Share

Bab 361

Penulis: Angin
Setelah semua orang pergi, suasana di Century Group sontak terasa dingin. Hanya tersisa Nova, Rusli, dan beberapa anggota karyawan Century Group.

"Jadi kita harus memindahkan semuanya?" Nova tidak rela.

Nova baru mau merintis bisnisnya. Masa Century Group baru mulai sudah hancur?

"Kakek Rusli."

"Em?" tanya Rusli.

Nova berpikir sebentar, lalu berkata, "Segera cari pabrik dan gedung perkantoran yang baru, lalu pindahkan semua alat dan barang-barang yang ada. Selama punya alat, kita masih bisa bangkit. Aku masih punya sedikit tabungan, kita bisa kembali membangun semuanya."

"Nova, ini ...." Rusli tidak tega dan berkata, "Masih ada banyak orderan yang belum kita selesaikan. Kalau pindah sekarang, kita nggak bisa menyelesaikan pesanan tepat waktu. Itu sama saja dengan melanggar kontak, kita bisa didenda. Kita memegang kontrak sewa, kita pasti bisa memenangkan gugatan. Mereka nggak berhak mengusir kita kayak gini."

Nova menghela napas dan berkata, "Kakek, Kakek lihat sendiri lawan kita. Empa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 362

    Nova sedang mengatur para pekerja yang memindahkan barang di pabrik.Setelah semua beres, Nova langsung pergi ke Farma Kimia untuk menemui Yura. Selama ini Nova dan Yura menjalin hubungan yang cukup dekat. Setiap pergi ke Farma Kimia, Nova tidak perlu membuat janji terlebih dulu.Namun, hari ini berbeda dengan biasanya ....Sesampainya di Farma Kimia, Nova dicegat oleh beberapa satpam. "Berhenti! Mau ke mana?""Mau menemui Yura," jawab Nova."Bu Yura? Sudah bikin janji?" tanya satpam."Aku, aku Nova ....""Aku tahu kamu Nova, tapi kalau nggak ada buat janji dilarang masuk." Beberapa satpam mengadang Nova.Nova tak berdaya menghadapi para satpam ini. Akhirnya, Nova mengeluarkan ponselnya dan menelepon Nova.Di ruangan CEO Farma Kimia.Yura menyilangkan kakinya sambil menatap anggota Keluarga Linardi yang datang menemuinya."Yura, Chandra sudah bukan Naga Hitam, dia sudah nggak ada nilainya. Buat apa kamu susah-susah menyanjungnya lagi?" tanya seorang pria yang duduk di depan Yura.Pria

  • Jenderal Naga   Bab 363

    Sayangnya, manajer departemen legal sedang tidak ada ditempat. Jadi, Nova terpaksa meninggalkan Farma Kimia dan pergi ke Arthur Group.Situasi di Arthur Group sama seperti di Farma Kimia.Ihsan juga memperlakukan Nova dengan ketus, bahkan lebih buruk daripada cara Yura memperlakukannya. Ihsan ingin semuanya berlangsung sesuai kesepakatan kontrak, Nova harus mengganti rugi sebagai pihak yang tidak dapat memenuhi pesanan.Nova ingin mengajak Yura dan Ihsan berdiskusi, tetapi semuanya sia-sia.Selama ini semua yang Nova lakukan selalu "terlihat" lancar karena ada Chandra yang membantunya. Sekarang, Nova baru menyadari betapa tak berdayanya dia tanpa bantuan Pangeran Misterius. Setelah kehilangan Naga Hitam, Nova sudah tidak ada apa-apanya.Nova pulang dalam keadaan kelelahan.Chandra sudah pulang sejak tadi. Begitu melihat Nova yang lesu, Chandra menghampirinya dan memijit pundak Nova. "Sayang, kamu sudah bekerja keras.""Sayang, kayaknya aku nggak berguna, ya?" tanya Nova."Siapa bilang?

  • Jenderal Naga   Bab 364

    Setelah menelepon Paul, Chandra menunggu di depan kompleks rumah.Sekitar setengah jam kemudian, Paul pun tiba di depan kompleks perumahan Nova. Paul membuka kaca jendela, lalu melambaikan tangan sambil berteriak, "Kak Chandra, sini masuk."Begitu duduk di kursi penumpang, Chandra melihat Senny yang duduk di kursi belakang. Chandra hanya sedikit terkejut, tetapi tidak berkata apa-apa."Kak, aku sudah baca beritanya. Empat Keluarga Besar cari mati, ya? Berani-beraninya mengganggu Kak Nova. Mau aku hubungi beberapa tentara di Gurun Selatan dan memanggil mereka datang?" tanya Paul."Sudah, nggak perlu." Chandra melambaikan tangan.Paul berdecak dan menjawab, "Kak, meskipun kamu sudah tidak menjabat sebagai jenderal, siapa yang nggak mengenalmu di Gurun Selatan? Kamu cukup memberikan perintah, pasti mereka akan datang membantumu. Kalau nggak ada pasukan, bagaimana kamu akan melawan mereka?"Sebagai orang luar, Paul membantu Chandra untuk memilah pro dan kontra."Meskipun sudah membeli Kota

  • Jenderal Naga   Bab 365

    "Maju, habisi mereka!" Puluhan pengawal maju sambil membawa tongkat.Beberapa pengawal mengangkat tongkat yang dipegang, lalu melayangkan pukulan ke arah kepala Chandra.Dengan mudah, Chandra mengangkat tangannya untuk menahan serangan itu dan menendang para pengawal yang menyerangnya hingga terhempas jauh."Ah ...." Para pengawal merintih kesakitan.Selanjutnya, Chandra mengangkat kakinya, lalu menendang sisa para pengawal yang hendak menyerang. Chandra dan Paul adalah jenderal yang sudah bertempur ratusan kali di medan perang, mereka telah melewati berbagai rintangan hidup mati. Puluhan pengawal ini tidak ada apa-apanya untuk mereka, bisa dibilang cuma pemanasan saja.Dalam waktu kurang dari 2 menit, puluhan pengawal tergeletak sambil merintih kesakitan di lantai.Di atas sana, seorang sekretaris yang cantik dan seksi bergegas masuk ke ruangan Yura dan berkata dengan ketakutan, "Bu Yura, gawat! Di luar ada orang yang bernama Chandra, dia memaksa untuk masuk. Para pengawal yang mengad

  • Jenderal Naga   Bab 366

    Setelah membereskan masalah Farma Kimia, Chandra dan Paul langsung menuju ke kantor Arthur Group. Tak berapa lama, mereka pun sampai di depan gedung perkantoran Arthur Group.Selesai memarkir mobilnya, Chandra dan Paul keluar dari mobil, lalu masuk ke gedung perkantoran yang ada di hadapannya.Beberapa satpam yang berjaga di lobi Arthur Group tidak mengadang Chandra dan Paul. Mereka langsung masuk ke dalam lift dan naik ke lantai paling atas.Sesaat keluar dari lift, beberapa satpam sedang berkumpul di depan sambil mengobrol dan bercanda. Ketika melihat kemunculan Chandra dan Paul, beberapa satpam itu langsung menghampiri mereka.Salah seorang satpam menunjuk Chandra dan Paul dengan menggunakan tongkat sambil bertanya dengan ketus, "Mau ngapain? Kalian nggak tahu ini lantai ruangan CEO? Sana, pergi!"Paul maju, lalu merebut tongkat yang dipegang dan menggunakannya untuk memukul kepala satpam itu."Kamu ...," teriak satpam itu.Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, satpam itu merasa

  • Jenderal Naga   Bab 367

    Ihsan tidak senang melihat keangkuhan Chandra. Apalagi, Chandra sama sekali tidak terlihat ketakutan."Kalau nggak, mati ...." Ihsan menatapnya dengan tajam.Begitu kata mati terucap, Chandra langsung mengeluarkan dan melemparkan jarum peraknya.Sebelum para pria kekar itu bereaksi, tiba-tiba sekujur tubuh mereka terasa lemas dan langsung terjatuh ke lantai."Ini?" Ihsan sangat terkejut.Ihsan memang pernah mendengar bahwa Naga Hitam adalah jenderal yang tidak terkalahkan, tetapi Ihsan pikir semua itu hanya gosip. Lagi pula, Ihsan tidak pernah menyaksikan kehebatan Chandra secara langsung.Namun, satu hal yang Ihsan tidak tahu, semua orang yang berhadapan dengan Naga Hitam pasti mati!Ihsan tidak menyangka bahwa Chandra memiliki kemampuan yang begitu mengerikan.Sesaat melihat Chandra yang berjalan mendekat, Ihsan pun mundur secara perlahan-lahan. Kedua tangan Ihsan tampak gemetaran, keringat pun mengalir membasahi keningnya ...."Ihsan, besar banget nyalimu ...." Chandra menatapnya de

  • Jenderal Naga   Bab 368

    Sudah 2 jam sejak Chandra keluar sampai pulang lagi ke rumah, tetapi Nova masih belum bangun juga. Chandra masuk ke dalam rumah, dia duduk di ruang tamu sambil merokok.Nova sudah tidur cukup lama. Akhirnya, Chandra pergi ke kamar untuk membangunkannya.Nova tidur dengan mengenakan gaun yang tipis. Mungkin karena kepanasan, Nova membuka kerah gaunnya hingga menunjukkan pemandangan indah yang menonjol.Melihat keindahan tubuh Nova, Chandra hampir saja meneteskan air liur.Namun, Chandra berusaha menahan hasratnya, lalu memanggil Nova dengan lembut, "Sayang, bangun. Ayo, bangun."Nova membuka matanya secara perlahan-lahan. Begitu melihat wajah familier yang membangunkannya, Nova pun bangkit dan merapikan gaunnya yang berantakan. Tiba-tiba, Nova baru menyadari kerah gaunnya yang terbuka lebar. Seketika, wajahnya pun tersipu malu.Chandra hanya tertawa kecil.Nova mengangkat kepalanya dan memelototi Chandra. "Apa yang lucu?"Chandra memuji Nova tanpa ragu, "Sayang, tubuhmu bagus banget. Ak

  • Jenderal Naga   Bab 369

    Terdengar sebuah suara tawa yang keras."Menang! Akhirnya balik modal. Sudah, aku mau bersenang-senang dulu," kata salah seorang pria berkepala botak.Sejujurnya Hendro mulai tergiur, mana ada orang yang kalah terus? Tidak ada salahnya mencoba lagi."Kak Hendro, kita ke ruangan VIP, yuk! Di sana ada banyak bos besar. Uang merek nggak main-main, siapa kamu lebih beruntung main di dalam sana." Gadis seksi mencubit pinggang Hendro sambil berbisik, "Kalau sudah di dalam, nanti aku ...."Sekujur tubuh Hendro terasa bergetar. "Ayo, masuk."Gadis tersebut membawa Hendro ke sebuah ruangan yang berisi 7 hingga 8 orang. Begitu melihat kedatangan Hendro, mereka semua tertawa sinis."Bos, tambah satu orang, ya!" kata gadis seksi sambil menarik Hendro masuk.Salah seorang pria bangkit berdiri dan menatap Hendro dengan penuh penghinaan. "Kami nggak main-main. Kalau nggak ada chip 20 miliar, jangan harap bisa ikut main.""Kak Hendro, cepat tukar chipnya," kata gadis seksi itu.Hendro berpikir sebenta

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

  • Jenderal Naga   Bab 2134

    Harta karun apa itu sebenarnya? Apa hubungannya dengan segel? Chandra menatap Lilian yang sedang duduk di atas batu lalu tersenyum seraya bertanya, “Putri Lilian, sebenarnya seperti apa harta karun keluargamu itu? Kenapa muncul fenomena ketika segel sedikit terbuka? Apa hubungannya dengan segel?”Namun, Lilian menggelengkan kepalanya pelan. Sebenarnya, dia juga tidak terlalu mengetahui harta karun yang diwariskan keluarganya ini. “Apa kamu bisa menunjukkan padaku seperti apa harta karun itu?” “Itu ....”Namun, Lilian tampak ragu. Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan harta karun itu kepada orang asing? “Sudahlah, tidak apa-apa kalau memang tidak boleh. Aku hanya penasaran saja,” ujar Chandra sambil melambaikan tangannya setelah melihat keengganan Lilian. Lilian masih menatap Chandra dan mulai berpikir selama beberapa saat. Bagaimanapun juga, Chandra sudah menyelamatkan nyawanya. Selain itu, Chandra juga sangat kuat dan bersedia menghancurkan Istana Kegelapan. Lilian pastinya tida

  • Jenderal Naga   Bab 2133

    Chandra mengutarakan tujuannya. Bagaimanapun juga, perempuan cantik di depannya saat ini adalah seorang putri dari negara terkuat di dunia ini, jadi kemungkinan dirinya bisa mendapatkan bantuan dari Lilian jauh lebih besar. Di sisi lain, Lilian cukup terkejut ketika mengetahui tujuan Chandra datang ke dunia ini. Apakah situasi di luar sana seburuk itu sampai kekurangan sumber pangan? Lilian menatap Chandra dengan raut wajah aneh yang langsung membuat Chandra bingung. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Chandra. “Apa dunia di luar sana sangat miskin sampai kekurangan sumber pangan?” Akhirnya, Chandra menjelaskan keadaan di bumi secara garis besar kepada Lilian. “Ternyata, bumi lebih terbelakang dari dunia Sky Draga. Padahal Sky Draga saja sudah berada di peringkat bawah di antara 3000 dunia tersegel lainnya. Namun nyatanya, bumi jauh lebih terbelakang daripada kami.”Chandra menatap Lilian penuh harap lalu berkata, “Apa kamu bisa membantuku?”Namun, raut wajah Lilian tampak ragu

  • Jenderal Naga   Bab 2132

    Chandra berjongkok lalu menatap Lilian seraya berkata, “Racun ini sangat mematikan. Kamu harus melakukan detoksifikasi secepat mungkin. Jika tidak, kamu bisa tewas. Aku bisa menyelamatkan nyawamu jika kamu percaya padaku.”Lilian tampak sangat kesakitan. Selain itu, sebagian besar pasukan yang dibawanya juga sudah tewas. Sekarang, dia hanya bisa menggantungkan nasibnya pada orang asing seperti Chandra. Akhirnya, Lilian mengangguk pelan. Chandra meraih tangan Lilian untuk memeriksa nadi setelah mendapat izin darinya. Kemudian Chandra tersenyum seraya berkata, “Sangat mudah untuk mendetoksifikasi tubuhmu.”Untung saja, Chandra memiliki tubuh yang berbeda dari tubuh manusia pada umumnya. Karena dia bisa menyerap energi apa pun ke dalam tubuhnya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Chandra menyerap racun di dalam tubuh Lilian dan mengubahnya menjadi energi iblis di dalam tubuhnya. Wajah Lilian perlahan kembali kemerahan. Dia melirik Chandra dengan raut wajah terkejut. Chandra berdiri lalu

  • Jenderal Naga   Bab 2131

    Chandra memperhatikan keadaan dari pohon besar selama beberapa saat. Kekuatan para prajurit berjubah hitam itu tidak terlalu kuat. Kemungkinan mereka semua baru masuk ke dalam tingkat 7 atau 8 kekuatan magis Alam Mahasakti. Chandra pasti mampu membunuh semua orang itu jika dia melawannya. Akhirnya, Chandra memberanikan diri muncul di depan mereka setelah memastikan semuanya. Chandra muncul di depan para penjaga sambil menatap laki-laki berjubah hitam dan bertopeng merah di depannya. Kemudian Chandra berkata dengan tenang, “Kalian sungguh kejam dengan membunuh mereka semua.”“Ini adalah urusan Istana Kegelapan. Apa kamu mau menjadi musuh dari Istana Kegelapan?” ujar prajurit bertopeng merah. Dia tidak bisa melihat tingkat kekuatan Chandra, jadi dia menggunakan kekuatannya agar Chandra segan padanya. Namun, Chandra tidak berasal dari dunia ini, jadi dia sama sekali tidak tahu apa itu Istana Kegelapan. Chandra tersenyum tipis lalu berkata, “Aku tidak peduli istanamu itu. Aku hanya pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status