"Senior," ujar Maniso dengan penuh hormat ketika melihat seseorang yang datang."Halo Pak Basito," kata Maggie sambil memberi salam.Orang yang datang bukanlah sembarang orang; dia adalah Basito, pemimpin dari Rintoku, sebuah kekuatan netral di dunia seni bela diri kuno. Setiap pemimpin Rintoku dikenal sebagai Basito.Maniso bertanya, "Senior, apa yang sebenarnya terjadi?"Basito melihat ke arah Chandra yang duduk bersila di depannya, menghela napas, dan berkata, "Ini adalah urusan internal keluarga Atmaja."Maggie memandang Basito. Dia tahu pria di hadapannya adalah pemimpin Rintoku. Jaringan intelijen Rintoku menyebar di seluruh dunia, sebuah jaringan yang telah dibangun sejak seribu tahun yang lalu, yang sekarang ini sangat luas; bisa dibilang tidak ada yang tidak diketahui oleh Rintoku."Pak Basito, jangan membuat kami penasaran. Tolong beritahu kami," desak Maggie, tidak sabar ingin mengetahui semuanya. Namun, Basito tidak menjawab. Informasi yang dia miliki sangat mengejutkan dan
Bab 1566"Mengenai musibah ini dan itu, sungguh sangat misterius." Maniso tidak begitu percaya. Maggie juga kurang yakin."Ah," Basito menghela nafas ringan, "Semuanya akan berantakan."Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tidak tahu apakah keadaan akan menjadi tak terkendali.Langit perlahan mulai cerah. Semakin banyak orang yang muncul di Gunung Langit. Setelah fajar, lebih dari tiga puluh orang sudah berada di puncak Gunung Langit. Para pejuang ini adalah yang terbaik di dunia seni bela diri kuno, mereka semua ingin menyaksikan pertarungan legendaris ini. Mereka ingin melihat seberapa jauh kekuatan Ketua Langit Mistika, ingin melihat seberapa kuat Ronald setelah menyerap energi sejati Chandra dan banyak pejuang lain dari dunia seni bela diri kuno.Matahari semakin tinggi. Tak lama kemudian, jam 10 pagi tiba. Segera setelah jam 10 lewat, di kaki Gunung Langit, seorang pria berjalan perlahan. Dia mengenakan setelan jas dan membawa pedang panjang. Langkahnya tampak lam
"Kadir, kamu ingin menghentikanku?" Ronald memandang Kadir yang muncul dengan ekspresi muram, berkata, "Kalau begitu, aku akan membunuhmu dulu. Aku ingin melihat, sejauh mana kemampuanmu."Kadir, dengan satu tangan di belakang punggung dan satu tangan membuat isyarat untuk memulai, berkata, "Silakan lakukan seranganmu." Pada saat itu, Chandra perlahan berdiri. "Kak Kadir, ini adalah urusan internal keluarga Atmaja, tidak perlu kau turun tangan."Kadir berbalik dan melihat Chandra dengan ekspresi cemas, bertanya, "Chandra, bagaimana keadaanmu?" Chandra melambaikan tangannya pelan, berkata, "Tidak apa-apa." "Kamu, bukankah energi sejatimu sudah terserap habis?" ujar Kadir.Chandra tersenyum tipis, berkata, "Siapa bilang bahwa setelah energi sejati diserap, kekuatan tidak bisa dipulihkan?"Melihat senyum di wajah Chandra, Kadir merasa lega. Dia melangkah pergi ke tempat yang lebih jauh, berdiri di luar area pertempuran, mengamati Chandra dan Ronald di medan pertarungan. Chandra berdiri
Seorang wanita seharusnya dicintai dan dimanjakan, bukan berkelahi dengan pedang di luar rumah. Sejak Chandra mengetahui identitas sebenarnya Nova, dia menyadari bahwa selama ini Nova telah melakukan banyak hal di belakang layar untuk membantunya. Memikirkan hal ini, dia merasa sangat terharu. Namun, sekarang saatnya itu semua berakhir. Dia tidak akan membiarkan Nova mengangkat senjata lagi untuk berjuang di luar."Sayang, minggir, hari ini aku akan membunuh Ronald," kata Nova, aura kuat menyelimuti dirinya. Pedang Keji Sejati di tangannya memancarkan kilauan yang mengerikan. Nova sangat cantik, namun wajahnya dingin. Dia menatap Ronald dengan tajam, tubuhnya berkedip, dan dalam sekejap muncul di depan Ronald, sementara Pedang Keji Sejati sudah diayunkan."Cari mati," ujar Ronald dengan wajah gelap. Dia dengan cepat mengangkat pedangnya untuk bertahan.CLANG! Pedang di tangan Ronald bertabrakan dengan Pedang Keji Sejati. Bayangan pedang dari Pedang Keji Sejati menghantam pedang Ronald
Dalam waktu singkat, Ronald telah menjadi begitu kuat. Rupanya, selama ini, dia telah menyerap energi sejati banyak orang, itulah sebabnya kekuatannya meningkat pesat. "Matilah," gumam Ronald, penuh niat membunuh. Nova terlalu kuat, dia adalah rintangan terbesar bagi ambisinya untuk mendominasi dunia, bahkan lebih besar daripada ancaman Robi. Hari ini Nova harus mati. Saat kata "mati" terucap, aura kuat meledak dari tubuhnya, dan dia mengambil inisiatif untuk menyerang.Pertarungan menjadi semakin intens. Dalam sekejap, keduanya telah bertukar ratusan serangan. Meski belum ada pemenang, Chandra memperhatikan bahwa aura Nova mulai melemah. Dari kejauhan, Robi juga mengamati dengan cemas. Begitu melihat tanda-tanda pelemahan aura Nova, dia berkata dengan alis berkerut, "Apa yang terjadi? Bukankah Nova seharusnya semakin kuat dalam pertarungan? Mengapa sekarang, auranya tampak melemah?""Apa mungkin dia sudah sepenuhnya menyerap Darah Kura dan mengubahnya menjadi kekuatannya sendiri, t
Gerakan Chandra begitu cepat sehingga Ronald tidak sempat bereaksi. Kekuatannya luar biasa, membuat Ronald memuntahkan darah. Semua orang terkejut melihat kemampuan Chandra yang sebenarnya.Saat ini, Ronald jelas merupakan salah satu orang paling menakutkan di Someria. Di seluruh negeri, tidak banyak yang bisa mengalahkannya. Namun, sebelumnya dikatakan bahwa Chandra kehilangan semua energi sejatinya yang diserap Ronald. Bagaimana mungkin dalam waktu setengah bulan, Chandra sudah pulih dan bahkan lebih kuat?Sebenarnya, bukan kecepatan Chandra yang terlalu cepat. Tingkat kekuatan Chandra sekarang berada di puncak Tingkat Tangga Langit Lima, hampir mencapai Tangga Langit Enam. Ronald juga berada di Tingkat Tangga Langit Lima. Secara kekuatan, perbedaan mereka tidak besar. Hanya saja Ronald lengah. Dia hanya menganggap Nova sebagai lawannya, tidak menyangka Chandra telah pulih dan menjadi sangat kuat. Kelengahan inilah yang membuatnya terluka.Ronald hampir terjatuh. Setelah berdiri tega
Tidak ingin bertarung lagi, Ronald segera melarikan diri. SWOOSH!Dari kejauhan, Nova terus mengamati pertarungan. Melihat Ronald melarikan diri, dia segera bergerak dengan kecepatan tinggi dan muncul di depan Ronald, menghalangi jalannya.“Mau pergi ke mana?” Nova berkata dengan wajah dingin. “Karena sudah datang, jangan harap bisa pergi. Gunung Langit ini akan menjadi tempat pemakamanmu.”Dia mengangkat Pedang Keji Sejati dan dengan satu tebasan, muncul sinar pedang sepanjang seratus meter. Ronald segera menghindar.BOOM! Sinar pedang itu menghantam tanah, menyebabkan gempa hebat. Seluruh Gunung Langit mulai runtuh. Chandra menghampiri Ronald dan menggunakan Pukulan Sepuluh Tangan Aryani, membuat bayangannya memenuhi langit, begitu pula dengan bekas telapak tangannya. Dalam sekejap, Ronald terkena banyak pukulan. Sekarang dia tampak sangat kacau, tidak lagi sombong atau berlagak tak terkalahkan seperti sebelumnya.Nova menyerang lagi. Ronald dengan tergesa-gesa melarikan diri. Di ba
Orang bertopeng yang menyandera Sonia melukai Sonia, mendorongnya jatuh, lalu menarik Ronald yang terluka oleh Jarum 81 Penghancur dan melarikan diri dengan cepat. Nova mengejar mereka. Dia tahu bahwa Ronald pasti akan mati setelah terkena Jarum 81 Penghancur. Namun, orang yang menyelamatkan Ronald itu pasti sekutu Ronald, dan dia juga harus mati.Sementara itu, Chandra berlari cepat menuju Sonia. Saat dia tiba, Sonia terbaring di tanah, berlumuran darah yang terus mengalir dari mulutnya. Chandra mengangkat tubuh Sonia dan melihat punggungnya yang terluka parah, penuh darah dan daging yang tercabik-cabik. Panik, Chandra segera memeriksa denyut nadinya. Ekspresinya semakin serius."Bagaimana?" Robi muncul tepat waktu dan berkata, "Minggir, biar aku yang menangani."Chandra, yang tanpa Jarum 81 Langit, merasa keahliannya dalam pengobatan sangat berkurang. Tanpa ragu, dia memberi jalan. Robi dengan cepat memeriksa luka Sonia, kemudian menggerakkan energi sejati, menempelkan telapak tangan
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di