Nova tahu betul seperti apa sifat anggota keluarga Sinjaya. Dulu Nova selalu dipandang rendah, dan dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk membela diri. Wajar jika dia kesal sekarang giliran suaminya yang diremehkan.“Suamiku bukan sampah. Dia itu dokter sakti yang nyembuhin lukaku. Cuma dia yang layak disebut dokter nomor satu di Rivera.”Yani juga awalnya malu menantunya dicemooh oleh anggota keluarganya, dan dia tidak tahu harus bagaimana menanggapi mereka. Namun ketika Nova mengatakan bahwa kemampuan medis Chandra hebat, dia pun menimpali, “Iya, menantuku ini bukan orang yang nggak bisa apa-apa. Kalian semua tahu seberapa parah lukanya Nova. Satu badan habis kebakar, tapi cuma dalam sepuluh hari, Nova langsung sembuh. Kalau Chandra bukan dokter sakti, apa namanya?”Semua orang terdiam seketika mendengar hal itu, dan mereka tidak bisa lagi melawan.Markus selaku kepala keluarga Sinjaya juga mengamati Chandra dengan saksama. Dia adalah pensiunan tentara yang mengalami PTSD karena terl
Ketika Chandra baru saja berbicara, tiba-tiba ada seorang pemuda yang menyelanya, “Chandra, Kakek masih sehat begitu, mana mungkin kondisinya sudah gawat. Kamu nyumpahin Kakek, ya?”“Iya.”“Anak itu ngerti apa soal pengobatan.”“Sok tahu saja.”Seiring dengan hinaan dari mereka semua, seketika itu juga seorang pria paruh baya dengan jas putih datang.“Eh, Dokter Yuda sudah datang.”Semua orang termasuk Markus langsung berdiri untuk menyambut dokter tersebut. Dokter itu bernama Yuda. Dia adalah dokter yang dipanggil khusus dari Rivera oleh Charles untuk merawat kakeknya. Kondisi fisik Markus semakin membaik setelah dia memakan obat yang diresepkan oleh Yuda.Yuda menyapa Charles dan juga Markus, lalu terakhir melirik Chandra dengan tatapan sinis dan berkata, “Selama ini Pak Markus makan obat sesuai resep yang aku kasih. Usianya sudah lebih dari 80 tahun, tapi kondisinya masih bagus. Hidup sampai 20 tahun lagi juga masih kuat.”“Betul, Dokter Yuda ini anggota Asosiasi Pengobatan Tradisio
Tidak ada seorang pun yang percaya kepada Chandra. Di mata keluarga Sinjaya, Chandra hanyalah seorang penipu yang bisa mengetahui segala kondisi tentang Markus karena sudah diberi tahu oleh Nova sebelumnya. Lagaknya yang pura-pura meraba nadi juga hanya tipuan untuk meyakinkan mereka kalau dia adalah dokter sakti.Chandra tidak berkutik melawan di bawah keraguan dari begitu banyak orang. Sejak awal dia memang tidak mau terlihat mencolok, tapi dia terpaksa memeriksa kondisi Markus atas permintaan Nova. Kalau pada akhirnya Chandra malah diragukan, ya mau bagaimana lagi, terserah mereka saja.“Ngomong apa kalian? Aku nggak ada kasih tahu apa-apa soal Kakek ke Chandra. Lagian aku juga sudah sepuluh tahun nggak datang kemari, aku mana tahu kondisi Kakek gimana. Mana aku tahu Kakek baru saja operasi tiga bulan yang lalu. Semua ini Chandra tahu karena dia ngeraba nadi Kakek,” jelas Nova.Sayangnya seketika Nova membela diri, orang lain malah semakin tidak percaya. Mereka bersikeras memercayai
Gerakan Chandra begitu cepat, hanya dengan satu tarikan napas, jarum-jarum sudah tertancap dari paha sampai ujung kaki. Setelah itu, Chandra menyiramkan alkohol ke lutut Markus dan menyulutnya dengan korek api. Seketika itu muncul semacam gumpalan api di lututnya.“Chandra, ngapain kamu?”“Cukup, cukup. Stop!”Namun, Chandra tidak berhenti sampai di situ. Dia mengambil jarumnya menusuk lagi kaki Markus sampai membentuk satu barisan jarum yang cukup panjang. Dan di saat itulah sebuah keajaiban terjadi. Api yang membara di lutut Markus langsung menghilang seakan terserap ke dalam jarum. Kini jarum perak itu terlihat seperti jarum yang menyemburkan api.“Ja-Jarum Api?!” seru Yuda terkejut.Pengobatan tradisional memiliki sejarah yang panjang, banyak ilmu atau teknik yang hilang termakan zaman, dan hanya sebagian saja yang masih tercatat di buku-buku kuno. Sebagai anggota asosiasi, kemampuan medis Yuda tentu tidak diragukan lagi. Dia sudah banyak membaca buku kuno, dan di beberapa catatan
Orang-orang dari keluarga Sinjaya tidak mengerti apa-apa soal pengobatan tradisional, jadi mereka tidak paham apa kehebatan dari Jarum Api. Jarum Api merupakan teknik yang sangat sulit.Tubuh manusia terbagi menjadi dua energi, yaitu Yin dan Yang. Tubuh yang sehat itu harus memiliki keseimbangan antara keduanya. Apabila salah satu dari energi ini terlalu banyak, maka manusia akan jatuh sakit. Jarum Api adalah teknik yang mampu mengusir hawa dingin dari tubuh dan meningkatkan energi Yang.Selama ini, Yuda hanya sebatas membacanya di buku-buku atau catatan kuno, tapi baru kali ini dia menyaksikannya secara langsung. Dengan wajah memelas dia berlutut di lantai. Apabila dia bisa mempelajari teknik kuno itu, maka kemampuannya akan meningkat jauh.“Guru, aku mohon, kasih aku kesempatan.”“Dokter Yuda ngapain? Dokter kan anggota asosiasi, kenapa malah berlutut di depan manusia sampah ini?”“Tahu apa kamu? Jarum Api ini teknik yang melegenda. Bahkan Dokter Cakra saja belum tentu bisa. Dan kala
Alkohol bisa membuat percikan api, jadi fenomena Jarum Api itu tidak aneh. Hanya saja, Nova semakin merasa bahwa ada Chandra menyimpan sebuah misteri. Suami yang kelihatannya serampangan dan tidak peduli dengan segala hal ini lama kelamaan menjadi semakin misterius.Nova yakin pasti ada sesuatu yang ditutupi oleh Chandra. Namun Chandra tidak mau mengatakannya, jadi Nova juga tidak bertanya apa-apa lagi.“Suamiku bukan orang yang nggak berguna, “pikir Nova dalam hati, dengan perasaan yang bahagia.Paling tidak sekarang Nova tahu kalau Chandra memang mengerti pengobatan tradisional, dan kemampuannya pun tidak main-main, bahkan sampai anggota asosiasi saja sampai berlutut dan minta berguru kepadanya.Tiba-tiba Nova teringat apa yang Chandra katakan sebelum ini, yang dia bilang akan mengajarkan ilmunya kepada Nova selama beberapa hari, dan menjamin kalau Nova pasti bisa menang di pertandingan. Dulu Nova merasa ucapan itu hanyalah lelucon belaka, tapi sekarang dia rasa mungkin itu benar-ben
Nova kira Chandra memiliki rahasia yang dia sembunyikan, tapi ternyata semua itu cuma sandiwara. Dari awal Nova sudah tahu seperti apa sifat Chandra, tapi dia masih menganggap Chandra orang yang bisa dipercaya dan cukup tahu diri.“Kak Nova, Kak Chandra, kalian berdua lagi ngomongin apa?” tanya Helen yang tiba-tiba datang memotong pembicaraan mereka.“Eh, Helen, kamu yang kasih tahu soal kondisi Kakek ke Chandra?” tanya Nova.“Hah?”Sontak Helen terkejut ketika ditanya seperti itu. Dia yang memberi tahu Chandra? Kapan?Meski sempat kebingungan sesaat, Helen menyadari apa yang terjadi dan segera mengakuinya, “Kak Nova jangan nyalahin aku, ya. Kak Chandra yang minta, aku cuma ngikutin apa yang dia suruh saja.”Nova langsung menatap Chandra seketika mendengar jawaban Helen. Rasa kagum terhadap Chandra yang baru saja muncul langsung musnah dalam sekejap.“Kamu jadi orang itu harus jujur,” kata Nova.“Iya, istriku,” balas Chandra.“Hmph.”Setelah Nova pergi meninggalkan mereka berdua, barul
“Bagus, ya, Chandra. Berani kamu bohongin aku lagi.”“Nggak, kok. Aku nggak bohongin kamu, sumpah. Sisa uang di kartu ini sudah nggak seberapa, paling cuma ada lebih dikit.”Ekspresi pasrah dan tak berdaya terlukis di raut wajah Chandra. Bahkan punya uang saja juga masih disalahkan?Nova mengambil kartu hitam itu dan berkata sembari berjalan ke ATM terdekat, “Coba aku lihat ada sisa berapa di kartu ini.”“Berapa PIN-nya?”“Delapan enam kali.”Ketika Nova memasukkan PIN dan melihat sisa saldo yang ada di kartu, dia pun seketika tertawa terbahak-bahak.“Saldonya 0. Kamu nipu aku?”Chandra pun hanya bisa mengusap hidungnya malu. Jumlah saldo yang tertera memang 0, tapi batas cerukan yang bisa ditarik mencapai 20 triliun, dan pihak bank tidak akan menagih karena semuanya akan di-cover oleh keuangan negara.Nova menarik kembali kartunya dan mengembalikannya ke Chandra. Setelah itu mereka berdua pergi ke cabang Medika Gria yang tadi diberi tahu oleh Yura. Medika Gria adalah toko obat terbesa
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i
Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen
Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan