Share

Bab 1851

Penulis: Angin
Nova terpaku mendengar penjelasan itu, tak menyangka bahwa dunia ini menyimpan rahasia sebesar itu.

“Chandra, ayah mendirikan Negara Januar bukan demi ambisi pribadi. Dia tahu, begitu segel-segel itu terbuka, Bumi akan mengalami perubahan besar. Tumbuhan akan bermutasi, begitu pula hewan,” ujar Jamal.

“Selain itu, segel-segel tersebut tidak hanya ada di satu tempat, melainkan banyak. Di dalamnya terkunci makhluk-makhluk buas. Begitu segel-segel itu menyatu sepenuhnya dengan Bumi, ini akan menjadi bencana bagi umat manusia. Hanya dengan bersatu, manusia akan mampu menghadapi malapetaka di masa depan.”

“Keinginan ayah sebenarnya adalah menciptakan sebuah tempat yang aman dan damai untuk menghadapi akhir zaman. Itulah mengapa tiga tahun lalu, dia membantu membunuh Naga Yu tanpa merebut wilayahnya. Ayah ingin agar kekuatan para pesilat Someria meningkat secara keseluruhan,” lanjutnya.

“Aku akui, ayah memang ingin menjadi kaisar. Tapi dia bukan orang jahat,” tambah Jamal.

“Kamu dulu Raja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mulyadi Koto
Min mana tambahan bab nya kok masih aja 2 bab sehari,tambahin dong min biar kita merasa lebih puas bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1852

    Chandra sudah tahu harus mencari siapa. Ia tak banyak bicara selama perjalanan. Pesawat melaju menembus langit biru dan awan putih, dan tak lama kemudian, mereka tiba di Rivera. Setibanya di sana, Chandra langsung mengantar Nova ke keluarga Kurniawan.“Nova, aku akan pergi menemui Arya. Kalau ada apa-apa, hubungi aku,” katanya singkat sebelum bergegas pergi.Chandra lalu memesan taksi menuju markas militer dan menemui Arya di sana. Selama tiga tahun terakhir, keadaan di Someria relatif tenang. Sebagai panglima militer, Arya pun tak terlalu sibuk. Begitu Chandra tiba, Arya menyambutnya dengan ramah di kantornya. Ia bahkan menyuguhkan teh dan makanan ringan.“Kak Chandra, apa yang membawamu kemari hari ini?” tanya Arya dengan hangat.Namun, Chandra menampilkan ekspresi serius. “Aku datang untuk membahas sesuatu yang sangat penting.”Arya tertarik. “Oh? Apa itu?”“Aku ingin menjadi Raja Someria,” kata Chandra tanpa basa-basi.Arya terkejut dan langsung berdiri, menatap Chandra dengan tata

  • Jenderal Naga   Bab 1853

    Jika situasi ini tidak ditangani dengan baik, Someria bisa terperosok dalam kekacauan besar. Chandra menghela napas berat dan berkata, “Banyak hal hanya bisa dicapai dengan kekuasaan. Aku tahu jika aku melangkah maju sekarang, mungkin aku akan dianggap sebagai pengkhianat dan dibenci oleh rakyat Someria. Tapi sepuluh tahun dari sekarang, mereka akan berterima kasih padaku.”Arya memandang Chandra dengan ragu. Ia mempercayai Chandra, terutama karena ia tahu bahwa Chandra tak pernah memiliki ambisi untuk merebut kekuasaan. Jika Chandra memang menginginkan takhta, ia sudah bisa menjadi Raja Someria empat tahun lalu tanpa perlu menunggu sampai sekarang.Chandra berdiri dan berkata, “Aku akan memberimu waktu untuk mempertimbangkannya. Tapi sebelum itu, aku akan pergi ke ibu kota. Bagaimanapun juga, aku harus berbicara dengan Raja yang lama dan Raja yang baru untuk melihat apakah ada jalan lain.”Setelah mengatakan itu, Chandra melangkah keluar. Setelah ia pergi, Arya berdiri dengan wajah se

  • Jenderal Naga   Bab 1854

    Apa pun yang dilakukan Chandra, Nova akan selalu mendukungnya. Dulu, dia hanya ingin hidup tenang bersama Chandra, jauh dari hiruk-pikuk dunia. Chandra pun telah setuju, dan mereka berdua menjalani kehidupan sederhana selama tiga tahun. Tiga tahun itu cukup untuk memenuhi keinginannya. Sekarang, dia tidak ingin lagi menghalangi Chandra.Sebenarnya, sekarang Chandra berencana pergi ke kota Diwangsa. Namun, Nova sudah mendekati waktu melahirkan, dan dia tidak tahu kapan akan bisa kembali jika pergi ke sana. Maka dari itu, dia memutuskan untuk tetap tinggal di Rivera, menemani Nova, dan menunggu hingga anak mereka lahir sebelum membuat keputusan lebih lanjut. Setelah itu, dia tidak pergi ke luar kota lagi, hanya menghabiskan waktunya di kediaman keluarga Kurniawan.Di waktu senggang, Chandra menemani Nova berjalan-jalan, membeli perlengkapan untuk ibu dan bayi. Tak terasa, waktu berlalu lebih dari setengah bulan.Suatu malam setelah setengah bulan berlalu, Chandra sedang berjalan-jalan di

  • Jenderal Naga   Bab 1855

    Toni memandang sekeliling ruangan dan berkata, “Baiklah, semua bisa pulang dulu. Nova butuh istirahat.”Barulah anggota keluarga Kurniawan perlahan-lahan meninggalkan ruangan. Tak lama kemudian, di kamar hanya tersisa Chandra dan Nova. Meski Nova seorang pesilat, dia tetap merasa sangat lelah dan tertidur di atas ranjang.Namun, Chandra tak bisa tidur. Dia duduk di samping tempat tidur, memandangi bayi mereka dengan tatapan kosong. Tak lama, bayi itu mulai menangis. Begitu mendengar tangisan itu, Chandra langsung panik."Nova, bayinya menangis," katanya sambil membangunkan Nova.Nova berbalik, bangun, lalu menggendong bayi dari box bayi, mencoba menenangkannya. Namun, bayi itu tetap menangis dengan sangat sedih. Nova tak tahu harus berbuat apa lagi, jadi dia memanggil perawat.Tak lama kemudian, seorang perawat datang ke ruangan. Perawat itu mengatakan bahwa bayi mereka lapar. Kemudian, perawat itu mengajari Nova cara menyusui bayi. Setelah cukup lama, akhirnya bayi itu kenyang dan ter

  • Jenderal Naga   Bab 1856

    Chandra masih belum bisa memastikan apakah babi hutan itu mengalami mutasi setelah tanpa sengaja memakan buah yang mengandung energi spiritual dari alam. Untuk saat ini, yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu laporan resmi dari pemerintah.Selama di rumah sakit, Chandra terus menemani Nova. Beberapa hari kemudian, Nova diizinkan untuk pulang. Dalam beberapa hari itu, Chandra tetap memantau perkembangan berita tentang serangan binatang buas di Pegunungan Jiran.Kejadian tersebut telah menarik perhatian negara. Pemerintah mengirimkan pasukan elit menuju Pegunungan Jiran. Dengan bantuan peta satelit, mereka berhasil menemukan babi hutan tersebut. Namun, babi hutan itu kebal terhadap senjata tajam dan bahkan senjata api tidak mampu membunuhnya. Pasukan yang dikirim pun menderita kerugian besar.Hal ini adalah rahasia besar, yang hanya diketahui segelintir orang. Namun, Chandra, dengan posisinya yang sangat tinggi di Someria, dengan mudah mendapat informasi tentang peristiwa tersebut.Kare

  • Jenderal Naga   Bab 1857

    Chandra mengangguk dengan penuh hormat, lalu dengan ekspresi serius, dia berkata, "Akhir-akhir ini, pertama ada babi hutan yang menyerang desa, lalu muncul ular raksasa yang menyerbu kota. Kamu pasti tahu tentang ini, ‘kan?"Paul mengangguk, "Bagaimana mungkin aku tidak tahu? Aku heran, bagaimana bisa ada babi hutan dan ular sebesar itu, dan yang lebih aneh, keduanya memiliki energi sejati. Sangat menakutkan."Chandra berkata, "Sebenarnya, itu semua karena mutasi yang dialami oleh hewan-hewan tersebut.""Mutasi?" Paul terkejut.Chandra kemudian menceritakan tentang tempat segel, pelepasan energi spiritual dari alam, dan bagaimana itu mempengaruhi dunia."Apa itu benar?" Wajah Paul tampak serius. Dia berkata, "Jika itu benar, maka dunia ini akan berada dalam kekacauan.""Benar."Chandra mengangguk dan berkata, "Ini benar-benar terjadi. Aku datang menemuimu kali ini juga karena masalah ini. Masih ada sepuluh tahun sebelum segel terbuka sepenuhnya, dan sekarang saja sudah ada binatang bua

  • Jenderal Naga   Bab 1858

    Ragasta, dulunya adalah Gubernur Jenderal kota Diwangsa. Beberapa tahun lalu, dalam pemilihan, para perwakilan dari berbagai kekuatan besar berhasil disingkirkan, sehingga dia naik takhta dan menjadi Raja.Dari kinerjanya selama beberapa tahun terakhir, dia memang terbukti menjadi raja yang baik, memimpin negara dengan adil dan untuk kepentingan rakyat. Meskipun dia sekarang adalah Raja, Ragasta tetap sangat menghormati Raja sebelumnya, Dery dan Chandra. Tanpa Dery dan Chandra, Someria tidak akan berada di posisi seperti sekarang.Ragasta berjalan mendekat, duduk di samping, dan dengan senyum ramah menatap Chandra. "Raja Naga, sungguh jarang sekali kau datang berkunjung. Dalam beberapa tahun terakhir, ini pertama kalinya kau datang ke Istana Dewa Naga. Apa yang membawamu kemari?""Aku ingin menjadi Raja," Chandra langsung berbicara dengan tegas.Ragasta terdiam, terpaku dengan jawaban tersebut. Dia melirik ke arah Dery dengan wajah bingung. Dery pun menunjukkan ekspresi serius. Dia tid

  • Jenderal Naga   Bab 1859

    Chandra juga menguasai organisasi pesilat kuno, Bima. Dia juga tahu tentang binatang-binatang buas yang bermutasi. Mendengar apa yang dikatakan Chandra, dia mulai mempercayai sebagian dari cerita tersebut. Namun, meminta Raja untuk turun tahta memang tidak bijaksana.Dery melanjutkan, "Masih ada sepuluh tahun lagi, waktunya cukup. Saat ini, situasi internasional sangat tegang. Banyak negara baru yang bermunculan, dan negara adidaya seperti Negara Milandia selalu mengawasi setiap gerakan Someria. Jika Raja turun tahta, Negara Milandia pasti akan ikut campur.""Kuharap kau bisa memahaminya."Mendengar hal itu, Chandra tenggelam dalam pikirannya. Kota Naga di Gurun Selatan memiliki wilayah yang luas, sebagian besar terdiri dari hutan lebat. Ini memang tempat yang sangat baik untuk dikembangkan, membangun kota-kota baru, dan mendirikan benteng-benteng pertahanan."Lakukan invasi," lanjut Dery.Dia memandang Chandra dengan serius dan berkata, "Saat ini, banyak negara yang berusaha merebut s

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2100

    Chandra melontarkan kata-katanya dengan pasrah. Padahal semua ini baru permulaan, tapi sudah terasa sangat kejam. Dia tidak bisa membayangkan, apa lagi yang harus dihadapi manusia bumi ke depannya. Malam ini, semua berjalan dengan tenang.Keesokan harinya. Chandra berdiri di depan Istana Kekaisaran Negara Naga ketika hujan hitam masih turun dari langit dengan intensitas yang lebih ringan. Tanah sudah ditutupi dengan air berwarna hitam dan samar-samar terlihat kabut dari air itu yang membumbung dan berkumpul di langit. Sayangnya, kabut itu tidak hilang dengan cepat dan akhirnya membuat langit terlihat suram dan gelap. Chandra hanya berdiri di depan aula sambil melihat air hitam di tanah dan awan hitam di atas langit. Dia bisa merasakan getaran kabut hitam di dalam tubuhnya. Pori-pori di tubuhnya meregang dan dia mulai menyerap kabut hitam ke dalam tubuhnya tanpa terlihat. Hal ini membuat kekuatan fisiknya meningkat, sekalipun peningkatannya tidak terlalu cepat. Chandra sadar kalau h

  • Jenderal Naga   Bab 2099

    Chandra terus berada di Negara Naga sepanjang hari dengan raut wajah cemas ketika mendengar informasi dari seluruh dunia. Sampai akhirnya, hujan hitam kembali turun di sore hari. Keadaan seluruh jalanan tampak sepi, tidak ada satu pun orang yang berani keluar rumah setelah hujan hitam tadi malam. Untung saja, hujan hitam sore ini sifatnya tidak terlalu merusak seperti hujan hitam tadi malam. Di sebuah kota tertentu yang berada di Someria. Air di saluran bawah tanah sudah tampak menghitam. Ada banyak tikus yang mati di selokan dan bangkainya terapung di sana.Di sebuah sudut kota, seekor tikus raksasa muncul dengan panjang hampir setengah meter dan gigi bertaring. Ini adalah tikus yang bermutasi karena terkena hujan hitam. Virus yang tidak dikenal memasuki tubuh tikus dan membuat tubuhnya bermutasi menjadi sangat kuat. Tikus itu melompat dengan cepat dan muncul beberapa meter jauhnya masuk ke dalam selokan. Tubuhnya mengenai selokan dan langsung membuat retakan di dinding selokan. D

  • Jenderal Naga   Bab 2098

    Nova menggenggam Chandra dengan kencang. Dia ingin selalu bersama Chandra melewati berbagai rintangan dan masa-masa tersulit bagi umat manusia bumi. Dia juga yakin, semuanya pasti akan berlalu dan kembali baik seperti sedia kala. “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Mereka berdua pergi tanpa membawa Weni dan meninggalkan putri kecil mereka bersama keluarga Kurniawan di Rivera. Karena menurut mereka, keadaan Someria saat ini masih terbilang cukup aman, jadi Weni tidak akan berada dalam bahaya untuk sementara waktu. Walaupun mereka enggan untuk meninggalkan Weni, sayangnya mereka tidak memiliki waktu untuk mengurus Weni. Keesokan harinya. Chandra dan Nova sudah tiba di Negara Naga. Aula utama Istana Kekaisaran Negara Naga.Chandra memunculkan Istana Abadi lalu memanggil Arya, Paul serta Maggie yang berada di dalamnya. Selain itu, Chandra juga memanggil Delappan Naga Langit, Alex Gondo, Sandra dan yang lainnya. Puluhan pejabat tinggi Negara Naga saat ini berkumpul di aula utama.

  • Jenderal Naga   Bab 2097

    Retakan yang muncul di langit terhubung dengan 3000 dunia yang tersegel. Para utusan hebat dari 3000 dunia lain muncul dari dalam retakan dan turun ke bumi. Raut wajah Chandra seketika berubah sangat serius setelah melihat peristiwa ini. Akhirnya, akhir dunia telah tiba. “Sayang.”Nova dan Chandra berdiri di halaman rumah. Dia langsung menggenggam tangan suaminya setelah melihat kemunculan sosok dari dalam retakan. Kemudian dia berkata dengan raut wajah khawatir, “Ada banyak prajurit utusan yang muncul di bumi. Hal ini pastinya bukanlah suatu pertanda baik bagi bumi.”Chandra menghela napas panjang lalu berkata, “Tidak ada cara lain dalam menghadapi semua ini. Kita hanya bisa maju selangkah demi selangkah.”Chandra sudah tahu sejak lama kalau hari ini akan tiba. Sebenarnya, dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi hari ini. Namun, dia sadar kalau semua persiapannya hanyalah sia-sia belaka setelah hari akhir ini benar-benar tiba di depan matanya. “Bagaimana ini? Apa yang

  • Jenderal Naga   Bab 2096

    “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berdiri hendak masuk ke dalam rumah. Namun, tiba-tiba saja hujan turun dan air hujan menetes di wajahnya. Chandra mengulurkan tangannya dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Air hujan yang ada di telapak tangannya berwarna hitam. “Hujan hitam?”Chandra menatap langit gelap dengan ekspresi yang sangat serius. “Apa harinya sudah tiba?”Duar!Petir menyambar menembus awan. Srrr!Hujan turun dengan derasnya. Hujan ini berwarna hitam dan jatuh ke tanah sampai membuat sebagian tanah terkorosi disertai dengan kabut berwana hitam. “Ini?”Nova juga tidak kalah terkejutnya. Dia menyentuh wajahnya yang basah karena air hujan. Dia bisa melihat dengan jelas kalau air hujan yang turun berwarna hitam. Walaupun Nova adalah salah satu prajurit terkuat di bumi, dia masih bisa merasakan kalau air hujan hitam yang jatuh ke bumi bersifat korosi.“Sayang, apakah hujan hitam ini adalah malapetaka pertama yang akan muncul seperti yang kamu cerit

  • Jenderal Naga   Bab 2095

    Si penjaga muncul dan memberikan kabar buruk bagi Chandra. Bumi akan dilanda malapetaka yang pertama dan menyebabkan kematian sepertiga manusia bumi yang berjumlah miliaran. Chandra sangat sedih setelah mendengarnya. Dia juga tidak tahu, apa yang akan terjadi setelah bencana pertama terjadi. Akhirnya, dia pergi menuju kediaman keluarga Kurniawan dengan perasaan sedih. Dia mendengar suara tawa dan obrolan riang dari dalam rumah sebelum dia masuk. Keluarga itu sepertinya sedang makan siang bersama. Tidak lama kemudian, seseorang membukakannya pintu setelah Chandra menekan bel. Orang yang membukakan pintu adalah Leon Kurniawan. Dia sempat tertegun sejenak ketika melihat sosok Chandra lalu dia berkata dengan gugup, “Cha ... Chandra, kamu sudah kembali? Silakan masuk.”“Kakek, Chandra sudah pulang. Nova, Chandra pulang!” seru Leon dengan suara yang menggema di seluruh penjuru ruangan. Seluruh keluarga Kurniawan langsung berdiri. Kemudian seorang gadis kecil dengan pakaian yang cantik b

  • Jenderal Naga   Bab 2094

    Dia tidak tahu kalau orang-orang yang akan muncul kali ini adalah para prajurit utusan yang hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan Anak Dewa maupun Dusky. Dia juga tidak tahu kalau bencana besar pertama akan segera menghampiri bumi. Saat ini, Chandra sedang berada di dalam pesawat menuju Rivera. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di area militer Rivera. Dia bergegas turun dan keluar dari area militer untuk pergi menuju ke kediaman keluarga Kurniawan. Namun, sosok seorang perempuan tiba-tiba saja menghalangi langkah Chandra. Perempuan itu mengenakan gaun putih dengan rambut hitam panjang. Dia berdiri membelakangi Chandra. Kemudian perempuan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang cantik dan lembut. Chandra cukup terkejut lalu berkata, “Kak Penjaga? Kenapa Kakak ada di sini?”Sosok perempuan itu adalah Si Penjaga Pustaka Agung yang sedang menatap Chandra dalam lalu berkata, “Aku ke sini karena ada hal yang ingin kusampaikan padamu.”“Katakan saja, Kak,” balas Chandra dengan

  • Jenderal Naga   Bab 2093

    Niskala adalah dunia pertama yang disegel dengan ukuran yang jauh lebih besar dari bumi. Seorang laki-laki tua sedang duduk di atas sebuah kursi kayu yang berada di depan sebuah rumah kayu di Niskala. Dia adalah manusia terkuat di Niskala dengan banyak gelar yang disematkan padanya yang juga merupakan guru dari Anak Dewa. Dia jugalah yang menciptakan jurus Pedang 4 Musim. Ada yang memanggilnya dengan sebutan Suhu 4 Musim, ada juga yang memanggilnya Orang Tua 4 Musim. Dia duduk di atas sebuah kursi kayu dan di depannya berdiri seorang pemuda berusia sekitar 25-26 tahun. Pemuda itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dengan pedang di punggungnya.“Lampu jiwa Anak Dewa sudah padam. Itu artinya, dia sudah mati,” ujar Suhu 4 Musim.Kemudian dia kembali berkata dengan raut wajah marah, “Aku tidak tahu apa yang dilaluinya di bumi, tapi Anak Dewa adalah muridku yang paling kusayangi. Aku bisa merasakan akan muncul suatu keberuntungan di bumi, selain itu segel mereka juga akan segera terlepas.

  • Jenderal Naga   Bab 2092

    Basita bisa memiliki keempat segel itu karena dia adalah manusia paling tua yang ada di bumi saat ini dan makhluk dari dunia lain sama sekali tidak berpikir akan kemungkinan hal seperti itu. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk lalu mengambil keempat segel itu. “Apa rencanamu sekarang?” tanya Basita sambil menatap Chandra serius. Kemudian Chandra berkata, “Nova membawa Weni ke Rivera. Aku sangat sibuk sampai tidak sempat menghabiskan waktu bersama anakku selama beberapa tahun belakangan. Aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama putriku di Rivera. Lagi pula, makhluk dunia lain juga tidak akan berani mengganggu manusia untuk sementara waktu.”“Beristirahatlah dulu. Kamu sudah terlalu sibuk selama bertahun-tahun,” balas Basita bijak. Pertemuannya dengan Basita kali ini, tidak sesuai dengan dugaannya. Pada awalnya, dia berencana untuk langsung menghancurkan para makhluk dari dunia lain yang berada di Kota Dusky setelah berdiskusi dengan Basita. Namun, Basita justru melarangnya.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status