Keberadaan Duma sudah tidak penting lagi bagi Chandra. Dia lalu bertanya dengan tenang, “Bagaimana dengan Tristan?”Paul langsung membalas, “Nama asli Tristan adalah Margo. Dia juga sama seperti Duma, datang ke Rivera pada tahun 80-an. Hanya saja, dia lebih sadis daripada Duma.”“Dulu dia punya seorang pengikut. Hanya saja pengikutnya menyinggung seorang tokoh besar, alhasil satu jarinya dipotong.”“Kemudian dia pun mengubah namanya menjadi Tristan, yang mana artinya gagah berani. Sama seperti Duma, Chandra juga punya banyak bisnis. Tapi dia lebih fokus di dunia rentenir.”Paul menjelaskan semua yang diketahuinya dengan detail. “Selain itu, Empat Keluarga Besar sudah bergabung sekarang. Mereka juga sudah menghubungi Duma, dan sekarang mereka sedang mencari Tristan.”Setelah mendengar sampai di sini, ekspresi wajah Chandra semakin serius lagi.“Delapan hari lagi adalah hari peringatan kematian Kakek, Ayah, dan anggota Keluarga Atmaja lainnya. Aku akan membunuh mereka semua untuk membal
Para penanggung jawab dari Empat Keluarga Besar dan para tokoh besar sedang berkumpul di dalam vila.Di antaranya terdapat Romi Sinaga si Penanggung Jawab Keluarga Sinaga, Lukas Wangsa si Penanggung Jawab Keluarga Wangsa, Kusnadi Tedjo si Penanggung Jawab Keluarga Tedjo, dan Doni Cahyadi si Penanggung Jawab Keluarga Cahyadi.Keempat orang ini adalah tokoh yang cukup berpengaruh di Kota Rivera. Pada saat ini, raut wajah mereka terlihat sangat serius.Selain keempat orang itu, masih ada banyak tokoh-tokoh hebat lainnya.Seorang lelaki berusia sekitar 50 tahunan yang agak gemuk sedang memainkan sebutir mutiara di tangannya. Si lelaki mengenakan kaus putih dengan kalung emas di lehernya. Tak hanya itu saja, di atas pundaknya juga terdapat seekor burung kakaktua. “Duma, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Romy melihat lelaki yang sedang memainkan mutiara di tangan. Orang itu tak lain adalah Duma.Duma langsung melirik lelaki yang bertampang galak. Di atas wajah si lelaki terdapat bekas
Raut wajah Chandra berubah menjadi sangat menyeramkan.“Ingin main-main? Oke, aku akan temani kalian.” Kemudian Chandra memerintah, “Suruh Arya menemuiku di Klinik Mortal.”Paul melirik Chandra sekilas. Dia ingin sekali mengatakan kalau Arya bukanlah bawahanmu. Tapi dia tidak berani mengatakannya.Alhasil Paul langsung berjalan ke samping, lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi Arya.“Arya, iya, ini aku. Kak Chandra suruh kamu ke Klinik Mortal.”Arya baru saja pulang dari pangkalan militer. Dia bahkan belum sempat duduk, dan langsung menerima panggilan dari Paul.Amarah Arya seketika meledak. Dia langsung menendang pintu rumahnya hingga rusak.“Beri tahu Chandra, aku bukan bawahannya yang bisa dipanggil sesuka hatinya.”Suara tendangan terdengar keras di telinga Paul. Dia terkejut spontan melirik Chandra sekilas.Kemudian Paul berbisik, “Arya, aku sarankan lebih baik kamu datang sesegera mungkin. Emosi Kak Chandra sudah berada di ujung tanduk. Kalau dia nggak berhasil menahannya, s
Akhirnya Arya menghela napas lega. Sebelumnya dia sudah sempat menyelidiki latar belakang Chandra. Temperamen Chandra memang buruk, tapi dia tidak akan melukai orang yang tidak bersalah. Dia hanya melukai orang yang memang pantas untuk mati.Jika hanya mati puluhan orang saja, sepertinya hal ini juga bukanlah masalah serius.“Ini adalah terakhir kalinya aku membantumu.” Arya langsung berdiri dan berjalan pergi.Setelah Arya pergi, Chandra juga tidak tinggal lama lagi. Dia berpamitan dengan Paul, lalu meninggalkan Klinik Mortal, dan kembali ke rumah Nova.Setibanya di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Saat ini Nova juga sudah pulang. Baru saja Chandra menutup pintu rumah, dia pun langsung dimarahi oleh Yani, “Ke mana kamu seharian ini? Nggak usah masak lagi, ya?”Chandra berjalan masuk rumah, lalu menjelaskan, “Tadi aku ketemu teman lama. Jadi mengobrol sebentar.”“Ibu ….” Nova segera maju untuk membela Chandra, “Ibu, Chandra itu suamiku, bukan pembantu rumah ini. Dia
Nova terlihat duduk di depan komputer, dia sedang mendesain busana.Chandra juga tidak mengerti dengan apa yang sedang dikerjakan Nova. Jadi dia pun tidak mengusik Nova. Dia pergi mengambil tikar dan meletakkannya di atas lantai.Kemudian Chandra tidur sambil menatap sosok Nova yang begitu serius dalam bekerja. Tanpa sadar, Chandra pun tersenyum.Keesokan harinya.Mobil Hendro yang ditabrak sudah selesai diperbaiki. Hari ini dia mesti membawa mobilnya pulang dari bengkel, sekalian mengurus prosedur klaim asuransi dan lain sebagainya.Yani tentu pergi menemani Hendro.Sebelum pergi, Yani pun bertanya, “Chandra, apa kamu bisa setir mobil?”Chandra mengangguk. “Emm, bisa.”Yani melempar kunci mobil, lalu memerintah, “Helen pulang hari ini. Kamu jemput dia pakai mobil Hendro.”Chandra menggaruk kepalanya dan bertanya, “Helen? Siapa dia?”Nova yang berada di samping Chandra pun menjelaskan, “Dia itu adik sepupuku, namanya Helen Sinjaya. Dia baru saja tamat kuliah, dan magang di luar kota. S
Lelaki yang mengendarai mobil BMW X5 bernama Grayson.Atasannya adalah orang yang cukup terkenal di dunia mafia. Dia juga memiliki sebuah klub kelas atas di Kota Rivera.Tugas Grayson adalah mengendarai mobil BMW ke depan pintu bandara, stasiun kereta api, atau terminal bus untuk mencari mangsa.Begitu menyadari ada yang datang yang luar kota dan memiliki penampilan yang memesona, Grayson pun akan mulai beraksi. Asalkan mangsa berhasil memasuki mobil, Grayson akan menyuruh gadis cantik untuk meneguk minuman yang sudah ditaruh obat bius sebelumnya. Begitu mangsa meneguknya, wanita itu pun akan langsung kehilangan kesadarannya.Setelah selesai bersetubuh, dia pun akan memotret dan merekam tubuh si wanita. Kemudian, dia akan mengirimkan foto dan video kepada atasan untuk dijual nantinya.Grayson terus mengamati Helen. Boleh dikatakan bahwa Helen adalah wanita tercantik dari seluruh mangsanya. Jika wanita secantik dia bisa masuk ke dalam jebakan Grayson, hasil rekaman dan jepretannya pun
"Ini ...."Dylan terlihat ragu-ragu. Dia sudah lama menyukai Helen dan sekarang kesempatan ada di depan mata.Namun, Dylan tidak berani memprovokasi Kak Hayden. Hayden adalah mafia yang menaungi ribuan preman. Kalau sampai Hayden mengamuk, Keluarga Samantha akan terkena imbasnya."Masih nggak mau pergi?" Grayson mengangkat kakinya dan menendang Dylan."Pergi, pergi, aku akan pergi." Setelah mempertimbangkan untung dan ruginya, Dylan memutuskan untuk menyerah. Dia tidak berani menyinggung Hayden hanya demi seorang wanita.Kalau Hayden marah, Keluarga Samantha bisa binasa. Dylan segera berbalik dan pergi."Helen?" Tiba-tiba, terdengar suara yang tidak asing.Chandra memberhentikan mobilnya saat melihat Helen yang berdiri di tepi jalan. Chandra mengeluarkan foto yang dipegang dan membandingkannya. Benar, wanita ini adalah Helen.Kemudian, Chandra beranjak keluar dari mobil dan berkata, "Helen, aku adalah Chandra."Helen pernah mendengar nama Chandra. Chandra adalah suami Nova yang tidak b
Dylan sontak ketakutan mendengar Grayson yang menelepon Hayden.Kalau Hayden melihatnya di sini, Dylan pasti akan dihajar sampai babak belur. Tidak hanya itu, Keluarga Samantha juga akan terkena imbasnya.Saking takutnya, kaki Dylan sampai gemetar. Dia buru-buru berbalik, lalu masuk ke dalam mobil dan menyingkir.Sejujurnya, Helen juga agak khawatir. Meskipun Helen bukan penduduk kota ini, dia mengetahui posisi Keluarga Samantha. Kalau Dylan sampai ketakutan seperti itu, berarti Hayden bukan orang sembarangan.Samantha menarik Chandra sambil berbisik, "Cepat pergi!"Namun, Chandra tidak bergeming, dia menatap lurus ke arah Grayson. Grayson memang tampan, makanya dia bisa membohongi para wanita dengan menggunakan wajahnya."Panggil yang banyak. Kebetulan, aku sedang ingin melatih tinjuanku." Chandra tersenyum menantang.Wajah tampan Grayson terlihat sangat kesal. "Bocah tengik, tunggu kematianmu! Jangan sombong!""Kak Chandra, cepat pergi!" Helen menarik tangan Chandra.Chandra menjawab
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama