“Hehe!”Anak Dewa sedikit terkekeh lalu turun dari langit dan muncul di depan gerbang. Diikuti oleh para prajurit Alam Niskala lainnya. Mereka menatap Rumah Abadi ini dengan penuh kekaguman. Chandra berusaha bangkit ketika Anak Dewa menghampirinya lalu bertanya, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra menyeka darah di sudut mulutnya lalu berkata, “Tidak apa-apa.”Kemudian dia kembali melangkah dan berdiri di dekat prajurit Alam Niskala lainnya lalu bertanya, “Apa ini?”“Aku hanya tahu kalau akan ada sesuatu yang hebat muncul di tempat ini, tapi aku tidak tahu apa itu.”Kemudian Anak Dewa berkata, “Ini adalah Rumah Abadi.”“Rumah Abadi?” Chandra cukup terkejut ketika mendengarnya. Seorang prajurit dari Alam Niskala tiba-tiba ikut berkata, “Ya, itu adalah Rumah Abadi. Rumah ini seharusnya adalah peninggalan dari orang kuat di zaman kuno yang terbuat dari bahan terbaik. Biasanya, ada banyak barang peninggalan kuno di dalamnya.”“Aku juga tidak tahu, ada apa saja di dalamnya.”“Setidaknya, pa
Roh itu adalah roh penunggu Rumah Abadi. Bagi manusia modern, mungkin roh penunggu itu bagaikan sebuah robot yang bertugas menunggu rumah. Roh itu bukanlah makhluk hidup. Namun, dia bisa berkomunikasi dengan manusia. Bayangan itu menatap orang-orang yang ada di depannya lalu menggeleng dan berkata, “Sepertinya tuanku sudah salah memilih waktu untuk memunculkan rumah ini. Siapa mereka ini? Kenapa mereka semua sangat lemah? Mereka tidak pantas mendapatkan peninggalan tuanku.”Anak Dewa langsung merasa sedikit cemas lalu berkata, “Leluhur, walaupun sekarang saya masih lemah, tapi saya memiliki potensi yang sangat besar ke depannya. Saya tidak akan mempermalukan leluhur kalau sampai leluhur memberikan rumah ini kepada saya. Saya tidak sama dengan mereka semua.”Kemudian yang lainnya langsung bergegas ikut mengoceh untuk meyakinkan roh penunggu.“Leluhur, saya juga cukup baik.”“Potensi saya juga besar. Saya pasti akan menjadi pewaris yang sangat kuat kalau sampai mendapatkan rumah ini ber
Chandra merasa berada di dunia lain ketika memasuki pintu emas. “Begitu banyak benda magis di sini?” ujarnya takjub sekaligus heran. “Dilarang memetik buah apa pun di sini. Siapa pun yang melanggarnya akan didiskualifikasi,” ujar si bayangan dengan suara yang menggema. Orang-orang langsung menghilangkan semua pikiran mereka lalu melihat ke sekeliling mereka dengan penuh antusias. Peninggalan orang-orang kuno sangat luar biasa dan penuh dengan keberuntungan. Chandra sempat tertegun sejenak lalu melihat ke sekelilingnya. Terdapat sebuah kota yang berada di kejauhan. Di sana, ada banyak sekali bangunan-bangunan kuno seperti kastil yang bergaya barat. Setiap kastil memiliki ketinggian ribuan meter yang membuatnya terlihat seperti negeri dongeng. “Besar sekali!” seru Chandra dengan mata terbelalak. Dia sempat berpikir kalau bangunan ini hanyalah sebuah rumah yang besar. Namun ternyata, ada hal lain yang menakjubkan di dalamnya. Dia merasa seperti berada di dunia lain. Jantungnya berd
“Membunuh mereka semua?” tanya Chandra terkejut. Jumlah makhluk Alam Niskala yang masuk ke dalam Rumah Abadi ini hampir sepuluh ribu. Bagaimana mungkin mereka bisa membunuh semua makhluk itu? Chandra merasa tidak memiliki kekuatan sebesar itu. “Lagi pula, melewati pos-pos itu bukanlah hal yang mudah. Sepertinya, lebih mudah kalau kita bekerja sama untuk membunuh semua orang ini, benar kan?” ujar Koko tenang. Namun, Chandra justru sedikit terkejut ketika mendengar perkataan Koko. Bagaimanapun juga, jumlah saingan mereka adalah ribuan orang, ditambah lagi ada 5 orang yang sudah mencapai kekuatan magis sempurna di antara semua orang itu. Selain itu, ada juga Anak Dewa yang kekuatannya masih belum diketahuinya yang kemungkinan besar sudah mencapai Alam Trasenden. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa membunuh semua orang itu? Dia menatap Koko heran. Entah dari mana Koko mendapat kepercayaan diri itu sampai berpikir bisa membunuh semua peserta yang ada. Koko mungkin bisa membunuh semua ma
