Pesawat pribadi Chandra terus menunggu tanpa pergi dari sana. Setelah meninggalkan Kelompok Gunung Langit, Chandra menuju ke Gurun Selatan.Maggie hanya duduk dengan tenang di dalam pesawat. Di tangannya memegang sebuah buku kuno yang sangat tebal sambil membaca dengan fokus. Jarak antara dia dengan Chandra tidak sampai satu meter.Melihat Maggie yang diam dan tenang, dia mulai tertarik dengan pemilik julukan Ensiklopedia Seni Bela Diri Kuno. Dia pernah bertemu dengan Maggie beberapa kali, tetapi tidak pernah berbincang dengannya.“Lagi baca apa?” tanya Chandra.Mendengar itu, Maggie meletakkan buku di tangannya dan tersenyum pada Chandra. Senyumannya sangat menawan karena terdapat lesung pipi yang membuat hati semua orang luluh.“Ini buku yang dibuat oleh Kelompok Gunung Langit.”Dia mulai menjelaskan, “Semenjak kelompokku dibentuk, semua kejadiannya dicatat dalam buku ini. setiap pesilat yang lahir dan muncul pasti akan dituliskan juga. Termasuk kemampuan dan juga ilmu yang miliki.”
Daerah di luar Dunia Bela Diri akan disebut sebagai luar wilayah.“Kamu tahu orang yang bernama Dantra?”Maggie mengangguk dan berkata, “Iya, dalam buku kuno tertulis orang ini. Tapi dia ada sebelum ribuan tahun. Buku kelompokku hanya menuliskan kejadian setelah ribuan tahun. Semua orang yang menuliskan orang ini nggak begitu lengkap. Satu-saatunyayang diketahui adalah dia salah satu pesilat dari anak buahnya Raja Januar.”“Pada akhirnya dia dikalahkan oleh Raja Januar hingga kemampuannya lenyap. Orang ini hilang begitu saja.”Mendengar penjelasan Maggie membuat Chandra tahu kalau apa yang dikatakan Maniso memang benar. Dia benar-benar seperti ensiklopedia berjalan. Sepertinya tidak ada yang tidak dia ketahui. Hanya saja, Chandra tidak menyangka bahwa penilaian Kelompok Gunung Langit padanya ternyata begitu tinggi.Dia berada di peringkat setelah Raja Januar dan Genrei. Setelah berpikir sejenak, dia bertanya, “Dalam sejarah, kemampuan apa yang paling hebat?”Maggie menggeleng dan berka
Maggie hanya tahu Bintang Iblis dan Energi Pembunuh. Namun dia tidak tahu bagaimana bentuknya. Bahkan di dalam buku kuno Kelompok Gunung Langit juga tidak dijelaskan.Chandra kembali menanyakan beberapa hal. Tidak heran jika Gunung Langit dijadikan sebagai pilar bagi semua orang.Ada banyak sekali histori selama ribuan tahun yang ditulis secara lengkap dan rinci. Rahasia 13 Pedang keluarga Atmaja juga cukup terkenal. Dalam urutan ilmu pedang menduduki urutan pertama. Rahasia 13 Pedang bisa menduduki urutan pertama karena masih ada Ilmu Memusnahkan Alam dan 14 Pedang.Tidak ada yang berhasil menguasainya, sehingga Rahasia 13 Pedang menduduki posisi pertama.Maggie menceritakan banyak sekali pada Chandra hingga tanpa terasa mereka tiba di Gurun Selatan. Mereka tiba di pangkalan militer ketika waktu menunjukkan pukul empat dini hari.Meski keadaan sangat sunyi, lampu di pangkalan tampak terang benderang. Chandra turun dari pesawat dan disambut oleh banyak pasukan jenderal.“Raja Naga,” s
Melihat Chandra mengeluarkan Pedang Penghakiman. Melihat itu Maggie berkata, “Tuan Chandra, ini Pedang Penghakiman?”“Iya,” jawab Chandra sambil mengangguk.Maggie menatap pedang sederhana yang ada di tangan Chandra. Dia berpikir sejenak dan berkata, “Yang aku ketahui, pedang ini ada di zaman kekaisaran Raja Kyora. Dia mengumpulkan semua ahli pembuatan pedang untuk membuat sebuah pedang yang begitu hebat.”“Raja Kyora ingin membuat sebuah pedang yang melambangkan kekuasaan terhadap dunia. Bahan yang digunakan juga sangat khusus. Katanya terbuat dari besi misterius dari luar angkasa. Pedang ini merupakan sebuah simbol dari setiap dynasty.“Pedang ini merupakan pedang tertinggi dan tak tertandingi. Dia melambangkan kekuasaan yang tanpa batas. Kemampuan dari pedang ini sangat besar sekali. Aku pernah melihatnya tertulis dalam buku sejarah kami bahwa setelah kejatuhan sebuah dinasti, pedang ini akhirnya terdampar di luar,”“Salah satu ahli pembuatan pedang menemukannya. Dia merasa pedang t
