurniawan. Kalau kakek suruh kamu berlutut, kamu harus berlutut. Kenapa kamu begitu keras kepala?”“Nova, aku ....”“Kamu pulang saja sendiri.”Nova tidak banyak bicara. Perempuan itu memutar badannya dan masuk ke dalam rumah lagi.Chandra terpaku di sana, tampak tak berdaya.Dia adalah Naga Hitam, kapan dia pernah diperlakukan seperti ini.Namun, demi Nova, dia tetap memilih untuk bersabar.Chandra tahu bagi Nova, pendapat keluarganya jauh lebih penting dari apa pun. Setelah Nova kembali lagi ke dalam rumah, Chandra tidak mengejarnya. Dia hanya menunggu di luar.Chandra duduk di tangga di luar villa, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Paul, “Aku mau ketemu Arya.”Yang bisa Chandra lakukan sekarang hanyalah mendapatkan undangan untuk Nova

  • Jenderal Naga   Bab 43

    Meskipun Chandra berada di level yang sama dengan Arya, dia tidak pernah menganggap Arya sebagai orang penting.Tidak hanya Arya. Sekalipun keempat jenderal lainnya berkumpul bersama, Chandra juga tidak akan menganggap mereka penting.“Tunggu.” Arya tiba-tiba menghentikan Chandra yang hendak pergi.“Hmm?” Chandra berhenti dan menatap Arya, “Masih ada hal lain?”“Radika adalah bawahanku.” Arya terlihat cukup marah. Radika adalah bawahannya, bawahannya itu telah dibunuh oleh Chandra. Namun, Chandra tidak memberikan penjelasan apa pun padanya.“Memangnya kenapa?” kata Chandra dengan acuh tak acuh.“Nggak beri aku penjelasan?”“Aku sudah bilang, dia pantas mati. Aku nggak minta kamu kasih undangan. Kalau kamu mau kasih ya kasih saja. Kalau nggak, ya sudah.”Selesai berkata, Chandra langsung pergi begitu saja.Setelah dia pergi, seorang pria berjalan keluar dari kegelapan.“Pak Arya, sombong sekali dia.”Arya mengibaskan tangannya dan tersenyum getir, “Dia memang begitu. Jangankan aku, seka

  • Jenderal Naga   Bab 44

    Chandra sudah sampai di rumah.Pria itu baru saja keluar dari lift, belum masuk ke rumah. Kemudian, dia mendapat telepon dari Paul.“Kak Chandra, dari pihak Arya sudah kasih kabar, katanya undangan sudah diantar ke rumah keluarga Kurniawan.”“Oke.”Chandra langsung menutup telepon.Kemudian, Chandra mengetuk pintu.Indah, istri Hendro, yang membukakan pintu. Perempuan itu langsung menekuk wajahnya ketika melihat orang di balik pintu adalah Chandra. “Dasar orang nggak berguna, untuk apa kamu pulang?”Chandra memilih untuk mengabaikannya saja. Dia berjalan masuk ke dalam rumah, lalu melihat Nova yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Dia pun berkata sambil tersenyum, “Nova, aku sudah minta tolong orang dari Tentara Militer Barat antarkan undangan ke rumah keluarga Kurniawan.”Nova menatap Chandra dengan ekspresi tidak percaya di wajahnya, lalu bertanya, “Tentara Militer Barat, loh. Bagaimana caranya kamu minta tolong sama mereka?”Chandra tersenyum dan menjawab, “Kamu sudah lupa? Aku dulu

  • Jenderal Naga   Bab 45

    “Memang keluarga Prasetyo lebih hebat.”“Tentu saja, Dhafin Farma milik keluarga Prasetyo adalah salah satu perusahaan terbesar di Kota Rivera. Papa Kosim memiliki banyak teman, pasti punya lebih banyak koneksi.”“Untung saja ada Kosim. Kalau bukan karena dia, keluarga kita nggak mungkin bisa mendapatkan undangan.”“Linda sudah menemukan pacar yang baik, benar-benar buat keluarga Kurniawan bangga.”Orang-orang mulai menjilat di depan Kosim.Kosim pun benar-benar melayang dan hanyut dalam perlakuan ini. Dia pun berkata dengan bangga, “Aku sudah bilang, ini hanya masalah sepele.”Tepat ketika keluarga Kurniawan tenggelam dalam luapan kegembiraan karena mendapat undangan, Chandra membawa Nova masuk ke ruangan. Di belakangnya juga ada Yani, Boni, Hendro dan Indah.Raut wajah orang-orang keluarga Kurniawan seketika menjadi muram ketika mereka melihat Nova sekeluarga datang lagi.Linda langsung berdiri dan berkata dengan dingin, “Untuk apa kalian datang ke sini lagi?”“Adikku Linda,” kata No

  • Jenderal Naga   Bab 46

    Chandra hanya ingin membuat Nova senang, itu saja.Tidak disangka, dia meminta Arya untuk mengantar surat undangan, tapi yang mendapat pujian malah orang lain. Hal itu juga membuat Nova salah paham padanya.Setelah Chandra menelepon Paul, dia pun pergi mengejar Nova.“Nova.”Chandra berlari menghampiri Nova dan memegang tangan perempuan itu, lalu menjelaskan, “Dengarkan aku, Nova. Aku benar-benar nggak bohong sama kamu. Aku yang minta orang antarkan undangan itu. Siapa sangka, malah orang lain yang dapat pujian.”“Dasar sampah, sampai sekarang kamu masih saja berani berkata seperti itu.” Yani membentak keras, “Masih merasa nggak cukup memalukan?”Hendro juga ikut mengompori, “Kak, dia hanya orang yang pernah jadi tentara, bisa apa dia. Cepat cerai dengannya saja.”Mata Nova berkaca-kaca, “Sudah cukup, Chandra. Terima kasih kamu pernah merawatku dengan begitu baik. Terima kasih sudah sembuhkan aku. Tapi sekarang aku nggak mau lihat kamu. Kamu pergi saja.”Selesai berkata, Nova langsung

  • Jenderal Naga   Bab 47

    “Emm?”“Belikan aku Edelweis Business Center di Kota Rivera yang baru dibangun itu.”“Haa?”Paul langsung tertegun mendengar hal ini.Edelweis Business Center yang terletak di tengah Kota Rivera adalah kota bisnis yang baru saja dibangun. Pusat bisnis ini terdiri dari 50 bangunan lebih dengan 50 lantai, di sampingnya masih terdapat pasar malam, toko-toko antik dan juga tempat pejalan kaki.Edelweiss Business Center kini telah selesai dibangun. Beberapa pengusaha properti besar saling bekerja sama untuk membangun pusat bisnis ini dan menjadikannya sebagai pusat bisnis yang paling ramai di Negara ini.“Kenapa? Uangnya nggak cukup? Kalau begitu kamu bisa menggunakan hubunganmu untuk menekan harga.”Paul melihat ke arah Chandra sekilas, lalu bertanya, “Bang, apa yang sebenarnya sedang kamu pikirkan? Uang yang kita punya kalau digabung ini baru senilai 400 triliun, kamu mau membeli Edelweis Business Center itu bukanlah uang yang sedikit!” “Apa kamu tahu, harga tanahnya saja sudah sangat ma

  • Jenderal Naga   Bab 48

    Villa keluarga Sinaga yang lain telah disita oleh bank, saat ini mereka semua sudah tidak mempunyai rumah untuk kembali, sehingga mereka pun menyewa Villa pribadi milik Hindi ini, untuk mereka tinggali.Waktu itu, Radika pergi melelang beberapa barang yang sebenarnya tidak berharga dan banyak orang kaya yang membeli barang-barang tersebut karena kekuasaan yang dimiliki Radika.Namun ketika Radika sudah tidak ada didunia ini lagi, uang-uang tersebut malah jatuh ke tangan Hindi.Walaupun Hindi hanya seorang perempuan, setelah kematian Ahmad dan Radika, perempuan itu pun menjadi tulang punggung dari keluarga Sinaga. Sekarang semua anggota keluarga Sinaga berharap, bahwa perempuan ini dapat membangkitkan kembali keluarga Sinagar yang telah jatuh.Di lantai dua Villa tersebut.Terbaring seorang pria berumur 50 tahun lebih di atas ranjang.Di sebelahnya berdiri seorang perempuan muda memakai gaun berwarna putih.Perempuan itu tidak lain tidak bukan adalah Hindi. Walaupun dia telah berusia 30

Pinakabagong kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status