”Sekarang kamu sudah bisa bicara? Tadi kamu ke mana saja?! Ketakutan sampai nggak bisa berkata-kata! Boni, aku benar-benar malu karena menikah denganmu! Aku mau cerai!”Di depan Sentosa terlihat cukup banyak orang yang berkumpul, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang menggubris keributan keluarga tersebut. Satu per satu dari mereka hanya sibuk membicarakan sosok Arya.“Lima hari lagi adalah hari pelantikan Arya.”“Iya, katanya pelantikan Arya akan diadakan di daerah militer Rivera. Nggak ditayangkan untuk pihak eksternal. Katanya hanya orang-orang penting dan terhormat di Rivera yang bisa mendapatkan undangannya.""Iya! Aku juga ada dengar. Hanya orang yang benar-benar kaya dan memiliki kekuasaan yang bisa menyaksikan pelantikan Arya.”“Orang yang bisa pergi adalah orang yang hebat dan terkenal di Rivera. Orang yang memang berpengaruh di kota ini.”Mereka berkumpul dan sibuk membicarakan tentang Arya. Sedangkan Chandra hanya duduk diam di depan pintu masuk Sentosa sambil mengisap
Di depan Sentosa terlihat puluhan orang yang menunggu. Mereka semua sedang mengantri untuk mendapatkan giliran makan di restoran tersebut. Sebelumnya orang-orang tersebut tengah sibuk membicarakan Arya, sekarang ketika mendengar ucapan Chandra membuat mereka terbahak dengan kompak.“Ruang Diamond? Menantu keluarga Kurniawan kalau mau bohong juga nggak kira-kira.”“Dia itu lelaki nggak berguna, bahkan mobil saja dia nggak sanggup beli. Beberapa waktu lalu dia selalu mengendarai motor listrik buat antar jemput Nova. Lelaki begitu mana mungkin sanggup memesan ruangan Diamond?"“Aku dengar katanya ruangan Diamond di Sentosa nggak akan bisa dipesan meski ada banyak uang. Pemilik dari Sentosa berasal dari keluarga kaya di Kota Diwangsa. Di seluruh Kota Rivera hanya beberapa orang saja yang bisa memesan ruangan Diamond."“Meski berasal dari empat keluarga besar, dia juga nggak punya hak untuk masuk dalam ruang Diamond.”Ucapan tersebut kembali mengundang tawa dari semua orang yang ada di sana
”Iya! Keluarga mereka benar-benar beruntung sekali! Putrinya bisa menikah dengan putra dari keluarga Tedjo. Sepertinya hubungan Irvan dan pemilik Sentosa ini nggak biasa.”Dewi sekeluarga juga ikut tercengang ketika mendengar bisik-bisik dari orang di sekitar mereka. Irvan sendiri juga ikut melongo tidak percaya. Apa yang terjadi? Dia hanya memesan ruangan Silver dan tidak pernah bertemu dengan pemilik Sentosa sebelumnya. Kenapa lelaki itu bisa menyambutnya langsung?Tetapi senyumnya otomatis merekah lebar saat seorang pemilik Sentosa yang begitu hebat menyambutnya secara langsung. Irvan mengangkat wajahnya sambil memeluk pinggang Juwita dan menikmati tatapan iri dari setiap orang ke arah mereka.Dewi juga semakin bangga dan puas, dia sengaja menoleh ke arah Yani dan melirik perempuan itu dengan sorot sinis. Lirikan itu membuat seluruh emosi Yani semakin mendidih. Dia melayangkan tatapannya ke arah Chandra yang tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar.“Dasar nggak berguna! Coba kam
Perubahan ini terlalu cepat sehingga membuatnya tidak sempat mencernanya terlebih dahulu. Dewi dan keluarganya yang beberapa detik lalu baru di atas angin, sekarang tiba-tiba sudah diusir keluar dari Sentosa.Dewi tidak terima dan menarik lengan Irvan sambil berkata, “Nak, bukannya kamu juga keluarga Tedjo? Bukannya kamu ada kartu keanggotaan? Cepat keluarkan kartu kamu!”Irvan nekat berjalan mendekati Harion dan mengeluarkan kartu Silvernya sambil berkata, “Pak Harion, saya salah satu pemegang kartu Silver di Sentosa. Beberapa tahun ini juga sudah menghabiskan uang ….”“Habisi!”Harion tengah sibuk menyambut Nova, tetapi Irvan tiba-tiba muncul dan menginterupsi apa yang dia lakukan saat ini. Emosinya seketika menggelegak naik dan berseru dengan suara meninggi. Beberapa orang sekuriti yang berwajah garang mendekati lelaki itu dan melayangkan satu bogeman serta tendangan pada Irvan hingga membuatnya jatuh tersungkur di tanah.Suara rintihan kesakitan Irvan terdengar dan sedang meminta a
“Tapi aku nggak kenal dia!”Chandra tertawa dan berkata, “Kalau gitu aku juga nggak tahu.”“Nggak peduli siapa pun dia, yang penting kita makan dulu. Tapi tunggu! Aku foto dulu!” sahut Hendro sambil mengeluarkan ponselnya dan sibuk mengambil gambar.Tidak perlu waktu yang lama bagi tempat sekelas Sentosa untuk menyajikan makanan bagi para tamu yang datang. Sesaat kemudian sudah ada karyawan cantik dan seksi yang membawakan makanan ke meja mereka.Masakan tersebut terlihat sangat lezat dan menggugah selera. Dalam seketika, semua meja di ruangan Diamond telah penuh oleh berbagai makanan yang enak. Selesai menyajikan masakan tersebut, beberapa dari karyawan itu mulai menari kecil di pentas yang sudah disediakan di dalam sana.Mereka semua terlihat luar biasa cantik hingga membuat pandangan Boni dan Hendro sulit untuk dialihkan. Setelah mereka merasa kenyang, keluarga Kurniawan diserang rasa bingung. Makanan yang disiapkan untuk mereka sangat banyak, tidak mungkin bisa dihabiskan oleh mere
Setelah selesai makan di Sentosa, mereka keluar dari tempat tersebut.Karena perban yang sebelumnya membalut wajah Nova telah ditarik paksa oleh Wanda, Chandra berencana membawanya kembali ke Klinik Mortal milik Paul untuk diobati lagi.Nova duduk sambil menatap kartu Diamond yang dibuat menjadi kartu VIP kemudian beralih ke wajah Chandra. Dia merasa tidak percaya dan merasa apa yang terjadi hari ini hanya sebuah mimpi dan sangat tidak nyata.Dia tidak kenal dengan Harion sang pemilik Sentosa, tetapi lelaki itu malah memberikan kartu Diamond pada dirinya. Kartu tersebut juga memiliki begitu banyak keuntungan. Sesaat kemudian, Chandra telah selesai meracik obat untuk perempuan itu.“Nova.”“Hah?” Nova tersadar dari lamunannya.“Sini, aku olesin obat. Maaf untuk hari ini, karena aku pergi makanya kamu dipermalukan sama orang lain. Aku janji nggak akan ada lain kali lagi,” kata lelaki itu.“Nggak apa-apa,” jawab Nova. Dia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.“Sini, pakaikan obatnya,”
Nova berdiri di depan cermin sambil menatap wajah cantiknya dengan ekspresi terkejut. Walaupun Chandra selalu bilang padanya wajahnya akan sembuh, dia tetap terkejut ketika melihat hasilnya.Kemampuan pengobatan ini benar-benar hebat sekali!“Chandra, kamu hebat sekali! Luka sebanyak ini nggak tersisa dan berbekas sedikit pun!”Chandra tertawa dan berkata, “Bukan aku yang hebat, tapi semua berkat Paul. Dia yang mengajari aku.”Nova mengelus wajahnya yang putih mulus dan berkata, “Obat ini kalau disebar di luar sana pasti akan menciptakan kegemparan yang luar biasa. Kalau buka klinik kecantikan, pasti bakalan terkenal!”“Paul orang yang rendah hati dan nggak haus kekuasaan sama uang. Dia orang yang hanya mau hidup biasa-biasa saja dan tenang,” sahut Chandra.Nova mengerucutkan bibirnya dan berkata, “Orang yang aneh, zaman sekarang masih ada orang yang nggak suka dengan uang ternyata.”Tok! Tok!Terdengar suara ketukan pintu di luar sana.“Nova, kenapa kamu lama sekali? Kakek mengadakan
Aula vila keluarga Kurniawan.Tiga generasi keluarga Kurniawan berkumpul di sini, serta beberapa kerabat penting keluarga Kurniawan.Gabungan Lima Wilayah Militer diatur ulang. Arya dari perbatasan barat dipindahkan ke Kota Rivera dan menjadi panglima tertinggi dari lima pasukan. Peristiwa besar ini menggemparkan seluruh Kota Rivera, bahkan sampai ke lima wilayah utama.Upacara pelantikan Arya sudah dekat. Upacara pelantikan kali ini terbuka untuk umum, ada banyak kursi untuk penonton. Namun, hanya pejabat yang berpengaruh yang berhak menyaksikan upacara pelantikan Arya.Semua keluarga aristokrat dari lima wilayah utama yaitu Kota Rivera Utara, Kota Rivera, Kota Norma, Kota Osea dan Kota Haven memperhatikan auditorium. Mereka ingin menyaksikan upacara pelantikan Arya.Karena upacara itu merupakan simbol kekuasaan.Siapa pun yang mampu berpartisipasi dan menyaksikan upacara pelantikan Arya berarti telah menjadi keluarga berpengaruh yang sesungguhnya.Dikabarkan upacara pelantikan Arya a
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di