"Nggak mungkin, Kak Nova sekarang sehebat ini?""Walau dulu Keluarga Atmaja sangat kuat, sudah lama semenjak kemusnahan mereka. Orang-orang ini nggak perlu menghibur Kak Nova sampai sejauh ini, 'kan?""Kalau menurutku, sepertinya Tuan Harion yang menaksir Nova."Mendengar hal ini, wajah Nova seketika memerah. "Kamu, jangan bicara omong kosong," balasnya."Kak Nova, Harion itu dari Keluarga Yonadie dari ibu kota, dia menyukaimu dan itu hal yang baik. Menurutku, sebaiknya Kakak menceraikan Chandra saja, sampah itu lintah bagi keluarga Kurniawan. Dia nggak punya kemampuan apa pun, hanya tahu bagaimana menyombongkan diri dan berpura-pura."Keluarga Kurniawan mulai mendesak Nova untuk menceraikan Chandra.Chandra tampak tak berdaya membela diri.Luka lama ini terbuka lagi.Bahkan sebelum benar-benar sembuh.Meski demikian, Nova memandang Chandra lalu berkata, "Sekarang ini aku istrinya. Walaupun sempat ada salah paham, sekarang sudah terselesaikan, dan aku akan memberinya satu kesempatan la
Toni mengadakan acara ulang tahunnya di Imperial Residence. Ini adalah sebuah acara megah yang membuat sensasi di kota Rivera. Banyak orang-orang besar yang ikut memeriahkan acara ini. Beberapa dari mereka pergi ke tempat Nova, tetapi sebagian besar pergi ke Imperial Residence.Imperial Residence bukanlah tempat yang biasa. Keluarga Kurniawan mampu mengadakan pesta ulang tahun di tempat ini menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan dengan seseorang berlatar belakang luar biasa. Tidak satu pun yang menyangka Keluarga Kurniawan akan punya koneksi hebat lagi.Saat ini semua orang tahu alasannya adalah karena Keluarga Kurniawan memiliki menantu yang merupakan wakil ketua Polisi Khusus di Kota Rivera Utara. Kemudian seorang lagi dari Keluarga Sinaga yang bekerja sebagai sekretaris di Militer Rivera Utara.Sekretaris itu menggunakan koneksinya untuk membantu Keluarga Kurniawan mengadakan pesta ulang tahun di Imperial Residence.Hanya saja, sebagai penanggung jawab acara, Sekretaris Yvonne
Paul melaporkan situasinya.Dengan wajah mengerut, Chandra bertanya, "Bagaimana dengan persiapan Arya?""Saya sudah bertanya, katanya semua sudah lengkap berkumpul. Seratus pesawat tempur, tiga ratus tank, lima ratus kendaraan lapis baja, dan seribu kendaraan militer lainnya berkumpul di wilayah militer. Saya menunggu perintah dari Anda. Arya juga bilang, ini terakhir kalinya dia membantu Anda dan dia nggak ingin menyebabkan keributan yang terlalu besar."Chandra membalas dingin, "Biarkan mereka yang nggak berhubungan, tapi jangan biarkan yang berhubungan hidup."Paul merasakan intensitas hawa membunuh Chandra melalui layar telepon.Chandra keluar pergi ke Klinik Mortal. Dia berganti mengenakan jas serta luaran lengan panjang, tak lupa memakai masker yang sudah disiapkan terlebih dulu.Kesedihan sepuluh tahun lalu akan terselesaikan hari ini juga.Pinggir Kota Rivera, di dekat Danau Moonlight.Empat Keluarga Besar berkumpul di sini. Jalanan di kejauhan dipenuhi pria-pria dengan rompi h
Ini adalah pedesaan. Memang ada yang tinggal di daerah ini, tapi kebanyakan hanyalah petani lokal biasa. Lagi pula, di Perayaan Musim Gugur, tiap-tiap keluarga berkumpul dengan sanak saudara mereka masing-masing.Sejak pagi hari, ribuan orang bergerombol memenuhi area ini. Mereka semua turut membawa anak buah masing-masing.Pemandangan tak lazim ini mengejutkan para penghuni yang tinggal di sekitar. Semuanya membisu di dalam rumah masing-masing, tidak berani mengambil satu langkah pun keluar. Saking menakutkannya, beberapa bahkan sudah mengevakuasi diri lebih awal.Di kedua sisi jalan, banyak pria mengenakan jas hitam membawa teropong tangan. Tampang mereka garang tiada dua.Chandra dan Paul mendekat. Mereka menyuruh bawahan mereka tidak berbuat apa-apa untuk sementara waktu. Tak lama, Chandra tiba di kuburan Keluarga Atmaja. Tak jauh dari sana, tampak ada segerombolan orang, lalu di sisi gunung di kejauhan, ada beberapa lubang telah tergali, peti-peti mati disiapkan, dan rangkaian bun
Orang-orang dari Empat Keluarga Besar berbicara satu demi satu. Akan tetapi, Hindi sudah tidak berdaya lagi. Sekarang dia tidak mungkin menghentikannya. Satu yang dia harap, agar tidak ada terlalu banyak korban hari ini. Juga kesedihan Chandra benar-benar terobati.Selagi semua mata tertuju padanya, Chandra perlahan melepas topeng di wajahnya. Paul pun mengikuti. Ketika mereka terpampang jelas pada dunia luar."....""Ini Chandra Atmaja?""Chandra Atmaja? Menantu dari Keluarga Kurniawan?""Betul, Nova yang menyelamatkan, wajar kalau dia jadi anak tiri Keluarga Kurniawan. Si sampah sungai nggak berguna itu.""Hahaha, aku kira orang yang datang tamu spesial betulan, rupanya bukan.Sosok Chandra Atmaja membuat semua orang sesaat terkejut, tapi kemudian mereka menertawainya. Duma berkedip sesaat. Anak buahnya langsung mengerti. Mereka bergegas datang sambil menodong pistol ke kepala Chandra dan Paul.Meski demikian, dari awal hingga Chandra tampak tetap tenang."Hahaha.""Chandra, apa yang
Di langit, ratusan helikopter tempur terbang memutar.Di tanah, ratusan tank, kendaraan lapis baja, dan kendaraan militer lainnya bergulir maju.Boom! Boom! Boom!Tanah bergetar seiring tank mendekat.Pemandangan ini mengubah drastis ekspresi wajah anggota Empat Keluarga Besar, Duma, dan Tristan."Apa yang terjadi?""Bagaimana bisa ada tentara datang kemari?""Apa-apaan ini?"Semuanya saling menatap satu sama lain, melongo layaknya orang dungu."Mungkin saja latihan.""Iya, bisa saja latihan. Kita masih bisa melanjutkan agenda kita, asal jangan bertindak gegabah saja. Jumlah kita banyak karena ada acara adat keluarga-keluarga besar. Asal kita nggak bertindak gegabah, tentara-tentara yang berlatih itu nggak akan mengganggu kita.""Cepat, sembunyikan senjata kalian!"Preman-preman itu satu demi satu bergegas menyembunyikan senjata mereka.Jangan terburu-buru menyerang Chandra sekarang.Tunggu para tentara lewat terlebih dulu.Hindi terkejut melihat pemandangan ini. Dia tidak pernah menya
Paul berdiri lalu masuk ke dalam mobil dengan membawa setumpuk uang kertas, dupa, dan beberapa persembahan lain yang sudah disiapkan terlebih dulu. Chandra mendekati makam Robi Atmaja dan berlutut di tanah. Ujung matanya lembab karena air mata. Sepuluh tahun lalu, tepat pada hari ini, orang-orang dari Empat Keluarga Besar muncul di rumah Keluarga Atmaja, mengikat dan menyiksa mereka dengan segala cara yang keji.Saat itu, dia masih berusia delapan belas tahun. Mana mungkin dia melupakan pemandangan seisi anggota keluarganya diikat dan dibakar hidup-hidup. Teriakan mereka yang memekik dan menyayat telinga masih terdengar jelas hingga sekarang."Kalian, kalian semua ...."Chandra seketika berdiri, menunjuk beberapa orang yang tengah berjongkok. Sambil sedikit terisak, dia berseru, "Kalian semua yang sepuluh tahun, hewan-hewan liar berkulit manusia, kalau kalian punya sedikit saja hati nurani, tidak mungkin akan melakukan hal sekeji itu."Seruan itu bak suara guntur yang teredam.Anggota
Chandra berlutut di depan makam, lalu berseru ke arah langit hingga suaranya serak. Tangisannya begitu hebat, sampai-sampai suaranya hilang.Sepuluh tahun. Sudah sepuluh tahun.Sepuluh tahun lalu dia hanyalah seorang bocah berusia delapan belas tahun yang baru lulus SMA.Dirinya yang dulu penuh dengan visi dan harapan terhadap masa depan.Namun kemudian, sebuah tragedi menimpa, Keluarga Atmaja dihancurkan."Huaa .....""Brengsek, kalian monster, putriku hanya tiga tahun, kalian tega melakukannya!""Biarkan aku mati saja, kamu sudah membiarkan cucuku pergi ...."Bayangan anggota Keluarga Atmaja terbakar di dalam api yang membara masih sangat jelas tersisa. Chandra tidak mungkin melupakannya. Tepat di saat dirinya tersiksa karena tubuhnya termakan api dan dia menangis histeris, seorang perempuan muncul. Perempuan itu bergegas menembus api, menyelamatkannya, dan menariknya ke sungai.Terdorong oleh keinginan untuk tetap bertahan hidup, Chandra pun melompat ke dalam sungai. Dia mengapung m
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama