Share

Bab 1064

Penulis: Angin
Naiknya Raja ke takhtanya pasti menggunakan beberapa metode yang tercela.

Tak terasa Chandra sudah tiba di kediamannya Teuku. Rumah itu sangat besar, dan Nova sedang beraltih di halaman.

Chandra berhenti sejenak untuk mengamati Nova yang sedang latihan. Nova menyadari kedatangan Chandra dan langsung berhenti. Dia berdiri tegak dan menghampiri Chandra dengan wajah yang gembira, “Sayang, sudah pulang?”

“Nova, kamu tadi lagi latihan apa? Energi yang tadi keluar dari badan kamu hawanya aneh banget.”

“Ini ilmu yang Kakek ajarin ke kau. Ini namanya Pernapasan Genrei. Kebetulan Kakek dapat ilmu ini waktu dia masih muda. Kakek bilang ilmu tenaga dalam ini kuat banget. Energi sejati yang terbentuk kalau didapat dari latihan ini disebut Pernapasan Genrei.”

“Sekuat itu?”

“Iya, kuat banget. Ada lagi ilmu bela diri yang dipasangkan sama Pernapasan Genrei, yaitu namanya Telapak Genrei. Tapi aku masih belum bisa.”

“Yang kamu sebut dengan Pernapasan Genrei itu sebenarnya ilmu beladiri yang diciptakan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1065

    Sonia tumbuh besar di keluarga Atmaja. Sebagai keluarga yang berlatar belakang ilmu bela diri kuno, dia membaca banyak kitab sejarah, termasuk apa saja yang terjadi pada setiap era. Mungkin dia tidak tahu tentang semua yang terjadi di masa lalu, tapi setidaknya dia pernah membaca tentang Pernapasan Genrei.“Aku pernah baca catatan kuno yang bilang bahwa siapa pun yang berlatih Pernapasan Genrei, energi sejatinya bakal berubah jadi negatif. Pernapasan Genrei ketika bersatu dengan Telapak Genrei bakal membuat energi sejati menyebar ke seluruh bagian tubuh dan bikin penggunanya tewas seketika. Kalaupun ada yang bisa bertahan hidup, badan orang itu bakal membusuk dan akhirnya mati juga”“Eh, sampai semengerikan itukah?” tanya Nova. Dia sudah cukup lama berlatih Pernapasan Genrei, tapi sampai sekarang dia tidak merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Energi sejatinya juga tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan yang negatif.“Coba saja kamu pakai energi sejatimu untuk nyerang pohon itu.”Mend

  • Jenderal Naga   Bab 1066

    Chandra beranggapan bahwa kakeknya, Robi, masih hidup, tapi tidak ada bukti yang dapat membuktikan hal tersebut. Sedangkan Nova sangat dekat dengan Robi, jadi mereka berdua pasti setidaknya sempat berinteraksi dalam waktu dekat ini.“Iya, Kakek masih hidup. Aku memang sempat ngobrol sama dia, tapi cuma sekali saja. Waktu aku hubungi dia lagi untuk kedua kalinya, teleponnya sudah nggak kesambung. Aku benar-benar nggak tahu sekarang Kakek ada di mana.”“Kenapa Kakek harus bikin banyak masalah di Gunung Agrabat. Kenapa dia sampai harus pura-pura mati? Siapa yang mau dia bodohi?”“Aku benar-benar nggak tahu. Kakek ngajak aku ke Gunung Agrabat, tapi aku nggak tahu ngapain dia di sana. Setelah dari sana baru aku dikasih tahu kalau dia lagi nyari Bodhi Api. Waktu lagi nyari, dia ketemu seekor ular api yang berusia 100 tahun. Kakek ngebunuh ular itu dan ngasih empedunya buatku. Makanya aku bisa naik ke alam ketiga.”Nova sungguh tidak tahu apa yang ingin Robi lakukan, tapi Robi bilang dia tida

  • Jenderal Naga   Bab 1067

    “Para hadiri sekalian, selamat datang di berita pagi Someria. Pagi ini pejabat tinggi Someria termasuk Raja mengadakan rapat di istana kenegaraan. Berikut mari kita saksikan cuplikannya.”Dalam video itu tampak Raja mengenakan jas hitam dengan rambut disisir rapi. Dia menghadap ke arah kamera dan berkata, “Beberapa waktu lalu, Teuku selagi jenderal Pasukan Api Merah telah melakukan kesalahan besar dan dicabut dari jabatannya. Melalui pertemuan tingkat tinggi, sekarang kami menunjuk Chandra, selaku jenderal Pasukan Naga Hitam untuk menjadi jenderal baru di Pasukan Api Merah.”Dalam video itu juga tersajikan cap resmi dari ketiga pihak.“Ada apa ini?”“Kenapa tiba-tiba Chandra jadi jenderal Pasukan Api Merah?”“Bukannya dia sudah dicabut jabatannya?”“Masa dia naik lagi?”Berbagai media sibuk menyampaikan pendapat masyarakat tentang diangkatnya Chandra ke jabatan barunya itu. Kemudian, pemerintah kembali mengadakan konferensi pers yang mengumumkan bahwa selama ini Chandra-lah yang berjas

  • Jenderal Naga   Bab 1068

    Dari sekian banyak mobil itu, ada salah seorang gadis berusia 20-an tahun yang mengenakan gaun biru. Tubuhnya elok dan auranya pun berbeda dari yang lain. Dia mendatangi Chandra sambil tersenyum, “Chandra, kita ketemu lagi.”Gadis itu rupanya adalah Yura. Dia adalah presiden direktur sebuah perusahaan farmasi bernama Farma Kimia yang ada di Rivera. Farma Kimia dipaksa keluar dari Rivera dan kembali ke kota asal, Diwangsa. Mengetahui kini Chandra sudah menjadi Jenderal Langit, dia datang untuk mendekatinya dengan senyuman seolah mereka memiliki hubungan dekat.“Kamu Yura, ‘kan? Aku ingat waktu di Rivera, kamu yang bikin keluarga Kurniawan dalam bahaya dan sudah banyak bikin Nova kesulitan.”Raut wajah Yura langsung membatu mendengar itu, lantas dia pun segera membantah, “Chandra, dengar dulu ….”“Berani kamu manggil aku Chandra?”“Eh, Jenderal Langit maksudnya.”“Biar keluargamu pelan-pelan kubereskan,” kata Chandra mengancam.Raut wajah Yura langsung berangsur berubah. Dia datang kemar

  • Jenderal Naga   Bab 1069

    Mendengar itu, Farry langsung berdiri dan membungkuk di depan Chandra, “Jenderal Naga, Jenderal Langit, eh … bukan, Jenderal Naga Langit, keluargaku sudah nyiapin perjamuan untuk menyambut kedatangan Jenderal, mohon Jenderal datang sebagai rasa hormat.”“Farry, kamu mau menyuapku? Sebagai jenderal dari dua pasukan besar, aku harus bersiap yang layak. Aku anggap omongan kamu ini sebagai ocehan orang mabuk. Kalau kamu masih ngomong begitu lagi, jangan salahin aku.”Setelah itu Chandra kembali melanjutkan perjalanannya, tapi di depannya masih banyak orang yang ingin memperkenalkan anak perempuan mereka.“Kabarnya Jenderal sudah cerai. Ini anakku, dia baru 22 tahun dan lagi kuliah di Universitas Diwangsa. Dia masih belum punya pacar,” kata salah seorang pria paruh baya.“Kebetulan, aku lagi kekurangan pembantu rumah tangga, nanti dia boleh nyapu-nyapu di rumahku,” balas Chandra.Dia tahu pasti banyak orang besar yang sedang mengamatinya, karena itu dia harus bersikap kasar agar orang lain

  • Jenderal Naga   Bab 1070

    Di sofa duduk seorang pria tua yang kepalanya sudah dipenuhi dengan rambut putih pendek.“Ada apa, Pak, datang kemari?” tanya Taka dengan nada yang sangat santun.“Memangnya aku nggak boleh datang? Kalau aku nggak datang, kepalamu itu sudah dipenggal.”“Maksud Bapak itu Chandra? Aku tahu Raja mau menyingkirkan aku, makanya dia mengangkat Chandra karena dia nggak bisa leluasa bergerak sesukanya. Tapi cuma Chandra doang nggak akan bisa apa-apa.”“Masa? Gimana pertarungan kamu sama Daniel?”“Kami masih belum sempat bertarung langsung, tapi sebagai kepala keluarga Aryani, aku jelas bukan tandingannya.”“Itu benar, dan Chandra berhasil nyerang Daniel sampai dia muntah darah. Kalau dia mau bunuh kamu, jangan harap kamu bisa selamat.”“A-apa mungkin orang tua yang nyerang Daniel di Gunung Xira itu Chandra?”“Tepat sekali.”“Pa-Pak, tolong aku ….”Raut wajah pria tua yang ada di hadapan Taka itu sedikit berubah karena rupanya kejadian ini tak berjalan sesuai perkiraannya. Kemajuan Chandra terl

  • Jenderal Naga   Bab 1071

    Tujuh hingga delapan jenderal datang dan satu per satu menyapa kedatangan Chandra. Dia mengangguk dan menanggapi mereka sambil memasuki markas Pasukan Api Merah. Begitu di dalam, dia melihat banyak tentara yang sedang berlatih. Melihat keberadaan Chandra, mereka semua berhenti berlatih sesaat dan serentak memberikan hormat.Chandra membalasnya dengan melambaikan tangan. Lalu Nanda berjalan mendekati Chandra,dia tersenyum dan berkata, “Jenderal, bawahanku telah menyiapkan informasi rinci untuk Pasukan Api Merah dalam semalam dan kami sudah menaruhnya di kantor anda. Anda bisa membacanya kapan saja serta mengetahui berbagai informasi seperti jumlah tentara yang aktif, biaya untuk tentara per tahunnya, status peralatan, serta orang-orang yang terpilih dalam wilayah militer di seluruh negeri setiap tahunnya, dan lain-lain.”“Baiklah,” jawab Chandra mengangguk lalu dia lanjut berkata, “Lumayan bagus. Oh ya, tolong siapkan dokumen yang rinci untuk saya tentang informasi dari orang-orang te

  • Jenderal Naga   Bab 1072

    Sepertinya tidak bisa menggunakan jaringan intelijen Pasukan Api Merah dan jaringan intelijen Raja untuk menyelidiki mereka. Karena Chandra tidak ingin Raja tahu rencana dia yang selanjutnya.Di luar kedua itu, ada banyak jaringan yang tidak resmi juga, seperti jaringan intelijen Rivera, Istana Gelap, Istana Raja Langit, serta Kelompok Naga.Informasi tentang Filbert masih belum merambah ke Diwangsa. Kelompok Naga juga belum lama berdiri, dan mereka fokus untuk beroperasi di luar negeri. Satu-satunya intel yang dapat dia gunakan sekarang hanya intelijen Istana Gelap dan Istana Raja Langit. Namun, Chandra percaya kalau intelijen Istana Gelap lebih kredibel ketimbang Istana Raja Langit.Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Alex. Tidak lama panggilan itu tersambung dan terdengar suara Alex yang samar, “Kak Chandra, ini baru lewat sehari. Tidak mungkin hasilnya keluar secepat itu. Berikan aku beberapa waktu lagi.”“Aku bukan meminta hasil penyelidikan pangkalan. Tapi aku punya d

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2151

    Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat

  • Jenderal Naga   Bab 2150

    Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status