Bagian luar Pedang Penghakiman muncul retakan. Retakan tersebut mengeluarkan cahaya yang sangat terang, membuat pedang tersebut seperti matahari kecil yang menggantung di udara.Chandra tampak tercengang melihat pemandangan tersebut. Selama dia membawa Pedang Penghakiman, lelaki itu tidak menyangka bahwa ternyata pedang tersebut belum terbuka.Dia menggerakkan tangannya dan detik berikutnya pedang tersebut kembali dalam genggamannya. Lelaki itu melihat pedangnya dengan teliti dan mendapati bahwa terdapat sebuah lapisan lagi yang menyelimuti bagian tubuh pedang.Chandra menambahkan kekuatannya dan memaksakan bagian luar dari pedang tersebut untuk terbuka. Retakannya semakin membesar hingga akhirnya lapisan bagian luar tersebut jatuh ke atas tanah.Pedang Penghakiman yang sesungguhnya terpampang di hadapan Chandra. Pedang tersebut berwarna emas dengan bagian tubuh pedang yang dipenuhi ukiran misterius. Jika dilihat dengan lebih teliti, bisa terlihat bahwa ukiran tersebut adalah seekor na
Chandra masih belum lama menguasai ilmu pedang. Sekarang dia hanya bisa mengeluarkan aura 13 Pedang, tetapi masih belum bisa mengendalikan dan menggunakannya dengan fleksibel.Maggie melanjutkan ucapannya, “Aku juga nggak tahu seberapa Tuan Chandra menjadi seorang pesilat dan seberapa lama berlatih ilmu pedang. Seni bela diri ini membutuhkan waktu. Aku juga nggak begitu mengerti tentang Rahasia 13 Pedang,”“Aku hanya tahu bahwa Rahasia 13 Pedang merupakan ilmu pedang nomor satu. Sedangkan 14 Pedang sudah tahap menghancurkan langit dan bumi.”Dalam buku catatan sejarah Kelompok Gunung Langit, Rahasia 13 Pedang hanya merupakan sebuah nama saja. Yang menjadi titik inti utama adalah “Tidak Terkalahkan”.“Tidak terkalahkan ini bisa dipahami menjadi sesuatu yang Istimewa, unik, atau sesuatu yang menakjubkan dan memukau,” kata Maggie menjelaskan. Mendengar itu Chandra kembali tenggelam dalam pikirannya.Sesaat kemudian dia bertanya, “Semua ini kamu baca di buku?”“Iya,” jawab Maggie sambi te
Begitu Chandra muncul di sekitar Gunung Langit, Nova sudah langsung mengetahuinya. Dia terus memantau lelaki itu dengan diam-diam. Melihat Chandra yang terus menjaga jarak dengan Maggie membuat perasaan resah Nova perlahan menjadi tenang.Di belakang Nova juga ada seseorang. Tinggi tubuhnya hampir sama dengan Nova dengan pakaian yang berwarna hitam juga dan mengenakan topeng.“Sudah terlacak?” tanya Nova.“Ketua, untuk sementara masih belum diketahui. Sampai saat ini, nggak ada orang yang mendekati daerah sekitar Gunung Langit.”“Iya, pantau terus,” ujar Nova kemudian membalikkan tubuhnya.Di puncak Gunung Langit, Chandra duduk di sana selama tiga hari berturut-turut. Lelaki itu tidak makan dan minum bahkan tubuhnya tidak bergerak. Chandra terlihat seperti sebuah patung yang duduk di atas puncak gunung.Dia duduk selama tiga hari, Maggie juga ikut berdiri selama tiga hari. Mendadak Chandra membuka matanya dan tubuhnya bergerak mengeluarkan Pedang Penghakiman. Dia mulai menggerakkan ped
Dia tidak menyangka gadis belia seperti Maggie ternyata memiliki pemahaman yang cukup dalam pada ilmu seni bela diri.“Mempelajarinya hanya nomor kesekian. Kita bisa mempelajari ilmu yang dibuat oleh para senior kita. Tapi untuk menjadi seorang Grandmaster, harus memiliki ilmu buatan sendiri. Karena ciptaan diri sendiri merupakan kemampuan yang paling cocok untuk kita. Mempelajari ilmu orang lain nggak akan bisa mencapai tahap tertinggi,”“Semua karena setiap ilmu bela diri terlahir dalam situasi khusus. Orang yang mempelajarinya nggak akan bisa mencapai tahap sempurna, karena nggak akan memiliki kondisi yang sama dengan yang menciptakannya.”Chandra sangat terkesan dengan Maggie. Perempuan ini sungguh hebat sekali. Pemahamannya terhadap ilmu seni bela diri sangat dalam sekali. Setelah selesai tercengang, sebersit senyum masam menghiasi bibirnya dan berkata, “Membuat? Sangat mudah sekali diucapkan.”Maggie terkekeh kecil dan berkata, “Tentu saja nggak mudah. Makanya selama ini yang bi
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di