Share

Bab 1067

Penulis: Angin
“Para hadiri sekalian, selamat datang di berita pagi Someria. Pagi ini pejabat tinggi Someria termasuk Raja mengadakan rapat di istana kenegaraan. Berikut mari kita saksikan cuplikannya.”

Dalam video itu tampak Raja mengenakan jas hitam dengan rambut disisir rapi. Dia menghadap ke arah kamera dan berkata, “Beberapa waktu lalu, Teuku selagi jenderal Pasukan Api Merah telah melakukan kesalahan besar dan dicabut dari jabatannya. Melalui pertemuan tingkat tinggi, sekarang kami menunjuk Chandra, selaku jenderal Pasukan Naga Hitam untuk menjadi jenderal baru di Pasukan Api Merah.”

Dalam video itu juga tersajikan cap resmi dari ketiga pihak.

“Ada apa ini?”

“Kenapa tiba-tiba Chandra jadi jenderal Pasukan Api Merah?”

“Bukannya dia sudah dicabut jabatannya?”

“Masa dia naik lagi?”

Berbagai media sibuk menyampaikan pendapat masyarakat tentang diangkatnya Chandra ke jabatan barunya itu. Kemudian, pemerintah kembali mengadakan konferensi pers yang mengumumkan bahwa selama ini Chandra-lah yang berjas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1068

    Dari sekian banyak mobil itu, ada salah seorang gadis berusia 20-an tahun yang mengenakan gaun biru. Tubuhnya elok dan auranya pun berbeda dari yang lain. Dia mendatangi Chandra sambil tersenyum, “Chandra, kita ketemu lagi.”Gadis itu rupanya adalah Yura. Dia adalah presiden direktur sebuah perusahaan farmasi bernama Farma Kimia yang ada di Rivera. Farma Kimia dipaksa keluar dari Rivera dan kembali ke kota asal, Diwangsa. Mengetahui kini Chandra sudah menjadi Jenderal Langit, dia datang untuk mendekatinya dengan senyuman seolah mereka memiliki hubungan dekat.“Kamu Yura, ‘kan? Aku ingat waktu di Rivera, kamu yang bikin keluarga Kurniawan dalam bahaya dan sudah banyak bikin Nova kesulitan.”Raut wajah Yura langsung membatu mendengar itu, lantas dia pun segera membantah, “Chandra, dengar dulu ….”“Berani kamu manggil aku Chandra?”“Eh, Jenderal Langit maksudnya.”“Biar keluargamu pelan-pelan kubereskan,” kata Chandra mengancam.Raut wajah Yura langsung berangsur berubah. Dia datang kemar

  • Jenderal Naga   Bab 1069

    Mendengar itu, Farry langsung berdiri dan membungkuk di depan Chandra, “Jenderal Naga, Jenderal Langit, eh … bukan, Jenderal Naga Langit, keluargaku sudah nyiapin perjamuan untuk menyambut kedatangan Jenderal, mohon Jenderal datang sebagai rasa hormat.”“Farry, kamu mau menyuapku? Sebagai jenderal dari dua pasukan besar, aku harus bersiap yang layak. Aku anggap omongan kamu ini sebagai ocehan orang mabuk. Kalau kamu masih ngomong begitu lagi, jangan salahin aku.”Setelah itu Chandra kembali melanjutkan perjalanannya, tapi di depannya masih banyak orang yang ingin memperkenalkan anak perempuan mereka.“Kabarnya Jenderal sudah cerai. Ini anakku, dia baru 22 tahun dan lagi kuliah di Universitas Diwangsa. Dia masih belum punya pacar,” kata salah seorang pria paruh baya.“Kebetulan, aku lagi kekurangan pembantu rumah tangga, nanti dia boleh nyapu-nyapu di rumahku,” balas Chandra.Dia tahu pasti banyak orang besar yang sedang mengamatinya, karena itu dia harus bersikap kasar agar orang lain

  • Jenderal Naga   Bab 1070

    Di sofa duduk seorang pria tua yang kepalanya sudah dipenuhi dengan rambut putih pendek.“Ada apa, Pak, datang kemari?” tanya Taka dengan nada yang sangat santun.“Memangnya aku nggak boleh datang? Kalau aku nggak datang, kepalamu itu sudah dipenggal.”“Maksud Bapak itu Chandra? Aku tahu Raja mau menyingkirkan aku, makanya dia mengangkat Chandra karena dia nggak bisa leluasa bergerak sesukanya. Tapi cuma Chandra doang nggak akan bisa apa-apa.”“Masa? Gimana pertarungan kamu sama Daniel?”“Kami masih belum sempat bertarung langsung, tapi sebagai kepala keluarga Aryani, aku jelas bukan tandingannya.”“Itu benar, dan Chandra berhasil nyerang Daniel sampai dia muntah darah. Kalau dia mau bunuh kamu, jangan harap kamu bisa selamat.”“A-apa mungkin orang tua yang nyerang Daniel di Gunung Xira itu Chandra?”“Tepat sekali.”“Pa-Pak, tolong aku ….”Raut wajah pria tua yang ada di hadapan Taka itu sedikit berubah karena rupanya kejadian ini tak berjalan sesuai perkiraannya. Kemajuan Chandra terl

  • Jenderal Naga   Bab 1071

    Tujuh hingga delapan jenderal datang dan satu per satu menyapa kedatangan Chandra. Dia mengangguk dan menanggapi mereka sambil memasuki markas Pasukan Api Merah. Begitu di dalam, dia melihat banyak tentara yang sedang berlatih. Melihat keberadaan Chandra, mereka semua berhenti berlatih sesaat dan serentak memberikan hormat.Chandra membalasnya dengan melambaikan tangan. Lalu Nanda berjalan mendekati Chandra,dia tersenyum dan berkata, “Jenderal, bawahanku telah menyiapkan informasi rinci untuk Pasukan Api Merah dalam semalam dan kami sudah menaruhnya di kantor anda. Anda bisa membacanya kapan saja serta mengetahui berbagai informasi seperti jumlah tentara yang aktif, biaya untuk tentara per tahunnya, status peralatan, serta orang-orang yang terpilih dalam wilayah militer di seluruh negeri setiap tahunnya, dan lain-lain.”“Baiklah,” jawab Chandra mengangguk lalu dia lanjut berkata, “Lumayan bagus. Oh ya, tolong siapkan dokumen yang rinci untuk saya tentang informasi dari orang-orang te

  • Jenderal Naga   Bab 1072

    Sepertinya tidak bisa menggunakan jaringan intelijen Pasukan Api Merah dan jaringan intelijen Raja untuk menyelidiki mereka. Karena Chandra tidak ingin Raja tahu rencana dia yang selanjutnya.Di luar kedua itu, ada banyak jaringan yang tidak resmi juga, seperti jaringan intelijen Rivera, Istana Gelap, Istana Raja Langit, serta Kelompok Naga.Informasi tentang Filbert masih belum merambah ke Diwangsa. Kelompok Naga juga belum lama berdiri, dan mereka fokus untuk beroperasi di luar negeri. Satu-satunya intel yang dapat dia gunakan sekarang hanya intelijen Istana Gelap dan Istana Raja Langit. Namun, Chandra percaya kalau intelijen Istana Gelap lebih kredibel ketimbang Istana Raja Langit.Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Alex. Tidak lama panggilan itu tersambung dan terdengar suara Alex yang samar, “Kak Chandra, ini baru lewat sehari. Tidak mungkin hasilnya keluar secepat itu. Berikan aku beberapa waktu lagi.”“Aku bukan meminta hasil penyelidikan pangkalan. Tapi aku punya d

  • Jenderal Naga   Bab 1073

    Berita yang dikabarkan Leon membuat satu keluarga Kurniawan tercengang. Toni dan Hardi segera mengambil telepon genggamnya untuk mencari berita itu. Setelah membaca beritanya, mereka berdua menganga.“Cepat kumpulkan seluruh anggota keluarga. Aku ingin mengadakan pertemuan keluarga,” perintah Toni.Hardi langsung melaksanakannya.Kurang dari setengah jam, seluruh keluarga Kurniawan berkumpul di villa Kurniawan. Seluruh keluarga Hardi, Jaka dan Boni pun hadir dalam pertemuan ini.”“Ayah, apa yang terjadi?” tanya Yani yang mengenakan gaun desainer dan riasan yang tebal. Tergambar ekspresi yang tidak senang pada wajahnya. “Saya sudah membuat janji dengan beberapa teman wanita saya untuk bermain mahjong bersama.”Sejak kebangkitan Nova, status Yani dan Boni menjadi semakin tinggi di kalangan keluarga Kurniawan. Dulu, mereka tidak berani mengucapkan sepatah kata pun dalam pertemuan keluarga, tapi sekarang mereka sudah percaya diri.“Ada kejadian besar apa yang membuat ayah memanggil kita se

  • Jenderal Naga   Bab 1074

    Dengan wajah penuh semangat, Toni berdiri dan mengumumkan, “Aku, Toni Kurniawan, sekarang mengumumkan kalau keluarga Kurniawan akan menjual seluruh propertinya di Rivera dan pindah ke Diwangsa. Dan mulai saat ini, keluarga Kurniawan, resmi menjadi keluarga kaya raya dan paling kuat di dunia.”Seluruh keluarga Kurniawan bertepuk tangan dengan semangat.Nova yang sedang singgah di rumah Teuku, kota Diwangsa. Mendengar pengumuman itu, menjadi kesal dan berkata, “Kakek, apa yang kamu lakukan? Kamu kan sudah baik-baik saja di Rivera. Kota Diwangsa mempunyai banyak kejadian. Pokoknya kamu jangan datang kemari.”Keluarga Kurniawan sudah berkembang selama berapa dekade dan akhirnya menetap di Rivera. Nova tidak ingin seluruh keluarganya pindah ke Diwangsa. Meskipun Diwanga merupakan kota kekaisaran, Rivera juga bukan kota yang buruk. Melainkan kota yang melintasi jamannya ke era baru. Sekarang kota baru sedang dibangun di pinggiran kotanya. Rivera akan menjadi kota trans-internasional, dan kel

  • Jenderal Naga   Bab 1075

    Keluarga Kurniawan yang telah mengetahui bahwa Chandra telah menjabat sebagai Jenderal Langit, dan upacara pelantikan akan dirayakan dalam tiga hari ke depan. Mereka pun berubah menjadi kalangan atas.Sebaliknya, Taka pergi mencari pemimpinnya. Tetapi, dia tidak melihat keberadaannya sama sekali dan berpikir mengapa pemimpinnya tidak mau menemuinya di saat seperti ini. Dia menduga dirinya sudah dilupakan dan dijadikan tumbal seperti Teuku lainnya. Namun, dia berpikir kalau dia tidak rela mati seperti ini.Setelah Taka kembali ke halaman rumahnya, dia langsung menelepon Devita.“Segera datang ke Diwangsa.”Setelah menerima panggilannya, Devita bergegas ke sana langsung. Ternyata selama ini Devita tidak pernah kembali ke kota Rivera, tetapi dia menyuruh jaringan intelijennya untuk melakukan penyelidikan siapa yang memberi perintah di balik Taka selama ini, namun dia tidak menemukan informasi apa-apa.Di dalam salah satu ruangan di rumahnya, Taka menyalakan perapian.Setibanya, Devita ber

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status