Chandra masih belum bisa memastikan apakah babi hutan itu mengalami mutasi setelah tanpa sengaja memakan buah yang mengandung energi spiritual dari alam. Untuk saat ini, yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu laporan resmi dari pemerintah.Selama di rumah sakit, Chandra terus menemani Nova. Beberapa hari kemudian, Nova diizinkan untuk pulang. Dalam beberapa hari itu, Chandra tetap memantau perkembangan berita tentang serangan binatang buas di Pegunungan Jiran.Kejadian tersebut telah menarik perhatian negara. Pemerintah mengirimkan pasukan elit menuju Pegunungan Jiran. Dengan bantuan peta satelit, mereka berhasil menemukan babi hutan tersebut. Namun, babi hutan itu kebal terhadap senjata tajam dan bahkan senjata api tidak mampu membunuhnya. Pasukan yang dikirim pun menderita kerugian besar.Hal ini adalah rahasia besar, yang hanya diketahui segelintir orang. Namun, Chandra, dengan posisinya yang sangat tinggi di Someria, dengan mudah mendapat informasi tentang peristiwa tersebut.Kare
Chandra mengangguk dengan penuh hormat, lalu dengan ekspresi serius, dia berkata, "Akhir-akhir ini, pertama ada babi hutan yang menyerang desa, lalu muncul ular raksasa yang menyerbu kota. Kamu pasti tahu tentang ini, ‘kan?"Paul mengangguk, "Bagaimana mungkin aku tidak tahu? Aku heran, bagaimana bisa ada babi hutan dan ular sebesar itu, dan yang lebih aneh, keduanya memiliki energi sejati. Sangat menakutkan."Chandra berkata, "Sebenarnya, itu semua karena mutasi yang dialami oleh hewan-hewan tersebut.""Mutasi?" Paul terkejut.Chandra kemudian menceritakan tentang tempat segel, pelepasan energi spiritual dari alam, dan bagaimana itu mempengaruhi dunia."Apa itu benar?" Wajah Paul tampak serius. Dia berkata, "Jika itu benar, maka dunia ini akan berada dalam kekacauan.""Benar."Chandra mengangguk dan berkata, "Ini benar-benar terjadi. Aku datang menemuimu kali ini juga karena masalah ini. Masih ada sepuluh tahun sebelum segel terbuka sepenuhnya, dan sekarang saja sudah ada binatang bua
Ragasta, dulunya adalah Gubernur Jenderal kota Diwangsa. Beberapa tahun lalu, dalam pemilihan, para perwakilan dari berbagai kekuatan besar berhasil disingkirkan, sehingga dia naik takhta dan menjadi Raja.Dari kinerjanya selama beberapa tahun terakhir, dia memang terbukti menjadi raja yang baik, memimpin negara dengan adil dan untuk kepentingan rakyat. Meskipun dia sekarang adalah Raja, Ragasta tetap sangat menghormati Raja sebelumnya, Dery dan Chandra. Tanpa Dery dan Chandra, Someria tidak akan berada di posisi seperti sekarang.Ragasta berjalan mendekat, duduk di samping, dan dengan senyum ramah menatap Chandra. "Raja Naga, sungguh jarang sekali kau datang berkunjung. Dalam beberapa tahun terakhir, ini pertama kalinya kau datang ke Istana Dewa Naga. Apa yang membawamu kemari?""Aku ingin menjadi Raja," Chandra langsung berbicara dengan tegas.Ragasta terdiam, terpaku dengan jawaban tersebut. Dia melirik ke arah Dery dengan wajah bingung. Dery pun menunjukkan ekspresi serius. Dia tid
Chandra juga menguasai organisasi pesilat kuno, Bima. Dia juga tahu tentang binatang-binatang buas yang bermutasi. Mendengar apa yang dikatakan Chandra, dia mulai mempercayai sebagian dari cerita tersebut. Namun, meminta Raja untuk turun tahta memang tidak bijaksana.Dery melanjutkan, "Masih ada sepuluh tahun lagi, waktunya cukup. Saat ini, situasi internasional sangat tegang. Banyak negara baru yang bermunculan, dan negara adidaya seperti Negara Milandia selalu mengawasi setiap gerakan Someria. Jika Raja turun tahta, Negara Milandia pasti akan ikut campur.""Kuharap kau bisa memahaminya."Mendengar hal itu, Chandra tenggelam dalam pikirannya. Kota Naga di Gurun Selatan memiliki wilayah yang luas, sebagian besar terdiri dari hutan lebat. Ini memang tempat yang sangat baik untuk dikembangkan, membangun kota-kota baru, dan mendirikan benteng-benteng pertahanan."Lakukan invasi," lanjut Dery.Dia memandang Chandra dengan serius dan berkata, "Saat ini, banyak negara yang berusaha merebut s
Semua mata tertuju pada Chandra. Dalam beberapa tahun terakhir, Chandra menghilang tanpa jejak, dan kini tiba-tiba muncul dengan mengatakan bahwa ada urusan besar yang harus dilakukan.Alex menatap Chandra dan bertanya, "Bos Chandra, urusan besar apa?""Ya, ini memang urusan besar," jawab Chandra, wajahnya mulai berubah serius saat dia melihat orang-orang di dalam vila, "Gurun Selatan, Kota Naga, akan mendeklarasikan kemerdekaan. Aku butuh bantuan kalian.""Apa?"Kata-kata Chandra mengejutkan banyak orang di ruangan itu. Kemerdekaan? Kota Naga akan merdeka?Semua orang tampak bingung, menatap Chandra dengan penuh keraguan. Jika Chandra ingin menjadi Raja, dia bisa melakukannya empat tahun yang lalu. Mengapa sekarang dia ingin memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaan Gurun Selatan?Orang-orang ini adalah orang kepercayaan Chandra sejak dulu, sangat dapat dipercaya. Chandra tidak menyembunyikan apapun dari mereka."Dunia ini akan berubah," kata Chandra dengan nada serius dan tegas
Dalam waktu tiga tahun yang singkat, Sandra berhasil menduduki posisi CEO. Chandra melihat jam dan menyadari bahwa waktu sudah hampir menunjukkan tengah hari."Aku selalu ingat, aku masih berutang satu kali makan padamu. Apa hari ini kamu punya waktu?" kata Chandra sambil tersenyum.Dia merasa agak sungkan untuk datang menemui Sandra lagi. Setiap kali ada masalah, dia selalu meminta bantuan Sandra. Namun, situasi kali ini sangat luar biasa, menyangkut kelangsungan hidup umat manusia, jadi dia datang meski dengan perasaan tidak enak.Sandra melirik jam dan tampak sedikit ragu, lalu berkata, "Sebenarnya ada rapat yang harus kuhadiri, tapi mengingat kau datang jauh-jauh ke Rivera hanya untuk mengajakku makan, kalau aku menolak, itu akan sangat tidak sopan."Sambil berkata begitu, Sandra bangkit dari tempat duduknya dan dengan elegan membuat gerakan mempersilakan, "Ayo, kita pergi."Chandra pun berdiri, dan mereka berdua meninggalkan kantor.Di Rivera, di sebuah restoran mewah yang menyaji
Sandra memiliki paras yang cantik, kepribadian yang menawan, dan kemampuan yang luar biasa. Selama tiga tahun terakhir, banyak pria yang mengejarnya. Namun, dia menolak semuanya. Di dalam hatinya, sudah ada seseorang yang tinggal, bagaimana mungkin ada ruang untuk orang lain? Namun, dia tahu bahwa dirinya dan Chandra tidak akan pernah memiliki kesempatan bersama.Setelah itu, mereka mengobrol ringan tentang berbagai hal. Karena keputusan Chandra kali ini mendadak dan masih banyak hal yang harus dia tangani, mereka hanya makan sedikit sebelum Chandra berpamitan kepada Sandra.Sandra kembali ke kantornya untuk mengurus pengunduran dirinya, sekaligus bersiap-siap untuk pergi ke ibu kota dan kembali memimpin Kelompok Niaga Baru. Sementara itu, Chandra pergi menemui Arya dan memberitahukan rencananya."Saudaraku, aku membutuhkan seseorang untuk memimpin Gurun Selatan, dan orang itu harus memiliki reputasi yang sangat besar. Kamu adalah seorang panglima militer, jadi kamu sangat cocok untuk
"Aku membutuhkan bantuan dari Kelompok Gunung Langit," kata Chandra dengan tegas.Tanpa berpikir panjang, Maniso menjawab, "Tidak masalah, aku akan mengirim putriku bersama beberapa murid Kelompok Gunung Langit untuk pergi ke Gurun Selatan dan membantumu menyelesaikan rencana sepuluh tahun ini."Maniso sangat mendukung Chandra.Chandra kemudian menatap Wanto dan melanjutkan, "Kelompok Gunung Langit juga tidak boleh berdiam diri. Dari apa yang aku pelajari, di masa depan, wilayah bumi akan meluas. Banyak daratan dan pegunungan baru akan muncul. Jika umat manusia ingin bertahan hidup, mereka harus menguasai cukup banyak wilayah. Kelompok Gunung Langit juga bisa menjadikan ini sebagai pijakan untuk membangun kota-kota. Mengenai hal-hal lain, lakukan saja, negara akan memberikan dukungan yang cukup."Wanto berdiri dan berkata, "Terima kasih atas informasi ini. Namun, aku masih memiliki beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu, Chandra.""Silakan," jawab Chandra.Wanto bertanya, "Ka
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di