Share

Bab 149

Author: Angin
Nova terlihat duduk di depan komputer, dia sedang mendesain busana.

Chandra juga tidak mengerti dengan apa yang sedang dikerjakan Nova. Jadi dia pun tidak mengusik Nova. Dia pergi mengambil tikar dan meletakkannya di atas lantai.

Kemudian Chandra tidur sambil menatap sosok Nova yang begitu serius dalam bekerja. Tanpa sadar, Chandra pun tersenyum.

Keesokan harinya.

Mobil Hendro yang ditabrak sudah selesai diperbaiki. Hari ini dia mesti membawa mobilnya pulang dari bengkel, sekalian mengurus prosedur klaim asuransi dan lain sebagainya.

Yani tentu pergi menemani Hendro.

Sebelum pergi, Yani pun bertanya, “Chandra, apa kamu bisa setir mobil?”

Chandra mengangguk. “Emm, bisa.”

Yani melempar kunci mobil, lalu memerintah, “Helen pulang hari ini. Kamu jemput dia pakai mobil Hendro.”

Chandra menggaruk kepalanya dan bertanya, “Helen? Siapa dia?”

Nova yang berada di samping Chandra pun menjelaskan, “Dia itu adik sepupuku, namanya Helen Sinjaya. Dia baru saja tamat kuliah, dan magang di luar kota. S
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 150

    Lelaki yang mengendarai mobil BMW X5 bernama Grayson.Atasannya adalah orang yang cukup terkenal di dunia mafia. Dia juga memiliki sebuah klub kelas atas di Kota Rivera.Tugas Grayson adalah mengendarai mobil BMW ke depan pintu bandara, stasiun kereta api, atau terminal bus untuk mencari mangsa.Begitu menyadari ada yang datang yang luar kota dan memiliki penampilan yang memesona, Grayson pun akan mulai beraksi. Asalkan mangsa berhasil memasuki mobil, Grayson akan menyuruh gadis cantik untuk meneguk minuman yang sudah ditaruh obat bius sebelumnya. Begitu mangsa meneguknya, wanita itu pun akan langsung kehilangan kesadarannya.Setelah selesai bersetubuh, dia pun akan memotret dan merekam tubuh si wanita. Kemudian, dia akan mengirimkan foto dan video kepada atasan untuk dijual nantinya.Grayson terus mengamati Helen. Boleh dikatakan bahwa Helen adalah wanita tercantik dari seluruh mangsanya. Jika wanita secantik dia bisa masuk ke dalam jebakan Grayson, hasil rekaman dan jepretannya pun

  • Jenderal Naga   Bab 151

    "Ini ...."Dylan terlihat ragu-ragu. Dia sudah lama menyukai Helen dan sekarang kesempatan ada di depan mata.Namun, Dylan tidak berani memprovokasi Kak Hayden. Hayden adalah mafia yang menaungi ribuan preman. Kalau sampai Hayden mengamuk, Keluarga Samantha akan terkena imbasnya."Masih nggak mau pergi?" Grayson mengangkat kakinya dan menendang Dylan."Pergi, pergi, aku akan pergi." Setelah mempertimbangkan untung dan ruginya, Dylan memutuskan untuk menyerah. Dia tidak berani menyinggung Hayden hanya demi seorang wanita.Kalau Hayden marah, Keluarga Samantha bisa binasa. Dylan segera berbalik dan pergi."Helen?" Tiba-tiba, terdengar suara yang tidak asing.Chandra memberhentikan mobilnya saat melihat Helen yang berdiri di tepi jalan. Chandra mengeluarkan foto yang dipegang dan membandingkannya. Benar, wanita ini adalah Helen.Kemudian, Chandra beranjak keluar dari mobil dan berkata, "Helen, aku adalah Chandra."Helen pernah mendengar nama Chandra. Chandra adalah suami Nova yang tidak b

  • Jenderal Naga   Bab 152

    Dylan sontak ketakutan mendengar Grayson yang menelepon Hayden.Kalau Hayden melihatnya di sini, Dylan pasti akan dihajar sampai babak belur. Tidak hanya itu, Keluarga Samantha juga akan terkena imbasnya.Saking takutnya, kaki Dylan sampai gemetar. Dia buru-buru berbalik, lalu masuk ke dalam mobil dan menyingkir.Sejujurnya, Helen juga agak khawatir. Meskipun Helen bukan penduduk kota ini, dia mengetahui posisi Keluarga Samantha. Kalau Dylan sampai ketakutan seperti itu, berarti Hayden bukan orang sembarangan.Samantha menarik Chandra sambil berbisik, "Cepat pergi!"Namun, Chandra tidak bergeming, dia menatap lurus ke arah Grayson. Grayson memang tampan, makanya dia bisa membohongi para wanita dengan menggunakan wajahnya."Panggil yang banyak. Kebetulan, aku sedang ingin melatih tinjuanku." Chandra tersenyum menantang.Wajah tampan Grayson terlihat sangat kesal. "Bocah tengik, tunggu kematianmu! Jangan sombong!""Kak Chandra, cepat pergi!" Helen menarik tangan Chandra.Chandra menjawab

  • Jenderal Naga   Bab 153

    Abdul turun dari mobil dan tersenyum kepada Chandra, lalu memerintahkan bawahannya, "Bawa mereka."Dalam sekejap, belasan preman pun dibawa pergi. Ketika melihat Abdul, jantung Helen berdetak sangat cepat. Abdul adalah orang jenderal bintang satu kepercayaan Arya. Helen tidak menyangka bisa bertemu dengan sosok yang begitu terkenal di militer.Sayangnya, Abdul sudah pergi sebelum Helen tersadar dari lamunannya.Sembari melihat Abdul yang membuka pintu mobil, Helen agak menyesal kenapa dia tidak menyapanya? Ah, dia sudah melewatkan kesempatan yang sangat berharga.Sejak awal, Chandra sudah mengetahui bahwa Arya mengutus orang untuk mengawasinya. Meskipun begitu, Chandra tidak marah maupun kesal. Dia justru lega, dengan begini Abdul tidak perlu diam-diam mengikutinya lagi.Chandra membawa koper Helen sambil tersenyum dan berkata, "Ayo, pergi.""Em." Helen mengangguk sambil mengikuti Chandra.Setelah melihat para preman yang dibawa pergi, Dylan bergegas mengendarai mobilnya dan berhenti d

  • Jenderal Naga   Bab 154

    Di dalam mobil Audi.Dylan menyetir sambil menyombongkan diri, sedangkan Helen duduk di kursi penumpang dan mendengarkannya. Dylan menyombongkan betapa berkuasanya Keluarga Samantha di kota ini.Selain itu, Dylan juga menceritakan betapa besar perusahaan yang dimiliki serta pendapatan bulanan yang dihasilkan. "Helen, kata Bibi, kamu datang untuk mencari pekerjaan, ya? Bagaimana kalau kamu bekerja di perusahaanku saja? Keluargaku mempunyai pabrik obat. Dengan koneksi yang dimiliki keluargaku, perusahaan kami mendapatkan banyak pesanan dan bisa menghasilkan miliaran rupiah perbulan. Aku bisa memberikanmu jabatan sebagai manajer.""Lihat nanti saja," jawab Helen yang tampak tidak tergoda.Dylan mapan dan memiliki wajah yang tampan. Ditambah, mereka adalah teman kuliah, Helen sudah mengetahui karakter Dylan. Hanya saja, Helen memang tidak memiliki perasaan terhadap Dylan.Helen menyukai pria yang kekar dan pemberani. Dia ingin bekerja di Kota Rivera karena Arya dipindahkan ke sini.Helen s

  • Jenderal Naga   Bab 155

    Makan sendiri sangat tidak menyenangkan. Jadi, Chandra berinisiatif untuk mengajak Abdul.Selain itu, Chandra sengaja mengajak Abdul biar ada yang mentraktirnya."Ti, tidak perlu." Abdul terkejut, dia tidak berani makan bersama Chandra.Chandra memutar bola matanya. "Aku memberikanmu kesempatan untuk mentraktirku makan, harusnya kamu merasa terhormat. Aku tidak sembarang memberikan kesempatan seperti ini.""Benar, bIka!" Abdul mengangguk, lalu beranjak keluar dari mobil.Kebetulan, Abdul sedang tidak mengenakan seragam militer, dia berpakaian santai."Oh iya, aku ingin tanya." Chandra menepuk pundak Abdul dan merangkul sambil beranjak masuk ke dalam restoran."Ada apa, Kak?" Abdul merasa tidak leluasa dirangkul seperti ini."Menurutmu, kenapa Arya diutus untuk bertugas di Rivera?" tanya Chandra.Abdul ketakutan, dia langsung menjawab sambil gemetar, "Tidak, tidak tahu. Aku tidak berani asal bicara."Chandra hanya asal bertanya. Dia tidak menyangka kalau Abdul akan ketakutan seperti ini

  • Jenderal Naga   Bab 156

    Apa? Helen bertemu dengan Chandra, menantu Keluarga Kurniawan yang terkenal dengan kemalasan dan tidak berguna itu?Mustahil, bagaimana menantu pecundang sepertinya bisa makan bersama Jenderal Abdul?Helen sulit mencerna semua kejadian ini. Dia menutup mulutnya sambil membelalak.Ketika menoleh ke samping, Chandra melihat kebingungan melihat Helen yang sedang mematung.Chandra berpikir, 'Apa yang dilakukan bocah ini? Kok dia kaget melihatku?"Sesaat melihat Abdul yang duduk di depannya, Chandra baru mengerti kenapa Helen bersikap seperti ini. Chandra langsung berdiri dan berkata, "Helen, kebetulan kamu juga ada di sini? Sudah makan? Mau makan bersama? Kenalkan, ini Abdul, temanku semasa berada di panti asuhan. Sebenarnya kami sudah bertahun-tahun tidak ketemu. Kebetulan tadi berpapasan, dia mengajakku makan bersama."Abdul sontak memandang ke arah Chandra. Untungnya, Abdul segera mengerti maksud Chandra, dia bangkit berdiri, lalu menjawab sambil tersenyum, "Halo, aku Abdul.""Ah!!" Hel

  • Jenderal Naga   Bab 157

    Helen melirik Chandra, lalu kembali duduk."Kamu, kamu benar-benar Jenderal Abdul?" tanya Helen dengan tatapan berbinar-binar.Chandra tertawa saat Abdul menatapnya. "Helen, dia adalah Absaka, bukan jenderal.""Benar, benar." Abdul bergegas menganggukkan kepalanya dan berkata, "Nona ... Nona Helen, 'kan? Aku sama sekali tidak terlihat seperti jenderal. Aku bernama Abdul, eh maksudku Absaka. Aku dan dan Jenderal Abdul hanya mirip."Helen tertawa melihat Abdul yang berbicara sampai terbata-bata. Dia tidak menyangka, jenderal yang agung ini juga memiliki sisi menggemaskan.Helen tahu, pria yang berada di hadapannya adalah Jenderal Abdul. Dia sudah ratusan kali memutar rekaman upacara pengangkatan Arya, mana mungkin Helen tidak mengenali Abdul?Helen tidak mungkin salah mengenali orang, pria ini adalah Abdul.Absaka? Jangan bercanda!!"Jenderal Abdul, aku sangat mengagumimu. Apa ... apakah aku boleh berfoto denganmu?" Helen mengumpulkan keberaniannya untuk mengajukan permintaan ini. Seketi

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

  • Jenderal Naga   Bab 2051

    Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk

  • Jenderal Naga   Bab 2050

    Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i

  • Jenderal Naga   Bab 2049

    Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen

  • Jenderal Naga   Bab 2048

    Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan

  • Jenderal Naga   Bab 2047

    Chandra menelan dua butir buah perak itu. Tidak lama kemudian, aroma yang luar biasa menyebar di tenggorokannya dan energi yang sangat kuat juga menyebar di seluruh tubuhnya. Seluruh pori-pori tubuhnya melebar dan memancarkan cahaya keperakan. Tubuhnya terasa ringan dan mulai melayang di udara. “Sungguh kekuatan yang dahsyat,” gumam Chandra terkejut. Chandra bergegas menutup pori-pori di tubuhnya agar kekuatan itu tidak cepat menghilang. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan metode semesta untuk menyerap energi dan memurnikannya lalu mengubahnya menjadi energi sejati. Energi sejatinya semakin meningkat. Akhirnya, Chandra merasakan segel di dalam tubuhnya. Sudah lama dia tidak merasakan kekuatan seperti ini sejak dia mulai mempelajari kekuatan magis. Dia terus menyerap energi ke dalam tubuhnya, sampai akhirnya dia tidak lagi mampu menyerap apa pun. Hal ini bisa terjadi karena ada segel di dalam tubuhnya yang menghalangi dirinya untuk menyerap lebih banyak lagi. Chandra sadar kalau seg

  • Jenderal Naga   Bab 2046

    Chandra mengangguk lalu kembali berjalan ke depan. Sebuah gerbang ilusi tiba-tiba muncul setelah mereka berjalan selama 5 menit. Gerbang itu terbentuk dari aura kabut berwarna hitam setinggi lebih dari 5 meter. “Ayo.”Si penjaga melambaikan tangannya lalu sebuah kekuatan dahsyat muncul di telapak tangannya dan menyelimuti tubuh Chandra. Kemudian dia menarik tangan Chandra lalu berjalan melewati gerbang ilusi di depan mereka. Seketika, Chandra merasakan kekuatan yang sangat dahsyat menghancurkannya ketika dia melewati gerbang hitam, sekalipun tubuhnya sudah dilindungi oleh kekuatan si penjaga. Dia merasa semua tulangnya remuk dan dia kehabisan napas. Untung saja, hal itu hanya berlangsung sesaat dan tiba-tiba saja mereka muncul di sebuah tempat aneh. Tempat itu memiliki langit kelabu dengan keheningan yang tak berujung. Tanahnya dipenuhi dengan lubang dan aura hitam yang terus meluap di bawahnya. Chandra bisa melihat ada banyak gunung hancur di kejauhan. Tempat ini bagaikan reruntuha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status