Ketika menatap ke arah Sonia, entah mengapa Chandra merasa ada sesuatu yang berubah darinya. Dulu ketika berinteraksi dengannya, meski usia Sonia tidak begitu tua, dia bisa bersikap dewasa dan tenang, tapi sekarang dia jadi terlihat makin centil seperti anak kecil.“Yuk,kita cari tempat untuk menginap, habis itu baru kita susun rencana,” kata Chandra.Sementara itu di Rivera, tepatnya vila kediaman Devita, seorang pria nan muda dan tampan sedang duduk di sofanya menatap Devita yang sedang fokus membaca sebuah buku taktik perang. Dari wajahnya tampak raut tidak puas dan dia pun berkata, “Devita, sudah satu bulan lebih aku datang ke Rivera. Kapan kamu kerjain hal yang kuminta?”Devita meletakkan buku yang dia baca dan menjawab, “Kan aku sudah kasih kamu uang. Di kota besar ini, tanpa uang kamu nggak bakal bisa dekatin cewek mana pun. Kalau gagal berarti uangmu nggak cukup. Begini saja, aku kasih lagi berapa puluh miliar buat kamu.”Tujuan Fernan ke sini ada dua. Pertama, untuk bersenang-
“Satu lagi, kamu harus panggil Nova ke Diwangsa. Selain itu kamu juga harus pastikan kalau kondisi di Rivera tetap aman. Jangan sampai kamu berjuang di garis depan, belakang kamu kebakaran. Ketika terdesak, cara apa pun pasti bakal digunakan. Aku mikirnya begini, mending sisain beberapa anggota Istana Raja Langit untuk melindungi Sandra yang lain di Rivera.”Sonia menjabarkan rencananya dengan sangat detail dan menyeluruh, lantas Chandra pun segera menghubungi Alex.“Kak Chandra akhirnya telepon juga. Aku ada kabar baik. Sekarang aku sudah bisa ngeluarin energi sejati,” kata Alex di telepon.Chandra cukup terkejut mendengarnya. Kecepatan Alex dalam berlatih bisa dibilang cukup cepat juga. Hanya dalam waktu satu bukan lebih dia sudah bisa menggunakan energi sejatinya, tak heran dia itu adalah penerus keluarganya di dalam Suku Dukun.“Aku lagi di Diwangsa, kamu juga datanglah ke sini secepatnya. Kita bicarakan langsung,” kata Chandra.“Siap.”Kemudian, Chandra menghubungi Nova memintanya
“Petarung alam kedelapan yang sekarang muncul terang-terangan baru ada tetua dari keluarga Aryani saja. Mereka pasti bakal menghadiri konferensi kali ini, tapi kalau ternyata keluarga Aryani juga termasuk Suku Dukun, bakal repot, nih.”Sonia juga sangat khawatir karena sekarang tidak banyak orang yang bisa membantu Chandra. Jika hanya Chandra sendiri yang harus menghadapi mereka, bisa dibayangkan betapa sulitnya itu.“Nggak masalah,” kata Chandra. “Di saat-saat kritis Raja pasti bakal membantu. Gimanapun juga ini pertarungan antara dua aliran, bukan aku sendiri saja.”“Kalau soal itu aku bisa tenang, tapi …. Kalau petarung alam kedelapan nggak muncul, berarti yang jadi ketua aliansi pasti alam ketujuh. Sekarang kamu sudah masuk ke alam keenam, ditambah Ilmu Keabadian Vajra, kamu sudah setara dengan alam ketujuh. Kamu juga punya kesempatan untuk jadi ketua aliansi. Kalaupun nggak berhasil, kamu bisa ….”“Bisa apa?”“Menyabotase. Sekarang kita cuma kurang satu orang yang bisa membuat kon
“Nggak usah menjilat kamu. Kamu kupanggil ke sini karena ada tugas,” kata Chandra.“Tugas apa?” tanya Alex.“Waktu itu kamu juga ada sewaktu aku membunuh Teuku. Diam-diam Teuku meneliti Racun Dukun dan dijadikan sebagai senjata biologis. Sekarang ada Devita yang meneruskan kerjaannya Teuku. Dia pasti lagi menelitinya, dan tempatnya itu kemungkinan besar ada di luar negeri. Aku mau kamu kerahin kekuatan Istana Gelap-mu untuk cari tahu di mana pusat penelitiannya yang baru itu.”“Kak Chandra terlalu memandang tinggi kemampuanku. Dunia ini luas banget, mana mungkin aku bisa ketemu.”“Dari tebakanku, pusat penelitiannya itu pasti nggak jauh dari Someria, paling banter ada di negeri tetangga. Fokusan pencarianmu di negara sekitar. Informan Istana Gelap terbesar di seluruh dunia, aku yakin kamu pasti bisa ketemu.”“Aku, aku coba semaksimal mungkin.”“Secepatnya, ya. Aku kasih kamu waktu tiga hari.”“Wah, nggak bisa, Kak Chandra. Kalau ada lokasi yang pasti, mungkin dalam tiga hari bisa kete
Setelah Nova tiba, mereka bertiga pun berdiskusi tentang rencana yang akan mereka jalankan nanti, dan baru berhenti ketika hari sudah sore. Sekarang mereka hanya perlu menunggu hasil penyelidikan dan mempelajari ke mana pergerakan Taka. Setelah mendapatkan hasil penyelidikan, barulah mereka bisa beraksi.“Untuk sementara begini dulu saja,” kata Sonia, “Rencana kita ini harus berhasil, karena akibatnya bakal fatal banget kalau sampai gagal.”“Masalahnya sampai sekarang pun aku nggak tahu kayakapa mukanya si Taka itu, apalagi gerak gerinya,” ujar Chandra.Walau semuanya telah direncanakan dengan matang, masih ada satu masalah besar yang menanti, yaitu siapakah sebenarnya Taka?“Aku juga nggak pernah ketemu langsung, tapi Raja seharusnya tahu. Sekarang kita harus ketemu sama Raja.”“Oke, aku ke sana sekarang,” kata Chandra.“Tunggu. Kurasa kita nggak perlu terburu-buru. Sekarang kita seharusnya bisa menunjukkan sesuatu ke Taka, atau dia bakal merasa ada yang aneh. Sekarang kamu sudah jadi
Chandra pergi ke pangkalan utama Pasukan Api Merah, tapi ketika dia baru turun dari mobil, langkahnya dicegat oleh beberapa orang prajurit berseragam lengkap dan membawa pistol di tangan.“Ada keperluan apa kamu datang kemari?” tanya mereka.“Kalian tahu moncong pistol kalian itu ditodongkan ke siapa?” tanya Chandra.“Ya, Raja Naga.”Seketika itu seorang jenderal bintang satu muncul di hadapan Chandra dan memberi hormat padanya, “Kamu adalah jenderal Pasukan Naga Hitam Gurun Selatan, tapi ini daerah kekuasaan Pasukan Api Merah. Kamu masuk ke tempat ini sama dengan melanggar peraturan, dan Pasukan Api Merah punya kuasa untuk mencegah itu.”“Siapa namamu?” tanya Chandra.“Nanda,” jawabnya dengan penuh hormat, tapi dia masih tetap tidak meminta anak buahnya untuk menurunkan pistol mereka.“Ini wilayah kekuasaan Pasukan Api Merah. Kamu cuma punya hak atas Pasukan Naga Hitam, bukan atas pasukan kami. Jadi silakan pergi.”“Nanda, apa kamu nggak tahu dalam pemilihan, aku ditunjuk sebagai jend
Candra mengambil rokok itu dan pergi meninggalkan Tera Pallace. Setelah dia keluar, Shadow datang memanggilnya.“Chandra.”“Ada apa?” sahut chandra.Shadow melihat sekelilingnya dan membawa Chandra pergi ke sebuah temapt yang tidak ada penjaga, lalu berbisik kepadanya, “Raja mau tahu apa rencanamu.”“Untuk sekarang aku nggak ada rencana apa-apa. Tunggu sampai aku resmi jadi jenderal Pasukan Api Merah saja, baru kupikirkan lagi.”“Kenapa? Kamu sudah nggak percaya sama Raja?”“Mana mungkin. Aku benar-benar nggak ada rencana sekarang. Ini bukan masalah sepele, aku nggak bisa main bergerak sembarangan. Aku butuh perencanaan yang matang, baru nanti aku pasti kasih tahu Raja. Lagi pula, aku masih butuh bantuannya. Oh ya, aku ingat Raja punya penyokong. Kalau nggak, dia nggak mungkin naik takhta, tapi siapa orang yang ngebantu Raja dari belakang itu? Aku cuma pernah dengar namanya Luandi atau apa itu, apa latar belakangnya?”“Chandra, mending kamu nggak usah banyak tanya yang nggak perlu. Cep
Naiknya Raja ke takhtanya pasti menggunakan beberapa metode yang tercela.Tak terasa Chandra sudah tiba di kediamannya Teuku. Rumah itu sangat besar, dan Nova sedang beraltih di halaman.Chandra berhenti sejenak untuk mengamati Nova yang sedang latihan. Nova menyadari kedatangan Chandra dan langsung berhenti. Dia berdiri tegak dan menghampiri Chandra dengan wajah yang gembira, “Sayang, sudah pulang?”“Nova, kamu tadi lagi latihan apa? Energi yang tadi keluar dari badan kamu hawanya aneh banget.”“Ini ilmu yang Kakek ajarin ke kau. Ini namanya Pernapasan Genrei. Kebetulan Kakek dapat ilmu ini waktu dia masih muda. Kakek bilang ilmu tenaga dalam ini kuat banget. Energi sejati yang terbentuk kalau didapat dari latihan ini disebut Pernapasan Genrei.”“Sekuat itu?”“Iya, kuat banget. Ada lagi ilmu bela diri yang dipasangkan sama Pernapasan Genrei, yaitu namanya Telapak Genrei. Tapi aku masih belum bisa.”“Yang kamu sebut dengan Pernapasan Genrei itu sebenarnya ilmu beladiri yang diciptakan
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud