Share

Bab 1820

Penulis: Angin
Perjalanan Chandra ke Rivera berjalan dengan lancar, tanpa hambatan apa pun. Sesampainya di Rivera, ia langsung menuju keluarga Kurniawan.

Dalam beberapa tahun terakhir, keluarga Kurniawan berkembang dengan sangat pesat. Sebagian besar anggota keluarga Kurniawan telah menempuh jalan bela diri, dan keluarga tersebut telah mengalami restrukturisasi dan pembagian.

keluarga Kurniawan terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tinggal di pusat kota, mengelola bisnis duniawi, sementara yang lain tinggal di pinggiran kota, menikmati kehidupan sambil berlatih bela diri. Nova sendiri kembali ke bagian keluarga Kurniawan yang tinggal di pinggiran kota.

Setelah mengantar Nova ke rumah keluarga Kurniawan, Chandra segera kembali ke desa kecil. Saat hendak berangkat, Nova berulang kali mengingatkan Chandra untuk tidak pergi ke mana-mana dan segera kembali ke Rivera setelah buah di kebun mereka matang.

Chandra pun setuju dan mengangguk.

Satu hari kemudian, Chandra berada di dekat desa kecil itu, mengemu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1821

    “Tidak perlu,” jawab pria itu sambil melancarkan serangan lagi, kali ini dengan tendangan menyapu.Chandra segera bergerak menghindar, muncul sekitar dua puluh meter dari posisi sebelumnya. Dia pikir sudah berhasil menghindari tendangan tersebut. Namun, begitu dia berhenti, tendangan pria itu kembali menyapu ke arahnya. Wajah Chandra berubah sedikit, dan dia dengan cepat mengangkat lengannya untuk menahan.Begitu lengan Chandra bersentuhan dengan tendangan itu, dia merasakan kekuatan yang luar biasa menghantam tubuhnya. Untuk sesaat, dia tidak bisa menahan serangan tersebut dan tubuhnya terlempar beberapa meter jauhnya. Energi yang dahsyat menyelimuti seluruh tubuhnya, membuat darah di dalamnya bergejolak.Tenggorokannya terasa panas, dan darah mulai memenuhi mulutnya. Namun, Chandra menelan darah itu kembali dengan paksa, lalu menggunakan energi sejatinya untuk menenangkan darahnya yang mengamuk. Baru setelah itu tubuhnya kembali tenang.“Bagus,” kata pria berjubah biru sambil berdiri

  • Jenderal Naga   Bab 1822

    Chandra awalnya tidak ingin bertarung dengan orang luar, tapi pria berjubah biru itu terus memaksanya. Chandra segera mengaktifkan energi sejatinya, bersiap menghadapi serangan pria itu.Selama bertahun-tahun, Chandra telah mempelajari berbagai teknik bela diri. Baik itu jurus pukulan, tinju, tendangan, maupun gerakan tubuh lainnya. Semuanya telah dia pelajari. Hanya saja, selama ini dia tidak pernah mendapat kesempatan untuk bertarung dalam situasi nyata. Kini, akhirnya kesempatan itu datang.Lokasi pertempuran ini sudah mendekati desa kecil tempat Chandra tinggal. Akan tetapi, di daerah ini tidak ada orang yang tinggal dalam radius seratus kilometer. Di atas tanah yang tandus, kedua sosok itu bergerak dengan cepat, menciptakan pusaran angin dari setiap pukulan dan tendangan yang mereka luncurkan.BOOM! Kembali terjadi benturan keras antara keduanya. pria berjubah biru itu terlempar jauh. Tangannya terasa mati rasa akibat benturan tersebut, bahkan untuk mengangkat tangan saja dia me

  • Jenderal Naga   Bab 1823

    Pria berjubah biru itu mundur selangkah demi selangkah hingga akhirnya berhenti di bawah sebuah pohon besar, bersandar padanya sambil terus mengawasi Chandra dengan penuh waspada.Chandra menatapnya dengan tajam dan bertanya, "Aku beri kamu satu kesempatan. Siapa kamu sebenarnya?"Pria berjubah biru itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya meskipun jelas terlihat ketakutannya. Sambil menatap Chandra yang masih tampak tenang, dia berkata, "Chandra, kamu tidak akan berani membunuhku."“Kamu mau coba?” Chandra menjawab dengan dingin, penuh dengan niat membunuh yang semakin nyata.Merasa bahwa Chandra tidak main-main, pria itu akhirnya menyerah. "Namaku Landra, aku dari Suku Mistik.""Suku Mistik?" Chandra terkejut.Sebelumnya, dia pernah mendengar dari Kadir bahwa Suku Mistik baru muncul beberapa hari yang lalu. Meski baru saja dikenal, murid-murid Suku Mistik sudah menantang banyak petarung bela diri kuno di Someria, dan banyak sekte telah dikalahkan oleh mereka. Awalny

  • Jenderal Naga   Bab 1824

    Suku Mistik ini benar-benar mengerikan, bahkan orang yang muncul begitu saja bisa sekuat itu.Chandra tampak bingung dan bergumam, "Apa sebenarnya asal-usul Suku Mistik ini?"Kadir menggeleng, "Aku juga nggak tahu. Kalau kamu penasaran, coba tanya Basita. Dia sudah hidup lama dan selalu muncul dalam sejarah. Dia pasti tahu soal Suku Mistik.""Baiklah," Chandra mengangguk.Memang, dia sempat berpikir untuk mencari tahu. Tapi, untuk saat ini Suku Mistik belum melakukan sesuatu yang mencurigakan, jadi dia belum merasa perlu khawatir.Keduanya berjalan beriringan kembali ke desa kecil. Begitu sampai, Chandra langsung menuju kebun obat di belakang rumah.Selama dua hari dia pergi, buah misterius itu belum tumbuh besar. Ukurannya masih seukuran ibu jari, tapi warnanya makin cerah, merah menyala, terlihat sangat menggoda seperti siap untuk dimakan."Chandra, dua hari ini aku jaga tanaman ini baik-baik, takut ada yang berniat mencurinya," kata Kadir sambil tersenyum."Terima kasih," balas Chan

  • Jenderal Naga   Bab 1825

    Kadir yang mendengar kegaduhan segera bergegas menuju halaman belakang. Saat tiba di sana, Kadir terkejut melihat Chandra melayang di udara, tubuhnya memancarkan cahaya merah terang, seperti sosok pahlawan kuno yang penuh kekuatan."Apa ini?" gumam Kadir, matanya terbelalak melihat pemandangan itu.Sementara itu, Chandra menutup matanya dan mulai mengaktifkan Metode Semesta, dengan cepat menyerap energi dari dalam tubuhnya. Buah kecil misterius yang baru saja Chandra makan ternyata menyimpan energi alam yang luar biasa dahsyat. Chandra sampai terkejut dibuatnya.Jika biasanya energi yang Chandra serap setiap pagi hanya sebesar setetes air hujan, maka energi dari buah merah kecil ini bagaikan samudra luas yang tak berujung. Chandra terus memproses energi tersebut, menyerapnya perlahan untuk memperkuat kekuatan dalam dirinya.Di sisi lain, di Negara Akasa, seorang pria mengenakan jubah emas sedang duduk di atas singgasananya di dalam istana. Di hadapannya berdiri seorang wanita yang luar

  • Jenderal Naga   Bab 1826

    Di pinggiran Rivera, berdiri sebuah vila megah milik keluarga Kurniawan. Vila ini dibangun di atas tanah yang khusus dibeli oleh keluarga Kurniawan, dan beberapa kerabat dekat mereka tinggal di sana. Saat ini, di halaman vila, Nova sedang duduk di kursi santai dengan sebuah buku panduan kehamilan di tangannya, membacanya dengan serius sambil sesekali membacakan isinya dengan suara lembut.Tiba-tiba, suara keras terdengar. Pintu gerbang vila didobrak dengan kasar. Nova mendongak, terkejut, dan segera bangkit berdiri. Sejumlah orang asing menyerbu masuk, diikuti oleh seorang pria yang tampak panik dan terhuyung-huyung memasuki halaman.Pria itu adalah Hendro. Wajahnya memar dan bengkak, terlihat jelas habis dipukuli. Begitu masuk, dia berlari menuju Nova dan bersembunyi di belakangnya, sambil memohon, "Kak, tolong aku, kak, selamatkan aku."Nova menenangkan Hendro dengan isyarat tangan agar tetap tenang. Dia lalu berdiri tegap, menatap para tamu tak diundang dengan tatapan tajam. Lima p

  • Jenderal Naga   Bab 1827

    Namun, baru beberapa langkah melangkah, tubuh orang itu tiba-tiba terlempar ke belakang dengan keras dan jatuh ke tanah. Darah segar mengalir dari mulutnya. Sementara itu, Nova sudah mengikuti Titan meninggalkan vila keluarga Kurniawan.Dengan panik, Toni segera meraih ponselnya dan menelepon Chandra. Sambungan telepon terhubung, tapi tak ada jawaban dalam waktu yang cukup lama. Toni terus mencoba, berkali-kali, hingga puluhan kali, tapi tetap saja tak ada yang mengangkat. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengirim pesan singkat ke Chandra, "Chandra, ada masalah besar. Nova sudah dibawa pergi oleh seseorang. Segera kembali ke Rivera."Di kediaman keluarga Kurniawan, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul."Kakek, siapa sebenarnya orang yang membawa Kak Nova pergi?" tanya Leon penasaran.Toni terlihat sangat serius. Kini, dia sudah menjadi bagian dari dunia seni bela diri kuno, dan dalam beberapa tahun terakhir, dia mulai memahami betapa rumitnya dunia itu. Dia tahu betapa besar pengaruh

  • Jenderal Naga   Bab 1828

    "Siapa kalian?"Kemunculan Robi dan rombongannya langsung menarik perhatian para penjaga istana Negara Akasa. Puluhan penjaga bersenjata berat segera mendekat dan mengelilingi mereka. Cahaya pedang berkilauan, bayangan tubuh bergerak cepat. Ronald bergerak sekejap. Dalam sekejap, puluhan penjaga bersenjata lengkap itu terjatuh ke tanah, berlumuran darah. Kecepatan Ronald saat menghunus pedang begitu cepat hingga para prajurit Negara Akasa itu tak sempat bereaksi sebelum leher mereka terkena tebasan, membuat mereka jatuh dan tak bangun lagi.Sirene alarm segera berbunyi di seluruh istana. Pintu gerbang istana terbuka dengan cepat. Sejumlah besar prajurit menyerbu keluar. Namun Ronald, dengan pedang panjangnya, langsung menyerang balik. Dalam sekejap, semua yang menyerbu langsung tertebas mati.Di bagian belakang istana, di dalam sebuah ruangan, Titan sedang asyik bercumbu dengan seorang wanita cantik."TOK-TOK-TOK," terdengar ketukan pintu yang tergesa-gesa.Titan mengumpat keras, mend

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2100

    Chandra melontarkan kata-katanya dengan pasrah. Padahal semua ini baru permulaan, tapi sudah terasa sangat kejam. Dia tidak bisa membayangkan, apa lagi yang harus dihadapi manusia bumi ke depannya. Malam ini, semua berjalan dengan tenang.Keesokan harinya. Chandra berdiri di depan Istana Kekaisaran Negara Naga ketika hujan hitam masih turun dari langit dengan intensitas yang lebih ringan. Tanah sudah ditutupi dengan air berwarna hitam dan samar-samar terlihat kabut dari air itu yang membumbung dan berkumpul di langit. Sayangnya, kabut itu tidak hilang dengan cepat dan akhirnya membuat langit terlihat suram dan gelap. Chandra hanya berdiri di depan aula sambil melihat air hitam di tanah dan awan hitam di atas langit. Dia bisa merasakan getaran kabut hitam di dalam tubuhnya. Pori-pori di tubuhnya meregang dan dia mulai menyerap kabut hitam ke dalam tubuhnya tanpa terlihat. Hal ini membuat kekuatan fisiknya meningkat, sekalipun peningkatannya tidak terlalu cepat. Chandra sadar kalau h

  • Jenderal Naga   Bab 2099

    Chandra terus berada di Negara Naga sepanjang hari dengan raut wajah cemas ketika mendengar informasi dari seluruh dunia. Sampai akhirnya, hujan hitam kembali turun di sore hari. Keadaan seluruh jalanan tampak sepi, tidak ada satu pun orang yang berani keluar rumah setelah hujan hitam tadi malam. Untung saja, hujan hitam sore ini sifatnya tidak terlalu merusak seperti hujan hitam tadi malam. Di sebuah kota tertentu yang berada di Someria. Air di saluran bawah tanah sudah tampak menghitam. Ada banyak tikus yang mati di selokan dan bangkainya terapung di sana.Di sebuah sudut kota, seekor tikus raksasa muncul dengan panjang hampir setengah meter dan gigi bertaring. Ini adalah tikus yang bermutasi karena terkena hujan hitam. Virus yang tidak dikenal memasuki tubuh tikus dan membuat tubuhnya bermutasi menjadi sangat kuat. Tikus itu melompat dengan cepat dan muncul beberapa meter jauhnya masuk ke dalam selokan. Tubuhnya mengenai selokan dan langsung membuat retakan di dinding selokan. D

  • Jenderal Naga   Bab 2098

    Nova menggenggam Chandra dengan kencang. Dia ingin selalu bersama Chandra melewati berbagai rintangan dan masa-masa tersulit bagi umat manusia bumi. Dia juga yakin, semuanya pasti akan berlalu dan kembali baik seperti sedia kala. “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Mereka berdua pergi tanpa membawa Weni dan meninggalkan putri kecil mereka bersama keluarga Kurniawan di Rivera. Karena menurut mereka, keadaan Someria saat ini masih terbilang cukup aman, jadi Weni tidak akan berada dalam bahaya untuk sementara waktu. Walaupun mereka enggan untuk meninggalkan Weni, sayangnya mereka tidak memiliki waktu untuk mengurus Weni. Keesokan harinya. Chandra dan Nova sudah tiba di Negara Naga. Aula utama Istana Kekaisaran Negara Naga.Chandra memunculkan Istana Abadi lalu memanggil Arya, Paul serta Maggie yang berada di dalamnya. Selain itu, Chandra juga memanggil Delappan Naga Langit, Alex Gondo, Sandra dan yang lainnya. Puluhan pejabat tinggi Negara Naga saat ini berkumpul di aula utama.

  • Jenderal Naga   Bab 2097

    Retakan yang muncul di langit terhubung dengan 3000 dunia yang tersegel. Para utusan hebat dari 3000 dunia lain muncul dari dalam retakan dan turun ke bumi. Raut wajah Chandra seketika berubah sangat serius setelah melihat peristiwa ini. Akhirnya, akhir dunia telah tiba. “Sayang.”Nova dan Chandra berdiri di halaman rumah. Dia langsung menggenggam tangan suaminya setelah melihat kemunculan sosok dari dalam retakan. Kemudian dia berkata dengan raut wajah khawatir, “Ada banyak prajurit utusan yang muncul di bumi. Hal ini pastinya bukanlah suatu pertanda baik bagi bumi.”Chandra menghela napas panjang lalu berkata, “Tidak ada cara lain dalam menghadapi semua ini. Kita hanya bisa maju selangkah demi selangkah.”Chandra sudah tahu sejak lama kalau hari ini akan tiba. Sebenarnya, dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi hari ini. Namun, dia sadar kalau semua persiapannya hanyalah sia-sia belaka setelah hari akhir ini benar-benar tiba di depan matanya. “Bagaimana ini? Apa yang

  • Jenderal Naga   Bab 2096

    “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berdiri hendak masuk ke dalam rumah. Namun, tiba-tiba saja hujan turun dan air hujan menetes di wajahnya. Chandra mengulurkan tangannya dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Air hujan yang ada di telapak tangannya berwarna hitam. “Hujan hitam?”Chandra menatap langit gelap dengan ekspresi yang sangat serius. “Apa harinya sudah tiba?”Duar!Petir menyambar menembus awan. Srrr!Hujan turun dengan derasnya. Hujan ini berwarna hitam dan jatuh ke tanah sampai membuat sebagian tanah terkorosi disertai dengan kabut berwana hitam. “Ini?”Nova juga tidak kalah terkejutnya. Dia menyentuh wajahnya yang basah karena air hujan. Dia bisa melihat dengan jelas kalau air hujan yang turun berwarna hitam. Walaupun Nova adalah salah satu prajurit terkuat di bumi, dia masih bisa merasakan kalau air hujan hitam yang jatuh ke bumi bersifat korosi.“Sayang, apakah hujan hitam ini adalah malapetaka pertama yang akan muncul seperti yang kamu cerit

  • Jenderal Naga   Bab 2095

    Si penjaga muncul dan memberikan kabar buruk bagi Chandra. Bumi akan dilanda malapetaka yang pertama dan menyebabkan kematian sepertiga manusia bumi yang berjumlah miliaran. Chandra sangat sedih setelah mendengarnya. Dia juga tidak tahu, apa yang akan terjadi setelah bencana pertama terjadi. Akhirnya, dia pergi menuju kediaman keluarga Kurniawan dengan perasaan sedih. Dia mendengar suara tawa dan obrolan riang dari dalam rumah sebelum dia masuk. Keluarga itu sepertinya sedang makan siang bersama. Tidak lama kemudian, seseorang membukakannya pintu setelah Chandra menekan bel. Orang yang membukakan pintu adalah Leon Kurniawan. Dia sempat tertegun sejenak ketika melihat sosok Chandra lalu dia berkata dengan gugup, “Cha ... Chandra, kamu sudah kembali? Silakan masuk.”“Kakek, Chandra sudah pulang. Nova, Chandra pulang!” seru Leon dengan suara yang menggema di seluruh penjuru ruangan. Seluruh keluarga Kurniawan langsung berdiri. Kemudian seorang gadis kecil dengan pakaian yang cantik b

  • Jenderal Naga   Bab 2094

    Dia tidak tahu kalau orang-orang yang akan muncul kali ini adalah para prajurit utusan yang hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan Anak Dewa maupun Dusky. Dia juga tidak tahu kalau bencana besar pertama akan segera menghampiri bumi. Saat ini, Chandra sedang berada di dalam pesawat menuju Rivera. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di area militer Rivera. Dia bergegas turun dan keluar dari area militer untuk pergi menuju ke kediaman keluarga Kurniawan. Namun, sosok seorang perempuan tiba-tiba saja menghalangi langkah Chandra. Perempuan itu mengenakan gaun putih dengan rambut hitam panjang. Dia berdiri membelakangi Chandra. Kemudian perempuan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang cantik dan lembut. Chandra cukup terkejut lalu berkata, “Kak Penjaga? Kenapa Kakak ada di sini?”Sosok perempuan itu adalah Si Penjaga Pustaka Agung yang sedang menatap Chandra dalam lalu berkata, “Aku ke sini karena ada hal yang ingin kusampaikan padamu.”“Katakan saja, Kak,” balas Chandra dengan

  • Jenderal Naga   Bab 2093

    Niskala adalah dunia pertama yang disegel dengan ukuran yang jauh lebih besar dari bumi. Seorang laki-laki tua sedang duduk di atas sebuah kursi kayu yang berada di depan sebuah rumah kayu di Niskala. Dia adalah manusia terkuat di Niskala dengan banyak gelar yang disematkan padanya yang juga merupakan guru dari Anak Dewa. Dia jugalah yang menciptakan jurus Pedang 4 Musim. Ada yang memanggilnya dengan sebutan Suhu 4 Musim, ada juga yang memanggilnya Orang Tua 4 Musim. Dia duduk di atas sebuah kursi kayu dan di depannya berdiri seorang pemuda berusia sekitar 25-26 tahun. Pemuda itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dengan pedang di punggungnya.“Lampu jiwa Anak Dewa sudah padam. Itu artinya, dia sudah mati,” ujar Suhu 4 Musim.Kemudian dia kembali berkata dengan raut wajah marah, “Aku tidak tahu apa yang dilaluinya di bumi, tapi Anak Dewa adalah muridku yang paling kusayangi. Aku bisa merasakan akan muncul suatu keberuntungan di bumi, selain itu segel mereka juga akan segera terlepas.

  • Jenderal Naga   Bab 2092

    Basita bisa memiliki keempat segel itu karena dia adalah manusia paling tua yang ada di bumi saat ini dan makhluk dari dunia lain sama sekali tidak berpikir akan kemungkinan hal seperti itu. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk lalu mengambil keempat segel itu. “Apa rencanamu sekarang?” tanya Basita sambil menatap Chandra serius. Kemudian Chandra berkata, “Nova membawa Weni ke Rivera. Aku sangat sibuk sampai tidak sempat menghabiskan waktu bersama anakku selama beberapa tahun belakangan. Aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama putriku di Rivera. Lagi pula, makhluk dunia lain juga tidak akan berani mengganggu manusia untuk sementara waktu.”“Beristirahatlah dulu. Kamu sudah terlalu sibuk selama bertahun-tahun,” balas Basita bijak. Pertemuannya dengan Basita kali ini, tidak sesuai dengan dugaannya. Pada awalnya, dia berencana untuk langsung menghancurkan para makhluk dari dunia lain yang berada di Kota Dusky setelah berdiskusi dengan Basita. Namun, Basita justru melarangnya.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status