Share

Bab 1462

Penulis: Angin
Tama menatap pedangnya dengan terkejut. Dia tahu jika Chandra sudah memasuki tingkat Delapan Alam. Dia tahu jika lelaki itu sudah berhasil menguasai Rahasia 13 Pedang, bahkan memiliki teknik yang misterius.

Lelaki itu menatap Chandra dengan lekat. Dia melihat tubuh Chandra muncul sinar keemasan yang sebelumnya tidak ada. Dulu lelaki itu hanya berubah menjadi manusia besi saja, sekarang muncul cahaya emas yang samar.

Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menahan rasa terkejutnya. Dengan perlahan dia bertanya, “Ini ilmu apa?”

“Kamu masih belum berhak tahu,” jawab Chandra dengan ekspresi dingin.

Satu-satunya cara untuk menghadapi musuh yang tidak diketahui adalah dengan mengalahkannya. Dia mengacungkan pedangnya dan berseru, “Serang lagi!”

“Siapa takut!” balas Tama tanpa rasa takut.

Dia menguasai ilmu terhebat di dunia ini. Meski pertahanan Chandra sangat kuat, Tama percaya bisa mengalahkannya. Dia berdiri diam di tempat. Beberapa detik kemudian, Chandra merasakan ada yang gawat.

“Bay
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1463

    Chandra tidak menyangka Tama akan mengaku kalah. Dia pikir hari ini akan ada sebuah pertempuran yang sengit dan pertumpahan darah. Lelaki itu duduk bersila dan mulai menggerakkan kultivasi penyembuhan untuk mengobati lukanya.“Energi sejati yang begitu dingin,” gumam Chandra sambil menggigil.Meski dia sudah mengeluarkan energi dingin tersebut, Chandra tetap merasakan suhu dingin. Dari kejauhan, Nova menghela napas lega ketika melihat pertempurannya sudah berakhir. Perempuan itu memilih untuk pergi secara diam-diam.Maggie muncul ketika Chandra tengah mengobati lukanya. Melihat itu dia hanya diam dan tidak mengusik. Chandra menatap Maggie sambil bertanya, “Mereka mempersulit kamu, nggak?”Maggie menggelengkan kepalanya.“Apa yang terjadi? Siapa orang itu? Kenapa kamu memanggilnya ‘Kakak’? Apakah dia juga murid dari Kelompok Gunung Langit?” tanya Chandra.Maggie mengangguk dan berkata, “Iya, dia kakakku. Sepuluh tahun yang lalu dia pergi dari Kelompok Gunung Langit. Waktu itu aku masih

  • Jenderal Naga   Bab 1464

    “Kalah?” tanya orang dibalik tirai dengan terkejut. Suara tersebut sangat memikat dan mirip dengan suara perempuan serta suara lelaki yang cukup lembut.“Tama, kamu itu mencapai Tangga Langit Ketiga. Kenapa kamu bisa kalah dari Chandra?”Tama berlutut dengan wajah pucat pasi sambil berkata, “Nggak tahu kemampuan apa yang dimiliki oleh Chandra. Seluruh tubuhnya berubah perunggu dan pertahanannya menjadi sangat kuat. Tapi itu bukan apa-apa.”“Sekarang ketika dia menggerakkan kemampuan itu, tubuhnya muncul dinding energi berwarna emas. Dinding tersebut benar-benar kuat sekali. Bahkan serangan pedang dengan seluruh kekuatanku juga nggak bisa menghancurkannya. Chandra hanya muntah darah saja.”Dia diam sejenak dan lanjut berkata, “Kalau diteruskan, hanya akan membuat kami berdua kehilangan nyawa. Ketua juga hanya memintaku mencari tahu dia saja dan nggak memintaku membunuhnya. Oleh karena itu, aku akhirnya mengaku kalah.”Orang di balik tirai tidak berbicara lagi. Setelah hening selama bebe

  • Jenderal Naga   Bab 1465

    Akhir-akhir ini, kemampuan dari Ketua Langit Mistika sangat kuat sekali. Dia juga sengaja mencari tahu bahwa senjata dari Ketua Langit Mistika adalah Pedang Keji Sejati. Dia juga mengetahui asal muasal pedang tersebut.Dia juga tahu bahwa pesang ini terkubur dalam gua salju dalam Kelompok Gunung Langit.“Sebenarnya kamu siapa? Ini adalah sebuah pedang kejahatan dan nggak ada yang bisa mengendalikannya. Kenapa kamu bisa?”Nova menjawab, “Ternyata kamu tahu cukup banyak. Bahkan kamu juga tahu tentang Pedang Keji Sejati. Tapi siapa yang kasih tahu kamu pedang ini nggak ada yang bisa mengendalikannya? Siapa kamu sebenernya?”Perempuan jtu juga ingin tahu siapa sebenarnya sosok Tama ini. Kekuatannya sangat besar, tetapi dia belum pernah mendengarnya sebelumnya. Ketika pertempuran membunuh Kura Sakti, orang ini juga tidak ikut hadir.Keduanya saling bertatapan hingga energi menakutkan yang berasal dari mereka berdua keluar dan bergabung membentuk aura yang menyeramkan. Aura tersebut membuat

  • Jenderal Naga   Bab 1466

    “Benar.”Tama lanjut berkata, “Ketua Langit Mistika itu yang dimaksud. Senjata yang ada di tangannya adalah Pedang Keji Sejati. Pedang yang dulu ditinggalkan Raja Januar di gua es Kelompok Gunung Langit.”Mendengar itu, orang yang ada di balik tirai tenggelam dalam keheningan. Sesaat kemudian terdengar suara yang berkata, “Aku tahu, kamu abaikan saja. Aku sendiri yang akan membereskannya.”“Baik, Ketua. Aku pamit dulu.”Tama bangkit berdiri dan segera pergi dari sana.***Ketika Nova tengah mengikuti Tama, Chandra sudah mengendarai mobilnya pergi. Setengah hari kemudian, lelaki itu muncul di Gurun Selatan.Chandra tiba di Mansion Naga Hitam. Meski dia jarang menempati tempat tersebut, tetapi tempat ini adalah tempat tinggalnya di Gurun Selatan. Setiap hari akan ada orang yang membersihkannya.Chandra duduk di hadapan Ruby di ruang tamu sambil bertanya, “Apa yang sebenarnya terjadi dalam beberapa waktu terakhir?”Ruby berpikir sejenak dan berkata, “Memang ada banyak hal yang terjadi. Ta

  • Jenderal Naga   Bab 1467

    Namun dia tidak melakukannya. Chandra adalah orang yang hebat dengan sifat yang baik. Setidaknya sampai saat ini, dia masih belum menemukan keburukan lelaki itu. Lelaki seperti itu pasti akan buat hati perempuan mana saja tergerak. Begitu pula dengan Maggie.Baik untuk dirinya sendiri atau pun untuk Kelompok Gunung Langit, Maggie merasa dia ingin dekat dengan Chandra. Lelaki itu juga turut tenggelam dalam pikirannya sendiri. Apa yang Maggie katakan memang masuk akal.Karena Tama adalah kakaknya Maggie yang dulunya merupakan orang dari Kelompok Gunung Langit, selama perempuan itu ada di Diwangsa, maka Tama pasti akan muncul lagi. Dia akan tahu siapa orang di belakang Tama dengan meminjam hubungan Maggie dengan lelaki itu.Tama begitu kuat dan menyeramkan. Chandra tidak bisa membayangkan bagaimana orang di balik lelaki itu. Memikirkan hal tersebut membuat Chandra menghela napas berat.“Aku juga ingin tahu siapa orang di belakang Tama. Aku juga bisa merasakan kalau dia bukan orang yang ke

  • Jenderal Naga   Bab 1468

    Dilihat dari Robi yang bisa keluar masuk gua es Kelompok Gunung Langit, pasti Wanto yang mengajarkan ilmu Telapak Genrei pada Robi. Nova hanya sedikit tidak mengerti kenapa Robi mau mengajarkan ilmu itu ketika lelaki itu tahu bahwa Pernapasan Genrei adalah ilmu sesat. Apa tujuan Robi?Selama ini Nova tidak pernah curiga dengan Robi. Semua karena apa yang lelaki itu lakukan selalu mempertimbangkan keadaan Chandra. Yang dia tidak mengerti adalah kenapa Robi mewariskan dan mengajarkan Pernapasan Genrei padanya? Bahkan lelaki itu mengatakan bahwa ilmu tersebut bukan ilmu sesat.Dia ingat sekali bahwa Robi pernah mengatakan kalau sebuah ilmu atau kekuatan tidak membedakan jahat dan baik. Yang jahat adalah hati manusia. Jika manusia memiliki hati yang buruk, maka semua ilmu yang dipelajari akan menjadi sebuah ilmu sesat.Pemikiran tersebut melintas dalam benak Nova. Dia menghirup napas dalam-dalam dan memutuskan untuk melupakannya. Dia menatap Chandra dan bertanya, “Setelah kamu terkena puku

  • Jenderal Naga   Bab 1469

    “Kak Chandra, semenjak perusahaan papaku tertimpa masalah, papaku menghilang dan aku nggak pernah melihatnya lagi. Bahkan mamaku juga nggak tahu. Kalau aku dari awal sudah tahu, mamaku nggak mungkin meninggal.”“Turut berduka,” ujar Chandra dengan pelan.“Tidak apa-apa,” jawab Ruby sambil memaksakan seulas senyuman paksa.Beberapa waktu terakhir ini dia sudah mengalami banyak hal dan sudah terima. Sekarang dia hanya bisa hidup penuh rasa syukur saja. Nova yang merasa sepertinya situasi di antara mereka sedikit aneh bergegas bertanya, “Sayang, kapan kamu akan mulai?”Chandra berpikir sejenak dan berkata, “Aku akan segera mulai. Aku akan pergi ke pangkalan militer untuk melihat keadaan. Pertama rapikan dulu Pasukan Api Merah dan singkirkan semua orang yang bermasalah. Setelah membuat Pasukan Api Merah menjadi pasukan yang kuat, aku akan langsung mulai.”“Iya,” ujar Nova sambil mengangguk dan tidak berkata apa pun lagi.“Ruby, kamu tinggal di sini untuk sementara waktu. Di sini sudah past

  • Jenderal Naga   Bab 1470

    Gangga terdiam beberapa saat dan akhirnya tersadar. Dia melirik Chandra dan dengan santai berkata, “Chandra, kamu sedang bercanda denganku?”Chandra tertawa mendengar pertanyaan tersebut. Tawanya sangat lebar dan lepas.“Mulai sekarang, kamu bukan wakil ketua Pasukan Api Merah.”“Cih!” Kali ini Gangga yang mendengus dan tertawa miring.“Chandra, sekarang kamu masih nggak tahu keadaannya? Meski kamu Jenderal Langit, tapi kekuasaanmu sudah dicabut. Di seluruh Pasukan Api Merah, siapa yang bisa kamu perintahkan? Siapa yang bisa kamu andalkan? Kamu tidak bisa menggunakan kekuasaanmu di Diwangsa.”Gangga sangat mengetahui keadaan di Diwangsa. Saat ini, Kota Diwangsa sudah terbagi menjadi beberapa kelompok. Namun dalam kelompok tersebut tidak ada sosok Chandra.“Chandra, kamu terlalu angkuh. Kamu menganggap dirimu Raja Naga dan ketua Pasukan Api Merah. Makanya kamu nggak menghargai orang lain. Kamu menyentuh siapa pun yang ingin kamu singkirkan. Kamu harus tahu, di Diwangsa, kamu nggak bisa

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status