Dia memandang Hardi dan berkata, “Hardi, kamu harus menyelidiki masalah bahan obat itu secepat mungkin. Jika memang Nova dalang di balik semua itu, jangan lepaskan dia begitu saja.”“Oke.” Hardi mengangguk.Mendengar itu, Leon langsung tahu rencananya berhasil. Dia tersenyum penuh kemenangan pada Listya.Toni berdiri, berjalan dengan tongkatnya dan naik ke atas untuk beristirahat.Di ruang tengah lantai satu.Hardi menatap Leon, “Apa hal ini ada hubungannya denganmu?”Leon kaget dan buru-buru berkata, “Pa, Papa ngomong apa, sih? Bagaimana mungkin hal ini ada hubungannya denganku?”Hardi berkata dengan dingin, “Ini bukan masalah sepele. Kalau sampai ada masalah, hal ini bisa menghancurkan Yorga Group. Nova nggak bodoh. Dia nggak akan pernah melakukan hal seperti itu.”Hari ini, ada keluarga korban yang datang membuat onar. Leon benar-benar panik.Sebab, dia melakukan itu dengan sangat rapi, tanpa sedikit celah pun yang bisa membuatnya ketahuan. Dia hanya ingin menimbulkan sedikit masala
Setelah mengatur semuanya, Hardi pulang ke rumah keluarga Kurniawan.“Pa, aku sudah menyelidiki semuanya. Pusat Medis Yorga memang memiliki obat-obatan yang berkualitas rendah dan palsu, dan Nova adalah dalang di balik semua itu. Dia mengancam untuk memecat Arif dan memasukkan obat palsu, diam-diam mengambil selisih profitnya,” ujar Hardi dengan hati-hati pada Toni.Dia sebenarnya juga tidak ingin berbuat sampai sejauh ini.Namun, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan bisnis keluarga besar keluarga Kurniawan diserahkan kepada Nova begitu saja?Putranya, Leon, hanya ingin membuat sedikit masalah untuk Nova. Jadi, dia pun melakukan apa yang dia bisa.“Aku juga sudah mengeceknya. Orang yang datang membuat onar hari ini semuanya adalah keluarga Yani. Mereka sudah bersekongkol dari awal untuk memanfaatkan kesempatan dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari perusahaan kita.”“Buk!”Toni memukul meja.Pukulan itu membuat jantung Hardi bergetar.Kalau Toni sampai tahu masalah ini seben
Arif menjebaknya.“Kakek, aku nggak melakukannya.”“Sudah cukup.”Toni membentak, “Nova, kamu nggak boleh melakukan hal-hal seperti ini lagi ke depannya. Kamu harus menyerahkan jabatan presdir dulu untuk Hardi. Kamu jadi wakil presdir dulu dan belajar dengan Hardi untuk sementara waktu.”Toni berbalik badan dan pergi.Meski Nova telah melakukan kesalahan besar, Nova memiliki kemampuan yang sangat baik.Terlebih lagi, Nova memiliki banyak koneksi. Toni sudah susah payah meminta anak itu untuk kembali, jadi dia tidak langsung mengeluarkan anak itu dari perusahaan dan hanya menurunkan jabatannya.Hardi menggelengkan kepalanya dan menghela napas, “Nova, kamu masih muda dan jalanmu masih panjang. Aku harap kamu bisa belajar dari hal ini.”“Aku nggak melakukannya,” teriak Nova.“Pak Arif, cepat bilang ke Kakek. Bukan aku, bukan aku yang melakukannya. Kenapa kamu memfitnahku? Kenapa?”Hardi membantu Arif yang sedang berlutut di lantai untuk berdiri dan berkata, “Pak Arif, kamu nggak bisa disa
Menurut Chandra, mereka seharusnya memisahkan diri dari keluarga Kurniawan dan membuka bisnis sendiri.Namun, Yani tidak mengizinkannya.Hal ini jelas-jelas rencana dari keluarganya Hardi. Kalau mereka memisahkan diri, maka itu akan mengabulkan keinginan mereka.Dia tidak bisa menerimanya begitu saja.Mereka semua tahu ini adalah rencananya keluarga Hardi, tapi mereka tidak punya bukti dan hanya bisa merasa kesal sendiri di rumah.“Serahkan saja padaku.” Chandra juga kasihan melihat Nova yang bersedih.Dia meraih tangan wanita itu dan menghibur, “Aku akan pergi berbicara dengan Arif.”“Nggak ada gunanya. Kalau ada gunanya, dia nggak akan memfitnahku. Kita nggak punya bukti sekarang,” kata Nova, menggeleng sambil menangis.“Tenang saja. Aku punya cara.”Chandra bangkit, berbalik badan dan pergi.Setelah meninggalkan kediaman keluarga Kurniawan, dia langsung menelepon Paul dan menyuruh pria itu menghubungi Filbert untuk mencari tahu tempat tinggal Arif.Arya yang menjabat sekarang, jadi
Toni berteriak dengan marah, “Pergi, pergi dan suruh Nova dan keluarganya datang kemari.”“Oke.” Leon tampak puas, bergumam dingin dalam hati, “Nova, aku mau lihat bagaimana kamu bisa mengatasi hal ini.Jarak antara vila keluarga Kurniawan dan rumah Nova tidak jauh. Leon tidak menelepon mereka dan langsung pergi ke sana untuk menyuruh mereka datang.Chandra sudah pulang.Dia tersenyum ketika melihat satu keluarganya masih duduk bersedih dan kesal di rumah dan berkata, “Tenang saja. Arif sudah mengakuinya dan sudah pergi ke vila keluarga Kurniawan untuk mengakui kesalahannya. Kakek akan datang ke sini sebentar lagi.”Mendengar itu, Nova menatap Chandra dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan pada Arif?”Chandra tersenyum dan berkata datar, “Orang seperti dia perlu ditakuti. Aku hampir membuangnya dari lantai delapan. Dia sangat ketakutan sampai nggak bisa berkata-kata lagi. Dia juga bilang dia akan pergi ke rumah keluarga Kurniawan untuk menemui Toni dan mengakui kesalahannya.”“Haha. Kak
Yani berdiri dan berteriak, “Arif, kamu kalau bicara pakai hati nurani, dong.”“Memang ... memang Nova yang memaksaku. Setelah itu, Chandra datang mengancamku dan menyuruhku memfitnah Pak Hardi.” Arif bersikeras mengatakan bahwa Nova-lah yang melakukannya, bahkan mengatakan bahwa Chandra mengancamnya.“Kamu ....” Wajah Yani memerah karena marah.Nova juga merasa ini semua tidak adil.Dia tulus bekerja untuk keluarga besarnya, tapi malah berakhir seperti ini.Chandra menarik napas dalam-dalam dan terpaksa menahan amarahnya. Dia tahu bahwa ini adalah Rivera, kota yang damai, bukan hutan belantara yang kacau di selatan.“Sudah, cukup.” Toni berkata marah, “Nggak ada habisnya. Nova, kamu melakukan kesalahan dan Kakek juga nggak menyalahkanmu. Lagipula, kamu masih muda, jadinya nggak tahan dengan godaan. Asalkan kamu tahu salahmu dan mau berubah, Kakek bisa memaafkanmu. Tapi, kalian sudah sangat keterlaluan. Apa yang mau kalian lakukan? Pembunuhan?”“Aku nggak melakukannya,” teriak Nova.“B
“Ma, apa yang Mama bicarakan? Mana mungkin aku yang melakukannya.” Nova meneteskan air mata. Tidak apa-apa kalau kakeknya tidak percaya padanya, tapi sekarang orang tuanya juga tidak percaya.“Ma, aku percaya bukan Kak Nova yang melakukannya. Pasti Hardi dan sekeluarga dalang di balik semua ini,” kata Hendro.Indah mengangguk, “Iy, keluarga kita mendapatkan 50% saham dan Kak Nova juga mendapatkan jabatan presdir. Bagaimana mungkin Hardi yang selama ini menguasai bisnis keluarga kita mau tinggal diam dan menerimanya begitu saja?”“Huh.” Yani menghela napas.Dia awalnya mengira hidup mereka akan menjadi tenang sekarang. Tak disangka, jadi ada banyak masalah seperti ini.“Apa aku nggak punya kesempatan untuk menjadi nyonya-nyonya kaya seumur hidupku ini?”Chandra menyarankan, “Bagaimana kalau kita berbisnis sendiri? Kita buka perusahaan sendiri. Dengan kemampuan Nova, kita pasti bisa menjadi ternama di Rivera ini.”“Ngomongnya mudah,” tegur Yani. “Apa kamu tahu berapa biaya yang dibutuhka
Chandra benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Keluarga ini sangat tidak mau berusaha. Semuanya hanya ingin duduk santai menikmati kesuksesan.Tuk! Tuk! Tuk!Terdengar ketukan di pintu.Yani memanggil, “Hendro, pergi buka pintunya.”Hendro juga sedang tidak mood, jadi dia melirik Indah di sampingnya, “Sayang, kamu saja yang buka.”Indah juga malas bergerak dan akhirnya menatap Chandra, “Chandra, kamu saja.”Chandra benar-benar kesal.Nggak besar, nggak kecil, semuanya malas. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa, bangkit dari kursi dan membuka pintu.Ada seorang lelaki tua berusia 70 atau 80-an yang mengenakan pakaian yang sangat sederhana berdiri di depan pintu. Pria itu memegang beberapa botol anggur berkualitas di tangannya.“Siapa kamu?” Chandra menatap lelaki tua yang berdiri di pintu dengan keraguan di wajahnya.“Kamu Chandra, ‘kan? Aku Rusli Kurniawan, adik dari kakeknya Nova.”“Oh, silakan masuk.” Chandra membawa pria itu masuk ke rumah.Melihat Rusli datang, ekspresi di wa
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama