Chandra juga menguasai organisasi pesilat kuno, Bima. Dia juga tahu tentang binatang-binatang buas yang bermutasi. Mendengar apa yang dikatakan Chandra, dia mulai mempercayai sebagian dari cerita tersebut. Namun, meminta Raja untuk turun tahta memang tidak bijaksana.Dery melanjutkan, "Masih ada sepuluh tahun lagi, waktunya cukup. Saat ini, situasi internasional sangat tegang. Banyak negara baru yang bermunculan, dan negara adidaya seperti Negara Milandia selalu mengawasi setiap gerakan Someria. Jika Raja turun tahta, Negara Milandia pasti akan ikut campur.""Kuharap kau bisa memahaminya."Mendengar hal itu, Chandra tenggelam dalam pikirannya. Kota Naga di Gurun Selatan memiliki wilayah yang luas, sebagian besar terdiri dari hutan lebat. Ini memang tempat yang sangat baik untuk dikembangkan, membangun kota-kota baru, dan mendirikan benteng-benteng pertahanan."Lakukan invasi," lanjut Dery.Dia memandang Chandra dengan serius dan berkata, "Saat ini, banyak negara yang berusaha merebut s
Semua mata tertuju pada Chandra. Dalam beberapa tahun terakhir, Chandra menghilang tanpa jejak, dan kini tiba-tiba muncul dengan mengatakan bahwa ada urusan besar yang harus dilakukan.Alex menatap Chandra dan bertanya, "Bos Chandra, urusan besar apa?""Ya, ini memang urusan besar," jawab Chandra, wajahnya mulai berubah serius saat dia melihat orang-orang di dalam vila, "Gurun Selatan, Kota Naga, akan mendeklarasikan kemerdekaan. Aku butuh bantuan kalian.""Apa?"Kata-kata Chandra mengejutkan banyak orang di ruangan itu. Kemerdekaan? Kota Naga akan merdeka?Semua orang tampak bingung, menatap Chandra dengan penuh keraguan. Jika Chandra ingin menjadi Raja, dia bisa melakukannya empat tahun yang lalu. Mengapa sekarang dia ingin memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaan Gurun Selatan?Orang-orang ini adalah orang kepercayaan Chandra sejak dulu, sangat dapat dipercaya. Chandra tidak menyembunyikan apapun dari mereka."Dunia ini akan berubah," kata Chandra dengan nada serius dan tegas
Dalam waktu tiga tahun yang singkat, Sandra berhasil menduduki posisi CEO. Chandra melihat jam dan menyadari bahwa waktu sudah hampir menunjukkan tengah hari."Aku selalu ingat, aku masih berutang satu kali makan padamu. Apa hari ini kamu punya waktu?" kata Chandra sambil tersenyum.Dia merasa agak sungkan untuk datang menemui Sandra lagi. Setiap kali ada masalah, dia selalu meminta bantuan Sandra. Namun, situasi kali ini sangat luar biasa, menyangkut kelangsungan hidup umat manusia, jadi dia datang meski dengan perasaan tidak enak.Sandra melirik jam dan tampak sedikit ragu, lalu berkata, "Sebenarnya ada rapat yang harus kuhadiri, tapi mengingat kau datang jauh-jauh ke Rivera hanya untuk mengajakku makan, kalau aku menolak, itu akan sangat tidak sopan."Sambil berkata begitu, Sandra bangkit dari tempat duduknya dan dengan elegan membuat gerakan mempersilakan, "Ayo, kita pergi."Chandra pun berdiri, dan mereka berdua meninggalkan kantor.Di Rivera, di sebuah restoran mewah yang menyaji
Sandra memiliki paras yang cantik, kepribadian yang menawan, dan kemampuan yang luar biasa. Selama tiga tahun terakhir, banyak pria yang mengejarnya. Namun, dia menolak semuanya. Di dalam hatinya, sudah ada seseorang yang tinggal, bagaimana mungkin ada ruang untuk orang lain? Namun, dia tahu bahwa dirinya dan Chandra tidak akan pernah memiliki kesempatan bersama.Setelah itu, mereka mengobrol ringan tentang berbagai hal. Karena keputusan Chandra kali ini mendadak dan masih banyak hal yang harus dia tangani, mereka hanya makan sedikit sebelum Chandra berpamitan kepada Sandra.Sandra kembali ke kantornya untuk mengurus pengunduran dirinya, sekaligus bersiap-siap untuk pergi ke ibu kota dan kembali memimpin Kelompok Niaga Baru. Sementara itu, Chandra pergi menemui Arya dan memberitahukan rencananya."Saudaraku, aku membutuhkan seseorang untuk memimpin Gurun Selatan, dan orang itu harus memiliki reputasi yang sangat besar. Kamu adalah seorang panglima militer, jadi kamu sangat cocok untuk
