Share

Bab 218

Penulis: Angin
Nova dengan cepat memberikan uang kepada anggota keluarga pasien meninggal. Mereka membawa pergi pria tak bernyawa itu dari pintu masuk Pusat Medis Yorda dengan perasaan puas.

Chandra pun menjalankan tugasnya dengan cekatan. Dengan kemampuan medis tingkat dunia dan lidah setajam silet, dia dengan mudah membungkam orang-orang yang datang untuk mencari masalah.

"Oke, sudah semuanya, kalian semua silakan pulang." Chandra berdiri mengatakannya sambil melihat orang-orang yang berdiri di sekitar.

Pusat Medis Yorda merupakan salah satu yang terbesar di Jalan Medis. Berita kecelakaan di sini menarik perhatian banyak sekali orang. Dokter-dokter tradisional di jalan itu pun datang untuk menonton keributan yang sedang terjadi.

Meski demikian, lebih banyak pejalan kaki biasa.

"Tunggu sebentar ...."

Tiba-tiba, sebuah suara menggema.

Apa ini?

Chandra memutar kepalanya ke arah suara itu. Ada seorang dokter tradisional berusia lima puluhan tahun mengenakan jaket putih berjalan mendekatinya.

"Ada apa?"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 219

    "Aku kira dokter di Yorda yang membunuh, rupanya hanya obat mereka saja yang bermasalah.""Aku juga mengira ada Dokter Sakti muda di Rivera. Dokter Sakti yang mengalahkan Dokter Sakti Cakra.""Cih, rupanya hanya sensasi belaka.""Cara yang dipakai Yorda itu terlalu menjijikkan."Semua orang pergi, satu demi satu, meninggalkan apa yang terjadi di Pusat Medis Yorda.Lobi Pusat Medis Yorda."Chandra, apa yang kau lakukan? Ini kesempatan bagus untuk mempromosikan Yorda, tapi kamu malah melewatkannya. Sensasi apa maksudmu? Ini yang namanya sensasi?" seru Hardi mengomel.Chandra duduk menyalakan sebatang rokok.Toni maju bertanya, "Chandra, apa-apaan ini? Apa kamu benar merancang semua ini untuk mencari sensasi?""Sensasi?" Ekspresi Chandra menggelap. "Aku nggak sepeduli itu. Ada banyak orang yang tiba-tiba bermasalah. Apa ini sensasi? Jangan bilang ini sensasi. Apa jangan-jangan memang ada yang salah dengan obat-obatan dari Yorda? Kalau kalian nggak mengakuinya sebagai sensasi, media pasti

  • Jenderal Naga   Bab 220

    Toni meninggalkan ruang dengan amarah tersulut.Leon tampak diam-diam bahagia karena rencananya sukses.Nova sekeluarga pergi meninggalkan Pusat Medis Yorda."Aku mau meledak rasanya." Itu kalimat pertama yang diucapkan Hendro dengan penuh emosi ketika sampai di rumah. "Mereka jelas-jelas memojokkan Kak Nova. Ini pasti dilakukan oleh keluarga Hardi. Mereka ingin menyingkirkan Kak Nova karena semenjak Kak Nova jadi presiden direktur, mereka nggak bisa mencari uang ekstra lagi di dalam perusahaan."Chandra duduk lalu berkata lembut, "Semua orang juga tahu soal itu."Nova mendekati Chandra, memandang laki-laki itu dengan mata lebar dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu ada yang salah dengan obatnya?""Aku ini dokter. Aku bisa melihat gejala-gejala orang-orang itu. Semuanya disebabkan oleh obat yang sama. Jadi, ini bukan orang luar menargetkan Pusat Medis Yorda, tapi konflik di dalam keluarga. Mereka juga nggak mau membuat kekacauan, jadi yang digantikan hanya bahan-bahan baku minor. Oba

  • Jenderal Naga   Bab 221

    Dia memandang Hardi dan berkata, “Hardi, kamu harus menyelidiki masalah bahan obat itu secepat mungkin. Jika memang Nova dalang di balik semua itu, jangan lepaskan dia begitu saja.”“Oke.” Hardi mengangguk.Mendengar itu, Leon langsung tahu rencananya berhasil. Dia tersenyum penuh kemenangan pada Listya.Toni berdiri, berjalan dengan tongkatnya dan naik ke atas untuk beristirahat.Di ruang tengah lantai satu.Hardi menatap Leon, “Apa hal ini ada hubungannya denganmu?”Leon kaget dan buru-buru berkata, “Pa, Papa ngomong apa, sih? Bagaimana mungkin hal ini ada hubungannya denganku?”Hardi berkata dengan dingin, “Ini bukan masalah sepele. Kalau sampai ada masalah, hal ini bisa menghancurkan Yorga Group. Nova nggak bodoh. Dia nggak akan pernah melakukan hal seperti itu.”Hari ini, ada keluarga korban yang datang membuat onar. Leon benar-benar panik.Sebab, dia melakukan itu dengan sangat rapi, tanpa sedikit celah pun yang bisa membuatnya ketahuan. Dia hanya ingin menimbulkan sedikit masala

  • Jenderal Naga   Bab 222

    Setelah mengatur semuanya, Hardi pulang ke rumah keluarga Kurniawan.“Pa, aku sudah menyelidiki semuanya. Pusat Medis Yorga memang memiliki obat-obatan yang berkualitas rendah dan palsu, dan Nova adalah dalang di balik semua itu. Dia mengancam untuk memecat Arif dan memasukkan obat palsu, diam-diam mengambil selisih profitnya,” ujar Hardi dengan hati-hati pada Toni.Dia sebenarnya juga tidak ingin berbuat sampai sejauh ini.Namun, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan bisnis keluarga besar keluarga Kurniawan diserahkan kepada Nova begitu saja?Putranya, Leon, hanya ingin membuat sedikit masalah untuk Nova. Jadi, dia pun melakukan apa yang dia bisa.“Aku juga sudah mengeceknya. Orang yang datang membuat onar hari ini semuanya adalah keluarga Yani. Mereka sudah bersekongkol dari awal untuk memanfaatkan kesempatan dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari perusahaan kita.”“Buk!”Toni memukul meja.Pukulan itu membuat jantung Hardi bergetar.Kalau Toni sampai tahu masalah ini seben

  • Jenderal Naga   Bab 223

    Arif menjebaknya.“Kakek, aku nggak melakukannya.”“Sudah cukup.”Toni membentak, “Nova, kamu nggak boleh melakukan hal-hal seperti ini lagi ke depannya. Kamu harus menyerahkan jabatan presdir dulu untuk Hardi. Kamu jadi wakil presdir dulu dan belajar dengan Hardi untuk sementara waktu.”Toni berbalik badan dan pergi.Meski Nova telah melakukan kesalahan besar, Nova memiliki kemampuan yang sangat baik.Terlebih lagi, Nova memiliki banyak koneksi. Toni sudah susah payah meminta anak itu untuk kembali, jadi dia tidak langsung mengeluarkan anak itu dari perusahaan dan hanya menurunkan jabatannya.Hardi menggelengkan kepalanya dan menghela napas, “Nova, kamu masih muda dan jalanmu masih panjang. Aku harap kamu bisa belajar dari hal ini.”“Aku nggak melakukannya,” teriak Nova.“Pak Arif, cepat bilang ke Kakek. Bukan aku, bukan aku yang melakukannya. Kenapa kamu memfitnahku? Kenapa?”Hardi membantu Arif yang sedang berlutut di lantai untuk berdiri dan berkata, “Pak Arif, kamu nggak bisa disa

  • Jenderal Naga   Bab 224

    Menurut Chandra, mereka seharusnya memisahkan diri dari keluarga Kurniawan dan membuka bisnis sendiri.Namun, Yani tidak mengizinkannya.Hal ini jelas-jelas rencana dari keluarganya Hardi. Kalau mereka memisahkan diri, maka itu akan mengabulkan keinginan mereka.Dia tidak bisa menerimanya begitu saja.Mereka semua tahu ini adalah rencananya keluarga Hardi, tapi mereka tidak punya bukti dan hanya bisa merasa kesal sendiri di rumah.“Serahkan saja padaku.” Chandra juga kasihan melihat Nova yang bersedih.Dia meraih tangan wanita itu dan menghibur, “Aku akan pergi berbicara dengan Arif.”“Nggak ada gunanya. Kalau ada gunanya, dia nggak akan memfitnahku. Kita nggak punya bukti sekarang,” kata Nova, menggeleng sambil menangis.“Tenang saja. Aku punya cara.”Chandra bangkit, berbalik badan dan pergi.Setelah meninggalkan kediaman keluarga Kurniawan, dia langsung menelepon Paul dan menyuruh pria itu menghubungi Filbert untuk mencari tahu tempat tinggal Arif.Arya yang menjabat sekarang, jadi

  • Jenderal Naga   Bab 225

    Toni berteriak dengan marah, “Pergi, pergi dan suruh Nova dan keluarganya datang kemari.”“Oke.” Leon tampak puas, bergumam dingin dalam hati, “Nova, aku mau lihat bagaimana kamu bisa mengatasi hal ini.Jarak antara vila keluarga Kurniawan dan rumah Nova tidak jauh. Leon tidak menelepon mereka dan langsung pergi ke sana untuk menyuruh mereka datang.Chandra sudah pulang.Dia tersenyum ketika melihat satu keluarganya masih duduk bersedih dan kesal di rumah dan berkata, “Tenang saja. Arif sudah mengakuinya dan sudah pergi ke vila keluarga Kurniawan untuk mengakui kesalahannya. Kakek akan datang ke sini sebentar lagi.”Mendengar itu, Nova menatap Chandra dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan pada Arif?”Chandra tersenyum dan berkata datar, “Orang seperti dia perlu ditakuti. Aku hampir membuangnya dari lantai delapan. Dia sangat ketakutan sampai nggak bisa berkata-kata lagi. Dia juga bilang dia akan pergi ke rumah keluarga Kurniawan untuk menemui Toni dan mengakui kesalahannya.”“Haha. Kak

  • Jenderal Naga   Bab 226

    Yani berdiri dan berteriak, “Arif, kamu kalau bicara pakai hati nurani, dong.”“Memang ... memang Nova yang memaksaku. Setelah itu, Chandra datang mengancamku dan menyuruhku memfitnah Pak Hardi.” Arif bersikeras mengatakan bahwa Nova-lah yang melakukannya, bahkan mengatakan bahwa Chandra mengancamnya.“Kamu ....” Wajah Yani memerah karena marah.Nova juga merasa ini semua tidak adil.Dia tulus bekerja untuk keluarga besarnya, tapi malah berakhir seperti ini.Chandra menarik napas dalam-dalam dan terpaksa menahan amarahnya. Dia tahu bahwa ini adalah Rivera, kota yang damai, bukan hutan belantara yang kacau di selatan.“Sudah, cukup.” Toni berkata marah, “Nggak ada habisnya. Nova, kamu melakukan kesalahan dan Kakek juga nggak menyalahkanmu. Lagipula, kamu masih muda, jadinya nggak tahan dengan godaan. Asalkan kamu tahu salahmu dan mau berubah, Kakek bisa memaafkanmu. Tapi, kalian sudah sangat keterlaluan. Apa yang mau kalian lakukan? Pembunuhan?”“Aku nggak melakukannya,” teriak Nova.“B

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status