Share

Bab 1218

Author: Angin
“Kurasa kita sudah bisa bergerak. Coba pikirkan, kalau sampai Kadir membunuh semua yang ada di sini, dia juga bakal membunuh kita. Tapi kalau kita maju lebih dulu dan berhasil bunuh dia duluan, kita bisa mengambil posisi sebagai ketua aliansi yang baru dan berkuasa atas semua petarung di dunia. Bukankah itu lebih bagus?”

“Benar juga apa katamu,” balas Alden.

Apa yang Chandra katakan memang masuk akal, tapi itu sangat berbahaya karena kalau sampai terjadi kesalahan, merekalah yang akan mati. Mereka harus bisa membunuh Kadir dalam sekali percobaan, atau akibatnya akan sangat fatal.

“Kalau begitu, tunggu apa lagi?”

“Tenang dulu, biar kuatur.”

Setelah itu, Alden langsung berpindah ke sebelah Kadir dan berbisik kepadanya, “Ketua, kapan kita bergerak?”

“Sabar dulu, lihat situasi,” sahut Kadir. Dia sama sekali tidak terburu-buru karena dia tahu, Someria saat ini memiliki banyak sekali petarung yang sudah di alam kedelapan, tapi mereka masih tidak menampakkan diri. Kalau Kadir yang bergerak du
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1219

    Kadir memuntahkan darah cukup banyak. Dia berhasil memukul mundur lawannya, tapi dia sendiri menderita luka yang cukup parah dan langsung terjatuh.Di sana ada lebih dari puluhan ribu orang, tapi suasana di tempat terasa sunyi senyap. Mereka semua masih bingung mengapa sesama Suku Dukun malah saling menyerang rekannya sendiri. Di tengah perhatian banyak orang yang tertuju padanya, Alden membuka topeng yang menutupi wajahnya. Wajahnya terlihat pucat dan ada bekas darah yang mengalir di ujung bibirnya.“Alden, aku sudah memperlakukan kamu dengan baik, tapi kamu ….”“Ya. Kamu memang sudah memperlakukan aku dengan sangat baik. Kalau waktu itu kamu nggak menolongku, aku pasti sudah mati. Tapi itu sudah lebih dari seratus tahun yang lal. Sekarang kamu sudah nggak punya ambisi lagi. Selama seratus tahun terakhir kamu cuma mengurung diri meneliti ilmu bela diri. Kalau saja kamu masih punya ambisi sebesar dulu, Someria sudah berada dalam genggaman tanganmu. Kamu menguasai semua kekuatan Suku Du

  • Jenderal Naga   Bab 1220

    Mereka sudah cukup lama berjalan, tapi Kura Sakti masih tak kunjung muncul. Bahkan sekadar tanda-tanda kehidupannya saja tidak ada.“Mana kutahu,” jawab Wanto. “Coba kita jalan saja terus.”Wanto memang tahu tentang rahasia dari gua ini, tapi dia belum pernah membuka segel dan masuk sampai sejauh ini. Namun Robi tidak percaya Kura Sakti sudah mati begitu saja. Dari informasi yang ditinggalkan oleh Raja Januar, Kura Sakti sudah berusia lebih dari tiga ribu tahun di saat Raja Januar masih hidup. Kalaupun saat itu Kura Sakti terluka, rasanya tidak mungkin dia akan mati semudah itu.Mereka berdua terus melanjutkan perjalanan dan tak lama kemudian, tibalah mereka di bagian yang terdalam. Di sana terdapat sebuah kolam dingin yang airnya mengeluarkan kabut putih.Wanto melihat sekelilingnya dan berkata, “Ini sudah jalan buntu.”“Kalau Kura Sakti masih hidup, berarti dia masih bersembunyi di dalam kolam itu,” kata Robi seraya mengumpulkan energi sejatinya dan menyerang ke arah kolam itu.Seket

  • Jenderal Naga   Bab 1221

    Chandra tampak keheranan melihat kakeknya sedang bersama dengan tetua Gunung Langit yang dia temui beberapa hari lalu. Dan juga, mengapa kemunculan mereka berdua diikuti oleh seekor kura-kura hitam raksasa?Kura-kura itu melayang di udara dengan mata merah darah menyala menatap segala manusia yang ada di bawahnya. Aumannya yang memekakkan telinga menimbulkan gempa bumi seolah hari kiamat telah tiba. Beberapa petarung yang lebih lemah dibuat tak berdaya akibat auman itu, bahkan tak sedikit yang langsung mati.Selain itu, auman Kura Sakti juga menyisakan retakan di tanah yang menghancurkan banyak bangunan di perguruan Gunung Langit.“Monster apa itu?!”“Cepat lari!”“Kabur!”Banyak petarung yang refleks melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka. Sementara itu Kadir masih bertarung dengan Alden di tempat lain. Pertarungan berjalan cukup sengit, tapi masih tidak jelas siapa yang akan menang. Sekalipun Kadir menderita luka yang cukup parah, Alden tidak bisa membunuhnya langsung.“Robi

  • Jenderal Naga   Bab 1222

    Kadir tertawa terbahak-bahak dan langsung maju menyerang Kura Sakti. Kecepatannya bagaikan kilatan cahaya. Dalam sekejap mata Kadir sudah sampai di hadapan Kura Sakti dan bersiap untuk menyerangnya. Energi sejatinya yang menyerupai cahaya hitam turun menyambar dari langit tepat ke kepala Kura Sakti.Namun, kulit Kura Sakti sangat tebal. Bahkan dengan serangan penuh dari Kadir pun tidak cukup untuk mengakibatkan kerusakan yang berarti bagi Kura Sakti. Yang ada, Kura Sakti justru malah makin mengamuk. Buntutnya yang besar itu Kura Sakti ayunkan kepada Kadir dengan sekuat tenaga hingga menimbulkan tipuan angin topan. Kadir pun terkena tiupan angin itu dan melayang jauh.Mengetahui bahwa darah Kura Sakti bisa memperpanjang umurnya, Kadir jadi tidak sabar untuk membunuhnya. Namun dia terlalu meremehkan Kura Sakti. Alhasil lukanya jadi makin parah karena terkena serangan darinya.Saat Kura Sakti sedang lengah karena baru saja menyerang Kadir, giliran Robi yang menyerang. Dia tahu petarung la

  • Jenderal Naga   Bab 1223

    Saat Rully bergabung dalam pertempuran, sudah ada empat Pesilat Tingkatan Kedelapan yang bertarung melawan Kura Sakti.Robi, Wanto, Welly, dan Rully.Keempat orang ini semuanya merupakan pesilat di Tingkatan Kedelapan.Keempat orang itu berdiri di empat sisi, semuanya mengeluarkan kekuatan unik mereka. Ada empat energi sejati yang terlihat seperti empat berkas cahaya, terus menerus menyerang Kura Sakti.Namun, cangkang kura-kura Kura Sakti itu sangat keras sehingga Pesilat Tingkatan Kedelapan pun tidak dapat merusaknya sama sekali.Dampak mengerikan dari kekuatan energi sejati terus melanda wilayah sekitar, dan pegunungan di sekitar terus hancur.Di bawah sana ada banyak korban jiwa.Beberapa dari mereka yang lemah telah tewas dalam pertempuran.Sebagian yang lebih kuat juga banyak yang terluka.Orang-orang yang berada di Tingkat Ketiga atau lebih tinggi menyelamatkan diri dengan cepat.Chandra melihat pertarungan sengit di langit dari kejauhan, ekspresi di wajahnya serius.Dia sudah b

  • Jenderal Naga   Bab 1224

    Semuanya terluka, bahkan ada yang dipapah pulang.Chandra memandang pemimpin mereka, Maniso, yang terlihat sangat malu. Dia pun bertanya, “Pak, ada apa?”Maniso tampak serius dan berkata, “Kami nggak bisa pergi. Di luar perbatasan Gunung Kiliman, ada banyak pasukan, senjata perang, tank, kendaraan lapis baja, dan bahkan jet tempur. Waktu aku mau membawa orang-orang dari berbagai sekte pergi, kami diserang. Banyak dari mereka yang terkena serangan dan banyak orang kehilangan nyawa.”“Pasukan?” seru Chandra dan Sonia secara bersamaan.“Iya.” Maniso tampak serius.Chandra bertanya, “Pasukan apa?”Maniso menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Aku nggak tahu.”“Masih perlu ditanyakan? Itu pasti rencana Raja. Raja ingin membunuh semua praktisi hebat di wilayah Gunung Langit.”“Sialan. Dulu, nenek moyang kita mengikuti raja lama dalam perang. Kalaupun mereka nggak punya prestasi, mereka juga sudah bekerja keras. Sekarang, setelah negara ini damai dan aman, Raja malah khawatir praktisi kita ak

  • Jenderal Naga   Bab 1225

    Keinginan manusia tidak ada habisnya.Terutama keinginan akan keabadian.Semua orang takut mati.Semakin lama kita hidup, semakin kita takut akan kematian.Jika darah Kura Sakti benar-benar mempunyai efek keabadian, maka akan terjadi pertarungan lainnya begitu Kura Sakti mati.Siapa yang akan tersenyum di akhir?Chandra tidak tahu.Dia menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan.Di udara, belasan orang menggunakan ilmu mereka secara bersamaan, dan satu per satu mengeluarkan berbagai keahlian khusus. Gelombang energi sejati terus menyerang Kura Sakti satu demi satu.“Aduh!” Kura Sakti murka.Ekor besarnya mengibas.Angin kencang menyapu di udara, menghasilkan bunyi yang keras.Saat itu juga, ada tiga orang yang terpukul. Semuanya muntah darah dan terpental ke belakang.Chandra juga ketakutan saat melihat pertarungan yang begitu sengit.Kura Sakti memang kuat sekali. Ada begitu banyak praktisi kuat yang menyerang bersama-sama dan bertarung dalam waktu yang lama, tapi sepertinya dia tidak

  • Jenderal Naga   Bab 1226

    Tetesan darah itu jatuh ke tubuhnya. Dia berteriak kesakitan, jatuh dan berguling-guling di tanah.Selama itu terjadi, darah kembali menetes di tubuhnya.Nova berlumuran darah.Dia jatuh ke tanah dan langsung pingsan.Kura Sakti melarikan diri dengan cepat, dan yang lainnya segera mengejarnya.Akhirnya, Kura Sakti marah.Dia mulai mengerahkan kekuatannya dan melawan para pengejarnya lagi.Pertempuran itu berlangsung sengit.Setelah berjuang selama berjam-jam, Kura Sakti akhirnya kelelahan, dan para praktisi lainnya semuanya terluka.Melihat pertempuran itu hampir selesai, Robi pun mengeluarkan serangan terkuatnya. Dia langsung memotong kepala Kura Sakti. Saat kepala Kura Sakti terbelah, sebuah inti dari dalamnya terjatuh keluar.Inti dalam itu berwarna merah, sebesar bola basket dan berlumuran darah. “Inti dalam?”Semua orang menjadi heboh melihat inti dalam itu.Saat ini, mereka semua jadi lupa mengambil darah.Karena mereka semua tahu kalau inti dalam dari hewan itu adalah bagian ya

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2227

    Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis

  • Jenderal Naga   Bab 2226

    Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi

  • Jenderal Naga   Bab 2225

    Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan

  • Jenderal Naga   Bab 2224

    Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman

  • Jenderal Naga   Bab 2223

    Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l

  • Jenderal Naga   Bab 2222

    Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu

  • Jenderal Naga   Bab 2221

    Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga

  • Jenderal Naga   Bab 2220

    Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status