Share

Bab 215

Author: Angin
last update Last Updated: 2023-03-21 19:00:01
Chandra berdiri, lalu berbalik badan dan memandang Nova. "Kamu presiden direkturnya, suruh bagian keuangan menyiapkan uangnya."

"Chandra, ini ...." Nova sedikit terkejut. Dia kira Chandra akan menyelesaikan masalahnya, tapi setelah pura-pura mengamati, laki-laki itu malah menyuruh Keluarga Kurniawan memberi kompensasi?

Dari dalam lobi, terdengar suara keras menggema, "Chandra, apa yang kamu lakukan? Dua puluh miliar? Bagaimana mungkin? Aku curiga kamu bersekongkol dengan orang-orang ini untuk memeras kami!"

Itu suara Yani mengutuki Chandra.

Chandra lalu berbisik di telinga Nova. "Memang ada yang salah dengan obatnya."

"K-kalai begitu, bagaimana kamu bisa yakin obat ini dari Yorda? Bagaimana kalau ada orang yang sengaja menuduh kita?" Nova memandang Chandra dengan wajah pucat. Apakah dia harus memberi kompensasi sebelum masalahnya diselesaikan? Bukankah ini seolah-olah mengakui ada yang salah dengan Pusat Medis Yorda?

Chandra cepat membalas, "Dengarkan aku, yang mati menjadi yang teruta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 216

    Suara Chandra cukup keras.Kerasnya cukup untuk sekali lagi menenangkan kerumunan di pintu masuk Pusat Medis Yorda. Orang-orang bermulut besar itu segera mengunci rapat mulut mereka.Kemudian, Chandra menunjuk pria dengan wajah membengkak. "Kamu duduk sini. Aku akan mengambil denyut nadimu."Pria itu bergegas mendekat lalu duduk di depan Chandra sambil memaki-maki. "Aku akan kehilangan banyak uang untuk hari ini. Kamu nggak tahu apa pekerjaanku? Aku ini manajer perusahaan besar dengan gaji sebulan seratus juta. Aku bekerja normal selama beberapa hari terakhir dan nggak diberi kompensasi. Ini nggak bisa dihitung selesai."Chandra menatap pria itu.Tatapan itu membuat kepercayaan diri si pria menciut. "B-beri kami d-dua miliar saja nggak apa-apa.""Kemarikan tanganmu."Pria itu mengulurkan tangannya.Chandra menyentuh titik nadi si pria."Alergi kulit, kamu datang ke Yorda meminta obat tradisional. Apa hubungan penyakitmu dengan Yorda?""Iya, aku sedikit alergi, tapi setelah mengonsumsi

    Last Updated : 2023-03-21
  • Jenderal Naga   Bab 217

    "Gila, ada orang sesakti ini?""Sepertinya memang ada.""Kalau begitu, orang ini dokter jenius, lebih baik daripada Dokter Sakti Cakra."Banyak penonton mulai bergosip.Terutama setelah gosip mengenai Chandra dan Nova mencuat. Semua tampak kaget.Sementara Chandra terus merawat para pembuat onar. Seorang wanita berusia lima puluhan tahun. Wanita itu melepaskan topinya segera setelah duduk. Dengan wajah serius, dia berkata, "Lihat ini, awalnya aku hanya sakit kepala, tapi setelah mengonsumsi obat dari kalian, sebagian besar rambutku rontok.""Diam!" seru Chandra keras. Dia sengaja mengeraskan suaranya untuk mengejutkan orang-orang ini. Benar saja, raungannya mendiamkan si wanita tua."Tangan."Wanita itu mengulurkan tangannya.Sekali lagi, Chandra merasakan denyut nadinya."Penyakitmu ini sudah lama. Kamu sakit kepala lebih dari sepuluh tahun dan masih sering insomnia sampai sekarang. Terutama sakit kepala dan insomnia berat akhir-akhir ini yang menyebabkan rambut rontok. Ini nggak ada

    Last Updated : 2023-03-22
  • Jenderal Naga   Bab 218

    Nova dengan cepat memberikan uang kepada anggota keluarga pasien meninggal. Mereka membawa pergi pria tak bernyawa itu dari pintu masuk Pusat Medis Yorda dengan perasaan puas.Chandra pun menjalankan tugasnya dengan cekatan. Dengan kemampuan medis tingkat dunia dan lidah setajam silet, dia dengan mudah membungkam orang-orang yang datang untuk mencari masalah."Oke, sudah semuanya, kalian semua silakan pulang." Chandra berdiri mengatakannya sambil melihat orang-orang yang berdiri di sekitar.Pusat Medis Yorda merupakan salah satu yang terbesar di Jalan Medis. Berita kecelakaan di sini menarik perhatian banyak sekali orang. Dokter-dokter tradisional di jalan itu pun datang untuk menonton keributan yang sedang terjadi.Meski demikian, lebih banyak pejalan kaki biasa."Tunggu sebentar ...."Tiba-tiba, sebuah suara menggema.Apa ini?Chandra memutar kepalanya ke arah suara itu. Ada seorang dokter tradisional berusia lima puluhan tahun mengenakan jaket putih berjalan mendekatinya."Ada apa?"

    Last Updated : 2023-03-22
  • Jenderal Naga   Bab 219

    "Aku kira dokter di Yorda yang membunuh, rupanya hanya obat mereka saja yang bermasalah.""Aku juga mengira ada Dokter Sakti muda di Rivera. Dokter Sakti yang mengalahkan Dokter Sakti Cakra.""Cih, rupanya hanya sensasi belaka.""Cara yang dipakai Yorda itu terlalu menjijikkan."Semua orang pergi, satu demi satu, meninggalkan apa yang terjadi di Pusat Medis Yorda.Lobi Pusat Medis Yorda."Chandra, apa yang kau lakukan? Ini kesempatan bagus untuk mempromosikan Yorda, tapi kamu malah melewatkannya. Sensasi apa maksudmu? Ini yang namanya sensasi?" seru Hardi mengomel.Chandra duduk menyalakan sebatang rokok.Toni maju bertanya, "Chandra, apa-apaan ini? Apa kamu benar merancang semua ini untuk mencari sensasi?""Sensasi?" Ekspresi Chandra menggelap. "Aku nggak sepeduli itu. Ada banyak orang yang tiba-tiba bermasalah. Apa ini sensasi? Jangan bilang ini sensasi. Apa jangan-jangan memang ada yang salah dengan obat-obatan dari Yorda? Kalau kalian nggak mengakuinya sebagai sensasi, media pasti

    Last Updated : 2023-03-22
  • Jenderal Naga   Bab 220

    Toni meninggalkan ruang dengan amarah tersulut.Leon tampak diam-diam bahagia karena rencananya sukses.Nova sekeluarga pergi meninggalkan Pusat Medis Yorda."Aku mau meledak rasanya." Itu kalimat pertama yang diucapkan Hendro dengan penuh emosi ketika sampai di rumah. "Mereka jelas-jelas memojokkan Kak Nova. Ini pasti dilakukan oleh keluarga Hardi. Mereka ingin menyingkirkan Kak Nova karena semenjak Kak Nova jadi presiden direktur, mereka nggak bisa mencari uang ekstra lagi di dalam perusahaan."Chandra duduk lalu berkata lembut, "Semua orang juga tahu soal itu."Nova mendekati Chandra, memandang laki-laki itu dengan mata lebar dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu ada yang salah dengan obatnya?""Aku ini dokter. Aku bisa melihat gejala-gejala orang-orang itu. Semuanya disebabkan oleh obat yang sama. Jadi, ini bukan orang luar menargetkan Pusat Medis Yorda, tapi konflik di dalam keluarga. Mereka juga nggak mau membuat kekacauan, jadi yang digantikan hanya bahan-bahan baku minor. Oba

    Last Updated : 2023-03-22
  • Jenderal Naga   Bab 221

    Dia memandang Hardi dan berkata, “Hardi, kamu harus menyelidiki masalah bahan obat itu secepat mungkin. Jika memang Nova dalang di balik semua itu, jangan lepaskan dia begitu saja.”“Oke.” Hardi mengangguk.Mendengar itu, Leon langsung tahu rencananya berhasil. Dia tersenyum penuh kemenangan pada Listya.Toni berdiri, berjalan dengan tongkatnya dan naik ke atas untuk beristirahat.Di ruang tengah lantai satu.Hardi menatap Leon, “Apa hal ini ada hubungannya denganmu?”Leon kaget dan buru-buru berkata, “Pa, Papa ngomong apa, sih? Bagaimana mungkin hal ini ada hubungannya denganku?”Hardi berkata dengan dingin, “Ini bukan masalah sepele. Kalau sampai ada masalah, hal ini bisa menghancurkan Yorga Group. Nova nggak bodoh. Dia nggak akan pernah melakukan hal seperti itu.”Hari ini, ada keluarga korban yang datang membuat onar. Leon benar-benar panik.Sebab, dia melakukan itu dengan sangat rapi, tanpa sedikit celah pun yang bisa membuatnya ketahuan. Dia hanya ingin menimbulkan sedikit masala

    Last Updated : 2023-03-22
  • Jenderal Naga   Bab 222

    Setelah mengatur semuanya, Hardi pulang ke rumah keluarga Kurniawan.“Pa, aku sudah menyelidiki semuanya. Pusat Medis Yorga memang memiliki obat-obatan yang berkualitas rendah dan palsu, dan Nova adalah dalang di balik semua itu. Dia mengancam untuk memecat Arif dan memasukkan obat palsu, diam-diam mengambil selisih profitnya,” ujar Hardi dengan hati-hati pada Toni.Dia sebenarnya juga tidak ingin berbuat sampai sejauh ini.Namun, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan bisnis keluarga besar keluarga Kurniawan diserahkan kepada Nova begitu saja?Putranya, Leon, hanya ingin membuat sedikit masalah untuk Nova. Jadi, dia pun melakukan apa yang dia bisa.“Aku juga sudah mengeceknya. Orang yang datang membuat onar hari ini semuanya adalah keluarga Yani. Mereka sudah bersekongkol dari awal untuk memanfaatkan kesempatan dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari perusahaan kita.”“Buk!”Toni memukul meja.Pukulan itu membuat jantung Hardi bergetar.Kalau Toni sampai tahu masalah ini seben

    Last Updated : 2023-03-23
  • Jenderal Naga   Bab 223

    Arif menjebaknya.“Kakek, aku nggak melakukannya.”“Sudah cukup.”Toni membentak, “Nova, kamu nggak boleh melakukan hal-hal seperti ini lagi ke depannya. Kamu harus menyerahkan jabatan presdir dulu untuk Hardi. Kamu jadi wakil presdir dulu dan belajar dengan Hardi untuk sementara waktu.”Toni berbalik badan dan pergi.Meski Nova telah melakukan kesalahan besar, Nova memiliki kemampuan yang sangat baik.Terlebih lagi, Nova memiliki banyak koneksi. Toni sudah susah payah meminta anak itu untuk kembali, jadi dia tidak langsung mengeluarkan anak itu dari perusahaan dan hanya menurunkan jabatannya.Hardi menggelengkan kepalanya dan menghela napas, “Nova, kamu masih muda dan jalanmu masih panjang. Aku harap kamu bisa belajar dari hal ini.”“Aku nggak melakukannya,” teriak Nova.“Pak Arif, cepat bilang ke Kakek. Bukan aku, bukan aku yang melakukannya. Kenapa kamu memfitnahku? Kenapa?”Hardi membantu Arif yang sedang berlutut di lantai untuk berdiri dan berkata, “Pak Arif, kamu nggak bisa disa

    Last Updated : 2023-03-23

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 1997

    Walaupun Lurca hanyalah seorang pelayan di kediaman Anak Dewa, tidak ada siapa pun yang menyinggungnya karena besarnya nama Anak Dewa di mata semua orang. Oleh karena itu, semua perkataan Lurca akan dianggap mewakili perkataan Anak Dewa. Sekarang, dia berniat untuk membunuh Chandra setelah melihat kekuatan Chandra yang menakutkan. Orang-orang saling berpandangan satu sama lain lalu menangguk setuju. “Sudah lama, aku ingin membunuh pemuda itu,” ujar Jayhan. Bagaimanapun juga, Chandra sudah membunuh adiknya. Jadi, wajar saja kalau Jayhan ingin membunuh Chandra. Namun, Jayhan cukup takut untuk menghadapi pemuda itu sendirian. Sampai akhirnya, Lurca mengajak mereka semua bekerja sama untuk membunuh Chandra, jadi Jayhan tidak lagi takut untuk menghadapi Chandra. Di langit yang berada di kejauhan. Haraza menatap Chandra dengan penuh kemarahan dan tubuh yang berlumuran darah serta rambut yang berantakan lalu berkata, “Kamu pasti mati hari ini karena sudah berhasil membuatku marah!”Tiba-

  • Jenderal Naga   Bab 1996

    Canra menghampiri Jayhan lalu berbisik, “Kak Jayhan, apa kamu mau bergabung untuk menghancurkan pemuda itu?”“Aku sudah mengamati pemuda itu beberapa waktu dan menurutku pemuda itu sangatlah aneh. Dia bisa menghancurkan kita semua kalau kita biarkan dia tumbuh.”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Tenang saja, kita lihat saja dulu pertarungan ini.”Di hadapan mereka, Chandra masih belum bisa lolos dari serangan Haraza. Senjatanya terlempar dan sekarang dia harus mengerahkan kekuatan dirinya untuk menghadapi Haraza. Namun, tetap saja kekuatan Haraza masih lebih kuat darinya. Bahkan tubuhnya juga menderita beberapa luka karena serangan Haraza. Anehnya, semua lukanya bisa pulih dengan sangat cepat. Brak!Haraza kembali melayangkan serangan ke arah Chandra yang membuat tubuh Chandra terhempas ke belakang sampai dia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Dia menunduk dan melihat beberapa retakan yang muncul di telapak tangannya. Namun, semua retakan itu langsung pulih hanya dalam sek

  • Jenderal Naga   Bab 1995

    Gunung Bushu, pada awalnya adalah sebuah pegunungan di Someria. Namun, ada banyak pegunungan baru bermunculan setelah munculnya segel. Walaupun ada beberapa pegunungan yang tidak disegel, sebagian besar pegunungan sudah disegel dan tidak bisa ditembus oleh manusia. Di puncak Gunung Bushu.Chandra sedang menggenggam Pedang Naga Pertama dengan posisi horizontal. Dia menatap tenang ke arah Haraza yang berada ratusan meter di depannya. Dia sama sekali tidak takut dalam menghadapi orang-orang kuat dari Alam Niskala. Chandra masih bisa melukai Jayhan dengan kekuatan puncaknya tiga tahun lalu ketika Chandra masih lemah. Tingkat alam kemampuan Chandra sekarang mungkin masih berada di bawah Jayhan, tapi besar kekuatan tubuhnya kurang lebih sama dengan Jayhan. Kekuatan Haraza kurang lebih setingkat dengan Jayhan. Oleh karena itu, Chandra tidak takut dengannya. Haraza mengenakan jubah putih sambil memegang kipas di tangannya yang membuatnya tampak anggun dan berwibawa. Kipas itu adalah senjat

  • Jenderal Naga   Bab 1994

    Kekuatannya sungguh menakutkan. Berdasarkan berbagai informasi yang Chandra dapatkan, Anak Dewa mungkin sudah masuk ke Alam Trasenden. Tiba-tiba saja, seorang laki-laki paruh baya masuk ke dalam aula. Usianya mungkin sekitar empat puluh tahunan dengan tubuh sedikit gemuk. Dia mengenakan jubah berwarna biru sambil memegang pedang di tangannya. Dia menatap semua orang yang berada di aula lalu berkata, “Tuanku tidak bisa hadir, jadi dia mengirimku ke sini.”Jayhan langsung berdiri lalu berkata, “Chandra, beliau adalah pengurus rumah Anak Dewa yang bernama Lurca.”“Pak Lurca, laki-laki ini adalah Chandra, prajurit bumi yang sangat kuat.”Lurca hanya melirik Chandra lalu mencari tempat duduk untuknya tanpa banyak bicara. Jayhan memperhatikan kalau para prajurit kuat sudah hampir tiba semua. Jadi, dia menatap Chandra seraya bertanya, “Sekarang, semuanya sudah ada di sini. Jadi, apa yang mau kamu katakan kepada kami?”Chandra berdiri lalu menatap semua orang yang hadir sambil terus mengama

  • Jenderal Naga   Bab 1993

    Bagi Haraza, manusia bumi adalah pendosa dan budak. Mereka tidak pantas untuk disambut di aula suku Tantra. Raut wajah Jayhan tampak tidak berdaya. Bagaimana mungkin dia tidak tahu akan hal seperti ini? Namun, Chandra sangatlah kuat. Jayhan bisa saja menang menghadapi Chandra dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi kemungkinan besar Jayhan juga akan menderita cedera yang sangat parah setelahnya. “Kak Jayhan, apa semua latihanmu selama ini tidak berarti sampai kamu melakukan hal hina seperti ini?” ujar Haraza dengan tatapan jijik. Sebelumnya, kelompok Haraza adalah musuh dari suku Tantra. Namun, kelompoknya bisa ditekan oleh Jayhan, jadi dia mengambil setiap kesempatan untuk mengkritik semua yang dilakukan oleh Jayhan. Biasanya, Jayhan akan marah ketika mendengar kritikan seperti itu. Namun sekarang, dia tidak bisa marah. Jayhan hanya tersenyum lalu berkata, “Berhak atau tidaknya, tidaklah penting sekarang. Mungkin kamu bisa mencoba untuk mengusirnya dari sini kalau memang kam

  • Jenderal Naga   Bab 1992

    “Apa kamu tahu tentang peperangan di zaman kuno?” lanjut Jayhan. “Apa?” tanya Chandra yang tiba-tiba tertarik. Chandra sama sekali tidak tahu tentang peperangan zaman kuno. Namun, dia bisa menebak, peperangan itu pasti memiliki hubungan dengan iblis. “Aku mau mengetahuinya secara detail,” ujar Chandra sambil menatap Jayhan. Kemudian Jayhan mulai bercerita, “Pada zaman kuno, invasi iblis di dunia luar sudah memakan ribuan korban. Umat manusia bekerja sangat keras untuk mengusir dan membunuh mereka semua. Sampai akhirnya, perdamaian pun tercapai.”Chandra langsung mengerutkan keningnya lalu bertanya, “Lalu apa hubungannya dengan segel bumi?”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Aku juga kurang tahu detailnya dan hanya tahu gambaran kasarnya saja.”“Kalau begitu, ceritakan padaku,” ujar Chandra sambil menatap Jayhan. Jayhan termenung dan berusaha mengingat semuanya lalu berkata, “Bumi adalah dunia yang cerah ribuan tahun yang lalu. Sampai akhirnya, iblis dari luar berniat untuk men

  • Jenderal Naga   Bab 1991

    Pedang itu dibawa Jayhan dari Alam Niskala dan dibuat oleh seorang ahli pedang. Pedang itu sangat kuat, bahkan orang-orang dari Alam Trasenden tidak bisa menghancurkannya. Namun sekarang, pedang itu justru ditelan oleh energi iblis. Jayhan mulai ketakutan. Walaupun dia tidak terluka dalam pertarungan ini, kekuatan teratai hitam itu sungguh jahat dan menakutkan. Kemungkinan besar, dirinya tidak akan bisa melepaskan diri jika teratai hitam itu berhasil menyentuhnya. “Chandra, kekuatan iblis apa yang kamu latih? Kamu adalah manusia, tapi kamu berlatih kekuatan iblis dan mempraktikkannya. Kamu sungguh memalukan,” ujar Jayhan ketus. Chandra menatap Jayhan tajam. Laki-laki itu sama sekali tidak terluka, sekalipun pedangnya sudah hancur. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya sosok Jayhan. Sepertinya, Chandra tidak akan mampu membunuh laki-laki itu sekarang. Selain itu, ada makhluk lainnya yang memiliki kekuatan setara dengan Jayhan di Alam Niskala. Kematian Jayhan pastinya akan membuat makhlu

  • Jenderal Naga   Bab 1990

    Namun, Chandra menahan darah itu keluar dari mulutnya dan menelannya kembali. “Benar-benar kekuatan yang luar biasa dan sudah melampaui Segel Kesembilan. Sosok makhluk yang hampir mencapai kesempurnaan,” ujar Chandra terkejut. Energi sejati Chandra masih tertinggal jauh dari Jayhan. Sekarang, Chandra hanya bisa mengandalkan tubuh dan teratai hitam untuk menghadapi Jayhan. Bahkan bisa dibilang Chandra bukanlah tandingan Jayhan jika hanya mengandalkan energi sejati Chandra semata. Jayhan tiba-tiba saja muncul di hadapan Chandra. Laki-laki itu mengepalkan tinjunya dan langsung melayangkannya ke arah Chandra. Tinju itu sangat kuat dan bisa menghancurkan apa pun yang dikenainya. Sayangnya, Chandra sedang lengah, sehingga pukulan mengerikan itu berhasil mengenai tubuhnya. Bunyi retakan terdengar dari tubuh Chandra dan langsung menghempaskan tubuh Chandra ribuan meter jauhnya. Chandra bisa merasakan ada beberapa retakan yang muncul di tubuhnya layaknya kaca yang retak. “Kekuatan yang lua

  • Jenderal Naga   Bab 1989

    Semua orang terkejut ketika teratai hitam yang mengandung kekuatan iblis muncul di hadapan mereka. Mustahil ada manusia di bumi yang memiliki kekuatan iblis sekuat itu. Chandra pasti bukan manusia, melainkan iblis.Manusia di bumi pastinya tidak mengetahui tentang iblis. Namun, Jayhan dan yang lainnya berasal dari Alam Niskala, jadi mereka tahu kalau iblis itu benar-benar ada. Bahkan Segel yang ada di bumi ini memiliki hubungan dengan iblis. Jaymin tidak kalah terkejutnya. Kesombongan di wajahnya perlahan memudar dan berubah menjadi kepanikan. Dia perlahan mulai melangkah mundur. “Mati kamu!” seru Chandra sambil menunjuk ke arah Jaymin. Kemudian Teratai hitam itu bergerak dengan sangat cepat sambil membawa energi iblis yang menakutkan. Dalam sekejap mata, tubuh Jaymin diselimuti oleh energi iblis yang membuatnya tidak bisa bergerak. Ekspresi wajahnya tampak kesakitan yang disertai dengan ketakutan. “Aaaa!”Energi Iblis yang menyelimutinya benar-benar terasa sangat menyakitkan. Dia

DMCA.com Protection Status