Chandra kembali ke tepi pulau dan duduk di atas sebongkah batu besar, memandangi gelombang yang terus-menerus menghantam pantai di bawahnya. Pikirannya melayang pada sosok aneh dari Lethran. Ketika pertama kali bertemu dengannya, sosok itu masih tampak waras dan dapat diajak berkomunikasi. Namun, saat Chandra kembali ke gua untuk kedua kalinya, keadaan berubah. Pada awalnya sosok itu masih rasional, tetapi tiba-tiba saja dia seolah menjadi gila."Apakah mungkin dia terkontaminasi oleh darah naga seribu tahun yang lalu? Darah naga itu, seperti Darah Kura, mungkin bisa membuat seseorang kehilangan akal," Chandra merenung dalam pikirannya.Namun, teori ini tampak tidak masuk akal baginya. Klan Darah juga berasal dari darah naga, tetapi mereka tidak kehilangan akal. Jika bukan karena kehilangan akal, lalu mengapa orang-orang di pulau itu tiba-tiba menyerangnya? Apakah dia tanpa sadar menyentuh sesuatu yang menjadi pantangan bagi sosok itu? Chandra mencoba mencerna semuanya, tetapi tetap ti
Nova pulih dengan sangat cepat. Dalam setengah hari, ingatannya kembali, dan kekuatannya pun pulih sepenuhnya. Kini, kekuatannya telah mencapai puncak Tangga Langit Enam. Namun, sebagian besar energi dari darah yang dia minum belum terserap sepenuhnya. Nova baru menyerap kekuatan dari Darah Kura dan sebagian kecil dari darah yang diberikan oleh Basita. Dari darah Basita, dia baru menyerap kurang dari sepersepuluhnya. Jika dia berhasil menyerap semuanya, kekuatannya bisa mencapai Tangga Langit Sembilan.Sementara itu, di Rivera, di sebuah vila, Robi sedang duduk di sofa, memijat pelipisnya dengan lembut. Seorang pria datang dan berlutut di depannya, melapor, "Pak, baru saja ada kabar bahwa di rumah keluarga Kurniawan terdeteksi aura yang sangat menakutkan.""Oh? Keluarga Kurniawan?" Robi segera tersadar dari lamunannya dan berkata, "Baiklah, aku akan memeriksanya sendiri."Robi segera berangkat menuju rumah keluarga Kurniawan. Saat dia tiba, Nova sudah pulih sepenuhnya. Dia juga telah m
Nova terkejut dan berseru, "Benarkah itu?"“Hampir bisa dipastikan,” jawab Robi. “Aku telah meneliti naskah-naskah kuno dan menemukan bahwa Rintoku pertama kali muncul 1.800 tahun yang lalu, dan pemimpinnya pada waktu itu juga disebut Basita. Aku tidak percaya ini hanya kebetulan.”Ekspresi Robi tampak serius. Sejak mengetahui bahwa Basita memberikan darah dari makhluk legendaris, kecurigaannya semakin kuat. Kini, setelah Basita memberikan darah yang tidak kalah kuat dari Darah Kura, Robi menduga kuat bahwa itu adalah Darah Krylin. Dia berspekulasi bahwa 1.800 tahun yang lalu, Basita memburu Krylin dan mendapatkan darahnya, yang memberinya usia panjang dan kekuatan luar biasa."Nova, simpanlah darah naga ini baik-baik. Sekarang kau sudah memiliki Darah Kura, Darah Krylin, dan sekarang Darah Naga. Kau memiliki darah dari tiga makhluk legendaris. Aku tidak tahu apakah Darah Krylin dan Darah Naga ini akan membantumu bertahan hidup lebih lama, tapi setidaknya mereka akan meningkatkan kekua
Saat ini, Chandra kembali ke pulau di mana Lethran berada. Chandra bisa merasakan kalau sebenarnya, manusia berbulu itu tidaklah jahat. Namun kemungkinan besar, orang itu sudah dirasuki oleh sesuatu yang membuat dirinya seperti itu, sama halnya seperti Nova yang dirasuki oleh Darah Kura. Namun, Nova masih bisa menekan kekuatan jahat di dalam tubuhnya karena dia memiliki metode pemeliharaan tubuh, sedangkan manusia berbulu ini sepertinya tidak menguasai ilmu tersebut. Oleh karena itu, Chandra kembali datang ke pulau terpencil untuk memeriksa analisanya ini. Selain itu, dia juga ingin menanyakan perihal naga kepada orang tersebut. Karena Chandra yakin, orang berbulu itu pasti mengetahui tentang keberadaan naga. Kemampuan Chandra untuk bisa menyelamatkan nyawa Nova sekarang, berada di tangan orang berbulu itu. Chandra berhasil memulihkan setengah dari energinya setelah dua hari berlalu. Chandra juga tidak terburu-buru untuk menemui manusia berbulu itu sesampainya dia di pulai terpencil
“Darah Phoenix? Apa ini Darah Phoenix asli?” tanya Nova terkejut. “Benar, itu adalah Darah Phoenix asli,” jawab Jamal sambil mengangguk. “Lalu, siapa kamu? Kenapa Darah Phoenix bisa ada di tanganmu? Selain itu, kenapa kamu memberikan Darah Phoenix yang berharga ini padaku?” tanya Nova lagi bingung. “Sebenarnya, aku tidak ingin memberikan Darah Phoenix itu kepadamu. Darah Phoenix adalah hal yang sangat langka dan hanya tersisa sedikit saja di dunia ini. Selain itu, Darah Phoenix bisa membuat orang yang meminumnya hidup dalam keabadian. Sebenarnya, aku tidak ingin memberikannya padamu, tapi ayahku yang menyuruhku untuk melakukannya,” jawab Jamal jujur. “Memangnya siapa ayahmu?”“Namaku Jamal dan kamu bisa memanggil ayahku sebagai Raja Januar.”“Apa?”Nova kembali terkejut ketika Jamal menyebutkan nama Raja Januar lalu dia kembali bertanya, “Apa yang kamu katakan tadi? Jadi, ayahmu adalah Raja Januar yang berhasil membunuh Kura Sakti ribuan tahun yang lalu?”Bagaimana mungkin Nova tid
Di sebuah pulau terpencil di mana Lethran berada. Chandra membutuhkan waktu beberapa hari untuk memulihkan seluruh energi sejati yang dihabiskannya untuk menggunakan Rahasia 14 Pedang. Proses pemulihan ini membuatnya cukup tertekan karena dia tidak bisa melakukannya hanya dalam sekejap mata. Proses ini tentu saja tidak membutuhkan waktu selama ini kalau saja dia memiliki pil pemulihan diri. Kejadian ini membuat Chandra memutuskan kalau dirinya akan mempelajari ilmu pengobatan kuno dengan lebih mendalam guna menyempurnakan ramuan untuk memulihkan energi dengan cepat setelah dia kembali ke Rivera, Someria. Chandra mengambil Pedang Naga Pertamanya setelah dia selesai memulihkan kekuatan lalu berjalan dengan hati-hati menuju Lethran. Tidak lama kemudian, dia pun sudah berada di Lethran. Namun kali ini, Chandra tidak berani bersikap gegabah dengan langsung masuk ke dalam gua yang berada di sana. Dia belajar dari pengalaman sebelumnya dan mulai mencari cara untuk memancing manusia berbul
“Oh, iya!” seru Chandra teringat akan sesuatu. Manusia berbulu yang membawanya ke sini pasti familier dengan tulisan yang ditulis ribuan tahun ini. Selain itu, Chandra juga mengerti makna dari tulisan ini. Jadi, kenapa Chandra tidak berkomunikasi menggunakan tulisan ini dengan si manusia berbulu itu? Chandra bergegas mengeluarkan Pedang Naga Pertama miliknya. Namun, si manusia berbulu langsung melangkah mundur dan seketika aura penuh keganasan terlihat memancar keluar dari dalam tubuhnya. Rambut panjangnya tampak berdiri tegak diikuti dengan matanya yang berubah warna menjadi merah darah. Chandra terpana ketika melihat perubahan tubuh si manusia berbulu. Sebenarnya, tujuan Chandra mengeluarkan pedangnya adalah untuk menulis kata-kata di atas tanah. Namun, dia tidak menyangka kalau si manusia berbulu akan salah paham padanya dan menganggap kalau Chandra ingin menyerangnya. Chandra tidak lagi berani untuk tetap tinggal di tempat setelah terakhir kali dirinya diserang oleh manusia ber
Chandra memperhatikan seni bela diri yang tertulis di atas dinding batu dengan serius. Seni bela diri di sini terbagi atas dua bagian, bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas secara garis besar terdiri dari kekuatan batin dan mental. Seni bela diri ini disebut dengan Langit dan Bumi. “Metode ini dikenal dengan sebutan metode Semesta yang terdiri dari energi langit dan bumi.”“Siapa pun yang ingin mempraktikkan metode ini harus mempelajari kedua energi tersebut, yaitu energi langit dan bumi. Karena energi itu adalah dua energi yang saling melengkapi satu sama lain dan akan membentuk satu kesatuan yang utuh.”Chandra memperhatikan seni bela diri yang tertulis di atas dinding batu dengan raut wajah serius. Sayangnya, apa yang tertulis di sini sudah terlalu dalam. Chandra hanya bisa memahami perkenalan singkat di bagian awal saja dan dia sama sekali tidak paham tentang apa yang tertulis di tingkat selanjutnya. Sebenarnya, bukan karena Chandra tidak mengerti akan arti dari tulisan itu.
Dia tidak tahu kalau orang-orang yang akan muncul kali ini adalah para prajurit utusan yang hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan Anak Dewa maupun Dusky. Dia juga tidak tahu kalau bencana besar pertama akan segera menghampiri bumi. Saat ini, Chandra sedang berada di dalam pesawat menuju Rivera. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di area militer Rivera. Dia bergegas turun dan keluar dari area militer untuk pergi menuju ke kediaman keluarga Kurniawan. Namun, sosok seorang perempuan tiba-tiba saja menghalangi langkah Chandra. Perempuan itu mengenakan gaun putih dengan rambut hitam panjang. Dia berdiri membelakangi Chandra. Kemudian perempuan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang cantik dan lembut. Chandra cukup terkejut lalu berkata, “Kak Penjaga? Kenapa Kakak ada di sini?”Sosok perempuan itu adalah Si Penjaga Pustaka Agung yang sedang menatap Chandra dalam lalu berkata, “Aku ke sini karena ada hal yang ingin kusampaikan padamu.”“Katakan saja, Kak,” balas Chandra dengan
Niskala adalah dunia pertama yang disegel dengan ukuran yang jauh lebih besar dari bumi. Seorang laki-laki tua sedang duduk di atas sebuah kursi kayu yang berada di depan sebuah rumah kayu di Niskala. Dia adalah manusia terkuat di Niskala dengan banyak gelar yang disematkan padanya yang juga merupakan guru dari Anak Dewa. Dia jugalah yang menciptakan jurus Pedang 4 Musim. Ada yang memanggilnya dengan sebutan Suhu 4 Musim, ada juga yang memanggilnya Orang Tua 4 Musim. Dia duduk di atas sebuah kursi kayu dan di depannya berdiri seorang pemuda berusia sekitar 25-26 tahun. Pemuda itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dengan pedang di punggungnya.“Lampu jiwa Anak Dewa sudah padam. Itu artinya, dia sudah mati,” ujar Suhu 4 Musim.Kemudian dia kembali berkata dengan raut wajah marah, “Aku tidak tahu apa yang dilaluinya di bumi, tapi Anak Dewa adalah muridku yang paling kusayangi. Aku bisa merasakan akan muncul suatu keberuntungan di bumi, selain itu segel mereka juga akan segera terlepas.
Basita bisa memiliki keempat segel itu karena dia adalah manusia paling tua yang ada di bumi saat ini dan makhluk dari dunia lain sama sekali tidak berpikir akan kemungkinan hal seperti itu. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk lalu mengambil keempat segel itu. “Apa rencanamu sekarang?” tanya Basita sambil menatap Chandra serius. Kemudian Chandra berkata, “Nova membawa Weni ke Rivera. Aku sangat sibuk sampai tidak sempat menghabiskan waktu bersama anakku selama beberapa tahun belakangan. Aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama putriku di Rivera. Lagi pula, makhluk dunia lain juga tidak akan berani mengganggu manusia untuk sementara waktu.”“Beristirahatlah dulu. Kamu sudah terlalu sibuk selama bertahun-tahun,” balas Basita bijak. Pertemuannya dengan Basita kali ini, tidak sesuai dengan dugaannya. Pada awalnya, dia berencana untuk langsung menghancurkan para makhluk dari dunia lain yang berada di Kota Dusky setelah berdiskusi dengan Basita. Namun, Basita justru melarangnya.
Sandra bergegas pergi setelah mencium Chandra, sedangkan Chandra hanya bisa memegang wajahnya dengan ekspresi pasrah. Dia juga memutuskan untuk pergi sambil memikirkan perkataan Sandra. Sekarang, dia harus mencari uang untuk memastikan perkembangan Negara Naga tidak terhambat. Namun, uang kertas di berbagai negara tidak lagi berharga dan sudah digantikan dengan emas. Chandra tiba-tiba teringat dengan harta karun yang dikubur oleh Alex Gondo. Harta karun itu adalah harta yang dikumpulkan oleh Alex setelah dia mendirikan organisasi pembunuh. Sebagian besar harta karun itu berbentuk emas, jadi seharusnya Negara Naga bisa terselamatkan jika menggunakan tumpukan emas milik Alex tersebut. Chandra bergegas menemui Alex Gondo dan memberitahunya tentang masalah ini. Kemudian Chandra meminta Alex untuk mengirim orang agar bisa mendapatkan emas tersebut di Someria. Chandra memutuskan pergi ke Gunung Rinto pada malam hari setelah selesai mengatur masalah emas. Keesokan paginya, Chandra sudah t
Bagaimana mungkin Chandra tidak mengerti maksud dari perkataan Sandra? Namun, Chandra tidak terlalu memedulikannya. Dia lebih memilih untuk tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan mereka dengan berkata, “Aku akan mencari cara untuk mengatasi masalah uang sekaligus mengumpulkan cukup dana dalam waktu sesingkat mungkin. Kita tidak lagi punya banyak waktu, jadi kita harus menyempurnakan Negara Naga secepat mungkin. Oh iya, bagaimana dengan urusan pangan?”Sandra langsung menghela napas lalu berkata setelah menenangkan diri, “Ya, semuanya sedang dipersiapkan. Negara Naga sudah bekerja sama dengan Someria selama bertahun-tahun dalam industri pertanian. Ditambah lagi, dengan bangkitnya energi spiritual langit dan bumi yang berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian. Sekarang, Negara Naga sudah memiliki cadangan makanan untuk menghidupi 300 juta penduduk selama 10 tahun ke depan.”Namun, Chandra justru berkata, “Tidak cukup! Masih jauh dari kata cukup! Bagaimanapun juga, makanan adalah fo
Empat ratus ribu pasukan jauh melampaui apa yang dibayangkan Chandra sebelumnya. Sebenarnya, Chandra berencana mengirimkan 100 ribu orang dengan tujuan untuk mempercepat proses pelatihan mereka di dalam Ruang Waktu. Namun sekarang, jumlah mereka bertambah 300 ribu, jadi Ruang Waktu pastinya tidak akan cukup untuk menampung mereka semua. “Kak Sasa, aku berencana untuk melatih pasukan itu di dalam Ruang Waktu. Apa mungkin mereka semua bisa masuk ke dalam Ruang Waktu?” tanya Chandra dengan perasaan khawatir. Namun, Sasa justru berkata dengan santainya, “Tidak ada yang tidak mungkin. Lagi pula, aku sudah melihat prasasti waktu yang membuatku mengerti beberapa peraturan yang tertulis di sana. Aku mungkin bisa membuat formasi waktu dengan caraku. Walaupun formasi itu tidak akan membuat satu hari di bumi sama dengan sebulan di formasi waktu, tapi setidaknya aku bisa membuat satu hari sama dengan beberapa hari waktu sebenarnya.”“Mungkin?” tanya Chandra kesal. Entah mengapa, Chandra merasa
“Aku sudah menduganya. Istana Abadi tidak mungkin menghilang begitu saja. Ternyata istana itu jatuh ke tanganmu, Bos,” ujar Paul terkejut. Maggie menatap Chandra dengan penuh rasa kagum lalu berkata, “Para prajurit dari dunia lain sedang menebak-nebak, siapa pemilik dari Istana Abadi. Mereka semua pasti tidak akan menyangka kalau ternyata kamu adalah pemiliknya.”Kemudian Chandra berkata, “Seluruh pasukan yang berjumlah seratus ribu orang itu pasti membutuhkan waktu untuk tiba ke sini karena mereka bergerak secara diam-diam. Jadi, aku akan mengajak kalian masuk ke Istana Abadi dan melihat-lihat keadaan di dalam.”Chandra melambaikan tangannya dengan santai lalu pintu gerbang Istana Abadi dengan cepat terbuka. Dia melangkah masuk ke dalam Istana Abadi yang diikuti oleh tiga orang lainnya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga muncul di puncak gunung. Gunung itu sangat besar dan dipenuhi dengan berbagai macam buah ajaib serta aroma memikat yang memenuhi udara. Selain itu, mereka juga bis
“Prasasti yang ada di Jalan waktu?” tanya Chandra bingung karena dia tidak tahu benda apa itu. Sasa dengan cepat berusaha menjelaskan setelah melihat raut wajah bingung Chandra dengan berkata, “Kamu tidak perlu tahu benda apa itu sekarang. Aku hanya akan pergi melihatnya sebentar kalau kamu setuju. Lagi pula, kamu tidak akan mendapat kerugian apa pun kalau menyetujuinya.”Chandra sempat takut ditipu oleh Sasa, tapi dia langsung bernapas lega setelah mendengar penjelasan Sasa lalu berkata, “Oke, aku setuju.”“Aku juga setuju membantumu untuk membentuk pasukan yang tak terkalahkan,” balas Sasa sambil tersenyum lalu menghilang dalam sekejap mata. “Chandra, aku tidak menyangka kalau kamu bisa menjadi penguasa Istana Abadi ini,” puji Arya sambil mengacungkan ibu jarinya.Chandra ikut tersenyum dan berkata, “Bukan hal sulit untuk membentuk pasukan tak terkalahkan selama ada Istana Abadi ini. Aku juga bisa menyelesaikan berbagai masalah sulit, sekalipun kiamat sudah tiba.”“Kalau begitu, ki
Maggie mengangguk lalu berkata, “Baik, aku akan mengurusnya.”Chandra cukup tenang dengan bantuan Maggie. Selain itu, dia juga memiliki banyak bahan obat ajaib dan Ruang Waktu di istana Abadi. Selain itu, dia masih memiliki sisa waktu 4 tahun sebelum segel di buka. Chandra yakin, dia pasti mampu membangun pasukan yang tak terkalahkan dalam kurun waktu 4 tahun. “Kalau begitu, rapat sampai di sini dulu.”Chandra memutuskan untuk berhenti sejenak. Kemudian orang-orang mulai meninggalkan aula satu per satu. *** Di halaman belakang istana. Chandra dan Arya duduk di kursi batu. “Chandra, keadaan bumi semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, semakin banyak prajurit dari dunia lain yang datang ke bumi. Kalau terus begini, cepat atau lambat bumi bisa benar-benar hancur,” ujar Arya dengan nada cemas. Chandra tersenyum lalu berkata, “Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah ini. Kita hanya perlu menghadapi mereka kalau memang mereka datang menyerang kita.”Arya menatap Ch