Yani berdiri dan berteriak, “Arif, kamu kalau bicara pakai hati nurani, dong.”“Memang ... memang Nova yang memaksaku. Setelah itu, Chandra datang mengancamku dan menyuruhku memfitnah Pak Hardi.” Arif bersikeras mengatakan bahwa Nova-lah yang melakukannya, bahkan mengatakan bahwa Chandra mengancamnya.“Kamu ....” Wajah Yani memerah karena marah.Nova juga merasa ini semua tidak adil.Dia tulus bekerja untuk keluarga besarnya, tapi malah berakhir seperti ini.Chandra menarik napas dalam-dalam dan terpaksa menahan amarahnya. Dia tahu bahwa ini adalah Rivera, kota yang damai, bukan hutan belantara yang kacau di selatan.“Sudah, cukup.” Toni berkata marah, “Nggak ada habisnya. Nova, kamu melakukan kesalahan dan Kakek juga nggak menyalahkanmu. Lagipula, kamu masih muda, jadinya nggak tahan dengan godaan. Asalkan kamu tahu salahmu dan mau berubah, Kakek bisa memaafkanmu. Tapi, kalian sudah sangat keterlaluan. Apa yang mau kalian lakukan? Pembunuhan?”“Aku nggak melakukannya,” teriak Nova.“B
“Ma, apa yang Mama bicarakan? Mana mungkin aku yang melakukannya.” Nova meneteskan air mata. Tidak apa-apa kalau kakeknya tidak percaya padanya, tapi sekarang orang tuanya juga tidak percaya.“Ma, aku percaya bukan Kak Nova yang melakukannya. Pasti Hardi dan sekeluarga dalang di balik semua ini,” kata Hendro.Indah mengangguk, “Iy, keluarga kita mendapatkan 50% saham dan Kak Nova juga mendapatkan jabatan presdir. Bagaimana mungkin Hardi yang selama ini menguasai bisnis keluarga kita mau tinggal diam dan menerimanya begitu saja?”“Huh.” Yani menghela napas.Dia awalnya mengira hidup mereka akan menjadi tenang sekarang. Tak disangka, jadi ada banyak masalah seperti ini.“Apa aku nggak punya kesempatan untuk menjadi nyonya-nyonya kaya seumur hidupku ini?”Chandra menyarankan, “Bagaimana kalau kita berbisnis sendiri? Kita buka perusahaan sendiri. Dengan kemampuan Nova, kita pasti bisa menjadi ternama di Rivera ini.”“Ngomongnya mudah,” tegur Yani. “Apa kamu tahu berapa biaya yang dibutuhka
Chandra benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Keluarga ini sangat tidak mau berusaha. Semuanya hanya ingin duduk santai menikmati kesuksesan.Tuk! Tuk! Tuk!Terdengar ketukan di pintu.Yani memanggil, “Hendro, pergi buka pintunya.”Hendro juga sedang tidak mood, jadi dia melirik Indah di sampingnya, “Sayang, kamu saja yang buka.”Indah juga malas bergerak dan akhirnya menatap Chandra, “Chandra, kamu saja.”Chandra benar-benar kesal.Nggak besar, nggak kecil, semuanya malas. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa, bangkit dari kursi dan membuka pintu.Ada seorang lelaki tua berusia 70 atau 80-an yang mengenakan pakaian yang sangat sederhana berdiri di depan pintu. Pria itu memegang beberapa botol anggur berkualitas di tangannya.“Siapa kamu?” Chandra menatap lelaki tua yang berdiri di pintu dengan keraguan di wajahnya.“Kamu Chandra, ‘kan? Aku Rusli Kurniawan, adik dari kakeknya Nova.”“Oh, silakan masuk.” Chandra membawa pria itu masuk ke rumah.Melihat Rusli datang, ekspresi di wa
Hati Yani juga tergerak mendengarnya.Hendro berkata, “Chandra, apa kamu tahu Wasa Group itu skala bisnisnya seberapa besar? Meskipun perusahaan mereka nggak sehebat Yorda Group, mereka juga memiliki pabrik besar. Selain itu, Kakek Rusli juga sudah bilang, Wasa Group akan segera bangkrut. Mereka nggak hanya nggak mendapat pesanan, tapi juga punya hutang 20 miliar. Kamu mau mengambil alih begitu saja? Nggak semudah itu, dong? Selain itu, Wasa Group adalah perusahaan yang Kakek Rusli dirikan dengan susah payah. Mau sebanyak apapun uang yang kamu berikan padanya, belum tentu dia mau memindahtangankan perusahaan itu pada kita.”Boni mengangguk, “Iya. Itu masuk akal. Lagi pula, memangnya kamu punya uang?”Chandra berkata dengan acuh tak acuh, “Hanya uang, ‘kan? Aku akan mencari cara.”Yani juga ikut tergerak.Jika mereka bisa mendapatkan uang dan mengambil alih Wasa Group dari Rusli, dengan karyawan dan peralatan yang sudah dimiliki perusahaan itu, ditambah koneksi yang dimiliki Nova dengan
“Kakek, apa kita bisa mengurus prosedur pengalihan itu sekarang? Nova menatap Rusli.“Oke, oke, tapi ... Nova, apa kamu punya uang?” Setelah mendengarkan dengan antusias, Rusli menjadi tenang dan bertanya dengan ragu, “Jangan bilang kamu mempermainkan Kakek?”Nova menatap Chandra, “Berikan kartunya.”Chandra mengeluarkan Kartu Naga Hitam.Nova bertanya, “Berapa banyak uang yang ada di kartu ini?”Dia tahu bahwa Chandra pernah menghasilkan uang dulu, lalu digugat ke pengadilan militer dan dikeluarkan dari militer.Hanya saja, dia tidak tahu berapa banyak uang yang ada di dalam kartu itu.“Nggak banyak, mungkin hanya 400 miliar,” kata Chandra, menyebutkan angka yang masih masuk akal.Dua ratus juta kebetulan sekali cukup untuk menyelesaikan masalah Nova saat ini.Dana untuk mengakuisisi Wasa Group 200 miliar, lalu modal untuk menggerakkan bisnis perusahaan 200 miliar.Chandra tidak berani mengatakan nilai yang terlalu besar, takutnya Nova terkejut.“Ngomong-ngomong, kartumu ini bahkan ng
Sebagai orang Rivera, Samuel tentu tahu siapa Nova di Yorda Group.“Bukankah Rusli Kurniawan dan Toni Kurniawan nggak pernah berhubungan lagi? Mengapa Nova bisa datang ke sini?” Samuel bingung.Mereka sudah menyelidiki latar belakang Wasa Group dengan jelas sebelum setuju meminjamkan uang. Mereka tahu mereka akan segera mendapatkan Wasa Group, tapi sekarang Nova malah muncul di sini.“Bukankah kamu Nova dari Yorda Group? Samuel berdiri, mengulurkan tangan dan tersenyum, “Halo, Bu Nova. Aku Samuel dari keluarga Prasetyo.”“Hm?” Nova melirik pria itu dengan ekspresi sedingin es di wajahnya yang cantik.Samuel menarik tangannya kembali karena malu, lalu berkata sambil tersenyum canggung, “Bu Nova, jangan-jangan Ibu datang ke kantor Wasa Group untuk meminjamkan uang untuk mereka?”Chandra berkata, “Meminjamkan uang apanya? Kami datang untuk mengakuisisi dan mengambil alih Wasa Group.”“Apa?” Ekspresi di wajah Andi langsung berubah mendengarnya. Dia berteriak, “Pa, Papa benar-benar menjual
Proses pengalihan kepemilikan itu berlangsung lancar.Rusli meminta sekretarisnya untuk membuat kontrak pengalihan kepemilikan, sementara Chandra langsung login ke internet banking dan mentransfer 200 miliar ke rekening pribadi Rusli.Selain itu, Chandra juga mentransfer 200 miliar ke rekening perusahaan sebagai modal.Setelah transfernya berhasil, perjanjian itu pun ditandatangani.Rusli kelihatan lelah. Dia memandang Nova, menepuk bahu wanita itu, dan berkata, “Nova, Kakek menyerahkan Wasa Group ini padamu. Wasa Group nggak bisa berkembang di tangan Kakek, jadi Kakek harap perusahaan ini berjaya di tanganmu.”Nova berjanji, “Kakek, jangan khawatir. Aku pasti akan memimpin Wasa Group menuju kejayaan.”“Ngomong-ngomong ….” Andi teringat sesuatu. Dia menatap Nova dan berkata, “Nova, karyawan-karyawan perusahaan sedang membuat onar di pabrik sekarang. Mereka sudah memanggil belasan truk. Kalau kita nggak membayar upah mereka hari ini, mereka akan mengambil seluruh peralatan di pabrik dan
Rusli berpikir. Kenapa dia tidak tahu menahu tentang kesulitan para karyawan di pabrik?Dia menunjuk Nova yang ada di sampingnya dan berkata, “Ini Nova Kurniawan, presiden direktur baru perusahaan kita. Mulai sekarang, Nova yang akan memimpin Wasa Group. Kalian semua nggak usah khawatir. Wasa Group sudah punya uang sekarang dan gaji kalian semua akan segera dibayar.”“Apa? Nova Kurniawan?”“Nova Kurniawan dari Yorda Group. Mengapa dia datang ke Wasa Group?”“Bos, yang benar?”Para karyawan memandangi Nova.Nova melangkah maju dan berkata dengan lantang, “Benar, itu benar. Kalian semua bisa mendapatkan gaji kalian hari ini. Karena sudah ditinggal selama tiga bulan sebelumnya, aku memutuskan untuk memberi kalian setengah bulan gaji sebagai kompensasinya. Nanti setelah perusahaan mulai beroperasi normal kembali, aku berjanji kalian pasti akan bisa bekerja dengan normal dan bisa lembur. Gaji kalian setidaknya akan menjadi dua kali lipat.”Mendengar itu, semua orang jadi bersemangat.Fajar
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama