“Alam kesembilan adalah tingkat yang tertinggi, tapi mau sampai ke sana susahnya bukan main. Dalam hidup yang terbatas ini, nggak mungkin mereka bisa sampai ke alam kesembilan karena terlalu susah. Dari dulu sampai sekarang belum ada seorang pun yang pernah. Cuma dengan memiliki hidup abadi saja baru seseorang bisa sampai ke alam kesembilan. Entah sudah berapa tahun Kura Sakti hidup di dunia ini. Dengan membunuh dan meminum darahnya, maka kita bisa mendapatkan kekuatan kehidupan abadinya. Dengan adanya kekuatan itu, kita bisa melakukan apa pun yang kita mau dan membuat sejarah yang nyata.”“Dasar gila,” umpat Wanto.“Aku bukan orang gila,” sahut Robi. “Apa kamu nggak mau kekuatan itu? Sebentar lagi hidupmu sudah sampai batasnya, ‘kan? Apa kamu nggak takut mati dan kehilangan semuanya?”“Robi, kamu bermimpi terlalu jauh. Jangankan mendapatkan darah Kura Sakti. Info yang kita dapat dari Raja Januar saja belum tentu benar. Bahkan Raja Januar sendiri nggak yakin. Dan kamu juga nggak akan k
“Gimana, Wanto?”Robi membutuhkan bantuan Wanto karena sewaktu Raja Januar membawa para petarungnya untuk membunuh Kura Sakti, mereka gagal dan malah terbantai. Namun karena itu, Kura Sakti terluka parah dan bersembunyi di bagian gua yang paling dalam. Setelah itu, Raja Januar meminta para bawahannya untuk menyegel gua tersebut. Hanya penerus Gunung Langit saja yang tahu bagaimana membuka segelnya. Tanpa adanya bantuan dari Wanto, Robi tidak akan bisa masuk ke dalam dan memancing Kura Sakti keluar.“Robi, aku nggak bisa. Kamu sudah masuk ke jalan setan. Kalau kamu membunuh Kura Sati dan memperoleh hidup abadi, maka kehadiran kamu hanya akan membawa bencana bagi dunia.”“Omong kosong! Wanto, kamu tahu apa? Manusia biasa bisa hidup sampai ratusan tahun sudah dianggap panjang umur, tapi seorang petarung bisa hidup lebih lama lagi. Di hidup kita yang bisa lewat dari seratus tahun, apa yang bisa kita lakukan? Coba pikir, kalau seorang peneliti bisa hidup lebih dari seratus tahun, berapa ban
Wanto tampak tak berdaya mempertimbangkan keputusannya. Hidup abadi memang sangat menggoda bagi siapa pun, termasuk dirinya. Sebentar lagi batas nyawanya akan habis, dan sama seperti orang lain pada umumnya, Wanto pun takut akan kematian. Namun, yang dia khawatirkan adalah hal menjadi lepas kendali.“Robi, apa kamu benar-benar sanggup membunuh Kura Sakti?” tanya Wanto.Wanto sudah menjaga tempat ini selama ratusan tahun, dan tidak pernah ada seorang pun yang berhasil memasuki gua. Tidak ada yang tahu seperti apa wujud Kura Sakti, terlebih lagi seberapa kuat dia. Yang Wanto tahu hanyalah itu adalah legenda yang diturunkan dari leluhur Gunung Langit mulut ke mulut, tanpa ada catatan sejarah yang konkret.“Tentu,” jawab Robi. “Kalau nggak bisa, untuk apa aku datang ke tempat ini.”“Coba kasih tahu apa rencanamu.”Robi tersenyum mendengar itu dan kembali duduk di seberang Wanto.“Jadi begini rencanaku. Setelah Konferensi Gunung Langit dimulai, aku bakal membuka segel gua itu dan memancing
Malam itu Chandra tidur dengan sangat lelap hingga hari terang. Dua hari ke depan, Chandra terus berada di kamarnya dan tidak berkeliaran ke mana-mana.Tak terasa hari konferensi diadakan pun sebentar lagi tiba.“Nova, besok konferensinya sudah dimulai. Hari ini juga kamu pulanglah ke Rivera, tunggu aku di sana.”Nova merasa berat hati meninggalkan Chandra. Bukan karena dia takut mati, tapi karena dia khawatir terjadi sesuatu kepada Chandra. Namun di satu sisi dia juga tahu, kalau dia tidak pergi, Chandra tidak akan bisa tenang.“Iya. Kamu hati-hati, ya. Jangan gegabah. Ingat, masih ada orang yang nungguin kamu.”“Iya, aku tahu. Ya sudah, kamu berangkatlah sekarang.”Nova masuk ke dalam dekapan Chandra dan memeluknya dengan erat, setelah itu barulah dia berangkat. Chandra pun akhirnya bisa bernapas lebih lega setelah melihat Nova pergi menuruni gunung. Tak jauh dari sana, ada seorang wanita yang diam-diam memantau interaksi antara Chandra dengan Nova. Ketika Nova sudah pergi jauh, baru
Di kamar lain sudah terkumpul beberapa orang, ada Shadow dan juga Luandi Derawan, serta satu seorang pria tua.“Guru,” sapa Luandi Derawan dengan hormat.“Gimana situasinya?” tanya pria tua itu.Pria tua itu adalah gurunya Luandi, Langit, salah satu dari empat petarung sakti yang melindungi Raja ratusan tahun yang lalu.“Sudah banyak orang yang tiba. Di antaranya banyak juga yang datang diam-diam dan bersembunyi begitu tiba di sini. Kita lihat saja besok. Seharusnya mereka baru akan muncul di akhir konferensi.”“Siapa mereka itu?” tanya Langit.“Untuk saat ini aku masih belum tahu,” jawab Luandi.“Dery sudah sampai?”“Aku nggak lihat dia, tapi seharusnya dia sudah sampai. Mungkin dia lagi bersembunyi.”“Oh, oke, kamu boleh pergi.”“Baik.”Luandi Derawan pun pergi bersama dengan Shadow. Begitu mereka berdua pergi meninggalkan rumah kayu yang ditempati oleh Langit, Shadow bertanya, “Luandi, semua petarung dari Suku Dukun ada di sini. Kita bisa habisi mereka semua sekaligus. Apa rencana k
Di tengah aula istana tersebut duduk seorang wanita berusia sekitar 20-an tahun. Dia mengenakan pakaian emas dan mengenakan mahkota, dan memancarkan wibawa layaknya seorang ratu. Dia tidak lain adalah Maggie, ketua muda Gunung Langit.Sejak kematian Maniso, perlahan-lahan Maggie mulai menggantikan posisinya sebagai ketua. Meski masih belum secara resmi menjadi ketua, Maggie sudah mulai berkutat dengan urusan di perguruan.Di depan Maggie sudah berkumpul banyak petarung dari berbagai macam aliran dan perguruan.“Kenapa Gunung Langit malah mengutus anak kecil untuk menjadi tuan rumah acara?”Itulah pertanyaan yang sering terdengar dari mereka ketika melihat Maggie. Mendengar itu, banyak murid didik Gunung Langit yang tersinggung. Salah satu tetua Gunung Langit murka dan menyerang orang yang menghina ketua mereka, lalu dia berkata, “Kalian semua nggak perlu ikut campur dalam urusan internal perguruan.”“Wah, sombong banget gaya bicaranya,” ujar salah seorang tamu dengan nada mengejek.Tak
“Penentuan ketua aliansi yang baru bukan dengan pertarungan sampai mati. Bertarunglah secukupnya, dan kalau lawan sudah mengaku kalah, pertarungan berakhir. Semua orang diperbolehkan naik ke arena dan baru layak menjadi ketua aliansi jika diakui oleh semua orang,” ucap Maggie.Di tempat total ada ribuan orang, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang bersuara, membuat suasana setempan sunyi senyap. Tidak ada yang berani naik ke atas arena.“Hahaha, nggak ada orang? Kalau begitu, biar aku yang maju,” tutur salah seorang pria paruh baya yang dengan segera melompat masuk ke dalam. Ketika kedua kakinya mendarat di permukaan, area di sekitarnya terasa bergetar dan membuat para petarung lain yang lemah tumbang.Pria itu adalah Daniel. Dengan kekuatan yang masih berada di alam keenam, dia sadar dirinya tidak mungkin bisa menempati posisi ketua aliansi. Di keluarga Aryani masih ada satu orang lagi yang lebih senior, dan Daniel hanya maju sebagai pembuka.“Aku, Daniel Aryani, mengundang para se
Tembok batu itu memiliki tinggi lebih dari 50 meter, dan lebar lebih dari 30 meter. Sekilas memang tampak seperti tembok batu biasa, tidak ada bedanya dengan bebatuan biasa lainnya.Robi menatap tembok batu itu dengan penuh semangat. Asal tembok batu ini terbuka dan bisa masuk ke dalam, dia bisa bertemu dengan Kura Sakti. Di situlah dia akan memancingnya keluar dan membunuhnya untuk diambil darahnya. Yang lebih penting lagi, di empat lukisan peninggalan Raja Januar tertulis bahwa Kura Sakti telah hibur ribuan tahun lamanya. Di dalam tubuhnya tersimpan empedu yang apabila dimakan, kekuatan seseorang akan berlipat ganda.Sampai di sini, Wanto terlihat begitu serius. Sudah ribuan tahun berlalu, bahkan dia sendiri tidak yakin apakah Kura Sakti itu masih hidup, dan kalaupun masih hidup, seberapa besar kekuatannya sekarang, dan apakah sekumpulan petarung di luar sana bisa membunuh Kura Sakti atau tidak ….Wanto melompat ke bagian tertinggi dari tembok batu tersebut. Di sana terdapat bagian y
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama