Share

Bab 1455

Penulis: Angin
Dia tidak menyangka gadis belia seperti Maggie ternyata memiliki pemahaman yang cukup dalam pada ilmu seni bela diri.

“Mempelajarinya hanya nomor kesekian. Kita bisa mempelajari ilmu yang dibuat oleh para senior kita. Tapi untuk menjadi seorang Grandmaster, harus memiliki ilmu buatan sendiri. Karena ciptaan diri sendiri merupakan kemampuan yang paling cocok untuk kita. Mempelajari ilmu orang lain nggak akan bisa mencapai tahap tertinggi,”

“Semua karena setiap ilmu bela diri terlahir dalam situasi khusus. Orang yang mempelajarinya nggak akan bisa mencapai tahap sempurna, karena nggak akan memiliki kondisi yang sama dengan yang menciptakannya.”

Chandra sangat terkesan dengan Maggie. Perempuan ini sungguh hebat sekali. Pemahamannya terhadap ilmu seni bela diri sangat dalam sekali. Setelah selesai tercengang, sebersit senyum masam menghiasi bibirnya dan berkata,

“Membuat? Sangat mudah sekali diucapkan.”

Maggie terkekeh kecil dan berkata, “Tentu saja nggak mudah. Makanya selama ini yang bi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1456

    Rintoku merupakan sebuah sekte yang bersifat netral. Sekte ini sejak dulu tidak pernah peduli dengan dunia luar. Namun muridnya tersebar ke seluruh bagian dunia.Kemungkinan seorang petani juga merupakan murid Rintoku. Atau mungkin seorang ahli bela diri juga bisa menjadi murid mereka.Bagian tengah Someria terdapat sekelompok gunung yang menjulang. Total dari puncak gunung tersebut terdiri dari 81. Pada puncak bagian tengah, terdapat seorang lelaki muda tengah duduk bersila di atas batu.Usianya terlihat sekitar awal 20 tahunan. Dia mengenakan baju berwarna hijau dan terlihat sangat tampan dan elegan. Namun di bagian kepalanya terdapat banyak rambut putih.Saat ini di antara bibirnya terjepit sebuah rumput. Seekor merpati putih terbang di sekeliling lelaki itu dan mengepakkan sayapnya terus menerus. Lelaki itu mengulurkan tangannya agar merpati tersebut bisa hinggap di atas telapak tangannya.Lelaki itu mengambil sebuah kertas kecil yang diikat di kaki merpati putih. Kemudian dia meng

  • Jenderal Naga   Bab 1457

    Karena ini adalah urusan Chandra, maka lelaki itu akan tahu jika dia ikut campur. Chandra pasti akan menyalahkan dirinya. Mau tidak mau, Nova hanya bisa bersembunyi secara diam-diam. Jika Chandra ada bahaya, maka dia akan turun tangan.Jika Chandra bisa menang dari lawannya, maka Nova tidak akan turun tangan lagi. Namun, dia tidak perlu khawatir karena kemampuan Chandra yang sudah begitu tinggi. Lelaki itu mencapai tingkat Alam Kedelapan dan menguasai Pernapasan Bintang Biduk. Ditambah lagi dengan Ilmu Keabadian Vajra. Tidak banyak orang yang bisa menang darinya.Kemampuan Nova yang sesungguhnya jauh lebih lemah dari Chandra. Dia hanya memanfaatkan kemampuan dari Kura Sakti untuk meningkatkan kemampuannya. Jika Chandra kalah , maka Nova belum tentu bisa menang melawannya meski menggunakan kekuatan Kura Sakti. Kecuali dia dan Chandra saling bekerja sama.Di puncak Gunung Langit, Chandra masih duduk bersila bagaikan seorang lelaki tua yang sedang bermeditasi. Maggie hanya berdiri diam se

  • Jenderal Naga   Bab 1458

    Tama merupakan putra dari ketua Kelompok Gunung Langit, kakak pertamanya Maggie. Perempuan itu menatap lelaki yang ada di dalam tandu dengan ekspresi malas-malasan dengen serius dan sangat lekat. Itu adalah kakak pertamanya.Tama merupakan orang yang sangat berbakat. Baik dari ilmu bela diri apa pun, lelaki itu langsung mengerti hanya dalam satu kali latihan. Usianya yang masih muda sudah menggemparkan dunia seni bela diri kuno.Maggie ingat ketika dia berusia sepuluh tahun, kakaknya sudah keluar kota selama satu tahun. Setelah kembali, dia langsung mencari sesuatu di perpustakaan milik Kelompok Gunung Langit. Dia tidak tahu apa yang dicari oleh kakaknya, tetapi kala itu Tama tidak menemukan apa pun.Hingga akhirnya dia bertanya pada ayahnya hingga mereka berdua berantam besar dan saling mengarahkan pedang mereka masing-masing.Karena emosi, kakaknya memilih untuk pergi dari Kelompok Gunung Langit. Hingga hari ini, kejadian tersebut sudah berlalu selama sepuluh tahun. Dia tidak pernah

  • Jenderal Naga   Bab 1459

    Semua ini karena Kelompok Gunung Langit menyimpan buku Pernapasan Genrei.“Apa yang terjadi?” tanya Chandra. Maggie tidak menjawab dan hanya terpaku pada Tama saja.“Maggie, aku ada ketua dan tanggung jawab, nggak ada jalan kembali lagi. Kamu nggak seharusnya ada di sini. Cepat pulang!” ujar Tama dengan suara kecil.“Tanggung jawab pada ketua siapa? Kamu murid dari Kelompok Gunung Langit! Kamu….”“Kurang ajar!” seru Tama dengan dingin.Tubuhnya bergerak dan dalam satu kedipan mata dia sudah berdiri di hadapan Maggie. Lelaki itu mencekik leher adiknya dan mengangkat tubuhnya hingga sedikit melayang. Kecepatannya sangat cepat sekali hingga membuat Maggie tidak sempat mencernanya.Bahkan Chandra juga dibuat tercengang sesaat. Kecepatannya sudah melebihi orang pada tingkat Alam Kedelapan. Dia tidak langsung menyerang karena sekarang Chandra masih belum tersadar sepenuhnya.Dia tidak tahu apa hubungan Maggie dengan orang yang mengirimkan undangan bertarung dengannya. Saat ini wajah Maggie t

  • Jenderal Naga   Bab 1460

    Tama sangat sombong sekali.“Baik,” jawab Chandra tidak banyak basa-basi. Dia menggenggam Pedang Penghakiman yang mata pisaunya sudah terbuka. Dia bisa merasakan kekuatan yang begitu kuat berasal dari dalam Pedang Penghakiman.“Senjatamu di mana?” tanya Chandra dengan tenang.“Menghadapimu nggak perlu senjata.”Chandra terbahak mendengar itu. Dia bahkan bisa membunuh orang dengan kemampuan Delapan Alam ketika dia masih berada di Tujuh Alam. Setelah selesai tertawa, lelaki itu langsung melakukan serangan.Sedetik kemudian dia muncul di hadapan Tama. Pedang di tangannya tertuju ke arah lawannya. Tama berdiri di tempatnya ketika melihat Chandra menerjangnya dengan mengacungkan pedang. Tubuhnya bergerak mundur sambil mengarahkan satu pukulan pada Chandra.Pukulan tersebut terlihat pelan, tetapi kekuatannya sangat menyeramkan. Kekuatan tersebut mengarah pada Pedang Penghakiman. Gerakan lelaki itu sangat cepat hingga Chandra tidak sempat menghindar.Tang!Pedang Penghakiman mengeluarkan suar

  • Jenderal Naga   Bab 1461

    Melihat kekuatan dari Rahasia 13 Pedang membuat Nova melepaskan topengnya. Ekspresinya terlihat antusias dan bahagia. Dia bergumam, “Ternyata kekuatan Rahasia 13 Pedang begitu besar. Orang ini dari awal sudah memaksa Chandra mengeluarkan teknik Rahasia 13 Pedang.”Bahkan Nova tidak bisa menebak siapa pemenang dari pertempuran kali ini. Lawan Chandra kali ini bukan orang sembarangan. Tama dibuat cukup menyedihkan. Dia terus berlari dan menghindar dengan gerakan yang sangat cepat.Namun aura pedang yang ada di belakangnya seperti memiliki mata sehingga terus mengejarnya.“Sial!”Wajah pucatnya terlihat kesal. Tama mengeluarkan pedangnya dan menggerakkannya hingga mengeluarkan beberapa aura pedang. Aura pedang tersebut saling bertabrakan hingga terdengar suara yang cukup nyaring.Aura pedang yang dikeluarkan oleh Tama dihancurkan oleh Rahasia 13 Pedang. Sedangkan Tama memanfaatkan kesempatan itu untuk menerjang Chandra dengan secepat kilat. Dalam satu kedipan mata, lelaki itu sudah muncul

  • Jenderal Naga   Bab 1462

    Tama menatap pedangnya dengan terkejut. Dia tahu jika Chandra sudah memasuki tingkat Delapan Alam. Dia tahu jika lelaki itu sudah berhasil menguasai Rahasia 13 Pedang, bahkan memiliki teknik yang misterius.Lelaki itu menatap Chandra dengan lekat. Dia melihat tubuh Chandra muncul sinar keemasan yang sebelumnya tidak ada. Dulu lelaki itu hanya berubah menjadi manusia besi saja, sekarang muncul cahaya emas yang samar.Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menahan rasa terkejutnya. Dengan perlahan dia bertanya, “Ini ilmu apa?”“Kamu masih belum berhak tahu,” jawab Chandra dengan ekspresi dingin.Satu-satunya cara untuk menghadapi musuh yang tidak diketahui adalah dengan mengalahkannya. Dia mengacungkan pedangnya dan berseru, “Serang lagi!”“Siapa takut!” balas Tama tanpa rasa takut.Dia menguasai ilmu terhebat di dunia ini. Meski pertahanan Chandra sangat kuat, Tama percaya bisa mengalahkannya. Dia berdiri diam di tempat. Beberapa detik kemudian, Chandra merasakan ada yang gawat.“Bay

  • Jenderal Naga   Bab 1463

    Chandra tidak menyangka Tama akan mengaku kalah. Dia pikir hari ini akan ada sebuah pertempuran yang sengit dan pertumpahan darah. Lelaki itu duduk bersila dan mulai menggerakkan kultivasi penyembuhan untuk mengobati lukanya.“Energi sejati yang begitu dingin,” gumam Chandra sambil menggigil.Meski dia sudah mengeluarkan energi dingin tersebut, Chandra tetap merasakan suhu dingin. Dari kejauhan, Nova menghela napas lega ketika melihat pertempurannya sudah berakhir. Perempuan itu memilih untuk pergi secara diam-diam.Maggie muncul ketika Chandra tengah mengobati lukanya. Melihat itu dia hanya diam dan tidak mengusik. Chandra menatap Maggie sambil bertanya, “Mereka mempersulit kamu, nggak?”Maggie menggelengkan kepalanya.“Apa yang terjadi? Siapa orang itu? Kenapa kamu memanggilnya ‘Kakak’? Apakah dia juga murid dari Kelompok Gunung Langit?” tanya Chandra.Maggie mengangguk dan berkata, “Iya, dia kakakku. Sepuluh tahun yang lalu dia pergi dari Kelompok Gunung Langit. Waktu itu aku masih

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status