Share

Bab 1390

Penulis: Angin
Radeska sama sekali tidak berani mengatakan tidak saat berhadapan dengan Chandra. Dia sendiri yang membawa Chandra ke penjara bawah tanah Kastil Rades.

Pintu masuk penjara bawah tanah ini sangat rahasia. Jika tidak ada yang menunjukkan jalan, akan sangat sulit untuk menemukan pintu masuk tersebut.

Begitu masuk ke penjara bawah tanah, terlihat banyak orang yang berjaga di sana. Chandra bisa merasakan aura orang-orang di sana relatif kuat. Mereka jelas bukan orang biasa.

“Ketua.”

Begitu Radeska Muncul, orang-orang yang berjaga di depan pintu masuk langsung berlutut dan menyapa dengan serempak.

Raut wajah Radeska sangat muram. Dia tidak berani bicara dengan bawahannya, hanya bisa menatap Chandra tanpa daya dan berkata, “Tamu yang terhormat, masalah ini benar-benar nggak ada hubungannya denganku. Aku hanya menerima mereka untuk sementara ....”

“Nggak usah banyak omong kosong, tunjukkan jalan.”

“Ba-baik, baik. Silakan masuk.”

Radeska membawa Chandra masuk ke dalam penjara bawah tanah. Kondi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1391

    Ketiga orang tersebut pergi ke bandara dan membeli tiket pesawat malam itu juga yang menuju kota dekat Gunung Olympus. Setelah fajar menyingsing, ketiganya sudah muncul di Kota Olympia.Kota tersebut merupakan kota yang sangat terkenal di Eglar, juga merupakan sebuah kota besar skala global.Kota Olympia, di sebuah hotel bintang lima, kamar presidensial.Chandra sedang duduk bersila di ruang tamu. Aura yang luar biasa memancar dari tubuh pria itu. Di bawah pengaruh aura tersebut, udara di dalam ruangan pun membeku.“Bos, kita akan terus tinggal di sini?” Paul melihat Chandra yang sedang berlatih sambil bertanya, “Bagaimana dengan Pertemuan Militer Dua Negara?”Chandra membuka matanya pelan-pelan dan berkata dengan tenang, “Pertemuan Militer Dua Negara hanyalah sebuah alasan. Pergi nggak pergi juga nggak masalah. Masih ada beberapa hari sebelum Pertemuan Seni Bela Diri Internasional. Jadi aku berencana mengasingkan diri dan berlatih dulu selama beberapa hari.”“Oke.” Paul mengangguk dan

  • Jenderal Naga   Bab 1392

    Nova memasukkan Kitab Racun ke dalam kotak, lalu menutup rapat kotak tersebut. Kemudian, dia membawa kotak itu ke tepi sungai dan melihat permukaan air yang tenang.Setelah itu, Nova melompat ke dalam air. Dia menyelam ke kedalaman dan mulai mencari jalan keluar. Sesaat kemudian, dia menemukan sebuah pusaran di dalam air. Dia pun mengaktifkan energi sejatinya dan menggunakan kekuatan Darah Kura untuk berenang ke hulu dengan cepat, lalu melintasi putaran yang dibentuk oleh aliran air dalam satu gerakan.Pada akhirnya, Nova berhasil meninggalkan gua. Awalnya dia ingin segera sampai ke darat. Namun, dia teringat tujuan awalnya datang ke sini. Tujuan dia datang ke sini untuk mencari bunga nawa. Di luar dugaan, dia malah tersedot ke dalam gua dan dibawa ke tempat lain oleh pusaran air, hingga akhirnya dia mendapatkan Kitab Racun.Nova ragu-ragu sejenak, lalu dia kembali berenang. Setelah energi sejati dingin menghilang dari tubuhnya, kini dia bisa mencapai dasar dengan mudah. Ada banyak tan

  • Jenderal Naga   Bab 1393

    Pada saat ini, Eglar, Kota Olympia.Selama ini Chandra terus berlatih di dalam kamar. Dia menyerap inti dalam Kura Sakti. Kekuatannya meningkat dari tahap awal Alam Ketujuh ke Delapan Alam.Setelah masuk ke Delapan Alam, Chandra bergegas ke Kota Diwangsa, lalu datang ke Eglar. Meskipun dia sudah masuk ke Delapan Alam, energi sejatinya masih belum terlalu stabil. Perlu waktu untuk menstabilkannya.Selama beberapa hari terakhir, Chandra terus menstabilkan energi sejatinya, membuat energi sejatinya lebih stabil dan kuat.Tok tok.Tiba-tiba ada suara ketukan di pintu. Suara ketukan itu mengganggu latihan Chandra. Dia pun berhenti latihan dan berdiri. Tubuh Chandra melayang, lalu muncul di depan pintu dan membuka pintu itu.Paul berdiri di depan pintu. Begitu melihat pintu terbuka, dia spontan berkata, “Bos, sudah tiba waktunya. Besok Pertemuan Seni Bela Diri Internasional dimulai. Kalau kita nggak pergi sekarang, nggak akan keburu lagi.”“Oke.”Chandra keluar dari kamar. Begitu dia keluar,

  • Jenderal Naga   Bab 1394

    Setelah seorang pesilat Delapan Alam menyerap inti dalam Kura Sakti, maka pesilat itu pasti telah mencapai tingkat Tangga Langit.Chandra masih belum tahu seberapa kuat pesilat Tangga Langit, karena dia belum pernah bertarung melawan pesilat tingkat tersebut. Satu-satunya hal yang bisa dia pastikan adalah pesilat tingkat Tangga Langit memiliki kekuatan yang sangat menakutkan.Contohnya Kadir, kekuatan yang Kadir tunjukkan membuat Chandra ketakutan. Hingga saat ini, Chandra masih takut setiap memikirkan kekuatan Kadir. Pada saat Konferensi Gunung Langit, Kadir diserang mendadak oleh Alden lebih dulu.Alden adalah seorang pesilat Delapan Alam. Setelah diserang mendadak oleh pesilat Delapan Alam, Kadir juga mendapat pukulan dari pesilat Delapan Alam lagi. Dengan tubuhnya yang terluka parah, Kadir tetap bertarung keras dengan Alden.Kadir bahkan ikut serta dalam pertempuran untuk membunuh Kura Sakti. Pada akhirnya, dia juga merebut inti dalam Kura Sakti. Setelah serangkaian pertempuran ter

  • Jenderal Naga   Bab 1395

    “Prajurit Kuno Someria?”Kedatangan Chandra seketika menarik perhatian banyak orang. Saat itu, ada seorang pria tua yang mengenakan baju model terompet merah yang terlihat seperti seorang biksu, tapi berambut panjang. Pria tua itu berjalan mendekat sambil menatap Chandra, memperhatikannya dengan cermat.“Ada apa?” Chandra juga menatap pria aneh yang muncul di depannya dengan tatapan aneh.“Kabarnya Prajurit Kuno Someria sangat kuat dan seni bela diri Someria bahkan lebih hebat lagi. Pertemuan seni bela diri bahkan belum dimulai, aku sudah nggak tahan ingin coba bertarung melawan Prajurit Kuno Someria.”Orang aneh itu siap untuk bertarung. Chandra akhirnya mengerti. Ternyata orang ini mengira dirinya lemah, jadi ingin mencari masalah dengannya.Ada banyak orang di sekitar. Mereka semua tampak bersemangat ingin menonton pertunjukan bagus. Pria tua di depan Chandra juga bukan orang biasa. Dia salah satu pesilat yang masuk Peringkat Akash, meskipun peringkatnya rendah, hanya di urutan semb

  • Jenderal Naga   Bab 1396

    “Pemimpin Langit Mistika?” Chandra tampak terkejut. Dia berbalik lagi dan melihat ke depan, melihat Nova yang mengenakan jubah hitam panjang. Kemudian, dia mengerutkan kening dan bergumam, “Dia pemimpin Langit Mistika?”Akan tetapi, Chandra tidak terlalu memikirkannya. Dia berbalik dan melihat ke arah Alden lagi. Alden kelihatannya dalam kondisi prima. Rambut putih di kepalanya telah hilang, dia juga terlihat jauh lebih muda.Chandra spontan berkata dalam hati, “Sepertinya Alden si tua bangka ini sudah memurnikan dan menyerap semua inti dalam Kura Sakti. Pada dasarnya dia pesilat Delapan Alam, entah sekarang dia sudah berada di tingkat apa, entah dia sudah di Tangga Langit berapa.”Setelah tertegun sejenak, Chandra baru sadar dari lamunannya dan melihat ke arah Alden lagi. Kemudian, dia berkata dengan tenang, “Aku dengar saat di Kelompok Gunung Langit waktu itu, setelah aku pingsan diserang Raja Yayang, kamu utus orang untuk bunuh aku?”“Oh ya? Ada hal seperti itu?” Alden bertanya bali

  • Jenderal Naga   Bab 1397

    Setelah langit terang, terlihat beberapa orang datang dari kejauhan. Orang yang memimpin rombongan itu adalah seorang pria tua.Pria itu mengenakan jubah berwarna keemasan dan membawa pedang panjang yang menyilaukan di tangannya. Panjang pedang itu lebih dari dua meter, dengan ukiran misterius di sarung pedangnya.Di belakang pria tua itu, ada delapan ksatria yang memakai seragam berwarna ungu dan emas. Begitu pria tua itu muncul, banyak orang berdiri dan menatapnya. Pria itu adalah Kelmi dari keluarga Alaidra.Saat ini Kelmi adalah bos Legiun Ksatria, yang menguasai Pedang Deite, pedang yang dijadikan sebagai keyakinan oleh para ksatria. Dia juga pesilat yang menduduki peringkat kedua di Peringkat Akash.Kelmi menampakkan diri di puncak gunung. Tubuhnya melesat cepat, langsung muncul di area terbuka di tengah puncak gunung. Dia melihat sekelilingnya, mencari orang yang mengalahkannya seratus tahun yang lalu. Namun, setelah melihat ke sekeliling, dia tidak menemukan sosok Kadir. Bahkan

  • Jenderal Naga   Bab 1398

    Tempat ini adalah puncak Gunung Olympus, ketinggiannya lebih dari 10.000 meter di atas permukaan laut. Di puncak gunung terdapat sebuah area terbuka dengan permukaan datar. Di tempat tersebut, pesilat dari seluruh dunia berkumpul.Beberapa dari orang-orang itu datang untuk mendapatkan Pedang Deite, ada yang datang untuk mendapatkan peringkat di Peringkat Akash, ada juga yang datang untuk melihat keramaian.Di bagian timur, di atas batu setinggi lebih dari 20 meter, seorang pria tua berjubah putih dan memegang tongkat sihir di tangannya duduk di sana. Dia benar-benar terlihat seperti seorang penyihir.Pada saat ini, mata semua orang yang ada di sana tertuju pada pria tua berjubah itu. Pria tua itu berambut panjang, semua rambutnya berwarna putih. Akan tetapi, wajahnya tidak terlihat terlalu tua. Sebaliknya, wajahnya begitu merah merona, tampak sangat energik.“Orang itu Pak Dantra, ya?”“Nggak salah lagi. Kamu nggak lihat tulisan Dantra di jubahnya?”“Pesilat yang menduduki peringkat ke

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

  • Jenderal Naga   Bab 2234

    Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena

  • Jenderal Naga   Bab 2233

    Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me

  • Jenderal Naga   Bab 2232

    Yosan berkata, "Chandra adalah seorang pemuda yang cakap. Dia sangat kuat di segala aspek. Aku sudah menerimanya sebagai muridku. Selanjutnya, aku berencana untuk menentukan rencana pelatihan untuknya. Aku akan menggunakan semua kekuatanku untuk membimbingnya agar dia bisa meraih hasil maksimal dalam kompetisi besar nanti. Aku ingin menunjukkan kepada para tetua dan ketua sekte kalau masih ada murid yang luar biasa dalam perekrutan kali ini."Ziyan langsung mengerutkan keningnya lalu berkata, "Master, walaupun Chandra memiliki potensi yang cukup baik, tapi kompetisi besar tidak lama lagi akan dilaksanakan. Kekuatannya tidak mungkin meningkat secara drastis dalam waktu sesingkat itu. Janganlah Master menghabiskan terlalu banyak usaha hanya untuk dia seorang. Lagi pula, murid di bawah bimbinganmu yang berusia di bawah 50 tahun masih cukup banyak. Jadi, lebih baik dan lebih hemat jika Master membimbing mereka daripada Chandra."Yosan langsung menatap Ziyan tajam setelah mendengar perkataa

  • Jenderal Naga   Bab 2231

    Yosan merasa, Chandra memiliki potensi yang besar. Dia tidak mungkin salah dalam menilai orang lain. Selain itu, Chandra bisa memunculkan kekuatan yang sangat besar, sekalipun tingkat kekuatannya masih terhitung rendah. Bahkan dia bisa menandingi prajurit yang memiliki kekuatan tingkat ketiga Alam Keabadian. Chandra bisa segera naik ke tingkat keenam Alam Kesucian kalau saja dia berada di tingkat ketiga Alam Kesucian. "Chandra, aku akan mengatur rencana pelatihanmu. Tapi, kemungkinan besar kamu akan sangat menderita. Apa kamu mampu menahannya?" tanya Yosan penuh harap. "Aku bisa menahan apa pun, selama aku belum mati," jawab Chandra mantap. "Baiklah," balas Yosan dengan perasaan lega. "Tenang saja, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membimbingmu. Kekuatanmu akan meningkat pesat dalam waktu satu tahun ini.""Baik, aku akan menantikannya," balas Chandra penuh harap. "Sekarang, kamu tunggu dulu di sini selama beberapa hari. Aku akan mempersiapkan semuanya untuk membimbingmu," ujar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status