“Kalian majulah!” seru Jayhan.Belasan anggota suku Tantra bergegas maju lalu Jayhan kembali berkata, “Kalian maju bersama dan lewati rintangan itu!”“Tapi, itu?”Para anggota suku Tantra langsung tampak ragu. Mereka tidak yakin bisa melewati manusia batu itu setelah salah satu prajurit kuat saja tewas secara mengenaskan dalam sekejap mata. “Apa yang kalian takutkan? Kalian bisa melewati rintangan itu kalau maju bersama,” ujar Jayhan lagi. “Baik!” seru para anggota suku setelah mendengar perintah Jayhan. Belasan anggota suku Tantra melangkah maju, diikuti oleh Jayhan di belakang mereka. Peserta lainnya hanya menyaksikan Jayhan dan para anggota suku tanpa berani bertindak gegabah. Para anggota suku Tantra berusaha menyerang dengan seluruh kekuatan mereka setelah berada 10 meter di depan manusia batu. Namun, si manusia batu tiba-tiba bergerak dan mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat. Semua orang yang berusaha melewatinya akan langsung dibunuh tanpa ampun. Di sisi lain, Jayhan m
Koko berniat untuk membunuh semua orang. Namun, Chandra merasa kalau hal ini tidaklah realistis. Walaupun ada sekitar 3000 orang yang tewas di level pertama, masih ada sekitar 7000 orang yang tersisa dan mereka semua adalah para prajurit yang sangat kuat dari Alam Niskala. Sekarang, satu-sautnya cara untuk bisa menjadi pewaris Rumah Abadi adalah melewati sembilan level. Chandra langsung mempercepat langkahnya setelah memikirkan semua ini. Jalanan menuruni gunung sangat berkelok-kelok. Selain itu, ada beberapa tanaman ajaib yang tumbuh di kedua sisi jalanan dengan harum yang semerbak. Buah-buahnya tumbuh dengan cahaya yang menyilaukan. Setiap bunga dan buah yang tumbuh di sini adalah tumbuhan ajaib yang memiliki kekuatan magis. Para praktisi bela diri bisa meningkatkan kekuatan mereka dengan cepat setelah mengonsumsi tumbuh-tumbuhan ini. Chandra semakin menginginkan Rumah Abadi setelah melihat ada banyak sekali sumber obat ajaib di dalamnya. “Aku pasti bisa menjadi pemilik dari Rumah
“Jangan tinggalkanku!”Teriakan demi teriakan terus terdengar dalam formasi itu. Siapa pun yang lengah, pasti akan langsung ditebas oleh energi pedang. Chandra tidak peduli dengan semua orang itu dan terus mengikuti arah yang ditunjukkan Koko. Koko sangat mahir untuk lepas dari formasi dan terus menarik Chandra sambil melewati kabut putih yang menghalangi pandangan mereka. Instingnya sangat kuat, jadi dia bisa dengan mudah merasakan setiap energi pedang yang mengarah kepadanya. Kabut putih itu akhirnya menghilang setelah mereka berjalan selama sepuluh menit. Mereka adalah orang yang pertama kali keluar dan Koko adalah orang yang membantunya. Chandra berbalik dan menatap formasi batu aneh yang ada di belakangnya sambil menarik napas panjang. Dia tidak akan pernah bisa keluar dari formasi jebakan itu tanpa bantuan Koko. Dia pasti juga akan mati di sana. “Terima kasih,” ujar Chandra. Padahal dia adalah orang yang jarang sekali mengucapkan terima kasih. Namun sekarang, dia benar-benar
Posisi Kaisar Iblis berada di atas alam semesta ini. Peninggalan mereka akan memberikan kekuasaan yang luar biasa bagi siapa pun yang memilikinya dan jauh lebih baik daripada Rumah Abadi ini. Namun, harta karun itu justru jatuh ke tangan seorang manusia. Hal ini tentu saja membuat Koko merasa iri dengan Chandra. Namun, Chandra juga tidak bisa memberikan banyak penjelasan bagi Koko. Dia tidak mengatakan tentang sosok penjaga, pustaka agung bumi ataupun tentang tubuhnya. Dia sama sekali tidak memberikan penjelasan apa pun kepada Koko.“Kenapa? Kamu tidak bersedia menjelaskannya padaku?” tanya Koko sambil menatap Chandra. Kemudian Chandra pun berkata, “Bukannya aku tidak mau menjelaskannya padamu, tapi semua ini terlalu rumit dan aku kurang nyaman untuk menjelaskannya padamu.”Koko tidak lagi menanyakannya setelah Chandra tidak bersedia menjelaskannya. Kemudian kedua orang itu kembali berjalan melewati jalan berkelok-kelok dengan banyak batuan ajaib yang mengalir di sekitar mereka. Bahk
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di