Share

Bab 187

Author: Angin
Baim berjalan ke depan, lalu menendang tubuh Jerry.

Tendangan Baim sangat kuat, Jerry pun bergulir di lantai.

Hanya saja Jerry tidak berani mengoceh. Dia kembali berdiri dan berlutut di atas lantai.

Leon juga kembali bersemangat. Dia dengan arogan berjalan ke sisi Lucy, lalu berjongkok dan mengangkat dagu Lucy.

Saat ini Leon tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. “Lucy, sebelumnya kamu meludahiku?”

Lucy terkejut hingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia memelas, “Kak … Kak Leon, aku tahu aku bersalah. Aku mohon lepaskan aku kali ini.”

Leon langsung berdiri dan berteriak, “Satpam!”

Dua orang satpam dari Kediaman Kurniawan berkata, “Pak Leon, ada perintah apa?”

Leon menunjuk beberapa satpam yang sedang berlutut. “Pukul mereka!”

“Baik!”

Satpam-satpam mulai melayangkan tinjuan dan tendangan. Jerry, Lucy, dan belasan satpam seketika digebuki hingga babak belur.

Suara teriak minta ampun terdengar keras di luar Kediaman Kurniawan.

Saat ini Leon merasa sangat gembira, dan begitu pula dengan Bai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmaed Kasbuell
jago bertarung otaknya nol
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 188

    Mereka sekeluarga langsung menjilat Baim.Hanya dengan panggilan dari Baim, Sekretaris Jenderal pun langsung menyampaikannya kepada Jenderal.Kemudian, perwakilan Rivera dari Fiveprov Group, Doddy, langsung membawa orang-orang yang memukuli mereka untuk minta maaf.Sekarang Toni pun bisa mengadakan pesta ulang tahun di Imperial Residences. Dia sungguh gembira, dan segera mengadakan konferensi pers untuk menyebar kabar bagus ini.Pada saat yang sama, Hardi pun langsung sibuk untuk mencetak ulang kartu undangan dan mendekorasi lokasi pesta.Dari tadi Chandra terus berada di Klinik Mortal. Setelah melihat berita mengenai konferensi pers Toni, Chandra pun tahu bahwa masalah sudah diselesaikan.Chandra pun kembali ke Kediaman Kurniawan. Dia menekan bel, kemudian putri Hardi, Listya, yang membuka pintu.Sebelumnya dia tidak mengenal Chandra, tapi sekarang Chandra sudah mengenalnya.Begitu pintu dibuka, tampak Chandra sedang berdiri di depan pintu dengan melipatkan kedua tangannya dan meliha

  • Jenderal Naga   Bab 189

    Pada saat ini, sebuah mobil bisnis melewati.Seorang wanita berpakaian profesional dengan perawakan tinggi dan kulit putih berjalan menuruni mobil. Orang itu tak lain adalah Nova.Setelah Nova mengambil alih perusahaan, dia pun mulai memeriksa laporan keuangan, dan dia menyadari ada yang bermasalah dengan laporan keuangan tersebut. Itulah sebabnya Nova bisa datang ke sini.Siapa sangka begitu menuruni mobil, malah tampak Chandra sedang berdiri di depan Vila Kediaman Kurniawan.Nova terbengong sejenak, lalu berjalan ke sana. “Kek.”Begitu melihat Nova, raut wajah Toni tidak semuram tadi lagi, dia pun tersenyum, “Nova, kenapa kamu datang ke sini?”“Kek, ketika aku membereskan laporan keuangan perusahaan, aku menyadari ada yang menjanggal, makanya aku datang untuk bertanya.”“Ayo, kita bicarakan di dalam.”Toni bersikap sangat baik terhadap Nova. Hanya saja ketika melihat Chandra, raut wajah Toni langsung berubah. “Ikuti aku, selagi ada Nova, mari kita bicarakan masalah ini.”Nova meliri

  • Jenderal Naga   Bab 190

    “Si*lan!”Chandra sudah kembali ke Klinik Mortal. Saking kesalnya, dia pun menendang bangku.Saat ini Paul sedang merokok di samping. Dia pun merasa syok ketika melihat sosok Chandra. Ini adalah pertama kalinya Chandra emosi tinggi seperti ini. Dulu meskipun Chandra sedang marah, dia hanya akan memendamnya saja. Sekarang Chandra bahkan menendang bangku.Jangan-jangan inilah yang dinamakan cowok yang sedang jatuh cinta?“Ayo, Kak, rokok dulu.” Paul menyerahkan sebatang rokok.Chandra mengambil, lalu memungut bangku yang ditendangnya tadi, dan duduk di atasnya. “Paul, kenapa banyak sekali orang yang nggak tahu malu? Jelas-jelas aku yang menyelesaikan masalah ini. Apa hubungannya dengan Keluarga Cendana?”Setelah Paul mendengar kronologis masalah, dia pun tertawa terbahak-bahak.“Kak, masalah ini salah kamu juga. Kalau kamu mengungkapkan identitasmu, mereka semua pasti akan menjilatmu, tapi mereka nggak tahu. Apalagi ada anggota Keluarga Cendana yang menjadi sekretaris dari Jenderal, waj

  • Jenderal Naga   Bab 191

    Imperial Residences memiliki reputasi yang sangat bagus di Kota Rivera. Tidak semua konglomerat diizinkan untuk mengunjunginya.Toni mengundang banyak tokoh penting di Kota Rivera, mereka sangat penasaran dan tidak sabar untuk mengunjungi Imperial Residences. Mereka ingin lihat seperti apa Imperial Residences yang banyak dibicarakan.Demi kesuksesan pesta kali ini, Toni menghabiskan uang dalam jumlah yang fantastis. Awalnya, dia hanya memberikan anggaran sebesar 60 miliar, tapi karena tidak cukup, akhirnya dia menghabiskan total 160 miliar untuk mempersiapkan pestanya.Sebuah panggung besar dibangun di halaman Imperial Residences dan beberapa penyanyi papan atas gantian bernyanyi. Orang yang tidak tahu mungkin akan menyangka bahwa pertunjukan itu adalah konser malam tahun baru.Toni berdiri di depan vila seluas puluhan ribu meter persegi. Dia mengenakan setelan batik berwarna merah sambil memegang tongkat berkepala naga. Raut wajahnya terlihat sangat bangga.Seluruh anggota Keluarga Ku

  • Jenderal Naga   Bab 192

    Doddy adalah penanggung jawab Fiveprov Group.Sebagai salah satu anggota Fiveprov Group, Jerry telah menyinggung Toni. Begitu mendengar kabar itu, Ichsan pun marah besar. Dia langsung menelepon Doddy dan memarahinya habis-habisan.Ichsan langsung memerintahkan Doddy untuk meminta maaf kepada Keluarga Kurniawan. Doddy tahu, Keluarga Kurniawan pasti mengenal salah satu jenderal besar. Demi menghindari masalah, Doddy terpaksa menahan malu dan datang menghadiri pesta ulang tahun Toni.Doddy adalah orang yang sangat rendah hati, dia sangat jarang menghadiri pesta seperti ini. Melihat kedatangan Doddy, banyak keluarga yang langsung merasa iri."Pak Doddy, tidak perlu memberikan hadiah sebanyak ini. Aku sudah senang melihat kedatanganmu. Maaf, aku tidak bisa menerima hadiah-hadiah ini ....""Pak Toni, tidak perlu sungkan. Hanya hadiah kecil, kok. Semoga kamu suka."Ketika menghadapi Toni, Doddy tidak berani bertindak sembarangan. Melihat sikap Doddy yang begitu menghormati Toni, semua orang m

  • Jenderal Naga   Bab 193

    Paul sibuk memperhatikan para tamu yang mendekati Nova.Di aula Imperial Residences.Toni sibuk menyapa para tamu undangan."Pak Alfonso, Jenderal Rivera Utara tiba. Pak Alfonso memberikan selusin arak dan rokok berkualitas tinggi."Setelah mendengarnya, para tamu undangan sontak terdiam dan melihat ke arah pintu.Dua orang pria yang mengenakan seragam militer tampak berjalan masuk."Datang, datang, pamanku datang!" Baim sangat bersemangat. Dia segera menghampiri Alfonso, lalu memberikan hormat. "Selamat datang, Paman.""Em." Alfonso menganggukkan kepala sambil menepuk pundak Baim. "Em, pintar juga kamu. Setelah mendapatkan hati Keluarga Kurniawan, masa depanmu pasti cerah."Baim agak kebingungan. Mendapatkan hati Keluarga Kurniawan? Apa maksudnya?Kemudian, Alfonso menghampiri Toni dan menjabat tangannya. "Pak Toni."Toni segera memberikan tongkatnya kepada Listya, lalu menjabat tangan Alfonso dengan menggunakan kedua tangan. Toni sangat terharu, dia hampir meneteskan air mata. "Jen,

  • Jenderal Naga   Bab 194

    Helen? Wanita yang berusaha menggoda Chandra?Helen datang bersama siapa? Bersama Mawar? Orang yang membeli Gedung New Era?Dalam sekejap, ruangan pun menjadi hening. Sejak membeli Kota New Era, nama Mawar telah tersebar ke seluruh penjuru kota. Belakangan ini, nama Mawar sangat sering dibicarakan. Melihat kehebatannya, semua orang penasaran dengan latar belakang yang dimilikinya.Di hadapan Mawar, para konglomerat Kota Rivera menjadi tidak ada nilainya."Kak, kok bisa?" bisik Hendro. "Itu Helen, 'kan? Kok dia bisa datang bersama Mawar? Bagaimana dia bisa mengenal CEO Perusahaan New Era?""Mana aku tahu," jawab Mawar sambil menggelengkan kepala.Kecantikan Mawar sontak membuat semua orang terpesona. Selain terpesona, beberapa orang sampai bertanya-tanya, bagaimana Keluarga Kurniawan bisa mengenal tokoh-tokoh yang berpengaruh?"Bagaimana Keluarga Kurniawan bisa mengenal Mawar?""Wah, mereka sampai bisa mengundang CEO Perusahaan New Era.""Wah, aku nggak nyangka, Mawar cantik banget, ya

  • Jenderal Naga   Bab 195

    Kemudian, Toni menatap ke arah Baim.Baim pun maju dan berkata, "Paman, kemarin aku sudah menelepon dan memberitahumu.""Oh ya? Em, baiklah." Alfonso menganggukkan kepala.Baim memang telah menelepon, tapi Alfonso terlalu sibuk dan hanya menjawab sebagai bentuk formalitas."Pak Doddy saja sampai datang meminta maaf, Beliau juga mengizinkan kita untuk mengadakan pesta di sini.""Hmm?" Mawar menatap Doddy.Doddy tidak tahu menahu, apa yang sedang terjadi? Ichsan meneleponnya dan mengatakan bahwa Jenderal marah. Saat melihat kedatangan Alfonso, Doddy mengira kalau Alfonso adalah jenderal yang dimaksud.Hah? Bukan Jenderal Alfonso?!Perlahan-lahan, wajah Mawar menjadi sangat masam. Dia mengamati dekorasi pesta, lalu memandang Toni dan berkata, "Pak Toni, anggap saja aku menyewakannya kepadamu. Total semuanya 600 miliar. Besok aku akan datang menagihnya."Setelah selesai bicara, Mawar berbalik dan pergi meninggalkan pesta. Helen tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia mengikuti Mawar dari b

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status