Share

Bab 205

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-19 19:00:01
Orang-orang dari Empat Keluarga Besar berbicara satu demi satu. Akan tetapi, Hindi sudah tidak berdaya lagi. Sekarang dia tidak mungkin menghentikannya. Satu yang dia harap, agar tidak ada terlalu banyak korban hari ini. Juga kesedihan Chandra benar-benar terobati.

Selagi semua mata tertuju padanya, Chandra perlahan melepas topeng di wajahnya. Paul pun mengikuti. Ketika mereka terpampang jelas pada dunia luar.

"...."

"Ini Chandra Atmaja?"

"Chandra Atmaja? Menantu dari Keluarga Kurniawan?"

"Betul, Nova yang menyelamatkan, wajar kalau dia jadi anak tiri Keluarga Kurniawan. Si sampah sungai nggak berguna itu."

"Hahaha, aku kira orang yang datang tamu spesial betulan, rupanya bukan.

Sosok Chandra Atmaja membuat semua orang sesaat terkejut, tapi kemudian mereka menertawainya. Duma berkedip sesaat. Anak buahnya langsung mengerti. Mereka bergegas datang sambil menodong pistol ke kepala Chandra dan Paul.

Meski demikian, dari awal hingga Chandra tampak tetap tenang.

"Hahaha."

"Chandra, apa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 206

    Di langit, ratusan helikopter tempur terbang memutar.Di tanah, ratusan tank, kendaraan lapis baja, dan kendaraan militer lainnya bergulir maju.Boom! Boom! Boom!Tanah bergetar seiring tank mendekat.Pemandangan ini mengubah drastis ekspresi wajah anggota Empat Keluarga Besar, Duma, dan Tristan."Apa yang terjadi?""Bagaimana bisa ada tentara datang kemari?""Apa-apaan ini?"Semuanya saling menatap satu sama lain, melongo layaknya orang dungu."Mungkin saja latihan.""Iya, bisa saja latihan. Kita masih bisa melanjutkan agenda kita, asal jangan bertindak gegabah saja. Jumlah kita banyak karena ada acara adat keluarga-keluarga besar. Asal kita nggak bertindak gegabah, tentara-tentara yang berlatih itu nggak akan mengganggu kita.""Cepat, sembunyikan senjata kalian!"Preman-preman itu satu demi satu bergegas menyembunyikan senjata mereka.Jangan terburu-buru menyerang Chandra sekarang.Tunggu para tentara lewat terlebih dulu.Hindi terkejut melihat pemandangan ini. Dia tidak pernah menya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Jenderal Naga   Bab 207

    Paul berdiri lalu masuk ke dalam mobil dengan membawa setumpuk uang kertas, dupa, dan beberapa persembahan lain yang sudah disiapkan terlebih dulu. Chandra mendekati makam Robi Atmaja dan berlutut di tanah. Ujung matanya lembab karena air mata. Sepuluh tahun lalu, tepat pada hari ini, orang-orang dari Empat Keluarga Besar muncul di rumah Keluarga Atmaja, mengikat dan menyiksa mereka dengan segala cara yang keji.Saat itu, dia masih berusia delapan belas tahun. Mana mungkin dia melupakan pemandangan seisi anggota keluarganya diikat dan dibakar hidup-hidup. Teriakan mereka yang memekik dan menyayat telinga masih terdengar jelas hingga sekarang."Kalian, kalian semua ...."Chandra seketika berdiri, menunjuk beberapa orang yang tengah berjongkok. Sambil sedikit terisak, dia berseru, "Kalian semua yang sepuluh tahun, hewan-hewan liar berkulit manusia, kalau kalian punya sedikit saja hati nurani, tidak mungkin akan melakukan hal sekeji itu."Seruan itu bak suara guntur yang teredam.Anggota

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Jenderal Naga   Bab 208

    Chandra berlutut di depan makam, lalu berseru ke arah langit hingga suaranya serak. Tangisannya begitu hebat, sampai-sampai suaranya hilang.Sepuluh tahun. Sudah sepuluh tahun.Sepuluh tahun lalu dia hanyalah seorang bocah berusia delapan belas tahun yang baru lulus SMA.Dirinya yang dulu penuh dengan visi dan harapan terhadap masa depan.Namun kemudian, sebuah tragedi menimpa, Keluarga Atmaja dihancurkan."Huaa .....""Brengsek, kalian monster, putriku hanya tiga tahun, kalian tega melakukannya!""Biarkan aku mati saja, kamu sudah membiarkan cucuku pergi ...."Bayangan anggota Keluarga Atmaja terbakar di dalam api yang membara masih sangat jelas tersisa. Chandra tidak mungkin melupakannya. Tepat di saat dirinya tersiksa karena tubuhnya termakan api dan dia menangis histeris, seorang perempuan muncul. Perempuan itu bergegas menembus api, menyelamatkannya, dan menariknya ke sungai.Terdorong oleh keinginan untuk tetap bertahan hidup, Chandra pun melompat ke dalam sungai. Dia mengapung m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Jenderal Naga   Bab 209

    Seusai mengucapkan dua kata itu, Chandra menoleh ke arah perempuan yang memegang tangan Kusuma. "Pak Kusuma, ini ....""Tuan, ini Selena Rejo, cucu saya.""Oh." Chandra mengangguk. "Dalam tiga hari ke depan, kamu pergi ke Empat Keluarga Besar, lalu ambil alih semua properti milik Keluarga Atmaja.""Tuan, ini ...." Kusuma sedikit terkejut.Chandra tahu Kusuma mengetahui banyak cerita-cerita terpendam. Sekarang dia tahu, kalau tiga puluh tahun lalu Keluarga Atmaja berpindah dari ibu kota kemari. Kusuma Rejo sudah mengikuti kakeknya sejak masa itu. Jadi seharusnya, pria tua itu tahu asal-muasal Keluarga Atmaja, mengenai kediaman milik keluarganya di Gunung Merabu, dan bahkan siapa saja yang menargetkan Keluarga Atmaja."Arya, bereskan urusan di sini. Lain kali aku akan mengundangmu makan bersama," ucap Chandra kepada Arya.Arya mengangguk sedikit, lalu memberi perintah tegas, "Semuanya bubar!"Setelah para tentara membubarkan diri, Arya menatap anggota-anggota Empat Keluarga Besar, juga p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Jenderal Naga   Bab 210

    "N-Naga Hitam?" Kusuma kaget sekali mendengar ucapan Chandra. Salah satu dari Lima Jenderal di Someria. Naga Hitam Gurun Selatan yang mengguncang dunia di Perang Dunia setahun lalu?Cucunya secara tidak sadar memandang lama Chandra. Tidak ada yang mengetahui rupa Naga Hitam Gurun Selatan seperti apa. Siapa sangka, sosok legendaris itu rupanya datang dari Keluarga Atmaja.Chandra memandang Kusuma lalu bertanya, "Pak Kusuma, sekarang bisakah Bapak memberitahuku sesuatu tentang keluargaku?" Meski posisinya tinggi dan hak istimewanya banyak, tetapi selama ini dia tidak bisa menanyakan tentang sejarah Keluarga Atmaja.Dia merasa bahwa keluarganya tidak biasa.Dia merasa, lukisan warisan milik keluarganya tidak biasa.Kusuma menarik napas panjang.Karena Chandra adalah Naga Hitam, seharusnya dia bisa menghadapi musuh-musuh Keluarga Atmaja."Tuan Muda, Anda tahu Empat Keluarga Besar Someria?""Apa?"Chandra mengernyit. Empat Keluarga Besar Someria? Dia tidak pernah tahu tentang hal ini. Dia t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Jenderal Naga   Bab 211

    Sambil memegang kunci biasa itu, dia terus berpikir. "Apa hubungan antara makam kuno Raja Januar di perbatasan Gurun Selatan dengan Lukisan Gunung Merabu?" gumam Chandra pelan.Kemunculan Mawar membawa kunci rasanya bukan sebuah kebetulan belaka. Saat bertemu dengan perempuan itu, dia sedang mengejar keinginan membunuh seseorang. Keinginan itu tiba-tiba berhenti saat sampai di tempat parkir dan dia bertemu dengan Mawar.Artinya, Mawar bukan pemilik keinginan membunuh ini.Chandra merasa, semua ini sengaja diatur oleh seseorang.Pasti ada perancang di balik layar yang mengatur. Mulai dari kasus pencurian makam kuno. Yaitu membunuh semua orang, dan membiarkan Mawar datang ke sungai sambil membawa kunci, kemudian membiarkan kotak itu jatuh ke dalam air.Chandra terdiam sesaat, mengembuskan napas panjang.Untuk bisa memecahkan semua mister ini, satu-satunya cara adalah dengan mencari kotak itu terlebih dulu, membukanya, lalu melihat apa isinya. Baru mencari tahu apa koneksinya dengan Lukis

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Jenderal Naga   Bab 212

    Jalan Nantaboga, sebuah restoran kecil.Chandra memesan beberapa masakan rumahan, ditemani beberapa botol alkohol berkualitas premium. Dia mengobrol, makan, dan minum dengan Paul hingga mabuk. Membahas hal-hal kecil dan besar yang mereka lalui selama sepuluh tahun terakhir.Setengah hari berlalu. Sekitar pukul tiga atau empat sore, keduanya sudah dalam kondisi mabuk. mabuk.Nova tiba-tiba menelepon. "Chandra, kamu di mana? Ada sesuatu yang terjadi."Suara mengkhawatirkan Nova membuat Chandra merinding. Seketika itu juga, mabuknya hilang. "Ada apa? Ada masalah apa?""Ada masalah di Pusat Medis Yorda milik Keluarga Kurniawan, cepat kemari.""Oke, aku segera ke sana." Chandra menutup telepon."Kak Chandra, ada apa?" tanya Paul.Chandra menggeleng. "Aku pun nggak tahu, Nova hanya bilang ada sesuatu terjadi di Pusat Medis Yorda milik Keluarga Kurniawan. Aku harus pergi melihat kondisi di sana.""Biar kuantar." Paul ikut berdiri."Kamu pulang saja. Jangan mengemudi, kita sudah minum banyak.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Jenderal Naga   Bab 213

    Setelah itu, barulah petugas keamanan membiarkan Chandra lewat.Chandra mendorong pintu dan melangkah masuk menuju aula. Banyak anggota Keluarga Kurniawan berkumpul di sana. Semuanya tampak khawatir setengah mati."Ada apa?" tanya Chandra sambil melangkah mendekat.Nova bergegas mendekati Chandra. "Kita juga nggak tahu," jawabnya terisak. "Tiba-tiba sekelompok orang datang berbuat onar di depan, mereka bilang ada pasien meninggal karena kita dan meminta ganti ruginya. Sekarang semuanya kacau. Bahkan wartawan pun sudah turun tangan langsung. Mau nggak mau, kita harus menutup tempat ini."Toni Kurniawan mendengarkan melalui telepon, sembari menelepon orang-orang berkuasa untuk membantu meredakan masalah ini."Kamu bau alkohol! Apa yang kamu lakukan di sini? Kamu kira di sini masih belum cukup berantakan?" Yani Sanjaya menyembur ketika mencium bau alkohol di tubuh Chandra."Papa, Kakek, kabar buruk! Banyak orang di luar lagi-lagi datang dan memprotes kalau ada pasien yang sakit setelah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 1995

    Gunung Bushu, pada awalnya adalah sebuah pegunungan di Someria. Namun, ada banyak pegunungan baru bermunculan setelah munculnya segel. Walaupun ada beberapa pegunungan yang tidak disegel, sebagian besar pegunungan sudah disegel dan tidak bisa ditembus oleh manusia. Di puncak Gunung Bushu.Chandra sedang menggenggam Pedang Naga Pertama dengan posisi horizontal. Dia menatap tenang ke arah Haraza yang berada ratusan meter di depannya. Dia sama sekali tidak takut dalam menghadapi orang-orang kuat dari Alam Niskala. Chandra masih bisa melukai Jayhan dengan kekuatan puncaknya tiga tahun lalu ketika Chandra masih lemah. Tingkat alam kemampuan Chandra sekarang mungkin masih berada di bawah Jayhan, tapi besar kekuatan tubuhnya kurang lebih sama dengan Jayhan. Kekuatan Haraza kurang lebih setingkat dengan Jayhan. Oleh karena itu, Chandra tidak takut dengannya. Haraza mengenakan jubah putih sambil memegang kipas di tangannya yang membuatnya tampak anggun dan berwibawa. Kipas itu adalah senjat

  • Jenderal Naga   Bab 1994

    Kekuatannya sungguh menakutkan. Berdasarkan berbagai informasi yang Chandra dapatkan, Anak Dewa mungkin sudah masuk ke Alam Trasenden. Tiba-tiba saja, seorang laki-laki paruh baya masuk ke dalam aula. Usianya mungkin sekitar empat puluh tahunan dengan tubuh sedikit gemuk. Dia mengenakan jubah berwarna biru sambil memegang pedang di tangannya. Dia menatap semua orang yang berada di aula lalu berkata, “Tuanku tidak bisa hadir, jadi dia mengirimku ke sini.”Jayhan langsung berdiri lalu berkata, “Chandra, beliau adalah pengurus rumah Anak Dewa yang bernama Lurca.”“Pak Lurca, laki-laki ini adalah Chandra, prajurit bumi yang sangat kuat.”Lurca hanya melirik Chandra lalu mencari tempat duduk untuknya tanpa banyak bicara. Jayhan memperhatikan kalau para prajurit kuat sudah hampir tiba semua. Jadi, dia menatap Chandra seraya bertanya, “Sekarang, semuanya sudah ada di sini. Jadi, apa yang mau kamu katakan kepada kami?”Chandra berdiri lalu menatap semua orang yang hadir sambil terus mengama

  • Jenderal Naga   Bab 1993

    Bagi Haraza, manusia bumi adalah pendosa dan budak. Mereka tidak pantas untuk disambut di aula suku Tantra. Raut wajah Jayhan tampak tidak berdaya. Bagaimana mungkin dia tidak tahu akan hal seperti ini? Namun, Chandra sangatlah kuat. Jayhan bisa saja menang menghadapi Chandra dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi kemungkinan besar Jayhan juga akan menderita cedera yang sangat parah setelahnya. “Kak Jayhan, apa semua latihanmu selama ini tidak berarti sampai kamu melakukan hal hina seperti ini?” ujar Haraza dengan tatapan jijik. Sebelumnya, kelompok Haraza adalah musuh dari suku Tantra. Namun, kelompoknya bisa ditekan oleh Jayhan, jadi dia mengambil setiap kesempatan untuk mengkritik semua yang dilakukan oleh Jayhan. Biasanya, Jayhan akan marah ketika mendengar kritikan seperti itu. Namun sekarang, dia tidak bisa marah. Jayhan hanya tersenyum lalu berkata, “Berhak atau tidaknya, tidaklah penting sekarang. Mungkin kamu bisa mencoba untuk mengusirnya dari sini kalau memang kam

  • Jenderal Naga   Bab 1992

    “Apa kamu tahu tentang peperangan di zaman kuno?” lanjut Jayhan. “Apa?” tanya Chandra yang tiba-tiba tertarik. Chandra sama sekali tidak tahu tentang peperangan zaman kuno. Namun, dia bisa menebak, peperangan itu pasti memiliki hubungan dengan iblis. “Aku mau mengetahuinya secara detail,” ujar Chandra sambil menatap Jayhan. Kemudian Jayhan mulai bercerita, “Pada zaman kuno, invasi iblis di dunia luar sudah memakan ribuan korban. Umat manusia bekerja sangat keras untuk mengusir dan membunuh mereka semua. Sampai akhirnya, perdamaian pun tercapai.”Chandra langsung mengerutkan keningnya lalu bertanya, “Lalu apa hubungannya dengan segel bumi?”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Aku juga kurang tahu detailnya dan hanya tahu gambaran kasarnya saja.”“Kalau begitu, ceritakan padaku,” ujar Chandra sambil menatap Jayhan. Jayhan termenung dan berusaha mengingat semuanya lalu berkata, “Bumi adalah dunia yang cerah ribuan tahun yang lalu. Sampai akhirnya, iblis dari luar berniat untuk men

  • Jenderal Naga   Bab 1991

    Pedang itu dibawa Jayhan dari Alam Niskala dan dibuat oleh seorang ahli pedang. Pedang itu sangat kuat, bahkan orang-orang dari Alam Trasenden tidak bisa menghancurkannya. Namun sekarang, pedang itu justru ditelan oleh energi iblis. Jayhan mulai ketakutan. Walaupun dia tidak terluka dalam pertarungan ini, kekuatan teratai hitam itu sungguh jahat dan menakutkan. Kemungkinan besar, dirinya tidak akan bisa melepaskan diri jika teratai hitam itu berhasil menyentuhnya. “Chandra, kekuatan iblis apa yang kamu latih? Kamu adalah manusia, tapi kamu berlatih kekuatan iblis dan mempraktikkannya. Kamu sungguh memalukan,” ujar Jayhan ketus. Chandra menatap Jayhan tajam. Laki-laki itu sama sekali tidak terluka, sekalipun pedangnya sudah hancur. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya sosok Jayhan. Sepertinya, Chandra tidak akan mampu membunuh laki-laki itu sekarang. Selain itu, ada makhluk lainnya yang memiliki kekuatan setara dengan Jayhan di Alam Niskala. Kematian Jayhan pastinya akan membuat makhlu

  • Jenderal Naga   Bab 1990

    Namun, Chandra menahan darah itu keluar dari mulutnya dan menelannya kembali. “Benar-benar kekuatan yang luar biasa dan sudah melampaui Segel Kesembilan. Sosok makhluk yang hampir mencapai kesempurnaan,” ujar Chandra terkejut. Energi sejati Chandra masih tertinggal jauh dari Jayhan. Sekarang, Chandra hanya bisa mengandalkan tubuh dan teratai hitam untuk menghadapi Jayhan. Bahkan bisa dibilang Chandra bukanlah tandingan Jayhan jika hanya mengandalkan energi sejati Chandra semata. Jayhan tiba-tiba saja muncul di hadapan Chandra. Laki-laki itu mengepalkan tinjunya dan langsung melayangkannya ke arah Chandra. Tinju itu sangat kuat dan bisa menghancurkan apa pun yang dikenainya. Sayangnya, Chandra sedang lengah, sehingga pukulan mengerikan itu berhasil mengenai tubuhnya. Bunyi retakan terdengar dari tubuh Chandra dan langsung menghempaskan tubuh Chandra ribuan meter jauhnya. Chandra bisa merasakan ada beberapa retakan yang muncul di tubuhnya layaknya kaca yang retak. “Kekuatan yang lua

  • Jenderal Naga   Bab 1989

    Semua orang terkejut ketika teratai hitam yang mengandung kekuatan iblis muncul di hadapan mereka. Mustahil ada manusia di bumi yang memiliki kekuatan iblis sekuat itu. Chandra pasti bukan manusia, melainkan iblis.Manusia di bumi pastinya tidak mengetahui tentang iblis. Namun, Jayhan dan yang lainnya berasal dari Alam Niskala, jadi mereka tahu kalau iblis itu benar-benar ada. Bahkan Segel yang ada di bumi ini memiliki hubungan dengan iblis. Jaymin tidak kalah terkejutnya. Kesombongan di wajahnya perlahan memudar dan berubah menjadi kepanikan. Dia perlahan mulai melangkah mundur. “Mati kamu!” seru Chandra sambil menunjuk ke arah Jaymin. Kemudian Teratai hitam itu bergerak dengan sangat cepat sambil membawa energi iblis yang menakutkan. Dalam sekejap mata, tubuh Jaymin diselimuti oleh energi iblis yang membuatnya tidak bisa bergerak. Ekspresi wajahnya tampak kesakitan yang disertai dengan ketakutan. “Aaaa!”Energi Iblis yang menyelimutinya benar-benar terasa sangat menyakitkan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 1988

    Kekuatan Chandra sangatlah besar sampai mampu membuat jantungnya berdebar-debar. Jaymin bisa merasakan aura dingin dan jahat yang memancar dari tubuh Chandra, seperti yang dikatakan Jayhan padanya. Namun, dia sama sekali tidak takut karena ada banyak orang kuat yang berada di pihaknya. Jayhan bergegas berdiri di depan Jayhan untuk mencegahnya bertindak ceroboh. Bagaimanapun juga, dia tahu bagaimana sifat seorang Jaymin. Kemudian dia menatap Chandra seraya bertanya, “Kenapa kamu mencariku?”“Kita akan membahasnya setelah aku membunuh Jaymin,” jawab Chandra santai. “Haha!”Jaymin tertawa keras lalu berkata, “Anak muda, kamu seorang diri mau membunuhku?”“Benar, aku sendiri yang akan membunuhmu!”Kemudian Chandra menggertakkan giginya seraya berkata, “Kamu pernah datang ke Dinasti Atmaja dan membantai orang-orang di sana. Apa kamu tahu, siapa Raja Dinasti Atmaja? Orang itu adalah kakekku.”“Orang-orang yang kamu bunuh adalah orang-orang kakekku!” seru Chandra penuh amarah.Aura di tub

  • Jenderal Naga   Bab 1987

    Tiga tahun lalu, Chandra melukai Jayhan dengan parah. Pada saat itu, kekuatan Chandra bahkan belum mencapai Alam Mahasakti. Dengan kekuatan yang begitu rendah, Chandra mampu melukai Jayhan dengan serius hingga kehilangan kemampuan bertarungnya.Jayhan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Chandra terus berkembang. Ia berpikir Chandra telah mati, tetapi kini, setelah tiga tahun berlalu, Chandra muncul kembali dan bahkan mencarinya.Ekspresi Jayhan menjadi serius. “Aku akan menemuinya sendiri.”Di sampingnya, Canrag menatap Jayhan dengan rasa penasaran. “Siapa sebenarnya Chandra ini sampai kau mau repot-repot menemuinya langsung?”Jayhan, dengan wajah yang suram, menjawab, “Jangan pernah meremehkan Chandra, pesilat dari Bumi ini. Tiga tahun lalu, ketika aku baru tiba di Bumi, dia bahkan belum mencapai Alam Mahasakti, hanya membuka tiga segel kekuatan.”“Tapi dengan kekuatan itu, dia bisa melukai aku yang sudah mencapai tingkat puncak. Aku terluka parah, kehilangan kemampuan

DMCA.com Protection Status