"Aku membutuhkan bantuan dari Kelompok Gunung Langit," kata Chandra dengan tegas.Tanpa berpikir panjang, Maniso menjawab, "Tidak masalah, aku akan mengirim putriku bersama beberapa murid Kelompok Gunung Langit untuk pergi ke Gurun Selatan dan membantumu menyelesaikan rencana sepuluh tahun ini."Maniso sangat mendukung Chandra.Chandra kemudian menatap Wanto dan melanjutkan, "Kelompok Gunung Langit juga tidak boleh berdiam diri. Dari apa yang aku pelajari, di masa depan, wilayah bumi akan meluas. Banyak daratan dan pegunungan baru akan muncul. Jika umat manusia ingin bertahan hidup, mereka harus menguasai cukup banyak wilayah. Kelompok Gunung Langit juga bisa menjadikan ini sebagai pijakan untuk membangun kota-kota. Mengenai hal-hal lain, lakukan saja, negara akan memberikan dukungan yang cukup."Wanto berdiri dan berkata, "Terima kasih atas informasi ini. Namun, aku masih memiliki beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu, Chandra.""Silakan," jawab Chandra.Wanto bertanya, "Ka
Demi mendapatkan bantuan dari Kelompok Gunung Langit, Chandra akhirnya memberikan Metode Semesta kepada Wanto dari Kelompok Gunung Langit. Namun, yang dia berikan hanya versi yang telah disederhanakan, karena Chandra masih belum sepenuhnya percaya pada Wanto, dan di dalam hatinya ada sedikit kekhawatiran.Setelah menerima Metode Semesta, Wanto sangat bersemangat sampai tangannya bergetar. Bahkan Maniso pun penasaran tentang seperti apa teknik tersebut, meskipun dia tidak terlalu banyak bertanya, melainkan mengalihkan pembicaraan."Kak Chandra, kapan kamu akan berangkat ke Gurun Selatan?" tanya Maniso.Chandra menjawab, "Aku sudah siap, dan aku berencana segera berangkat ke Gurun Selatan. Setelah menyelesaikan masalah di Gurun Selatan, aku akan memberitahu para pesilat kuno di Someria mengenai segel yang sedang kita hadapi."Mendengar hal itu, Maniso menoleh kepada Maggie."Maggie," katanya."Ya, Ayah?" Maggie berdiri dengan penuh hormat."Aku ingin kamu memimpin sepuluh ribu murid Kelo
Pada saat itu, pintu ruang rapat terbuka. Seorang pria muda masuk. Dia seketika menjadi pusat perhatian semua orang di ruangan itu. Pria itu adalah Chandra, yang baru saja kembali dari Kelompok Gunung Langit.Di perjalanan, Chandra sudah mengatur rapat ini. Sementara itu, Paul sudah kembali ke Gurun Selatan beberapa hari sebelumnya untuk menyelidiki situasi di sana. Kini, Paul sudah mengetahui kondisi orang-orang di Gurun Selatan dengan sangat baik.Di dalam militer Gurun Selatan, sudah lama ada masalah internal. Chandra sudah lama ingin membereskannya, tetapi dia belum sempat melakukannya. Sekarang, karena dia akan mendirikan negara, pembersihan ini menjadi keharusan.Begitu Chandra masuk, semua orang langsung berdiri. Chandra berjalan ke depan, duduk di kursi utama, dan dengan gerakan tangan kecil, dia memberi isyarat kepada semua orang untuk duduk kembali."Raja Naga," kata Paul setelah semua orang duduk. Dia berdiri dan berjalan mendekati Chandra sambil menyerahkan sebuah berkas. "
"Berita besar! Raja Naga Chandra muncul di Gurun Selatan. Lebih dari sepuluh jenderal telah ditangkap, termasuk seorang jenderal bintang satu."Berita tentang apa yang terjadi di Gurun Selatan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, memicu gelombang besar perbincangan di masyarakat. Banyak orang membahas peristiwa ini. Namun, sebelum kegemparan ini mereda, Chandra pertama kali muncul di media sosial dan memposting sebuah pengumuman."Gurun Selatan, Kota Naga, mendeklarasikan kemerdekaannya."Pada saat yang sama, di pusat Kota Naga, Gurun Selatan, sebuah gedung setinggi delapan belas lantai, dipenuhi oleh para wartawan dari seluruh penjuru negeri. Suara Chandra menggema di seluruh ruangan, siaran langsung ini ditonton oleh orang-orang di seluruh Someria, bahkan di seluruh dunia. Pesan yang disampaikan Chandra melalui media sosial sudah menyebar, dan banyak orang sedang menonton siaran langsung tersebut."Apa yang terjadi?""Kenapa tiba-tiba Kota Naga mendeklarasikan kemerdekaannya dan
Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis
Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi