Share

Bab 200

Author: Angin
"Iya." Chandra tidak mau menutupinya. "Aku yang merekomendasi Helen untuk bekerja di New Era. Mawar tidak mungkin berani membantahku."

Nova memutar bola matanya. "Omong kosong macam apa ini?"

Semua anggota Keluarga Kurniawan menatap Chandra dengan sinis. "Kamu sudah gila, ya? Eh, sadar! Jangan banyak bermimpi!"

Leon mencibir, "Cih! Jadi, maksudmu, kamu yang memerintahkan Arya datang?"

"Menurutmu?" jawab Chandra.

"Omong besar." Leon mendengus dingin.

Tidak ada yang memercayai ucapan Chandra. Lagi pula, bukan Chandra yang turun tangan dan membereskan masalah Mawar. Helen adalah keponakan Yani, tidak ada hubungannya dengan Chandra.

Chandra sudah mengatakan yang sejujurnya, tapi apa daya kalau tidak ada yang memercayainya?

Bukannya tidak mau percaya, tapi memang tidak masuk akal. Chandra adalah pensiunan militer yang tidak berguna, dari mana dia mendapatkan kekuasaan sebesar itu?

Kalau Chandra memang sehebat itu, Keluarga Kurniawan sudah kaya raya.

"Nova, Kakek sangat berterima kasih kepad
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 201

    "Nggak mungkin, Kak Nova sekarang sehebat ini?""Walau dulu Keluarga Atmaja sangat kuat, sudah lama semenjak kemusnahan mereka. Orang-orang ini nggak perlu menghibur Kak Nova sampai sejauh ini, 'kan?""Kalau menurutku, sepertinya Tuan Harion yang menaksir Nova."Mendengar hal ini, wajah Nova seketika memerah. "Kamu, jangan bicara omong kosong," balasnya."Kak Nova, Harion itu dari Keluarga Yonadie dari ibu kota, dia menyukaimu dan itu hal yang baik. Menurutku, sebaiknya Kakak menceraikan Chandra saja, sampah itu lintah bagi keluarga Kurniawan. Dia nggak punya kemampuan apa pun, hanya tahu bagaimana menyombongkan diri dan berpura-pura."Keluarga Kurniawan mulai mendesak Nova untuk menceraikan Chandra.Chandra tampak tak berdaya membela diri.Luka lama ini terbuka lagi.Bahkan sebelum benar-benar sembuh.Meski demikian, Nova memandang Chandra lalu berkata, "Sekarang ini aku istrinya. Walaupun sempat ada salah paham, sekarang sudah terselesaikan, dan aku akan memberinya satu kesempatan la

  • Jenderal Naga   Bab 202

    Toni mengadakan acara ulang tahunnya di Imperial Residence. Ini adalah sebuah acara megah yang membuat sensasi di kota Rivera. Banyak orang-orang besar yang ikut memeriahkan acara ini. Beberapa dari mereka pergi ke tempat Nova, tetapi sebagian besar pergi ke Imperial Residence.Imperial Residence bukanlah tempat yang biasa. Keluarga Kurniawan mampu mengadakan pesta ulang tahun di tempat ini menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan dengan seseorang berlatar belakang luar biasa. Tidak satu pun yang menyangka Keluarga Kurniawan akan punya koneksi hebat lagi.Saat ini semua orang tahu alasannya adalah karena Keluarga Kurniawan memiliki menantu yang merupakan wakil ketua Polisi Khusus di Kota Rivera Utara. Kemudian seorang lagi dari Keluarga Sinaga yang bekerja sebagai sekretaris di Militer Rivera Utara.Sekretaris itu menggunakan koneksinya untuk membantu Keluarga Kurniawan mengadakan pesta ulang tahun di Imperial Residence.Hanya saja, sebagai penanggung jawab acara, Sekretaris Yvonne

  • Jenderal Naga   Bab 203

    Paul melaporkan situasinya.Dengan wajah mengerut, Chandra bertanya, "Bagaimana dengan persiapan Arya?""Saya sudah bertanya, katanya semua sudah lengkap berkumpul. Seratus pesawat tempur, tiga ratus tank, lima ratus kendaraan lapis baja, dan seribu kendaraan militer lainnya berkumpul di wilayah militer. Saya menunggu perintah dari Anda. Arya juga bilang, ini terakhir kalinya dia membantu Anda dan dia nggak ingin menyebabkan keributan yang terlalu besar."Chandra membalas dingin, "Biarkan mereka yang nggak berhubungan, tapi jangan biarkan yang berhubungan hidup."Paul merasakan intensitas hawa membunuh Chandra melalui layar telepon.Chandra keluar pergi ke Klinik Mortal. Dia berganti mengenakan jas serta luaran lengan panjang, tak lupa memakai masker yang sudah disiapkan terlebih dulu.Kesedihan sepuluh tahun lalu akan terselesaikan hari ini juga.Pinggir Kota Rivera, di dekat Danau Moonlight.Empat Keluarga Besar berkumpul di sini. Jalanan di kejauhan dipenuhi pria-pria dengan rompi h

  • Jenderal Naga   Bab 204

    Ini adalah pedesaan. Memang ada yang tinggal di daerah ini, tapi kebanyakan hanyalah petani lokal biasa. Lagi pula, di Perayaan Musim Gugur, tiap-tiap keluarga berkumpul dengan sanak saudara mereka masing-masing.Sejak pagi hari, ribuan orang bergerombol memenuhi area ini. Mereka semua turut membawa anak buah masing-masing.Pemandangan tak lazim ini mengejutkan para penghuni yang tinggal di sekitar. Semuanya membisu di dalam rumah masing-masing, tidak berani mengambil satu langkah pun keluar. Saking menakutkannya, beberapa bahkan sudah mengevakuasi diri lebih awal.Di kedua sisi jalan, banyak pria mengenakan jas hitam membawa teropong tangan. Tampang mereka garang tiada dua.Chandra dan Paul mendekat. Mereka menyuruh bawahan mereka tidak berbuat apa-apa untuk sementara waktu. Tak lama, Chandra tiba di kuburan Keluarga Atmaja. Tak jauh dari sana, tampak ada segerombolan orang, lalu di sisi gunung di kejauhan, ada beberapa lubang telah tergali, peti-peti mati disiapkan, dan rangkaian bun

  • Jenderal Naga   Bab 205

    Orang-orang dari Empat Keluarga Besar berbicara satu demi satu. Akan tetapi, Hindi sudah tidak berdaya lagi. Sekarang dia tidak mungkin menghentikannya. Satu yang dia harap, agar tidak ada terlalu banyak korban hari ini. Juga kesedihan Chandra benar-benar terobati.Selagi semua mata tertuju padanya, Chandra perlahan melepas topeng di wajahnya. Paul pun mengikuti. Ketika mereka terpampang jelas pada dunia luar."....""Ini Chandra Atmaja?""Chandra Atmaja? Menantu dari Keluarga Kurniawan?""Betul, Nova yang menyelamatkan, wajar kalau dia jadi anak tiri Keluarga Kurniawan. Si sampah sungai nggak berguna itu.""Hahaha, aku kira orang yang datang tamu spesial betulan, rupanya bukan.Sosok Chandra Atmaja membuat semua orang sesaat terkejut, tapi kemudian mereka menertawainya. Duma berkedip sesaat. Anak buahnya langsung mengerti. Mereka bergegas datang sambil menodong pistol ke kepala Chandra dan Paul.Meski demikian, dari awal hingga Chandra tampak tetap tenang."Hahaha.""Chandra, apa yang

  • Jenderal Naga   Bab 206

    Di langit, ratusan helikopter tempur terbang memutar.Di tanah, ratusan tank, kendaraan lapis baja, dan kendaraan militer lainnya bergulir maju.Boom! Boom! Boom!Tanah bergetar seiring tank mendekat.Pemandangan ini mengubah drastis ekspresi wajah anggota Empat Keluarga Besar, Duma, dan Tristan."Apa yang terjadi?""Bagaimana bisa ada tentara datang kemari?""Apa-apaan ini?"Semuanya saling menatap satu sama lain, melongo layaknya orang dungu."Mungkin saja latihan.""Iya, bisa saja latihan. Kita masih bisa melanjutkan agenda kita, asal jangan bertindak gegabah saja. Jumlah kita banyak karena ada acara adat keluarga-keluarga besar. Asal kita nggak bertindak gegabah, tentara-tentara yang berlatih itu nggak akan mengganggu kita.""Cepat, sembunyikan senjata kalian!"Preman-preman itu satu demi satu bergegas menyembunyikan senjata mereka.Jangan terburu-buru menyerang Chandra sekarang.Tunggu para tentara lewat terlebih dulu.Hindi terkejut melihat pemandangan ini. Dia tidak pernah menya

  • Jenderal Naga   Bab 207

    Paul berdiri lalu masuk ke dalam mobil dengan membawa setumpuk uang kertas, dupa, dan beberapa persembahan lain yang sudah disiapkan terlebih dulu. Chandra mendekati makam Robi Atmaja dan berlutut di tanah. Ujung matanya lembab karena air mata. Sepuluh tahun lalu, tepat pada hari ini, orang-orang dari Empat Keluarga Besar muncul di rumah Keluarga Atmaja, mengikat dan menyiksa mereka dengan segala cara yang keji.Saat itu, dia masih berusia delapan belas tahun. Mana mungkin dia melupakan pemandangan seisi anggota keluarganya diikat dan dibakar hidup-hidup. Teriakan mereka yang memekik dan menyayat telinga masih terdengar jelas hingga sekarang."Kalian, kalian semua ...."Chandra seketika berdiri, menunjuk beberapa orang yang tengah berjongkok. Sambil sedikit terisak, dia berseru, "Kalian semua yang sepuluh tahun, hewan-hewan liar berkulit manusia, kalau kalian punya sedikit saja hati nurani, tidak mungkin akan melakukan hal sekeji itu."Seruan itu bak suara guntur yang teredam.Anggota

  • Jenderal Naga   Bab 208

    Chandra berlutut di depan makam, lalu berseru ke arah langit hingga suaranya serak. Tangisannya begitu hebat, sampai-sampai suaranya hilang.Sepuluh tahun. Sudah sepuluh tahun.Sepuluh tahun lalu dia hanyalah seorang bocah berusia delapan belas tahun yang baru lulus SMA.Dirinya yang dulu penuh dengan visi dan harapan terhadap masa depan.Namun kemudian, sebuah tragedi menimpa, Keluarga Atmaja dihancurkan."Huaa .....""Brengsek, kalian monster, putriku hanya tiga tahun, kalian tega melakukannya!""Biarkan aku mati saja, kamu sudah membiarkan cucuku pergi ...."Bayangan anggota Keluarga Atmaja terbakar di dalam api yang membara masih sangat jelas tersisa. Chandra tidak mungkin melupakannya. Tepat di saat dirinya tersiksa karena tubuhnya termakan api dan dia menangis histeris, seorang perempuan muncul. Perempuan itu bergegas menembus api, menyelamatkannya, dan menariknya ke sungai.Terdorong oleh keinginan untuk tetap bertahan hidup, Chandra pun melompat ke dalam sungai. Dia mengapung m

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status