Share

Bab 1568

Penulis: Angin
Seorang wanita seharusnya dicintai dan dimanjakan, bukan berkelahi dengan pedang di luar rumah. Sejak Chandra mengetahui identitas sebenarnya Nova, dia menyadari bahwa selama ini Nova telah melakukan banyak hal di belakang layar untuk membantunya. Memikirkan hal ini, dia merasa sangat terharu. Namun, sekarang saatnya itu semua berakhir. Dia tidak akan membiarkan Nova mengangkat senjata lagi untuk berjuang di luar.

"Sayang, minggir, hari ini aku akan membunuh Ronald," kata Nova, aura kuat menyelimuti dirinya. Pedang Keji Sejati di tangannya memancarkan kilauan yang mengerikan. Nova sangat cantik, namun wajahnya dingin. Dia menatap Ronald dengan tajam, tubuhnya berkedip, dan dalam sekejap muncul di depan Ronald, sementara Pedang Keji Sejati sudah diayunkan.

"Cari mati," ujar Ronald dengan wajah gelap. Dia dengan cepat mengangkat pedangnya untuk bertahan.

CLANG! Pedang di tangan Ronald bertabrakan dengan Pedang Keji Sejati. Bayangan pedang dari Pedang Keji Sejati menghantam pedang Ronald
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1569

    Dalam waktu singkat, Ronald telah menjadi begitu kuat. Rupanya, selama ini, dia telah menyerap energi sejati banyak orang, itulah sebabnya kekuatannya meningkat pesat. "Matilah," gumam Ronald, penuh niat membunuh. Nova terlalu kuat, dia adalah rintangan terbesar bagi ambisinya untuk mendominasi dunia, bahkan lebih besar daripada ancaman Robi. Hari ini Nova harus mati. Saat kata "mati" terucap, aura kuat meledak dari tubuhnya, dan dia mengambil inisiatif untuk menyerang.Pertarungan menjadi semakin intens. Dalam sekejap, keduanya telah bertukar ratusan serangan. Meski belum ada pemenang, Chandra memperhatikan bahwa aura Nova mulai melemah. Dari kejauhan, Robi juga mengamati dengan cemas. Begitu melihat tanda-tanda pelemahan aura Nova, dia berkata dengan alis berkerut, "Apa yang terjadi? Bukankah Nova seharusnya semakin kuat dalam pertarungan? Mengapa sekarang, auranya tampak melemah?""Apa mungkin dia sudah sepenuhnya menyerap Darah Kura dan mengubahnya menjadi kekuatannya sendiri, t

  • Jenderal Naga   Bab 1570

    Gerakan Chandra begitu cepat sehingga Ronald tidak sempat bereaksi. Kekuatannya luar biasa, membuat Ronald memuntahkan darah. Semua orang terkejut melihat kemampuan Chandra yang sebenarnya.Saat ini, Ronald jelas merupakan salah satu orang paling menakutkan di Someria. Di seluruh negeri, tidak banyak yang bisa mengalahkannya. Namun, sebelumnya dikatakan bahwa Chandra kehilangan semua energi sejatinya yang diserap Ronald. Bagaimana mungkin dalam waktu setengah bulan, Chandra sudah pulih dan bahkan lebih kuat?Sebenarnya, bukan kecepatan Chandra yang terlalu cepat. Tingkat kekuatan Chandra sekarang berada di puncak Tingkat Tangga Langit Lima, hampir mencapai Tangga Langit Enam. Ronald juga berada di Tingkat Tangga Langit Lima. Secara kekuatan, perbedaan mereka tidak besar. Hanya saja Ronald lengah. Dia hanya menganggap Nova sebagai lawannya, tidak menyangka Chandra telah pulih dan menjadi sangat kuat. Kelengahan inilah yang membuatnya terluka.Ronald hampir terjatuh. Setelah berdiri tega

  • Jenderal Naga   Bab 1571

    Tidak ingin bertarung lagi, Ronald segera melarikan diri. SWOOSH!Dari kejauhan, Nova terus mengamati pertarungan. Melihat Ronald melarikan diri, dia segera bergerak dengan kecepatan tinggi dan muncul di depan Ronald, menghalangi jalannya.“Mau pergi ke mana?” Nova berkata dengan wajah dingin. “Karena sudah datang, jangan harap bisa pergi. Gunung Langit ini akan menjadi tempat pemakamanmu.”Dia mengangkat Pedang Keji Sejati dan dengan satu tebasan, muncul sinar pedang sepanjang seratus meter. Ronald segera menghindar.BOOM! Sinar pedang itu menghantam tanah, menyebabkan gempa hebat. Seluruh Gunung Langit mulai runtuh. Chandra menghampiri Ronald dan menggunakan Pukulan Sepuluh Tangan Aryani, membuat bayangannya memenuhi langit, begitu pula dengan bekas telapak tangannya. Dalam sekejap, Ronald terkena banyak pukulan. Sekarang dia tampak sangat kacau, tidak lagi sombong atau berlagak tak terkalahkan seperti sebelumnya.Nova menyerang lagi. Ronald dengan tergesa-gesa melarikan diri. Di ba

  • Jenderal Naga   Bab 1572

    Orang bertopeng yang menyandera Sonia melukai Sonia, mendorongnya jatuh, lalu menarik Ronald yang terluka oleh Jarum 81 Penghancur dan melarikan diri dengan cepat. Nova mengejar mereka. Dia tahu bahwa Ronald pasti akan mati setelah terkena Jarum 81 Penghancur. Namun, orang yang menyelamatkan Ronald itu pasti sekutu Ronald, dan dia juga harus mati.Sementara itu, Chandra berlari cepat menuju Sonia. Saat dia tiba, Sonia terbaring di tanah, berlumuran darah yang terus mengalir dari mulutnya. Chandra mengangkat tubuh Sonia dan melihat punggungnya yang terluka parah, penuh darah dan daging yang tercabik-cabik. Panik, Chandra segera memeriksa denyut nadinya. Ekspresinya semakin serius."Bagaimana?" Robi muncul tepat waktu dan berkata, "Minggir, biar aku yang menangani."Chandra, yang tanpa Jarum 81 Langit, merasa keahliannya dalam pengobatan sangat berkurang. Tanpa ragu, dia memberi jalan. Robi dengan cepat memeriksa luka Sonia, kemudian menggerakkan energi sejati, menempelkan telapak tangan

  • Jenderal Naga   Bab 1573

    Tubuh Nova mulai bermasalah. Darahnya telah sepenuhnya berubah menjadi Darah Kura. Pada awalnya, darah itu tampak menyatu sempurna dengan tubuhnya, bahkan memberikan kekuatan luar biasa. Namun, kini ketidakcocokan mulai muncul. Darahnya kehilangan kemampuan untuk beregenerasi, dan alirannya ke beberapa organ mulai terhambat. Nova harus memaksa darahnya tetap mengalir ke organ-organ pentingnya. Menurut perhitungannya sendiri, Nova hanya akan bertahan beberapa tahun lagi. Begitu organ-organ kekurangan pasokan darah atau jika dia kehilangan terlalu banyak darah, Nova akan segera mati. "Aku ... aku tidak apa-apa," kata Nova sambil menggelengkan kepala, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya.Nova tidak ingin memberitahu Chandra tentang kondisinya. Dia tidak ingin membuat Chandra khawatir. Satu-satunya keinginannya sekarang adalah agar Chandra bisa segera pensiun, dan dia bisa menggunakan sisa hidupnya yang terbatas untuk melahirkan seorang anak bagi Chandra, sehingga hidup mereka sebagai

  • Jenderal Naga   Bab 1574

    Gunung Langit telah hancur total. Tebingnya runtuh, dan akar-akar pohon berserakan di tanah. Sekitar setengah jam kemudian, Robi akhirnya berhenti. Ia perlahan-lahan meletakkan Sonia di tanah, membiarkannya berbaring miring.“Bagaimana?” Chandra segera bertanya, “Kakek, dia tidak apa-apa, ‘kan?”Robi berkata, “Untuk sementara lukanya sudah stabil, tidak akan mengancam nyawanya dalam waktu dekat. Tapi luka ini sangat parah. Dia membutuhkan waktu lama untuk beristirahat total dan harus terus-menerus menggunakan energi sejati untuk mempertahankan kehidupan di dalam tubuhnya. Jika tidak, dia bisa mati kapan saja.”Robi memandang Chandra sejenak dan melanjutkan, “Satu-satunya yang bisa menyelamatkannya adalah Jarum 81 Langit.”“Ya,” Chandra mengangguk pelan, “Aku akan segera mencari Jarum 81 Langit dan menyembuhkannya.”Sonia terluka karena Chandra dan Nova. Chandra merasa sedikit bersalah.“Baiklah, semuanya bubar,” Robi mulai memanggil para pendekar untuk pergi. Ia melihat sekeliling, mat

  • Jenderal Naga   Bab 1575

    Basita berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku membutuhkan sedikit darahmu.” Chandra tertegun.“Kamu mau darahku?”“Benar.”“Untuk apa darahku?”“Itu tidak perlu kamu tanyakan. Tidak banyak, hanya sedikit saja.”Sambil berbicara, dia mengeluarkan sebuah jarum suntik kecil dan memberikannya kepada Chandra. “Isi jarum suntik ini penuh. Jika kamu setuju, dalam tiga hari, aku akan memberimu informasi tentang Erwin.”Tanpa ragu, Chandra mengambil jarum suntik itu, menusukkannya ke lengannya, dan mengisi jarum suntik dengan darahnya, lalu menyerahkannya kepada Basita.“Baiklah, aku akan menunggu informasimu.”“Selamat tinggal,” kata Basita sambil membawa darah Chandra dan pergi.Setelah Basita pergi, Chandra merenung sejenak. Setelah beberapa lama, dia bertanya, “Maggie, kamu mengenal Basita?”Maggie mengangguk ringan, “Ya, aku mengenalnya.”Chandra bertanya lagi, “Dia orang seperti apa?”Maggie menjawab, “Aku sering ke Rintoku. Menurut pemahamanku, Basita adalah orang yang baik, sa

  • Jenderal Naga   Bab 1576

    Ronald adalah pion yang sangat berharga bagi Akasa. Meskipun Akasa tidak ingin kehilangannya, dia tidak bisa melakukan apa pun untuk menyelamatkan Ronald saat ini. Energi sejati yang dimiliki Ronald tidak boleh terbuang sia-sia.Ronald merasakan energinya menghilang dengan cepat. Dia panik dan ingin melawan, tetapi tubuhnya yang terluka parah dan berada di ambang kematian membuatnya sulit bahkan untuk berbicara, apalagi melawan.Ronald hanya bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana energi sejatinya hilang. Energi sejati Ronald sangat kuat dan besar, sehingga Akasa membutuhkan waktu satu jam penuh untuk menyerap semuanya.Setelah menyerap seluruh energi sejati Ronald, Akasa merasa tubuhnya penuh dan tidak nyaman. Dia harus segera menemukan tempat untuk menyerap dan memproses energi itu, atau tubuhnya akan meledak.Akasa melemparkan Ronald ke tanah tanpa mempedulikannya, membiarkannya mati begitu saja, lalu segera meninggalkan daerah itu. Setelah kepergian Akasa, daerah itu m

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2074

    Tekad Anak Dewa untuk membunuh Chandra semakin besar. Apa pun yang terjadi, Chandra harus mati hari ini juga. Para prajurit dari bumi dan dunia lain masih berkumpul di sekitar pegunungan. Pertarungan Chandra dan Anak Dewa benar-benar membuat kegemparan di dunia ini. “Apa benar Chandra sekuat itu?”“Aku pikir, Anak Dewa bisa membunuh Chandra hanya dengan satu serangan saja. Tapi ternyata, dia bisa menerima serangan Anak Dewa tanpa terluka sedikit pun.”“Tapi, Anak Dewa sudah masuk ke tingkat dua Alam Trasenden.”Para prajurit dari dunia lain berseru kaget melihat pertarungan ini. Di sisi lain, Basita tampak sangat lega setelah melihat Chandra mampu menahan serangan Anak Dewa. Dia bergumam dengan senyuman tipis di wajahnya, “Anak itu meningkat dengan sangat cepat. Dia sudah bisa menantang prajurit yang sudah berada di Alam Trasenden hanya dengan berlatih selama beberapa tahun, sedangkan aku baru bisa mencapai titik ini setelah berlatih dengan sangat keras selama 2000 tahun.”Sebenarny

  • Jenderal Naga   Bab 2073

    Kemenangan Anak Dewa bukan lagi hal terpenting bagi Dusky saat ini. Karena tujuan utamanya adalah untuk membantai sebuah kota manusia bumi yang pasti akan menyulut kemarahan para prajurit bumi. Dengan begitu, Dusky bisa lebih mudah untuk membunuh semua prajurit bumi sekaligus. Namun, dia sendiri yang akan turun tangan dan membunuh Chandra kalau sampai Anak Dewa kalah. Hal ini tentu saja akan tetap membangkitkan pergolakan dan perlawanan para prajurit bumi yang bisa dia manfaatkan untuk membunuh mereka semua. Di puncak gunung. Chandra berdiri di sebuah batu besar dengan mengenakan jubah putih dan pedang di belakang punggungnya. Rambutnya yang sudah lama tidak dipangkas juga sudah mulai memanjang dan membuatnya seperti seorang ksatria zaman dahulu.Dia menatap Anak Dewa lalu berkata dengan tenang, “Anak Dewa, layangkanlah seranganmu.”“Aku akan mengabulkan keinginanmu untuk segera mati!” seru Anak Dewa dengan raut wajah dingin. Anak Dewa mulai mengaktifkan energi sejatinya yang menga

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status